All Chapters of MENIKAHI MANTAN SUAMI TAJIR MELINTIR DEMI PUTRIKU: Chapter 81 - Chapter 90

138 Chapters

TITIK NOL

81Kekakuan sangat terasa saat mereka makan malam. Elsa bahkan tidak bersuara sama sekali. Tidak ada satu kata pun terucap dari mulutnya. Pun dengan Abyasa yang takut salah bicara dan akhirnya memilih diam. Ia tahu sudah mengecewakan Elsa, dan tidak tahu apa yang dapat mengembalikan keadaan seperti semula.Suasana makan malam itu sangat kontras dengan acara piknik tadi siang. Di mana mereka sangat hangat dengan celoteh Davina yang riang. Kini, Davina pun tidak banyak bicara seolah tahu apa yang tengah terjadi dengan kedua orang tuanya. Berkali-kali gadis kecil itu bertanya kepda Abyasa atau Elsa, tetapi hanya ditanggapi keduanya dengan gumaman atau anggukan kepala saja.Kekakuan ini dan melihat Abyasa yang sudah tidak menggendong tangan kanannya, membuat Fadli mengerti apa yang terjadi di antara anak perempuan dan suaminya itu. Karenanya, ia pun tidak banyak bicara. Pria tanpa kaki itu sangat menyayangkan yang terjadi saat ini, padahal tadi hatinya sempat lega dan bahagia melihat sang
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

PROFESIONAL

82Rutinitas kembali seperti semula. Abyasa dan Elsa harus kembali ke kantor pasca cuti panjang pernikahan. Cuti panjang yang sebenarnya digunakan bukan untuk bersenang-senang atau berbulan madu. Waktu mereka justru habis di rumah sakit yang belakangan Elsa yakini sebagai kesia-siaan semata. Kemudian sisa waktu di rumah habis untuk perang dingin yang ia deklarasikan akibat kecewa dibohongi.Kini, mereka kembali ke kantor. Semobil bareng, walaupun ya, begitu. Hanya kesenyapan yang tercipta. Elsa yang sudah tidak respect dan Abyasa yang takut salah bicara, menjadikan hubungan mereka semakin dingin.Elsa sendiri tetap harus ke kantor karena ia butuh uang. Kecuali jika Abyasa memecatnya. Atau lebih buruk menceraikannya. Hanya saja untuk saat ini ia tidak terlalu memikirkan itu. Kini ia sudah memiliki lagi ruko pengganti dari Adrian. Mereka bisa tinggal di sana jika Abyasa benar-benar mengusir mereka.Soal pekerjaan, Elsa berusaha profesional. Ia menempatkan diri sebagai seorang kataywan,
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

DIA LAGI

83Elsa menahan napas sebelum masuk menuju mejanya. Tidak ada sapaan sama sekali keluar dari mulutnya. Wanita itu bahkan berpura-pura tidak melihat siapa pun dalam ruangan. Ia mencoba tidak peduli.Sementara Abyasa berusaha melepas tangan yang bergelayut manja di lengannya. Bagaimana pun ia tidak nyaman. Meski Elsa terlihat tidak peduli, dan mungkin sama sekali tidak peduli jika ia bersama wanita lain, tetapi ini ruang kerja. Dan di sana ia tidak sendiri.“Put, bisa tunggu di luar dulu tidak? Mas masih ada kerjaan.”Wanita muda yang ternyata Patricia, memicing sebentar mendengar permintaan Abyasa. Padahla tadi sebelum Elsa masuk tidak berkata apa pun.“Aku tunggu di sini aja, deh. Bentar lagi, kan?” Patricia berjalan menuju sofa. Kemudian duduk di sana dengan santainya. Matanya tak lepas memperhatikan Elsa yang serius dengan pekerjaannya.“Selamat siang, Mbak Elsa. Masih ingat saya?” tanyanya yang tentu saja untuk Elsa. Gayanya santai dan elegan seperti biasa.Merasa dipanggil, Elsa m
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

BUKAN URUSAN ANDA

84Kedua bola mata Abyasa melebar sempurna saat teringat siapa pemilik mobil tersebut. Terlebih saat terlihat langsung sosok yang paling ia benci berada dalam mobil itu, melambaikan tangan yang dibalas pula dengan lambaian tangan Elsa.Darahnya mendidih seketika. Emosinya meluap. Bagaimana bisa Elsa pergi dengan Adrian tanpa meminta izinnya dulu?Abyasa gegas memarkirkan mobilnya, dan langsung menyusul masuk. Elsa sendiri diyakininya sudah lebih dulu tiba di ruangannya. Bahkan lift yang yang membawanya ke lantai lima dirasa sangat lamban bergerak lantaran dada Abyasa sudah sesak dijejali amarah.Lelaki itu tidak menghiraukan Moza yang menyapa dan mengangguk hormat. Ia ingin segera tiba di ruangannya. Dadanya semakin bergolak saat tak mendapati Elsa di dalam ruangan.Abyasa ingin menelepon Moza untuk menanyakan keberadaan Elsa, saat pintu ruangan diketuk dan akhirnya dibuka.Lelaki itu menolah cepat dengan wajahnya yang sudah memerah. Kemudian menyongsong Elsa yang baru saja menutup pi
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

JANJI

85“Angkat telepon di sana saja, tidak perlu keluar. Atau kau tidak ingin aku mendengar obrolanmu dengan laki-laki?”Deg.Elsa mengernyit dengan dada terasa dipukul sesuatu. Apa maksud lelaki itu? Apa Abyasa sedang menuduhnya?Lagi-lagi wanita itu menekan amarah. Ia tidak boleh terpancing. Karenanya hanya menarik napas panjang sebelum menerima panggilan itu. Bahkan sengaja me-loudspekers agar bos yang bersumpah ingin ia tinggalkan ikut mendengarnya.“Halo, Sayang. Ada apa?” Elsa bicara di telepon setelah menetralkan perasaannya. Posisinya sengaja membelakangi Abyasa dengan sedikit menyandar di mejanya.Kedua bola mata Abyasa nyaris loncat dari rongganya demi mendengar sapaan pertama Elsa. Namun, lekas memicing saat terdengar jawaban di seberang sana.“Mama, kapan pulang? Masih lama, ya?”“Masih, Sayang. Kenapa? Vivi nggak nakal kan, di rumah?”“Ndak dong, tanya aja Mbak Sustel. Vivi Cuma mau makan es klim.”“Es krim? Hmmm, kalau minta Mbak Suster belikan bagaimana? Atau Mama kirim pak
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

MAAF UNTUK APA?

86“Papa mana, Ma?”Elsa menggigit bibirnya dengan kuat. Walaupun sepanjang perjalanan pulang sudah menyiapkan mental untuk menjelaskan dan menghibur Davina jika mereka bisa pergi berdua tanpa Abyasa, nyatanya saat sudah ditodong langsung seperti ini, ia harus berperang dengan hatinya.Sebenarnya semua bisa berjalan lancar. Sejak awal mereka berniat pergi berdua. Jika saja Abaysa tidak menghubungi dan berjanji kepada Davina untuk menemaninya, anak itu tidak akan bertanya apalagi menagih. Sayangnya, lelaki itu dengan yakinnya berjanji. Namun lihatlah, janji yang akhirnya harus diingkarinya karena kedatangan wanita itu.Sakit di hati Elsa kini, bukan karena Abyasa bersama wanita lain, tetapi karena meliat Davina yang kecewa lantaran Abyasa mengingkari janjinya. Ia bersumpah andai bisa, ingin menghilangkan Abyasa dari ingatan Davina dan membawa sang anak pergi jauh.“Papa Aby masih kerja, Sayang. Kita berangkat berdua saja, ya,” hiburnya seraya memeluk tubuh sang anak dan mendaratkan kec
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

KAMU MARAH

87 Abyasa meraih tangan mungil Davina, kemudian diciumnya punggung tangan itu. “Sayang, Papa benar-benar minta maaf, ya. Papa menyesal nggak bisa ikut nemenin Vivi. Papa janji nanti akan meluangkan waktu buat anter ke mana aja Vivi mau.” Lagi, Abyasa berjanji dengan memasang wajah menyesalnya. Namun, di luar sangkaan, Davina menggelengkan kepala setelah menatap singkat mata sang ayah sambung. “Ndak usah, Pa. Vivi udah puas kemalin sama Mama.” Sang lelaki mengerjap banyak. “Itu kan, sama Mama. Nanti sama Papa. Kalau perlu kita jalan berdua saja. Vivi sama Papa. Mama nunggu di rumah saja.” Lagi Davina menggeleng dengan lemah dan sorot mata yang tidak bersemangat. “Ndak usah.” Alis Abyasa bertaut. “Kenapa, Sayang? Vivi marah ya, sama Papa?” Abyasa bertanya dengan lembut. Davina menggeleng entah untuk ke berapa kalinya. “Tapi Vivi kelihatan marah sama Papa.” “Kata Mama Vivi kan, ndak boleh malah. Vivi anak baik, ndak boleh banyak minta. Ndak boleh lepotin Papa. Ndak boleh gang
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

SEMAKIN RUNYAM

88Abyasa mencoba menghubugi nomor Puput begitu duduk di dalam mobil. Pertemuannya dengan Barata tidak berlangsung lama, setelah bicara sambil bersantap menu yang bahkan tidak banyak dipesan karena waktu mereka terbatas, keduanya segera berpamitan.Berkali-kali lelaki itu menghubungi nomor Puput, tetapi tak membuahkan hasil. Hanya jawaban operator yang menyapanya. Namun, permintaan Barata untuk meyakinkan gadis itu agar mau kembali dan melanjutkan studynya, bagai hutang yanga harus ia tunaikan karena merasa berhutang budi kepada Barata.Abyasa mengembus napas panjang sebelum melajukan mobilnya kembali menuju kantor. Karena menghubungi puput tidak membuahkan hasil, akhirnya ia memutuskan berhenti meneleponnya. Nanti saja ia usahakan lagi, karena entah kenapa ia merasa jika gadis itu memang akan menyambanginya. Hanya saja jika benar ia bertemu Puput, ia berharap semua tidak akan memperburuk hubungannya dengan Elsa dan Davina.Tak dipungkiri pikiran dan hati Abyasa saat ini tengah gundah
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

DI MANA KAMU?

89Abyasa mengusap wajah dengan kasar berkali-kali. Frustrasi. Elsa belum ada kabar. Sementara Puput ada di rumahnya. Memaksa masuk pula. Dan ia tidak mungkin menyuruh orang untuk mengusirnya. Hujan sudah turun membasahi kota Jakarta sejak beberapa saat lalu. Tegakah ia menyuruh Puput pergi dari rumahnya?Ponsel di tangannya berdering lagi, kali ini nomor ayah mertuanya yang tertera di sana. Pria paruh baya itu pasti mengkhawatirkan anaknya.Abyasa menarik napas panjang berkali-kali sebelum menerima panggilan.“Apa sudah ada kabar dari anak Ayah?” Fadli langsung menodongnya dengan pertanyaan inti begitu panggilan terhubung. Bahkan tanpa salam seperti biasa. Sangat kentara jika ada kekhawatiran dan kekecewaan dalam nada suaranya.Abyasa memejam. Seperti dugaannya, sang ayah mertua langsung menanyakan keberadaan Elsa yang ia pun belum tahu kabarnya. Si lelaki menelan ludah yang terasa pahit, sebelum mejawab.“Belum, Pak. Aku belum menemukan Elsa,” ujarnya juga dengan memejam. “Bagaimana
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

APA YANG KAMU LAKUKAN?

90“Elsa ….” Abyasa berjongkok di dekat tubuh yang masih bersimpuh di atas pusara. Sebelah tangannya mengguncang tubuh Elsa yang terlihat menggigil. Sebelah lagi tetap memegang gagang payung yang kini menaungi bukan hanya dirinya, tetapi juga Elsa.Abyasa merapatkan tubuhnya, kemudian kembali menyentuh dan mengguncang tubuh sang wanita yang diam saja hingga menciptakan kerutan di kening sang lelaki.“Elsa.” Lagi Abyasa mengguncang tubuh itu hingga kecurigaan menyelimuti. Kenapa Elsa diam saja?Abyasa akhirnya menarik dan membalikkan tubuh yang bahkan tidak bergerak sejak tadi. Kedua mata lelaki itu membola saat mendapati Elsa yang terkulai lemas. Tanpa berpikir panjang, lelaki itu membuang payung yang sejak tadi ia pakai menaungi dirinya dan Elsa.Payung besar pun langsung terbang tersapu angin begitu pemiliknya menghempaskan dan beralih meraih tubuh yang lemah terkulai. Abyasa membawa tubuh itu dalam pelukan tanpa mempedulikan kondisinya yang basah kuyup. Dengan panik, tangannya mene
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status