Share

49. Ardo vs Jawara Desa

“Sombong sekali calon menantu Totor Gema,” kata Ki Rojak dengan senyuman sinis.

“Bukan, bukan calon menantu, hanya tamu saja. Hehehe!” kata Ardo sibuk menyangkal sembari terkekeh cengengesan.

“Kundang Kandung, beri pelajaran yang berarti kepada anak ingusan ini!” perintah Ki Rojak.

“Tidak, tidak. Aku tidak ingusan, Paman!” sangkal Ardo lagi sambil tersenyum getir.

“Jangan panggil aku Paman, Anak Kecil. Namaku Ki Rojak, jawara di desa itu. Eh, di desa ini!” bentak Ki Rojak. Lalu perintanya lagi, “Hajar!”

“Siap!”

Sing! Sing!

Kundang dan Kandung mencabut goloknya.

“Eh eh eh! Katanya mau menghajal, tapi kenapa pakai golok?” tanya Ardo.

“Biar mati sekalian!” bentak Kandung.

“Heat!” teriak Kundang sambil maju membacok.

“Aaak!” jerit Kenanga sambil mundur menjauh, padahal bukan dia yang mau dibacok.

Ardo yang dibacok cukup menghindar sekali agar kulit dan bajunya tidak tersayat. Pada bacokan kedua, Ardo cukup maju setindak dengan tangan yang menangkis tangan Kundang.

“Hiaat!” pekik Kandung d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rudi Hendrik
sudah atau belum ya? Kayaknya betah deh
goodnovel comment avatar
Nova Alexandria
Om, cawat Ardo udah diganti belum? aku enggak bisa ngebayangin dia turun tarung sehebat itu, tapi cawatnya baju perempuan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status