"Kenapa kamu bicara begitu? Jangan, El. Aku tidak mau. Aku tidak mau jauh darimu. Itu adalah saran yang buruk," tolak Nayla seketika menggeleng. Ia menggertakkan gigi, menahan kekesalan yang tertahan.Elvan menghela napas panjang, ia sebenarnya juga ragu dengan keputusannya. "Tapi aku akan menyakitimu jika kamu terus di sisiku. Aku masih belum bisa tenang. Aku belum bisa kembali seperti dulu.”“Bagaimana caranya? Bagaimana cara kamu menyakitimu? Itu mustahil, El. Aku tidak terluka di dekatmu. Meskipun kamu berubah dingin dan cuek, aku tidak masalah. Atat kamu tiba-tiba jadi pemarah, aku juga tidak merasa terluka," jelas Nayla merasa kesal. Itu pemikiran yang salah. Padahal Elvan tidak menyakitinya. Dan Nayla juga tidak merasa terluka di dekat Elvan.“Jika kamu memang takut akan menyakitimu, maka kamu harus membiarkanku membantu untuk menyembuhkannmu. Aku justru akan terluka jika kamu memintaku untuk menjauhimu, Elvan," lanjut Nayla sangat kesal, kini ia menunjukkan eksistensi marah. T
Baca selengkapnya