Home / Urban / ISTRIKU DITIKUNG POLISI / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of ISTRIKU DITIKUNG POLISI: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

61. Putra Zayn

"Tuan, Tuan enggak apa-apa?" Suara sang supir dan guncangan di bahu membangunkan Alvandra dari pingsannya.Alvandra menyentuh kening yang terasa perih. Ia pun melihat ada sedikit darah di ujung jarinya."Maaf, Tuan, tadi saya kurang hati-hati, jadinya mobil nabrak pembatas jalan," ucap supir merasa sangat bersalah."Kamu enggak apa-apa?" Alvandra malah menanyakan kondisi supir.Ia tak pedulikan kondisi mobilnya yang sedikit penyok karena berbenturan dengan tembok keras. Yang lebih beruntung lagi, kondisi jalan tengah sepi jadi tak ada korban lain."Saya enggak apa-apa, Tuan. Cuma sedikit bengkak di dahi," jawab supir, "kita ke rumah sakit, Tuan? Obatin luka di dahi Tuan," lanjutnya."Enggak usah, langsung pulang aja. Istri saya pasti udah nungguin," sahut Alvandra.Supir pun menyalakan mesin mobil dan mulai memutar kemudi supaya mundur lalu kembali masuk ke jalan raya. Saat dia akan menekan pedal gas, tiba-tiba pintu kaca mobil ada yang mengetuk. Supir mengurungkan niatnya lalu meliri
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

62. Kehadiran Abbas

Alvandra mendapat kabar dari Jaka kalau orang yang dia tolong adalah teman Imam dan Zayn yang berniat menemui Alvandra. Walaupun merasa lelah, Alvandra memaksakan diri menemui Jono.Akhirnya Alvandra memerintahkan supaya Jono ditempatkan di tempat yang sama dengan Imam untuk memudahkan dirinya jika ingin mencari informasi. Namun Jono menolak, ia memilih kembali ke luar negeri dan berjanji akan datang kalau Alvandra memerlukan kesaksiannya.Alvandra menceritakan pada Ghazi perkembangan terakhir dari pencariannya terhadap teman-teman sang ayah. Ia juga memberitahu sang kakek kalau dugaan Zayn dicelakai itu memang benar sebab ada yang pernah mendengar tentang hal itu. Dan saat Ghazi tahu siapa pelakunya, ia pun mengurungkan niatnya untuk menyelidiki kasus tersebut."Van, Kakek dapat kabar kalau perusahaan Zayn sekarang sedang goyang," ujar Ghazi saat mereka tengah bersantai di sore hari.Alvandra menghentikan gerakan tangan yang akan mengambil cangkir berisi teh lalu menoleh pada sang ka
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

63. Aluna Hilang

Alvandra mendatangi kantor polisi demi memenuhi panggilan sebagai pihak penggugat juga untuk memastikan kebenaran jika Alvandra adalah ahli waris dari Zayn Malik. Semua berkas yang diperlukan ia berikan sebagai bukti pada pihak penyelidik.Ke mana-mana kini Alvandra selalu didampingi tiga pengawal, di mana satu orang bertindak sebagai supir. Begitupun dengan Aluna. Setiap berangkat atau pulang kerja, keduanya selalu berada dalam mobil terpisah.Ini Alvandra lakukan untuk berjaga-jaga saja. Seandainya dalam perjalanan ada yang berniat mencelakai, maka salah satu di antara mereka harus ada yang selamat."Pokoknya kalau kamu mau ada meeting di luar atau apapun, jangan pergi sendiri. Usahakan meeting di tempat yang enggak jauh dari kantor."Begitu pesan Alvandra pada sang istri hampir setiap pagi. Sampai-sampai Aluna hafal hingga ke titik komanya. Dan Aluna mengerti akan kekhawatiran suaminya tersebut.Namun, siang ini sepertinya Aluna lupa atau apa. Terlihat ia berjalan melewati halaman
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

64. Ancaman Abbas

Aluna mengerjapkan mata. Ia sedikit meringis kala merasakan bagian belakang kepalanya berdenyut-denyut. Rasa haus yang mendera, memaksa ia membuka mata lebar-lebar demi melihat di mana ia berada.Kedua alis Aluna bertaut saat mendapati sebuah ruangan asing. Ruangan yang sangat kotor dan cukup gelap karena pencahayaan hanya dari ventilasi udara dan celah-celah jendela yang tertutup rapat.Ia pun baru sadar jika kedua tangan juga kakinya terikat dan ia tengah meringkuk di atas kasur lepek yang sangat bau."Aku di mana?" gumamnya sambil terus menyapu ruangan berukuran kecil tersebut. Tak ada benda lain lagi selain ranjang kayu yang ia tiduri saat ini.Seketika ia teringat kapan terakhir kali ia berada. Bola mata Aluna membulat saat ia sudah bisa menduga apa yang tengah terjadi padanya. Tubuhnya mendadak gemetaran, jantung pun ikut berdegup kencang."Aku diculik! Ya, Tuhan ... tolong aku! Tolong selamatkan aku, Mas!" jerit Aluna dalam hati dengan air mata mulai menggenang.Saat Aluna teng
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

65. Membebaskan Aluna

Abbas meletakkan ponsel yang baru saja ia gunakan untuk menelepon Alvandra sambil tertawa terbahak-bahak. Ia merasa puas sudah bisa menekan anak muda yang ia anggap bau kencur itu."Biar tau rasa anak ingusan itu!" ucapnya sambil menggebrak meja."Itu ceweknya mau diapain, Bos? Sayang banget bening gitu dianggurin," ujar salah seorang anak buah Abbas bertato di pipi. Dari semenjak ia melihat Aluna, air liurnya terus menetes seperti pemangsa menemukan buruan."Jangan sentuh dia sebelum jam 12 malam! Lewat dari jam itu, terserah kalian mau diapakan. Meskipun lakinya udah penuhin permintaan saya. Hahaha ...." Abbas kembali terbahak-bahak diikuti beberapa anak buahnya yang ada di sana.Sudah terbayang apa yang akan mereka lakukan pada Aluna setelah lewat batas waktu yang ditentukan majikan.Udah, stop mikir mesumnya! Berjaga sana!" perintah Abbas seolah tahu apa yang sedang dipikirkan anak buahnya.Para anak buah Abbas kembali ke pos masing-masing. Di depan kamar dimana Aluna disekap, dij
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

66. Aluna?

Polisi sudah berdatangan, mereka meringkus semua anak buah Abbas yang sudah dilumpuhkan hingga tak bersisa. Ambulans baru saja datang setelah pihak kepolisian tahu ada korban.Dua tenaga medis menggotong tandu berisikan seorang pria tua yang meringis menahan sakit di tangan juga kaki karena terkena timah panas.Sedangkan Aluna tengah menangis tak henti di dada bidang sang suami setelah selamat dari todongan senjata Abbas. Bayang-bayang saat ia mendengar suara tembakan lalu dirinya tertarik tubuh Abbas yang roboh masih tampak jelas di mata.Saat itu Aluna langsung memejamkan mata karena mengira ia yang tertembak. Namun, sekian menit terdiam ternyata ia tak merasakan sakit sedikitpun. Dan saat membuka mata, ia melihat Abbas sudah berlumuran darah.Rupanya dari kejauhan sudah ada penembak jitu yang bersiap merobohkan Abbas. Pantas saja Jaka bisa bersikap tenang, ternyata ia sudah berkoordinasi dengan sniper tersebut melalui alat komunikasi mereka."Kita pulang, yuk!" ucap Alvandra mengaj
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

67. Tak Suka Istri Gendut

Alvandra kini tengah berada di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ia bersama istri, kakek, kedua mertua dan semua pihak yang berkepentingan, akan mengikuti sidang putusan pengadilan tentang gugatan yang diajukan pada Abbas.Sebagai pihak tergugat, Abbas pun sudah datang dengan dikawal polisi. Sebab kini ia pun menjadi tersangka atas kasus penculikan Aluna dan tengah menunggu sidang putusan untuk kasus tersebut.Tepat jam sembilan pagi, semua hakim memasuki ruang sidang dan duduk di tempat masing-masing. Pihak penggugat dan tergugat pun sudah menempati tempat mereka.Ada yang berbeda dari seorang Abbas. Jika sebelumnya dia selalu bersikap arogan, kini ia hanya bisa menunduk dalam. Entah malu atau apa, tak ada yang tahu.Setelah pembacaan mukadimah dan lain sebagainya kini tiba saat yang mereka tunggu. Pembacaan putusan sidang."Berdasarkan bukti-bukti dan keterangan dari para saksi, maka kami menyatakan jika pihak penggugat berhak mendapatkan kembali hak-hak yang sudah diambil pihak terg
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

68. Hamil?

Aluna membuka mata lebar-lebar saat merasakan dorongan dari dalam perutnya. Ia langsung beranjak turun dari ranjang kemudian berlari ke kamar mandi sambil menutup mulut dengan tangan. Ia memuntahkan semua isi perutnya di wastafel hingga menyisakan cairan kuning saja."Sayang, kamu kenapa?" Tiba-tiba saja Alvandra sudah ada di belakang Aluna dan memijat pelan tengkuk sang istri."Enggak tau, aku lagi tidur tiba-tiba mual aja," sahut Aluna membasuh mulut sekaligus wajahnya dengan air."Bentar aku ambilin minum dulu." Alvandra berbalik keluar kamar mandi."Mas!" panggil Aluna menahan langkah Alvandra, "bikinin minuman hangat," imbuhnya."Siap, Tuan Putri," seru Alvandra berjalan cepat.Aluna kembali ke kamar lalu duduk di ranjang. Ia lirik jam digital di atas nakas sudah menunjukkan angka enam pagi. Kemudian ia beralih melihat kalender kecil di sebelah jam.Mengerutkan kening saat melihat bulan berjalan bersih dari coretan padahal sudah mendekati akhir bulan. Ia ambil kalender tersebut,
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more

69. Siapa Adzkan?

Alvandra benar-benar dibuat pusing akan kondisi perusahaan Zayn. Sebagai langkah awal ia merombak semua manajemen yang sudah ada. Dan karena hal itu, dia banyak meminta saran pada Ghazi juga Abrisam.Di lain sisi, kehamilan Aluna semakin menambah semangatnya untuk terus berusaha demi masa depan mereka. Sejak awal mengetahui Aluna hamil, Alvandra sudah bersiap menjadi suami siaga bagi istri tercinta."Sayang, bentar lagi aku nyampe. Kamu siap-siap, ya, kita ke dokter kandungan," kata Alvandra dalam sambungan telepon dengan sang istri. Setelah mendapat jawaban dari Aluna, panggilan pun di putus.Aluna sudah menunggu di teras bersama Camilla saat Alvandra tiba. Kali ini ia meminta supir untuk mengantarkan sebab tubuhnya sudah terlalu lelah untuk menyetir."Mommy ikut, Van," kata Camilla ikut naik mobil dan duduk di depan samping pengemudi."Mau diantar ke mana, Tuan?" tanya supir melihat Alvandra dari spion atas."Ke rumah sakit aja," jawab Alvandra cepat.Mesin pun dinyalakan dan mobil
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

70. Masa Lalu Lagi

Aluna juga Alvandra keluar dari kamar lalu menuruni tangga berniat sarapan. Kedua tangan mereka saling bertaut seolah tak ingin lepas walau sedetik saja."Yang, kita pindah kamar, yuk! Mas ngeri liat kamu naik turun tangga dengan keadaan perut kamu udah mulai besar," ujar Alvandra khawatir masih tetap melangkah."Enggak usah, Mas. Aku ngerasa enggak apa-apa, kok," sahut Aluna."Takutnya kamu kepeleset, Sayang ...," ucap Alvandra gemas."Aku bakal hati-hati, Mas. Lagian sekarang aku gak pernah pake sepatu hak tinggi," kilah Aluna mencubit gemas pipi sang suami.Sejenak langkah keduanya terhenti kala melihat seseorang di ruang tamu. Keduanya bersitatap seolah saling bertanya siapa orang itu. Tak mau penasaran, mereka melangkah mendekati sang tamu.Alvandra berdehem, membuat pria yang sedang duduk dan menunduk itu terlonjak kaget. Pria itu pun mengangguk dan menyunggingkan senyuman."Maaf, Anda siapa?" tanya Alvandra dalam bahasa Arab setelah duduk di hadapan sang tamu diikuti Aluna. Ia
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status