Pagi ini di kampus, berjalan dengan lancar seperti hari sebelumnya. Elvan dan Nayla sudah tiba tepat waktu seperti biasa. Namun ada sesuatu yang akan terjadi esok hari. Hanya tinggal menunggu waktu. “Nay, aku ingin memberi tahu sesuatu. Tapi kamu jangan marah," celetuk Elvan tiba-tiba, membuat Nayla langsung menatapnya."Aku sudah tentang lelaki yang menyukaimu. Dan nanti setelah kampus selesai, aku akan bertemu dengannya," ungkap Elvan, yang seketika itu Nayla melebarkan mata.Elvan yang mengerti ekspresi itu langsung menenangkan Nayla dan mengusap sebelah pundaknya. "Tidak perlu khawatir. Aku tahu dari Clara. Dia sangat mengkhawatirkanmu, Nay. Begitu juga denganku. Aku tidak ingin kamu menjadi sasaran jahat oleh lelaki itu.”Nayla sangat terkejut, tapi tidak bisa menjawab apa-apa karena sebenarnya ia juga lega karena Elvan berani untuk bertemu Ezra. “Kamu tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi. Aku akan membereskan semuanya. Aku pastikan lelaki itu tidak berani untuk menyukaimu l
Baca selengkapnya