Home / Romansa / ISTRI TERCINTA BOS BESAR / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of ISTRI TERCINTA BOS BESAR: Chapter 91 - Chapter 100

103 Chapters

91. Jangan Mendekat!

Elitta bingung harus berbuat apa. Dia hanya bisa terdiam melihat mereka di balik pepohonan. Dia maju selangkah demi selangkah, dan terlihatlah kini tinggal pria misterius dengan topi tukang kebun sedang berkelahi dengan suaminya.Pria misterius itu membawa pisau dan berhasil menyayat lengan kiri Vito. "AAGH!" Vito kesakitan.Elitta panik. "Vito!"Spontan, semua yang ada disitu menoleh. Vito, Ibu Mugi dan si pria misterius yang menunjukkan wajahnya. Elitta melotot kaget— tidak salah lagi, itu adalah si buronan Alvaro. Karena Vito lengah, Alvaro langsung mengalihkan perhatiannya ke Elitta. Dia melompati semak belukar, lalu berlari menghampiri wanita itu. Kalau menjadikannya sandera, maka dia bisa bebas melakukan apapun."ELITTA!“ Vito makin panik. Dia berusaha mengejar Alvaro."Nyonya! Nyonya cepat masuk ke dalam!” teriak Ibu Mugi yang berlari juga menghampiri Elitta.Elitta panik dan ketakutan sampai mematung di tempat. Tetapi, dia berusaha menyadarkan diri, menepis rasa takutnya de
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

92. Lalu, Mana Papa?

Vito mengurus semua yang dibutuhkan untuk membuat Alvaro makin lama terjerat hukuman penjara. Dia menambahkkan tuntutan seperti penyerangan, memasuki wilayah pribadi secara illegal, penyekapan terhadap tukang kebun mereka, juga terhadap Elitta.Selama beberapa hari itu, Vito sibuk mengurus hal tersebut. Dia mengutamakan masalah ini karena tidak mau kejadian lolosnya Alvaro terjadi lagi. Dia juga mendesak agar orang yang membantu pria itu melarikan diri ditangkap.Berkat pengakuan dari Alvaro, para polisi langsung mendatangi Vivian dan menangkapnya. Hal ini cukup membuat Vito kaget. Dia tahu kalau Vivian pasti mengenal Alvaro, mengingat mereka satu sekolahan dahulu, tapi tak dia kira akan terlibat kejahatan seperti ini.Begitu dia pulang ke rumah, dia membicarakan hal itu dengan Elitta di dalam kamar tidur mereka.Vito baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melingkar di pinggang. Sembari mengeringkan rambut dengan handuk kecil, dia mengamati istrinya ya
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

93. Hamil?

Hari-hari Elitta kembali membaik setelah ditangkapnya Alvaro. Kini, dia bisa menikmati waktunya di rumah ataupun belanja di luar dengan nyaman. Iya, walaupun dia harus tetap ditemani oleh sopir.Hari ini sebenarnya dia berencana untuk pergi ke dokter. Dia merasa badannya tidak enak. Sekalian, dia juga ingin memeriksakan diri karena belum juga hamil. Tadinya, dia ingin pergi bersama sang suami— tapi karena pria itu sibuk kerja, maka lebih baik sendirian saja.Setelah menunggu cukup lama dan menjalani pemeriksaan yang intens, Elitta pun duduk menghadap sang dokter, menanti kabar."Bagaimana, Dok?" Dia bertanya dengan was-was, takut kalau ada masalah dengan rahimnya atau semacamnya.Seorang dokter wanita yang berumur sekitar empat puluh tahunan tersenyum saat membaca berkas hasil pemeriksaan. Dia seperti sudah tahu, tapi ingin memastikan lagi.Dia berkata, "mungkin gejalanya belum terlalu kentara ya, Nyonya, tapi Nyonya sebenarnya sudah hamil, loh— dua minggu.""Heh ..." Elitta terkejut
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

94. Berbelanja

Elitta sudah berjam-jam ada di dalam toko baju favoritnya. Dia betah juga berada di area untuk bumil dan busui. Sudah lama sekali, dia ingin berbelanja baju untuk ibu hamil. Hatinya terlalu gembira sampai lupa waktu.Ini sudah hampir sore, dan ia tidak peduli itu— yang penting dia harus membeli baju baru.Saking sibuknya memilih baju dan memasukkan ke dalam keranjang, dia tidak sadar kalau sudah diperhatikan terus oleh seseorang.Lana.Wanita itu tidak mengira pulang kerja, dan ingin berbelanja baju, tapi malah bertemu dengan istri bosnya. Dia memperhatikan Elitta sangat gembira. Ketika dia menyadari itu adalah area pakaian untuk ibu hamil, dia menjadi kaget."Nggak mungkin 'kan?" Dia tidak percaya, masih menganggap ini ini halusinasi. Berdasarkan informasi dari sang ibu, wanita itu belum hamil— Vito pun tidak mengatakan apapun.Jika Elitta hamil, maka keinginannya untuk menjadi nyonya besar menjadi sirna. Ini tidak bisa dibiarkan.Untuk memastikan apakah dia benar Elitta, wanita itu
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

95. Berita Baik

Elitta sudah belanja banyak sekali baju yang dia sukai. Dia pulang sebelum pukul empat sore.Beruntung, Vito pulang sekitar sejam kemudian. Seperti biasa, dia terlihat lesu dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi air hangat dahulu. Tubuhnya terasa lebih ringan setelah merasakan hangatnya air tersebut.Elitta masih menyembunyikan berita tentang kehamilannya. Dia menunggu Vito di ruang makan. Wajahnya tidak dapat berbohong kalau dia sangat bersemangat.Bahkan, Ibu Mugi jadi ikutan tersenyum saat menyajikan makan malam di atas meja. Dia bertanya, "Nyonya hari ini bahagia sekali, ada apa?"Elitta hanya berkata, "nggak apa, Bu, soalnya tadi saya beli banyak baju.""Oh." Ibu Mugi tidak percaya kalau itu alasannya. Dia jadi penasaran, tapi tida mungkin memaksa majikannya sendiri untuk memberitahu ada apa.Usai menyiapkan segalanya di atas meja makan, dia berpamitan, "iya udah, Nyonya, saya pergi ke belakang dahulu kalau nggak ada lagi yang Nyonya inginkan.""Nggak ada kok, Bu, maka
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

96. Kondisi Papa

Berita baik apa yangelibatkan sang ayah? Elitta sangat penasaran dengan hal itu. Dia masih diam, menanti sang suami untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Setelah mendengar ada berita baik tentang ayahnya itu, dia tidak mungkin bisa tidur.Vito menjelaskan, "tadi siang Dino datang ke kantorku. Dia bercerita tentang papa kamu.""Ini papa yang aku cari 'kan?""Iya, Papa Derry. Beberapa hari yang lalu, Papa kamu yang satunya itu ketemu sama Papa Derry di jalan. Karena kasihan, dia membawanya pulang ke rumah. Selama beberapa hari itu, Papa Derry nggak mau ngomong atau apapun— jadi Dino ataupun Papa Zero nggak tahu apa yang udah terjadi.“Elitta tidak tahu harus merespon apa setelah mendengar penjelasan suaminya. Dia tidak mengerti juga apa yang terjadi pada sang ayah. Tetapi, dia bisa merasakan mungkin ada sesuatu yang terjadi. Karena Elitta diam saja, Vito melanjutkan, "sampai sekarang, papa Derry nggak mau cerita apapun. Dia juga nggak mau ketemu siapapun untuk sekarang. Dino
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

97. Masa Lalu

Sepulang kerja, Vito sangat antusias untuk mampir sebentar ke supermarket miliknya yang ada di dekat rumah. Lana ikut bersamanya. Jadi, dia ikut untuk berbelanja juga di dalam."Maaf ya kamu ikutan belanja juga jadinya," kata Vito yang masih sibuk melihat-lihat susu untuk ibu hamil."Nggak apa, kok." Lana berjalan di sebelahnya terlihat murung. Dia terlihat sangat iri, tidak bisa kalau tidak iri— Vito terlalu perhatian dengan istrinya. Pria seperti ini jarang sekali ditemui.Kenapa pria seperti ini malah sudah menikah? Sementara pria-pria miskin di luaran sana sok jadi playboy dan suka mempermainkan wanita?Lana semakin kesal. Dia tidak terima. Ada pria yang luar biasa sempurna di depannya, tapi tak bisa dia sentuh. Sudah berhari-hari, dia mencoba mendekati Vito, tapi tak berhasil juga. Padahal, setiap siang, mereka menghabiskan waktu bersama di kafetaria. Akan tetapi, Vito tidak menunjukkan ketertarikan.Pria itu memperlakukannya seperti pegawai yang lain. Tidak ada yang istimewa.I
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

98. Salah Paham

Lana sempat mampir ke rumah Vito. Tentu saja, dia diam-diam menuju ke dekat pintu garasi, dan membuang amplop putih di sekitar mobil yang biasa dipakai Elitta.Setelah itu, dia masuk ke dalam— lalu menyapa sang ibu, dan akhirnya ikut makan siang bersama. Tidak ada kecuriagaan sama sekali. Baik Elitta dan Vito terlihat mesra seperti biasa. Malahan lebih mesra, mereka juga saling suap, bahkan di hadapan Lana.Ibu Mugi mulai sadar kalau anaknya menyukai Vito. Tetapi, dia lega karena yakin majikannya tidak akan pernah menanggapi perasaan Lana.Situasi ini cukup rumit.Lana berpamitan pulang lebih awal. Dia terlalu mual melihat kebersamaan mereka.Sore harinya, Elitta mengalami mual-mual, jadi beristirahat di dalam kamar. Selama itu pula, Vito dengan setia memijat kakinya— memanjakannya sebisa mungkin."Kamu mau sesuatu, Sayang? Minuman hangat mungkin? Teh kesukaan kamu?“ Vito menawarkan. Dia tahu kebiasaan Elitta yang sering minum teh tiap sore.Elitta menggelengkan kepala. Dia masih mer
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

99. Tidak Mungkin Selingkuh

Elitta sedih sampai ketiduran. Ketika dia bangun keesokan harinya, tidak ada Vito di atas ranjang. Dia semakin khawatir dengan pria itu. Dia segera pergi keluar, mencari-carinya dan ternyata memang tidak ada tanda-tanda Vito pulang sejak kemarin. Khawatir, dia menelpon ponselnya, tapi malah tidak aktif. Perasaannya jadi campur aduk. Apa pria itu sehancur itu hanya karena tulisan di kertas kemarin? Kenapa bisa langsung percaya Dia menghampiri Ibu Mugi yang ada di dapur, lalu bertanya, "Bu, mana Vito? Apa dia enggak pulang semalaman?“ "Nggak, Nyonya. Tapi, tadi telpon di telepon rumah, katanya suruh bilang ke Nyonya, Tuan lagi kerja, mungkin pulang nanti malam.” “Dia nggak pulang terus langsung kerja?“ Elitta kaget. Yang lebih mengejutkan, kenapa malah menghubungi telepon rumah? Kenapa tidak langsung menelpon ke ponselnya? Bukankah dia itu istrinya? "Iya, Nyonya.” Ibu Mugi merasa kalau ada sesuatu semalam. Hanya saja, dia tidak tahu apa yang terjadi karena saat Vito pergi dia sibuk
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

100. Cemburu

Elitta dan Dino masih berdiam diri di halte selama setengah jam. Keduanya membahas beberapa hal, termasuk tentang kesehatan Pak Derry.Elitta lega bisa mendengar dari mulut Dino langsung kalau sang ayah baik-baik saja. Dia benar-benar sudah membuka hati untuk pria itu sekaligus ayah kandungnya.Dia berkata, "maaf ya, selama ini aku agak sinis sama kamu terus sama ..."Wanita itu masih bingung harus memanggil ayah kandungnya dengan sebutan papa atau sekedar Tuan Zero seperti julukannya?Dino paham dengan apa yang dipikirkan Elitta. Dia tersenyum, lalu mengatakan, "nggak usah minta maaf, aku yang harusnya minta maaf. Jujur aja, niatku jelek loh sama kamu sebelumnya.""Jelek?""Iya pokoknya gitu lah, tapi Papa buat aku sadar kalau kita ini sekarang keluarga."Elitta hampir tidak mengira kalau orang seperti Dino akan berkata seperti itu. Tetapi, dia tidak mengatakan apapun, takut menyinggung.Halte tersebut ada di dekat kantor.yang secara otomatis berseberangan jalan dengan restoran. Deng
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status