Semua Bab MENIKAHI MANTAN SUAMI TAJIR MELINTIR DEMI PUTRIKU: Bab 91 - Bab 100

138 Bab

ITU KURSI MAMA!

91“Tante Puput ndak boleh deket-deket Papa. Itu kulsi Mama.” Terdengar suara cempreng tetapi cadel milik anak semata wayangnya.Puput? Davina bicara dengan Puput? Apa wanita itu ada di sini?Elsa memejam sebentar, sebelum kembali melanjutkan langkah. Sesuatu terasa mengusik hatinya, membayangkan jika benar wanita itu ada di sini. Ia masih berharap pendengarannya salah. Davina hanya salah menyebut nama. Namun, kenyataannya memang seperti itu. Di sana, di ruang makan nan luas rumah Abyasa, ada wanita bernama Patricia yang Abyasa memanggilnya dengan sebutan Puput. Dan dari sekian banyak kursi makan di ruangan itu, kenapa wanita itu malah memilih kursi yang biasa ia duduki? Kursi yang sejak kedatangannya ke rumah itu, Abaysa memintanya duduk di sana setiap kali makan. Kursi yang biasanya memang diduduki seorang istri.Apa Puput ingin mengambil posisinya? Atau memang Abyasa yang menyuruhnya duduk di sana?Elsa menelan ludah yang mendadak pahit. Semua kalimat Abyasa tadi siang terngiang ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-17
Baca selengkapnya

APA ANAKMU TAK DIAJARI?

92“Vivi ndak suka Papa dekat-dekat sama Tante itu. Vivi malah sama Papa. Pokoknya Vivi ndak mau ketemu Papa.”Elsa mengusap dada mendengar kalimat-kalimat yang terlontar dari mulut mungil Davina yang bercampur tangis itu. Terdengar lucu sebenarnya ucapan cadel penuh kecemburuan itu berbaur di antara tangisnya. Ya, terdengar kucu jika saja hati Elsa pun tidak sakit mendapati kenyataan Abyasa tega menyakiti hati putri semata wayangnya.Elsa tidak masalah jika hanya hatinya yang lagi-lagi dikecewakan lelaki itu, tetapi ini sudah menyangkut Davina. Bukankah satu-satunya alasan ia kembali menikah dengan laki-laki itu karena Davina? Jika kini Davina pun terluka oleh laki-laki itu, lalu apa gunanya semua yang ia lakukan selama ini?Elsa membungkuk, meraih tubuh Davina yang meringkuk dan memunggunginya. Ulah anak itu bak seorang kekasih yang dikecewakan pasangannya. Sang wanita kemudian membaringkan tubuh tepat di belakang sang anak. Dipeluknya tubuh itu penuh kasih. Pundaknya masih bergunca
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-18
Baca selengkapnya

PAGI DI RUANG MAKAN

93Elsa terpaku di tempatnya dengan tubuh beku bagai patung. Kakinya bahkan serasa menancap di bumi. Kalimat Puput barusan sebenarnya sudah pernah terbersit akan ia dengar, tetapi saat benar-benar terdengar, rasanya itu seperti dicerabut jantung dari rongganya.Ia masih mematung bahkan saat Puput berjalan mendekati Davina yang sudah duduk manis di kursi yang biasa ia duduki.“Jadi, Vivi mau duduk di situ?” tanya Puput dengan sok akrab dan sok ramah.“Ya.” Davina menjawab tanpa menoleh.Puput menatap anak perempuan yang hari ini rambutnya dikepang banyak. Tak lama wanita itu mengibaskan rambut dengan angkuh, sebelum berjalan menuju kursi di sebelah kiri kursi Abyasa.“Ya sudah, kalau kamu mau di sana, biar Tante yang di sini,” ujarnya seraya duduk dengan santainya.Davina bereaksi dengan menoleh kasar dan menatap tidak suka.“Itu kulsi Vivi!”“Kamu kan, sudah duduk di situ.”“Vivi duduk di sini bial Tante ndak duduk di sini. Ini kulsi Mama.”“Mama kamu bisa duduk di mana saja kan, kurs
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

SEBONGKAH LUKA

94“Elsa.” Ternyata Abyasa menyusul. “Apa maksudmu berkemas?”Tidak ada jawaban. Elsa semakin mempercepat langkah dengan pelukan di tubuh Davina dipererat. Kamar Davina yang pertama dituju. Ia ingin pengasuh membantu membereskan baju-baju sang anak.“Elsa, aku mohon jangan seperti ini.” Abyasa meraih tangan Elsa, tetapi karena wanita itu memeluk anaknya, ia tidak dapat menariknya.“Jangan berpikiran buruk dulu. Dan jangan mengambil keputusan di saat sedang emosi. Mari kita bicara.” Abyasa menahan langkah Elsa dengan berdiri di jalanan yang akan dilalui wanita itu.Elsa menghentikan langkah. Sebelah tangannya menahan kepala Davina agar tetap di pundaknya dan tidak menoleh ke arah Abyasa.“Maaf, Pak. Saya rasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Lagipula, saya hanya sedang melindungi psikis Davina. Tidak mungkin terus tinggal di rumah yang membuat anak saya tidak nyaman. Ia akan terus bertingkah seperti anak yang tidak diajarkan sopan santun. Padahal itu karena rasa tidak nyamannya.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-20
Baca selengkapnya

PAHLAWAN?

95“Kalian mau ke mana?”Lagi dan lagi. Di saat seperti ini lelaki berkuncir muncul di hadapan Elsa. Entah memiliki radar yang kuat atau hanya kebetulan semata, setiap kali ia dalam kesulitan dan dalam kondisi setengah terusir, Mahesa selalu muncul tiba-tiba.“Kami mau ke ruko,” jawab Elsa datar seraya menggendong Davina dan menyeret koper.Fadli mengayuh kursi roda lebih dulu. Sementara pengasuh Davina membawakan tas-tas ransel berisi pakaian mereka.“Ke ruko?” Kening lelaki berkuncir berkerut. Ia menyamai langkah Elsa yang terlihat kesusahan, sebelum merebut koper di tangan sang wanita.“Hei, ada apa ini? Kalian baru menikah beberapa hari saja, kau sudah mau pindah ke ruko? Apa yang terjadi?” Mahesa terus bertanya seraya menghalangi langkah Elsa. Ia ingin wanita itu bicara sambil menghentikan langkah.Elsa menghentikan laju kakinya. Kemudian menatap Mahesa yang entah kenapa selalu datang seperti pahlawan di setiap ia membutuhkan bantuan.“Bisa antar kami?” tanya Elsa dengan menekan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-21
Baca selengkapnya

JANGAN MENYESAL

96 “Aku tidak percaya Kakak bisa melakukan hal seperti ini lagi kepada Elsa!” geram Mahesa sebelum satu lagi pukulannya mendarat di wajah sang Kakak. Tubuh pemuda berkuncir tampak bergetar menahan emosi. Wajahnya merah padam dengan rahang mengeras. Abyasa yang tubuhnya lingbung pasca dua pukulan mendarat cepat dan keras di wajahnya, berusaha menyeimbangkan tubuh dengan berpegangan lemari. Kepalanya digelengkan berulang-ulang untuk membuang rasa pusing akibat dua pukulan itu. “Apa sebenarnya yang ada di otakmu, Kak? Bagaimana bisa kamu membawa wanita lain ke rumah sementara di sini ada istrimu dan keluarganya? Apa kamu tidak memikirkan perasaan mereka? Terlebih lihatlah, barusan kau membawanya juga ke sini, ke kamar kalian. Itu sangat … Aaarrgghhh ….” Satu lagi bogemnya ia daratkan, kali ini di perut sang kakak hingga sukses membuat tubuh Abyasa yang tidak melawan, terhuyung. Lelaki itu mundur seraya memegangi perutnya. Mahesa bahkan tidak memberinya kesempaatan untuk bicara sama se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

KITA KE MANA, MA?

97“Yakin mau tinggal di ruko?” tanya Mahesa saat mereka dalam perjalanan. Pemuda berkuncir menoleh ke samping di mana wanita bertubuh mungil terus memeluk anak perempuannya yang masih terlihat ketakutan. Tadi, saat mereka hendak berangkat, Abyasa datang mengetuk kaca mobil. Mahesa sengaja menurunkan kaca di sebelah Elsa karena ingin tahu apa yang ingin dikatakan laki-laki berwajah biru itu. Abyasa meminta Elsa dan keluarganya untuk bersabar karena ia ingin menyelesaikan dulu masalah dengan Puput. Ia juga meyakinkan jika tidak ada apa-apa antara dirinya dengan Puput. Sayangnya, Elsa yang sudah terlanjur kecewa, bahkan tidak mau menoleh sama sekali. Pandangannya tetap lurus ke depan. Tidak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibirnya. Yang dilakukannya hanya diam memeluk Davina yang juga enggan melihat Abyasa. Anak itu bahkan terus menyembunyikan wajah di pundak sang ibu. Menepis setiap kali Abyasa berusaha menyentuhnya. Lalu Fadli yang duduk di jok belakang juga tidak berkata-kat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya

TIDAK TAHU MALU

99Abyasa menggelengkan kepala untuk membuang rasa pusing akibat pukulan seseorang yang tiba-tiba. Berkali-kali ia mengerjapkan matanya yang mendadak berkunang-kunang efek pukulan keras itu. Sungguh ia tidak mengerti kenapa ada tamu masuk rumahnya dan tiba-tiba saja melayangkan pukulan.Padahal rasa sakit akibat pukulan Mahesa saja masih belum hilang, kini masih harus ditambah pukulan orang asing bersarang di wajahnya.“Saya tidak mengerti maksud anda, Pak. Kenapa anda tiba-tiba memukul saya di rumah saya sendiri? Tidakkah anda tahu jika ini bisa dipidanakan?” Abyasa menegakkan tubuhnya setelah dapat menguasai dirinya. Tak ia hiraukan rasa perih di sudut bibir dan hidungnya.“Ya, aku tahu. Tapi aku bisa memidakanmu lebih dulu karena menculik anak gadis orang lain dan menyembunyikannya di rumahmu. Kau bahkan menghancurkan hidupnya dengan mempengaruhinya agar tidak melanjutkan study.”Abyasa menganga mendengar ucapan pria paruh baya yang garis wajahnya mirip Barata. Lelaki itu kembali m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-24
Baca selengkapnya

AKU MAU TINGGAL DI SINI

100Abyasa memacu mobilnya menuju ruko di mana disinyalir menjadi tempat tujuan Elsa dan keluarganya. Walaupun tidak yakin jika wanita itu dan keluarganya masih bisa memaafkan dan menerimanya lagi, tetapi ia akan berusaha sampai titik darah penghabisan.Tidak punya muka? Abyasa tidak peduli, yang penting ia akan berjuang sampai Elsa dan keluarganya kembali dalam pelukannya.Ayah dan anak pembuat onar itu sudah pergi beberapa saat lalu setelah ia meminta petugas keamanan rumahnya, juga sekuriti kompleks untuk mengamankan mereka.Awalnya, Puput tidak mau pergi. Keukeuh ingin tinggal di sana dengan tidak tahu malu. Bahkan memaksa Abyasa untuk menikahinya. Namun, Abyasa sudah tidak peduli sama sekali. Kepalanya hampir pecah memikirkan kenapa tiba-tiba hidupnya terlibat dengan orang-orang seperti mereka.Heran sebenarnya, mereka keluarga terpelajar, dokter, psikiater, tapi kenapa tidak bisa mengurus satu gadis depresi seperti Puput?Abyasa mengusap wajah dengan kasar kemudian memukul hande
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-25
Baca selengkapnya

AYO MAKAN!

101“Aku mau ikut tinggal di sini bersama kalian.”Elsa menganga tak percaya mendengar ucapan lelaki yang langsung masuk tanpa meminta izinnya sama sekali. Lelaki itu bahkan langsung menuju asal aroma masakan dan suara gaduh di salah satu sudut ruangan.Elsa mengerjap berkali-kali setelah sekian lama hanya mematung dengan mulut menganganya. Ia gegas menyusul lelaki yang baginya sangat tidak tahu malu.Apa yang ingin dilakukan Abyasa di sini?Elsa terus mengejar Abyasa yang menuju ruangan yang ia gunakan menjadi dapur sementara. Tadi Mahesa berbelanja kebutuhan rumah tangga yang penting-penting saja.Lelaki yang dikejar Elsa menghentikan langkah beberapa meter dari tiga orang yang duduk melingkar di atas tikar sintetis menghadapi hidangan sederhana dan tidak terlalu banyak yang terhampar di tengah. Entah apa yang dipikirkan lelaki itu, yang pasti langkahnya yang awalnya menggebu mendadak seperti api disiram hujan. Langsung padam dan tidak memiliki kekuatan. Ia hanya berdiri terpaku di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status