Home / Romansa / Istri Kecil CEO Dingin / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Istri Kecil CEO Dingin: Chapter 91 - Chapter 100

121 Chapters

Bab 91. IKCD

"Sayang." Bastian mengenggam tangan pucat Bee. Hatinya teriris sakit melihat wanita itu yang terpejam dengan wajah pucatnya. Bee sempat dinyatakan meninggal karena jantungnya berhenti berdetak selama beberapa menit. Namun, mukjizat dan keajaiban masih memberikan dirinya kesempatan untuk hidup bersama suami dan anak-anaknya. "Buka matamu. Aku sangat merindukanmu," ucapnya mengecup punggung tangan wanita itu. Bastian memandikan air mata setiap harinya. Apalagi Bee yang sama sekali tak bergerak. Wanita itu sempat mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan ketiga anaknya. Cairan yang masuk ke dalam tubuhnya juga meresap sampai ke tulang, hati, jantung dan bagian organ tubuh lainnya. Bastian meminta para medis untuk memberikan perawatan terbaik pada istrinya. Jika istrinya sampai tak selamat maka para dokter itu juga akan mengalami hal yang sama. Sejak Bee dinyatakan koma, Bastian menyiapkan ruangan VVIP yang dilengkapi dengan fasilitas mahal.Bastian juga meminta kepada para dokter
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

Bab 92. IKCD

Bastian keluar dari ruangan istrinya. Wajahnya tampak lelah seperti tak bersemangat untuk hidup. Untung saja kondisi ketiga anaknya sudah mulai pulih dan stabil walau masih belum bisa digendong oleh dirinya. "Tuan!" Dokter Arumi berjalan mendekati pria itu. Arumi bukan hanya seorang dokter, tetapi dia juga sudah bekerja selama puluhan tahun dengan keluarga besar Bastian. Bastian hanya mengangguk. Sesakit ini ternyata melihat orang yang kita sayang terbaring tak berdaya. Andai bisa, Bastian ingin menggantikan posisi sang istri agar dia bisa merasakan yang dirasakan oleh Bee. "Siapkan semua alat medis terbaik untuk istri dan anak-anakku. Aku akan mendatangkan dokter terbaik dari Amerika!" titah Bastian. "Baik, Tuan," jawab Arumi. "Nak Bastian, bolehkah paman melihat Bee sebentar?" pinta Dominic. Pria paruh baya itu ingin sekali melihat anak perempuannya. Bastian mengangguk. Untuk saat ini dia tidak ingin egois. Walaupun ada rasa marah terhadap mertuanya tersebut yang membuang Bee
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Bab 93. IKCD

"Brengsek! Bunuh saja aku!" sentak Galang frustasi sambil menatap Bram dengan penuh amarah. "Tidak akan. Kematian terlalu mudah untukmu," sahut Bram dengan senyuman mengejeknya. Dia sama sekali tidak merasa simpati dengan penderitaan Galang. "Bram, sebaiknya bereskan semuanya. Kita harus cepat kembali," ucap Kenzo. Bram mengangguk, lalu memerintahkan anak buahnya mengurung Galang di dalam sebuah sangkar. "Ayo!" Mereka kembali masuk ke dalam pesawat. Tampak Kenzo duduk gelisah dan tak tenang. "Kenapa, Ken?" Kening Bram mengerut heran. "Bee sudah melahirkan," jawab Kenzo. Mata Bram langsung berkaca-kaca mendengar kabar bahagia itu. Sebagai seorang adik yang sudah berubah pada kakaknya, tentu dia merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh Bastian. "Tapi..." Kenzo menarik napasnya dalam. "Tapi apa, Ken?" tanya Bram tampak tak sabar. "Anaknya lahir prematur dan sekarang Bee koma akibat cairan yang Galang masukan ke dalam mulutnya," jelas Kenzo. Bram seperti tersambar petir di si
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Bab 94. IKCD

"Anakku!" Tata menggelengkan kepalanya tak percaya. "Ta." Chaca merengkuh tubuh sahabatnya itu mencoba memberi kekuatan lewat pelukannya. "Anakku, Cha. Anakku, kenapa dia bisa pergi meninggalkan aku?" Chaca hanya bisa memeluk Tata mencoba menguatkan sahabatnya itu lewat sentuhan tangan. Dia tahu, tidak akan dengan mudah menerima kenyataan tersebut. Sebab, kehilangan tak pernah benar-benar bercanda. "Cha, tolong kembalikan anakku!" desak Tata menggoyangkan tangan sahabatnya itu, berharap jika Chaca bisa mengabulkan permintaannya. "Ta, kau harus ikhlas. Semua sudah jalan takdir Tuhan," ucap Chaca. Tata menangis semakin kuat. Dia bahkan sampai sesak bernapas menangisi kepergian sang anak yang takkan bisa kembali lagi. Tata bahkan belum melihat dan tahu jenis kelamin anaknya, tetapi sudah dipanggil Tuhan secepat ini. "Tata." Pelukan kedua wanita itu terlepas saat melihat Lucas masuk ke dalam kamar Tata. Pria tampan yang biasanya arogan dan menampilkan wajah dinginnya, kini tak leb
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

Bab 95. IKCD

"Ta." Lucas duduk di bibir ranjang dan menatap wanita itu. Wajah tampak murung dan bahkan dia meringguk seraya memeluk lututnya. Dia enggan menatap wajah Lucas. Rasa sakit di dalam dadanya terasa mengiris hingga ke ulu hati. "Maafkan aku," ucapnya merasa bersalah. Seharusnya Lucas merasa senang karena anaknya meninggal sebelum lahir. Artinya dia tidak perlu bertanggungjawab dan fokus mengejar cinta Bee. Namun, kenapa seperti ada sesuatu yang hilang dari rongga dadanya. Apalagi Tata begitu membenci dirinya, padahal dia berniat mengikat wanita ini dalam jeratan cintanya. Lalu siapa sangka justru dirinya terjebak permainannya sendiri. "Maafkan aku atas kematian anak kita." Air mata Tata luruh, setiap kali mengingat anaknya. Hatinya bagai terkoyak dan hancur mengeluarkan darah. Walaupun dia tak menginginkan anaknya itu, tetapi kenapa saat anak itu hilang dia merasa ada sesuatu yang mencekat di dalam sana. Tubuh Tata bergetar dengan tangis yang menggema di dalam kamar itu. "Tata."
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Bab 96. IKCD

"Sayang, kau melupakanku?" Mata Bastian berkaca-kaca. Apa istrinya lupa ingatan? Kenapa bertanya siapa?"Kau siapa, Tuan?" Bee mencoba bangun dan secepatnya Bastian membantu sang istri. "Jangan pegang-pegang, Tuan. Nanti suamiku marah!" ketus Bee. Kenzo, Eric dan Santa terheran-heran melihat sikap Bee. Begitu juga dengan Arumi dan Wahyu, padahal catatan medis tidak menunjukkan bahwa Bee mengalami amnesia atau lupa ingatan. Namun, kenapa wanita ini tiba-tiba tidak ingat pada suaminya? "Nona apa Anda tidak ingat pada, Tuan?" tanya Arumi. Bee menggeleng dengan wajah polosnya. Dia menatap Bastian heran, apalagi lelaki itu tampak menangis dan menatapnya sendu. "Mommy Mertua," sapa Bee. "Bee." Santa mendekat. "Kau sudah sadar, Nak?" Bee mengangguk. "Sayang, bagaimana bisa kau mengingat mommy, sementara kau melupakanku?" protes Bastian seraya menyeka air matanya. Dunia Bastian seketika hancur ketika Bee bertanya siapa dirinya, berminggu-minggu menunggu wanita itu sadar, tetapi kenapa p
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

Bab 97. IKCD

Bastian menatap sendu Bee yang tampak menyusui ketiga anaknya. Saat ini hanya ada mereka saja di kamar mewah itu. Bastian sengaja meminta waktu pada yang lain untuk berbicara empat mata dengan Bee. Dia ingin tahu, apakah sang istri benar-benar lupa padanya. "Sayang." Bastian duduk di bibir ranjang. "Ck, kenapa kau masih memanggilku sayang, Tuan. Kau mau suamiku marah nanti?" ketus Bee. "Sayang, berhenti mengerjaiku. Aku tahu kau sedang berpura-pura tak ingat padaku, 'kan?" sarkas Bastian. Bee mendelik mendengar ucapan lelaki itu. Dia menatap Bastian dari ujung kaki sampai ujung rambut. Sungguh pria ini tak lelah menganggunya sejak kemarin. Terus saja merenggek seakan mengatakan bahwa dirinya pura-pura lupa. "Ck, bukan pura-pura lupa. Aku benar-benar tidak mengenalmu, Tuan!" tekan Bee sekali lagi. "Keluar sana! Kenapa kau masuk kamarku tanpa seizin suamiku? Nanti kalau dia marah dan mengakui bagaimana?" Bee memutar bola matanya malas. "Tapi–""Cepat keluar!" usir Bee menarik tang
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Bab 98. IKCD

"Sayang, kau benar-benar keterlaluan!" protes Bastian. Pantas saja rasanya sedikit aneh. Bee bisa mengingat orang lain, tetapi suaminya sendiri lupa. Rupanya wanita itu memang pura-pura ingatan agar memberikan kejutan pada sang suami. "Hehe, maaf, Bby. Aku sengaja." Bee cengengesan. "Sini duduk!" Bastian menepuk pahanya. Saat ini hanya ada mereka berdua dan bersama ketiga anaknya di dalam kamar mewah itu. "Mau apa, Bby?" Bee memincingkan matanya curiga. "Katamu aku sudah lama puasa. Sekarang aku mau buka puasa." Bastian mengedipkan matanya jahil. "Ck, tidak mau!" tolak Bee melipat kedua tangannya di dada. Bastian terkekeh pelan. Setelah melahirkan, kenapa wajah Bee semakin cantik? Rasanya Bastian tidak ingin istrinya keluar dari kamar agar tidak ada yang melihat wajah cantik wanita itu. "Aku bercanda, Sayang. Cepat duduk, sini!" Bee mengangguk lalu duduk di pangkuan suaminya. Tak bisa dia pungkiri bahwa kini perlahan perasaan rindu itu menyeruak masuk ke dalam rongga dadanya.
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Bab 99. IKCD

Bee terdiam membeku di atas tujuh suaminya. Mata wanita cantik itu berkaca-kaca ketika mendengar ucapan sang suami. "Dia ibu kandungmu, Sayang," sambung Bastian. Lalu pria itu membuka laci nakas dan mengambil amplop berwarna putih di dalam sana. "Sayang, ini adalah hasil test DNA antara kau dan bibi Milly," ucap Bastian memberikan amplop itu. Bee bangkit dari tujuh suaminya dan duduk di bibir ranjang. Tangannya bergetar menerima amplop putih di tangannya. Ada sebuah perasaan yang sulit dijelaskan. Beberapa kali dia hembuskan napas pelan. Bastian duduk di samping istrinya. Dia menatap wanita ini penuh cinta. Bulu mata lentik Bee yang serius membaca surat di tangannya, malah terlihat menggemaskan di mata lelaki itu. Ah, jika hari itu Bee sampai tak bisa diselamatkan mungkin Bastian akan orang paling menyedihkan di dunia. "Bby, ini serius?" Bastian mengangguk. Hasil test itu keluar ketika Bee koma di rumah sakit. Jadi, hasilnya sudah pasti akurat dan tak bisa diganggu gugat."Baga
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Bab 100. IKCD

"Kak, ayo kita temui Bee," ajak Milly. "Sayang, biarkan Bee tenang dulu. Bastian sedang berbicara dengannya," ucap Dominic berusaha menenangkan istrinya itu. "Tapi–""Mom, Bee sudah melewati banyak hal selama ini. Jadi, akan sulit baginya menerima kita," sambung Kenzo ikut menimpali. Dia kasihan sendiri melihat sang ibu yang keukeh menemui Bee. Saat di vila dia tidak leluasa berbicara dengan Bee lantaran wanita itu sibuk dengan ketiga bayi kembarnya.Milly menunduk lemah. Rasanya dia ingin sekali memeluk Bee dan mengatakan bahwa dirinya adalah ibu kandung dari wanita itu. "Tapi–""Kita tunggu sampai keadaan Bee membaik. Daddy yakin dia pasti akan menerima kita sebagai keluarganya." Dominic merangkul bahu istrinya. Kenzo juga mengangguk setuju. Lelaki itu berpamitan untuk menemui Thia. Anak angkat yang sudah lama rasanya tak dia temui. "Hai, Sayang." Thia yang sedang belajar bersama pengasuhnya sontak menoleh ke arah Kenzo. "Papa!" seru Thia. Gadis kecil itu meletakkan buku dna
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more
PREV
1
...
8910111213
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status