"Oh," Sinta mengangguk. Walau merasa kecewa, pekerjaan itu penting. "Baiklah, kalau begitu datanglah di malam hari saat kamu punya waktu," ucapnya berusaha tetap gembira."Baiklah!" Daniel membelai rambutnya. "Aku akan membantumu membawanya kembali." "Tidak perlu! Hanya lobster, beberapa sayuran, aku bisa melakukannya sendiri," tolak Sinta. "Selain itu, sekarang sedang ada tamu di rumah, aku mungkin harus menunggu beberapa saat sebelum dapat pulang.""Ada tamu?" Daniel tercengang. Ibunya Sinta biasanya jarang berinteraksi dengan orang, kenapa dia tiba-tiba mendapat tamu."Yah, itu sahabat lama ibuku." Sinta tersenyum dan berkata, "Bibi itu sangat temperamental." Daniel mengangguk, tidak terlalu memikirkannya. Dia melingkarkan lengannya di bahu Sinta dan menatapnya dengan lekat, lalu berbisik pelan, "Sinta, aku akan .... Atur agar kamu bisa segera bertemu dengan ibuku."Hati Sinta tiba-tiba tercekat."Jangan khawatir," kata Daniel lembut. "Aku akan menangani hubunganmu sebaik mungkin
Last Updated : 2023-11-23 Read more