"Untuk apa kamu masih menghadang pintu? Kenapa tidak menyingkir?"Julia melihat Callista tidak bergerak, nadanya menjadi makin keras.Setelah mendengar Edbert akan masuk, telapak tangan Callista penuh dengan keringat. Di hadapan Julia, dia tidak bisa mengusir Edbert. Callista menggertakkan giginya dan menyingkir.Namun yang tidak disangka, Julia mengikuti belakang Edbert dan masuk ke dalam.Hati Callista panik, Edbert saja sudah cukup sulit, apalagi ditambah seorang Julia.Callista berubah pikiran, dia mengambil langkah di depannya, lalu tersenyum dan berkata, "Ibu, aku sudah lama tidak mengobrol denganmu. Mari, masuk dan duduklah."Mendengar Callista berkata demikian, ada muncul ekspresi jijik di wajah Julia yang sudah masuk ke dalam kamar.Julia tidak suka mengobrol dengan Callista. Dia mengangkat wajahnya dengan anggun dan mendengkus dingin, "Tidak perlu! Kamu jagalah Edbert dengan baik. Itu sudah termasuk berbakti kepadaku.""Aku sudah tahu, Bu," ucap Callista.Julia pergi dan men
Read more