Home / Romansa / ISTRI TERCINTA BOS BESAR / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of ISTRI TERCINTA BOS BESAR: Chapter 71 - Chapter 80

103 Chapters

71. Kembali Pulang

Elitta baru boleh pulang ketika sore harinya. Dia sudah mendapatkan pemeriksaan keseluruhan, dan tidak mendapatkan efek samping serius dari obat bius yang dihirupnya.Vito tidak menjelaskan jenis obat atau apapun tentang yang diberikan oleh Alvaro kepada istrinya. Dia tidak mau membuatnya takut juga. Tetapi, dia masih dendam kepada pria itu ... kalau saja tidak ditangkap polisi, dia ingin menghajarnya lebih lama.Di rumah, Elitta masih memikirkan tentang keanehan yang dialami Alvaro. Apa mungkin pria itu sampai berbuat semacam ini hanya untuk bersamanya? Itu sangat aneh dan tidak masuk akal, bukan? Apa dia memang sudah tidak waras?Ini sudah bukan lagi cinta, melainkan obsesi. Elitta jadi teringat oleh tingkah laku Leon. Tapi, setidaknya Leon sudah menyerah untuk memaksanya seperti dahulu.Banyak sekali pria yang seperti ini, tidak menerima penolakan, tidak terima diputuskan karena kesalahan sendiri. Mereka bertingkah layaknya semua yang mereka lakukan bisa dimaafkan. Apa mereka tidak
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

72. Berduaan Saja

Semua makanan dipesan oleh Vito, dari mulai jajanan biasa, es krim, junk food seperti burger, kentang goreng, kemudian Pizza aneka topping, olahan mie, salad buah, salad sayur, dan lain sebagainya.Dalam waktu satu jam, meja ruang tengah pun penuh dengan semua pesanan makanan tersebut.Elitta sampai terbelalak. Dia memang bilang semua, tapi tidak mengira juga bakalan banyak seperti ini. Ini sudah seperti pesta ulang tahun.Iya, terlebih ada kue tart di atas meja, dan bertuliskan: Happy Wedding, Vito & ElittaElitta heran. "Happy wedding? Kamu kayak ngerayain nikahan kita aja. Udah telat kali."Vito tersenyum lebar. Dia beralasan, "Ya, aku cuma pengen pesen kue tart aja, tapi orangnya nanya mau ditulisi apa, ya udah karena nggak ada yang ulang tahun, mending gini 'kan?""Kamu lucu." Elitta tertawa mendengarnya. Dia mendekati sang suami yang sedang duduk di sofa, lalu duduk di atas pangkuannya. Kemudian, dia memberikan kecupan hangat di pipi.Vito senang dengan tingkah manja Elitta. Se
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

73. Taruhan

Elitta dan Vito sudah bersiap dengan burger mereka masing-masing. Elitta tampaknya tidak mau turun, jadi masih betah untuk duduk di pangkuan Vito."Sayang, kamu duduk sendiri, dong," pinta Vito. Dia sebenarnya tidak keberatan, tapi kalau ingin makan cepat, tubuh Elitta memang sedikit mengganggu.Tentu saja, itu tujuan Elitta tetap nempel padanya. Di tangannya sudah menggenggam burger. Dia tersenyum, lalu menggoda, "kamu nggak betah mangku istri sendiri?""Betah aja, tapi sejak kapan kamu berani mesra-mesraan denganku di luar kamar gini?""Ya 'kan nggak apa, lagian semua orang kayaknya sibuk di lantai bawah 'kan?" Elitta bersyukur karena suasana ruang tengah lantai atas itu sepi, tidak akan ada ART atau pegawai rumah lain yang akan datang jika tidak dipanggil ke situ.Vito menahan tawa, lalu mengatakan, "Kayaknya perlu dipanggil ya? Tadi 'kan kamu bilang ini pesta, harus ngajakin mereka?""Nggak, nanti dulu setelah lombanya kelar." Elitta keberatan."Halah, palingan kamu emang niat aga
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

74. Bertemu Tetangga

Vito masuk ke dalam dapur dengan masih fokus membersihkan kemejanya.Ibu Mugi yang melihatnya langsung mendekat dengan membawakan tempat tisu. "Tuan, ada apa?""Nggak apa-apa, Elitta angak brutal makannya ini tadi sampai jatuh semua, saya ke sini cuma mau ambil minum jus doang, kok ..." ucapan Vito terhenti saat menyadari ada orang lain di dapur. Dia melihat Lana beberapa saat, sebelum akhirnya menyadari siapa itu. " ... Lana?""Baru sadar?" Lana tersenyum. Vito ikut tersenyum. Dia mendekati wanita itu. "Heh— apa kabar?""Baik, kamu gimana?""Baik juga." Vito mengulurkan tangan, lalu menjabat tangan wanita itu layaknya teman yang sudah lama tak jumpa. "Udah berapa lama ya nggak ketemu?""Setahun mungkin, waktu itu aku belum kerja kayaknya ..." Lana berpikir sebentar, memastikan ingatannya benar.Vito memperhatikan penampilan Lana yang agak berantakan sekaligus wajahnya yang lelah. "Oh iya juga, ngomong-ngomong kamu baru pulang kerja?""Iya, aku mampir ke sini bentar soalnya Ibu-ku mi
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

75. Perasaan Iri

Vito minta ijin sebentar masuk ke dalam kamar tidurnya untuk berganti pakaian. Baru beberapa menit berlalu, dia keluar lagi, dan bertemu dengan temannya, Lana, yang setia menanti di luar.Lana sendiri masih sibuk melihat bagian dalam lantai atas rumah ini. Luas, langit-langit yang tinggi nan megah, hiasan dinding yang bernilai seni tinggi, semua hal yang ada di situ sangat mewah.Vito menegurnya, "ada apa?""Enggak, ini pertama kalinya aku ke lantai atas rumah kamu. Dari luar aja udah kelihatan gede, bagian dalamnya luas dan mewah banget ya ..." sahut Lana yang takjub."Makasih.""Kamu serius nggak masalah ngajakin aku masuk rumah kamu?""Tanya lagi, udah nggak apa. Ayo ke ruang tengah ... itu suara Elitta lagi ketawa, ibu kamu mungkin udah makan-makan di sana.""Jangan-jangankamu tadi nyuruh ibuku ke atas buat makan-makan juga?""Iya, kan tadi aku udah bilang, kita semua makan bareng-bareng ntar."Usai mengatakan itu, Vito berjalan lagi di lorong panjang yang menghubungkan kamar tidu
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

76. Berendam Berdua

Pesta makan-makan berlangsung meriah. Baik Elitta dan Vito saling suap-suapan tanpa malu-malu. Iya, mereka berdua terlalu hanyut dalam buaian asmara, jadi tidak terlalu peduli dengan pendapat orang lain.Elitta gembira sekali malam ini. Dia juga sangat kenyang. Makanan penutup yang dia makan adalah kue tart yang bertuliskan Happy Wedding. Vito pun tak lelah menyuapinya. Detik demi detik, menit demi menit hingga jam berlalu— dia tak berhenti tersenyum.Hal itu membuat Lana merasakan sedih. Dia hanya pura-pura tersenyum. Tadinya, dia mengira akan ikut bahagia, semua makanan yang ada di meja sangat enak. Tetapi, nyatanya— kebahagiaan orang lain adalah kesengsaraan untuknya.Ini terlalu romantis. Elitta terlalu beruntung. Kenapa wanita lain lebih beruntung daripada dirinya?Lana merasa resah. Kehidupan percintaannya selalu tidak mulus. Sementara ini— Elitta, yang tiba-tiba saja menikahi Vito, lalu diberikan seluruh cintanya dan hartanya. Kenapa rasanya sangat tidak adil? Tidak bisakah dia
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

77. Melarikan Diri

Vito membiarkan tubuh mereka terus disiram oleh air hangat dari shower. Dia membalikkan badan Elitta, lalu memintanya untuk berpegangan di tembok. Baru setelahnya— dia meregangkan kedua kaki wanita itu. Elitta menurut saja karena sudah tidak tahan. Tubuhnya merasa sangat panas dan terangsang. Tangan kanan Vito perlahan meraba-raba titik sensitif Elitta, sedangkan tangan yang lain meremas dada. Sentuhan jemarinya yang menggelitik membuat Elitta makin tegang, merasakan geli yang nikmat hingga dia mendesah. Desahan seksi itu menaikkan gairah Vito. Dia membuat Elitta banjir oleh lendir cinta. Jadi, dia segera menghujamkan diri masuk ke dalam liang nikmatnya. Mata Elitta terpejam, menikmati sensasi ketika penyatuan itu terjadi. Vito tidak mau menunggu. Dia bergerak keluar masuk, awalnya perlahan, tapi kemudian menjadi cepat. Napas Elitta tertahan. Bagian bawanya terasa seperti diaduk-aduk. Sekujur tubuhnya merasa paman nan tegang akibat serangan kenikmatan. Dia mengerang tanpa henti
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

78. Kelelahan

Jarum jam sudah menunjukkan lewat pukul dua belas malam. Iya, ini sudah tengah malam— suasana sudah sangat sepi dan sunyi. Tetapi, di dalam kamar tidur Vito dan Elitta masih diramaikan dengan desahan kenikmatan. Tak puas hanya bercinta di dalam kamar mandi, Vito mengangkat tubuh Elitta, dan dihempaskan di atas ranjang. Kini, Elitta dalam posisi menungging, sementara wajahnya terbenam di atas bantal. Kedua tangan tampak meremas sprei yang sudah kusut. Itu menandakan betapa hebat percintaan mereka sedari tadi. Sementara itu, Vito tidak ada hentinya menghujam dari belakang. Sesekali, dia menampar dan meremas pantat Elitta sampai membuatnya kemerahan. Dia sudah dikuasai oleh gairah. Desahan lirih lepas dari mulutnya. Dia makin kasar dan keras menggerakkan pinggulnya. Elitta mengangkat wajahnya hanya untuk mendesah panjang, "aku mau." Dia tak sanggup mengeluarkan kata-kata, hanya desahan dan erangan yang keluar. Wajahnya kembali dibenamkan ke bantal. Sekujur tubuhnya menegang, s
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

79. Mirip Istrinya

Vito berangkat bekerja dengan diantarkan oleh sopir. Dia tidak punya waktu untuk menyetir sendiri. Selain karena jaraknya yang jauh, antar kota, dia juga harus menelpon beberapa orang dalam waktu bersamaan.Selama seharian itu, dia hanya menyibukkan diri dengan pekerjaan. Tidak ada hal lain yang dia urusi. Bahkan, dia tidak sempat untuk sekedar menelpon sang istri. Padahal, biasanya— sesibuk apapun, dia akan meluangkan waktu untuk menelpon.Dia sudah terlalu banyak bersantai akhir-akhir ini, jadi sadar diri kalau pekerjaan menumpuk. Jadwal-jadwal bertemu rekan bisnis yang seharusnya terjadi Minggu lalu, sekarang harus dipenuhi.Hingga malam pun akhirnya tiba, dia kembali ke kotanya lagi. Akan tetapi dia belum bisa pulang, jadi memilih untuk menginap di hotel terdekat dengan kantor utama.Sebenarnya, dia bisa saja pulang, tapi besok masih ada urusan— daripada pulang pergi, mendingan langsung saja ke kantor besok.Dia menghabiskan waktu makan malamnya di restoran depan hotel. Tadinya di
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

80. Keinginan Lana

Lana memang pintar.Dia mudah beradaptasi, pintar bersosialisasi, dan pintar juga berkamuflase. Karena hal tersebutnyaz dia bisa membaur dengan kondisi sosial seburuk apapun atau suasana kerja yang toxic sekalipun. Dia adalah orang yang tahan banting. Saat menginginkan sesuatu, dia ingin segera meraihnya, meskipun dengan banyak usaha dan kerja keras.Saat ini, dia menginginkan suami.Iya, dan suaminya harus seperti Vito, kalau bisa dia saja yang jadi suaminya. Sejak melihatnya berubah drastis, dia merasa ingin memiliki pria itu.Sekarang, dia sudah mengikuti jejak Elitta, semua tentangnya dia tiru. Semua itu dilakukan harapan kalau Vito akan jatuh hati padanya.Dia tidak peduli walaupun awal kisah mereka adalah perselingkuhan. Justru itu bagus, dengan begitu— Elitta akan segera menuntut cerai, lalu kesempatannya menjadi suami prianitu terbuka lebar.Tetapi, nyatanya— Vito setangguh karang di lautan. Dia sama sekali tidak goyah walaupun dia sengaja memamerkan lekuk tubuhnya, bahkan be
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status