Home / Romansa / Pernikahan Tebusan Sang Mafia / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Pernikahan Tebusan Sang Mafia : Chapter 121 - Chapter 130

157 Chapters

Semakin Berubah

Hafens menaikkan alis mendengarnya. "Hadiah? Untuk apa?" tanyanya sedikit heran karena dia belum pernah melakukan semua ini sebelumnya."Untuk dokter Gerson atas rasa terima kasih kita. Dulu kita mendapatkan banyak sekali bantuan dari yang termasuk aku. Jadi aku berniat untuk berterima kasih padanya kalau kau mengizinkan." Christa berkata antusias.Kantuk wanita itu semakin hilang karena dia malah semakin bersemangat. Hal yang membuat Hafens tersenyum dan mengusap kepala istrinya itu dengan lembut."Kau mau menyiapkan hadiah apa?" "Emm? Aku belum dapat ide. Nanti saja kau panggil dia ketika aku sudah mendapatkan ide untuk memberikan hadiah untuknya. Tetapi karena aku tidak punya uang, bolehkah aku memintanya darimu?" tanya Christa membuat Hafens diam sesaat.Dia bergerak dalam dan menarik laci nakas yang ada di sebelah ranjang mereka. Dia mengeluarkan sebuah kartu dari dalam tas hitam miliknya lalu memberikannya pada Christa."Aku belum pernah memberikanmu uang atau pegangan kartu sa
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Tidak Berniat

Christa dan Hafens makan bersama pagi itu pada akhirnya. Sementara perawat Hansen memberikan bantuan mereka makanan pendamping ASI karena Hansen sudah membesar dan dia mudah lapar. Makanya sekarang susu saja tidak cukup untuknya, di atas butuh makanan-makanan pendamping seperti biskuit dan bubur. "Mungkin dalam waktu dekat aku akan pergi ke luar kota dan belum kembali selama dua atau tiga hari. Aku boleh pergi? Ada urusan kecil dari pekerjaan yang harus kulakukan," ujar Hafens saat mereka hampir selesai makan."Boleh, seharusnya untuk urusan pekerjaan seperti ini kalau tidak perlu meminta izin pada aku." Christa berkata membuat Hafens menatapnya. "Kau memang bebas untuk bekerja, sama seperti aku belum datang dulu kau terserah mau pergi ke mana saja selama urusan pekerjaan. Yang penting kau menjaga dirimu dengan baik," ujarnya lagi hingga Hafens tersenyum kecil."Kau tidak suka aku meminta izin padamu?""Bukan, hanya saja jangan terlalu menjelaskan dengan detail jika kau memang mau pe
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

Berusaha Melepaskan

Christa malam ini melihat Hafens yang terlihat duduk di atas balkon dan menatap langit malam yang kelam. Bisa dikatakan apa yang dilakukan oleh Hafens sedikit aneh karena sejak tadi pria itu sama sekali tidak ada bicara. Sejak pulang tadi, pria itu memang agak menghindarinya hingga membuat Christa agak heran. Tetapi dia memutuskan untuk tidak bicara apapun dan membiarkan pria itu sampai semua urusan mereka selesai. Memakai gaun merah tidurnya, Christa mengintip Hafens yang seolah tak menyadari kedatangannya. Christa tak tahu apakah Hafens ada masalah atau tidak makanya dia juga ragu ingin mendekat. "Kau tidak mengantuk?"Setelah banyak pertimbangan, dia akhirnya bertanya tapi tak ada jawaban dari Hafens hingga membuatnya mulai yakin kalau bisa jadi apa yang dirasakan oleh Hafens saat ini adalah hal yang berkaitan dengannya makanya pria itu tidak mau bicara dengannya."Ada masalah apa?" tanya Christa sambil berjalan mendekatinya yang membuka mata dan bersandar dengan santai di kursin
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

Sosok Tertutup

Christa menatap wajah Hafens yang sudah bangun. Sementara dia masih di atas ranjang dan menatap pria itu sedang berjalan ke arah kamar mandi.Hafens masih belum bicara apapun padanya sejak bangun beberapa menit lalu. Hal itu membuatnya menghela napas dan menatap wajah Hafens yang baru keluar."Kalau kau marah padaku, kau bisa katakan, bisakah jangan main diam-diaman seperti ini?" tanya Christa dengan kedua tangannya yang bertaut.Hafens menoleh, menatap Christa yang tampak takut untuk bicara dengannya. Dia ingat memang belum ada bicara dengan istrinya ini, sejak tadi malam setelah mereka tidur dia memang sudah mengabaikan Christa dan membuat wajah istrinya itu berubah sendu."Kalau ada salah dan perbuatanku yang membuatmu tidak senang, katakan saja. Aku akan intropeksi diri dan berubah menjadi lebih baik. Kenapa kau merahasiakan semuanya?" tanya Christa lagi. "Aku tahu tidak pantas menjadi istrimu, tapi kalau kau memang kecewa jangan memendamnya sendiri dan membuatku merasa bersalah."
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Mengunjungi Pusara

Hafens merokok menggunakan tembakau yang berkualitas dan aman. Dia sudah merasa jauh lebih baik setelah membuang pemikirannya tentang Albene. Dia sudah seminggu membiarkan pria itu disiksa anak buahnya, membiarkannya mendapatkan penderitaan tanpa harus membuatnya mati. Kapan berhentinya? Dia memutuskan untuk menunggu kapan dia akan puas mendengar rintihan kesakitan yang dirasakan oleh Albene. Jika mau membebaskannya sekarang itu terlalu cepat. Dia akan sangat senang kalau Hafens nyatanya tak bisa menyiksanya lebih lama.Yang pastinya, semua ini tidak diketahui oleh Christa. Dia tidak mengatakan kalau ayah angkat istrinya itu sedang dia siksa. Hal itu bisa membuatnya dan sang istri bebas dari permasalahan atau pertengkaran.Mau bagaimanapun, pernikahan mereka sudah sangat membaik dan juga sudah lebih dari apa yang selama ini mereka harapkan. Jadi dia tidak akan menciptakan masalah baru untuk keluarganya."Tuan, Albene Adixon sudah pingsan sejak dua jam lalu dan belum sadarkan diri." D
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

Di Dalam Campervan

Christa yang tidur di dalam campervan terlihat cantik dimata Hafens yang sejak tadi memandanginya. Dia tersenyum melihat wanita itu, sementara di bagian depan ada Dave dan sopir yang membawa kendaraan, lalu di bagian belakang ada suster yang menjaga Hansen.Mereka ada di dalam sebuah mobil yang dilengkapi tempat tidur. Tadinya Hansen juga tidur bersama dengan ibunya tapi baru saja bangun bermain dengan perawatnya yang memiliki kelembutan sama seperti Christa. Hansen merasa nyaman dengannya juga karena seolah mengerti dengan apa yang sudah terjadi pada ibunya. Dia tidak mau mempersulit wanita itu makanya menurut saja ketika tak bisa dipegang atau dipeluk ibunya.Perjalanan kali ini cukup panjang tapi Hafens keberatan sepanjang malam menjaga dan memandangi wajah wanitanya itu. Ini adalah waktu full untuk liburan mereka tanpa ada pekerjaan sama sekali, Hafens meninggalkannya kurang lebih semingguan hanya untuk menenangkan pikiran."Sudah sangat lama aku tidak keluar dan tidak menikmati w
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Benar-Benar Liburan

Hafens menatap wajah istrinya yang makan dengan lahap itu lalu mengusap wajahnya. "Jam berapa ini?"Christa tersenyum lalu menyodorkan semangkuk nasi yang dia panaskan tadi. "Baru jam delapan malam. Kenapa sama sekali tidak ada yang membangunkan untuk makan malam? Aku lapar sekali," ujarnya membuat Hafens menegakkan tubuhnya.Dia juga heran kenapa tidak ada orang yang membangunkannya sama sekali. Tapi karena dia melihat campervan mereka yang masih berjalan, dia jadi tak ingin menyalahkan siapapun."Kau cukup hanya memakan itu? Mau aku masak beberapa makanan lagi?"Christa menaikkan alisnya. "Kau bisa memasak?" tanyanya tak percaya.Hafens tersenyum dan bangkit dari duduknya. "Aku bisa memasak beberapa makanan sederhana karena sering bertahan di alam liar dulunya. Aku akan memasak beberapa makanan sebentar, kau makan saja dan aku akan antarkan ke meja," ucapnya membuat Christa semakin tidak percaya.Bagaimana bisa? Hafens semakin banyak berubah dan tidak seperti dirinya yang dulu. Chr
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Rumah Masa Kecil 1

Tak lama setelahnya mereka kembali masuk ke campervan. Sepanjang jalan Hafens memangku Hansen dengan baik, membuat anak mereka itu semakin dekat dengannya. Keduanya berbincang beberapa hal kecil, sampai akhirnya Christa terlelap lagi karena dia memang suka sekali tidur di kehamilan keduanya sekarang. Dia lebih suka menghabiskan waktunya di kamar dan tak terlalu merepotkan seperti dulu. Bahkan dia tak ada niat ingin makan apa karena dia belum ingin, biasanya dia akan makan tapi hanya makanan-makanan biasa yang tidak lagi sulit di dapat."Semuanya sudah di sterilkan?" tanya Hafens saat melihat Christa sudah tidur. "Sudah, Tuan. Semuanya dalam kondisi aman dan tidak ada yang akan mengganggu perjalanan Anda dan Nyonya. Semuanya aman dan tidak ada masalah apapun, Tuan. Kami juga sudah menemukan titik lokasi rumah Nyonya saat masih tinggal dengan orang tuanya, kita hanya perlu datang kesana."Hafens mengangguk mendengarnya lalu menatap suster Hansen yang langsung bangkit mendekat. Dia men
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Rumah Masa Kecil 2

Pertanyaan Hafens selanjutnya adalah hal yang membuat Christa menoleh dan menambah pria itu dengan tatapan biasa saja walau ada bekas mata berkaca-kaca di sana yang menunjukkan kalau dia merasa terharu dan juga sedih bisa ada di sini."Tidak ada, sejak dulu mereka jarang datang dan aku tidak tahu banyak soal mereka. Mereka adalah orang-orang yang sudah lama tidak kulihat bagaimana wajahnya. Aku juga tidak ingat mereka siapa dan dimana tinggalnya, tidak begitu tahu," ujarnya membuat Hafens terdiam dan mengangguk paham."Tidak usah peduli juga jika mereka tidak peduli. Aku sudah tidak mengizinkanmu melakukannya, aku sudah cukup untukmu," ujarnya membuat Christa mengangguk dan menghela napas."Aku juga bukan tipikal orang yang peduli pada orang yang tidak mempedulikanku. Aku sudah sibuk dengan kehidupanku sendiri dan tidak pernah memikirkan orang lain yang tidak mempedulikanku. Saya sangat melelahkan jika harus peduli pada mereka," gumamnya membuat Hafens tersenyum.Dia mengusap kepala C
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Janji Satu Sama Lain

Setelah melihat rumah peninggalan kedua orang tua Christa, Hafens mengajak Christa mengunjungi pemakaman umum di mana kedua orang tua Christa dimakamkan di sana. Christa memutuskan untuk berjalan saja karena tempatnya juga dekat. Dia tidak mau naik mobil karena jalanan di sini cenderung berbatu, rasanya cukup tidak nyaman karena sedikit tergoncang oleh bebatuan."Aku sudah tidak begitu ingat di mana letak makamnya. Apakah masih ada atau tidak aku juga tidak tahu, karena biasanya tanah makan di sini orang-orang akan berebutan dan beberapa pemakaman yang sudah tua dan tidak dikenali lagi maka akan ditimpa dengan makam baru. Aku sedikit khawatir makam kedua orang tuaku juga begitu." Christa berkata sambil masuk ke dalam area makam umum yang ada di kota itu."Anak buah sudah memastikan dan mereka mengatakan tempatnya masih ada. Kita pasti bisa menemukannya dan kau pasti bisa menziarahinya. Aku akan memintanya untuk menuntun jalan," ujar Hafens membuat Christa mengangguk.Hansen di pegang
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status