102“Mama ….” Sosok kecil mendekat bersamaan seruannya yang nyaring.Elsa mengerjap seraya memasukkan lagi cincin dalam genggamannya ke dalam saku bajunya. Pembicaraan dengan Mahesa harus dijeda karena ada Davina di sana. Terlebih ia tahu jika Davina tidak sendiri ke sana. Melainkan lelaki yang sejak tadi menemaninya bermain, mengantarnya dan menunggu di depan pintu.“Udah mainnya, Sayang?” Elsa mengangkat tubuh Davina yang licin oleh keringat. Keseruan bermain dengan Abyasa membuatnya lupa waktu dan bahkan bermandi keringat.“Udah, Ma. Kata Papa Vivi suruh mandi dulu. Nanti main lagi.”“Nanti?” Kening Elsa berkerut.“Iya, nanti. Kan, Papa mau nginap di sini, Ma.”“Nginap?” Kening itu kian berkerut dalam.“Iya, Papa mau nginap di sini sama kita.”Elsa memejam. Kesal? Jangan tanya. Entah apa yang dipikirkan lelaki itu. Namun, ia tidak mungkin marah di depan Davina. Ditariknya napas panjang sebelum membawa anak itu ke kamar mandi dan berpamitan dengan Mahesa.“Sayang, Papa Aby-nya nanti
Last Updated : 2023-09-28 Read more