Semua Bab Panglima Tempur Terbaik: Bab 191 - Bab 200

726 Bab

191 Love at First Sight

Saat ini, keadaan di depan sana semakin terlihat tidak senonoh saat Helena membuka bajunya dan mulai berjalan berlenggak-lenggok bak seorang model di atas panggung dibawah tatapan mata banyak pria di ruangan ini.Bahkan ada yang mengeluarkan air liur gara-gara terpesona dengan pemandangan yang ada di atas panggung itu.Helena memang sangat cantik, tubuhnya sangat indah sehingga membuat banyak mata pria hidung belang langsung melotot seakan mau meloncat keluar dari rongga mata.Banyak mulut para tamu yang berada di ruangan ini yang terbuka lebar karena walaupun mereka terbiasa melihat gadis cantik sebelumnya, tapi, kecantikan Helena jauh lebih cantik dari semua gadis-gadis itu sehingga mayoritas lelaki di ruangan ini terus terpesona melihat Helena yang masih berlenggak-lenggok di atas panggung.Melihat tatapan mata banyak pria yang berada di ruangan ini, Jorazhan semakin bangga. Dia tertawa-tawa karena istri cantiknya berhasil membuat banyak mata tak berkedip.Ada kebanggaan di dalam h
Baca selengkapnya

192 Perang di Depan Mata

"Ada apa?" tanya Daniel sambil menatap bergantian ke arah Adammenmon dan Jorazhan.Melihat wajah tegang di wajah keduanya apalagi di wajah Jorazhan, Daniel menatap bingung ke arah Adammenmon yang memang lebih dikenalnya dan lebih akrab dengannya sambil meminta penjelasan dengan pandangan matanya."Kamu tunggu lah di situ, biar aku yang bicara dengannya," kata Adammenmon kepada Jorazhan.Jorazhan mengangguk dan melirik sedikit ke arah Daniel, setelah itu, dia duduk di kursi di depan ruangan tempat Daniel menginap, sekitar 5 meter dari pintu kamar Daniel."Sorry, aku lupa mengundang kalian untuk masuk ke dalam," kata Daniel yang teringat kalau dia hanya berdiri di pintu dan tidak mengundang tuan rumah dan temannya untuk masuk ke dalam."Tidak usah, Daniel. Kita bicara disini saja. Soalnya masalahnya sangat pelik.""Apa maksudmu Adam? Sebenarnya ada apa?""Adikmu telah bermain api. Dia menculik Permaisuri Helena, istri kesayangan dari Jorazhan dan membawanya ke kapal kalian.""What? Ini
Baca selengkapnya

193 Escape from the Enemy

"No. Itu tidak bisa terjadi! Kalian berdua tidak boleh melakukan itu!" tegas Daniel."Iya, kalian berdua tidak boleh berpikiran bodoh seperti itu," tambah Wilona."Iya, Mathias. Kamu tidak perlu mengikuti aku, ya? Aku sudah bahagia sempat mengenal kamu, walaupun pertemuan kita tidak terlalu lama, tapi sudah sangat berkesan di hatiku. Please, relakan aku. Biarkan aku pergi," kata Helena sambil menatap dalam ke arah Mathias. Setelah itu, Helena berlari menuju ke arah luar."Aku tidak ak dedan membiarkanmu pergi sendiri, aku akan ikut denganmu." Mathias langsung mengejar Helena tapi langkahnya langsung dihentikan oleh Daniel.Daniel menahan tubuh Mathias, Mathias meronta-ronta, tapi dia tidak mampu menahan tenaga Daniel yang sangat kuat itu."BIARKAN AKU PERGI!!! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN KAMU! KALAU KAMU MENCEGAH AKU UNTUK MATI BERSAMA HELENA, AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN KAMU, DANIEL!!!" teriak Mathias.Daniel berpikir sejenak sementara Mathias terus meneriakinya, akhirnya, Daniel terpaksa
Baca selengkapnya

194 Perang Besar di Depan Mata

Daniel langsung terdiam mendengar kata-kata dari Jenderal Shichenko ini. Dia bisa membayangkan sekarang, apa yang akan terjadi kepada negaranya kalau sampai pengepungan dilakukan berminggu-minggu.Itu akan menghentikan pasokan makanan dan kebutuhan bahan pokok di negaranya hingga membuat rakyatnya kelaparan, krisis bahan makanan akan menjadi masalah berat bagi Hawking."Karena perserikatan para bangsa tidak membolehkan penggunaan serangan udara maka dengan demikian helikopter dan pesawat kita juga tidak bisa keluar masuk dari dan keluar dari negara kita untuk mengambil bahan makanan. Kalau kita nekad melakukan itu, maka musuh akan menganggap kita melanggar peraturan perserikatan para bangsa dan musuh bisa melakukan serangan udara dan itu akan menghancurkan benteng kita," lanjut Jenderal Shichenko sambil menatap prihatin ke arah Daniel."Bagaimana dengan jumlah pasukan mereka dibandingkan jumlah pasukan kita?""Aku sudah mendapatkan info kalau jumlah prajurit musuh yang ikut dalam pepe
Baca selengkapnya

195 Tawaran Menggiurkan yang Ditolak Daniel

Daniel masih merenung sambil menatap ke arah bawah, ke arah pantai, di mana pantai Hawking itu sudah penuh dengan kapal-kapal perang yang memuat banyak sekali prajurit hingga tak terhitung lagi jumlahnya itu.Daniel dan Brigjen James terus termenung bingung. Mereka berdua benar-benar tidak habis pikir bagaimana strateginya untuk mengalahkan musuh sebanyak itu.Kegalauan mereka berdua semakin menjadi-jadi saat mereka mendengar kabar kalau pasukan musuh sudah mulai turun dari kapal mereka, naik ke daratan dan menyebar ke tembok di sekeliling Hawking dan mulai mengepung Hawking.Selama 1 jam, Daniel dan Brigjen James masih terdiam di atas menara. Mereka berdua masih bingung untuk menerapkan strategi.Apalagi saat ini, musuh yang jumlahnya sangat besar itu sudah praktis mengepung seluruh negara Hawking ini hingga mungkin yang tidak mereka ganggu hanya masyarakat Hawking yang berada di pegunungan di perbatasan dengan Fandor dan Krimea yang letaknya memang agak jauh dari tembok ibukota Hawk
Baca selengkapnya

196 Menolong Helena

"Baiklah. Nampaknya itu memang harus terjadi. Berikan strategi gerilya A kepada pasukan Letjen Kalashnikov itu supaya mereka mulai bersiap. Tapi, bilang dia, untuk menunggu aba-aba dari kita dulu sebelum bertindak," kata Daniel akhirnya."Siap, jenderal. Aku akan sampaikan kepadanya," kata Brigjen James.Sesudah itu, rapat militer dilanjutkan yang dihadiri oleh banyak sekali petinggi militer Hawking.Tapi, karena Daniel juga masih buntu pikirannya untuk menentukan strategi perang yang terbaik, maka, dia biarkan para penasehat militernya untuk mengungkapkan ide-ide mereka ataupun strategi mereka tetapi pada akhirnya setelah berembuk berjam-jam tetap saja belum ada ide cemerlang yang bisa mereka lakukan untuk mulai menyerang. Kebanyakan lebih memilih untuk bertahan di dalam benteng."Bagaimana dengan simpanan bahan makanan kita?" tanya Daniel kepada menteri bagian logistik yang memang diminta Daniel untuk ikut rapat pada saat ini."Dengan tidak adanya pasokan bahan makanan dari pegunung
Baca selengkapnya

197 Perang Mortir

Bagi Daniel, nyawa setiap prajurit itu sangat berarti jadi dia akan selalu menolong prajuritnya yang terancam bahaya kecuali kalau dia memang tidak tahu atau tidak melihat saat prajuritnya terancam bahaya, seperti saat beberapa prajuritnya yang tewas saat menyerang menyerang kapal perang musuh kemarin.Tetapi karena kali ini di depan matanya sendiri, Daniel melihat seorang prajuritnya menuju ke bawah karena drone-nya rusak, karena itu, tanpa pikir panjang lagi, Daniel langsung meluncur dengan talinya ke arah bawah.Dengan cepatnya Daniel sudah turun meluncur ke bawah membiarkan dirinya terjun ke bawah dengan cepat agar supaya peluru musuh tidak mengenainya.Daniel hanya berpegangan sedikit pada tali, setelah di bawah, dia langsung mengambil senjata musuh dan menembaki musuh. Ini dia lakukan agar supaya perhatian musuh teralihkan dari prajuritnya yang saat ini sedang meluncur ke bawah dengan drone rusak itu.Vigo dan seorang temannya yang selama ini mengawal Daniel untuk naik ke atas m
Baca selengkapnya

198 Ilmuwan Gila

"Apa yang kamu maksudkan?" tanya Daniel sambil menatap lekat-lekat ke arah Mathias."Kamu akan melihatnya nanti. Kamu akan tahu nanti saat kamu melihatnya," jawab Mathias."Saat ini aku mulai curiga. Aku teringat akan nama seseorang yang tidak boleh disebut selama 12 tahun di Hawking, karena dia pernah mendatangkan bencana besar di Hawking. Apakah yang kamu maksudkan si ilmuwan gila itu?""Dia tidak gila, Daniel. Dia hanya terlalu ambisius dengan proyek persenjataannya hingga akhirnya dia melakukan kesalahan.""Kesalahan yang pernah merenggut nyawa 1300 prajurit dan 28 perwira terbaik Hawking. Itu yang kamu bilang kalau dia cuma terlalu ambisius, begitu?"Mathias terdiam setelah mendengar kata-kata Daniel ini."Berarti dia yang kamu maksudkan, kan?" tanya Daniel untuk memastikan.Mathias tidak langsung menjawab dia hanya terdiam sambil menatap Daniel.Daniel teringat dengan seseorang bernama Professor Kirby, seorang ilmuwan yang sebelumnya menjadi penasehat persenjataan militer Hawkin
Baca selengkapnya

199 Duel Antara Dua Dewa Perang

Melihat perubahan di wajah Jenderal Shichenko ini, Daniel langsung merasakan ada sesuatu yang terjadi karena itu dia bertanya, "mengapa? Ada masalah apa? Apakah musuh akan mulai menyerang kita? Apa mereka mulai melakukan formasi penyerangan?""Tidak, jenderal. Bahkan mereka terlihat santai. Para prajurit cuma mengelu-elukan satu nama beberapa menit belakangan ini.""Satu nama?""Ya. Karena itu berhubungan dengan kedatangan sebuah kapal yang baru saja sandar di pelabuhan dan bergabung dengan pasukan musuh dan salah satu dari orang yang berada di kapal itu yang sedang dielu-elukan oleh banyak prajurit musuh.""Memang kenapa? Siapa dia?""Mata-mata kita yang menyusup di antara prajurit musuh bilang kalau dia adalah Achilles, pahlawan terhebat dari bangsa Romana, salah satu dari 10 negara yang sedang mengepung kita."Achilles," gumam Daniel. "Si algojo yang dibilang orang-orang, sebagai raksasa yang tidak punya lawan kalau bertempur satu lawan satu itu, kan? Bahkan kudengar dia pernah sen
Baca selengkapnya

200 Akhir Pertarungan

Sebelumnya, saat melihat Daniel yang terus dipukuli oleh si raksasa, Wilona tidak berani melihat ke arah TV. Saat ini di kamarnya, Wilona sedang ditemani oleh Margareth yang juga mengajak Helena untuk menemani Wilona menonton TV, untuk menyaksikan pertarungan antara Daniel melawan Achilles.Wilona tidak mau melihat pertarungan Daniel itu apalagi saat dia mengintip ke layar TV, dia melihat Daniel sedang dipukuli oleh si raksasa.Wilona terus menyembunyikan wajahnya di dalam selimut sementara Margareth terus menepuk-nepuk pundak Wilona untuk menghibur Wilona dari kesedihan hatinya saat ini.Tapi sebenarnya Margareth juga menggunakan kesempatan untuk menepuk pundak Wilona ini supaya dia tidak perlu melihat ke arah layar TV, karena sebagai seorang ibu, walaupun hanya ibu angkat, tapi dia sudah menganggap Daniel sebagai anak kandungnya.Karena itu, Margaret tidak tega melihat anaknya dipukuli orang, apalagi anaknya itu terlihat kecil di hadapan raksasa seperti Achilles itu.Margareth takut
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
73
DMCA.com Protection Status