Di saat pemilik warung makan sederhana membungkuskan nasi, Ardo Kenconowoto melirik kepada Uni Priwangi yang berdiri bersandar di ambang pintu.Uni tersenyum ketika Ardo memandangnya, memaksa Ardo juga balas tersenyum. Sebenarnya Ardo ingin bertanya, tetapi dia belum akrab dengan Uni yang meposisikan dirinya sebagai gadis mahal.Ardo kemudian menerima bingkisan nasi panasnya yang lengkap dengan lauk pauknya. Setelah membayar, Ardo segera keluar dan harus melewati Uni Priwangi.“Silakan, Uni,” ucap Ardo yang menyangka Uni Priwangi berniat memesan juga.“Tidak. Aku menunggumu, Aldo,” kata Uni Priwangi sembari tersenyum dan bergerak keluar mengiringi Ardo keluar.“Kau sepelti cucu Tabib Juku Getil saja,” kata Ardo yang menilai kemiripan karakter Uni Priwangi dengan Semuri.“Siapa? Cucu Tabib Juku Getir? Cucunya wanita?” tanya Uni Priwangi.“Iya,” jawab Ardo sambil naik ke kudanya.“Pasti jelek,” kata Uni Priwangi.“Cantik,” kata Ardo, membuat wajah cantik Uni Priwangi merengut. Lalu tany
Last Updated : 2023-09-03 Read more