“Mempercepat pernikahan? Kurasa kakak sudah gila!” keluh Herv sambil memijat kepalanya. Ia benar-benar tidak tahu kenapa sang kakak sangat ingin menikahkan putrinya dengan Damian.Herv kemudian mulai berdiskusi dengan Dafam. Sekretaris utamanya itu sangat ahli membaca seseorang sesulit Damian.“Dari respon Damian saja, aku tidak yakin ia akan setuju dengan rencana ini. Bagaimana menurut pandanganmu, Dafam?”Dafam terdiam sesaat sebelum berkata, “Sebelumnya, maafkan saya, Tuan Besar. Saya sempat membahas ini dengan Chris, sekretaris Tuan muda.”“Eh? Kalian membicarakan majikan kalian?” kekeh Herv menggoda Dafam yang selalu serius itu. Karena sifatnya yang kaku, Dafam pun langsung takut. “Tidak berani, Tuan besar. Hanya saja saat itu saya pikir ada baiknya Tuan muda memberi hadiah ulang tahun untuk Nona Avantie.”Dahi Herv berkerut. Kali ini dia cukup bersemangat mendengarkan cerita tentang cucunya itu. “Lalu, apa dia mau membelikannya?”Dafam pun menggeleng, “Tidak, Tuan besar. Tuan
Read more