Home / Romansa / Hubungan Gelap / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Hubungan Gelap: Chapter 191 - Chapter 200

210 Chapters

Bab 191 Aku Tidak Keberatan

Jason tidak menjawab sampai rokok di tangannya terbakar habis dan hawa udara kembali menjadi dingin.Callista tanpa sadar melangkah mundur, tangannya langsung menopang tempat tidur empuk di belakang punggungnya dan napasnya mulai tidak teratur.Namun Jason tidak menyentuhnya, dia mengangkat tangan melewati kepala Callista untuk meletakkan puntung rokok yang telah habis itu. Jason menatap wanita yang gemetar di bawahnya.Ekspresi Callista luar biasa, dia terlihat ketakutan, tetapi masih ingin menyenangkannya. Sungguh sebuah perhitungan yang bagus.Jason sengaja menurunkan tubuh bagian atasnya untuk menekannya, dia melihat tangan Callista yang berada di belakang punggungnya hampir tidak dapat lagi menopang tubuhnya. Dia mulai gemetar, sebelum perlahan mengatupkan bibirnya."Tidur sekarang, bukankah menurutmu ini masih terlalu dini?" kata Jason.Callista menelan ludah dan berkata, "Kalau begitu, aku mandi dulu?""Tidak perlu," jawab Jason.Telapak tangan besar kembali menopang pinggang Ca
Read more

Bab 192 Anak Muda, Jangan Terlalu Nakal

Menyadari Jason akan membawanya keluar, Callista bertanya lagi dengan hati-hati."Mau ke mana?""Tentu saja, untuk membunuh orang dan memusnahkan mayat. Juga sekaligus, membuangmu ke sungai untuk memberi makan ikan. Bukankah langit cukup gelap dan angin pun sangat mendukung?"Nada suara Jason terdengar dibuat-buat, tetapi lelucon itu sanggup membuat Callista menggigil.Melihat Jason yang tidak sabar, Callista tidak berani menunda dan turun dari tempat tidur untuk mengikutinya.Saat melewati taman, Callista tidak bisa menahan diri, dia melihat lagi tempat abu itu dibuang.Bahkan sampai sekarang, Callista masih tidak percaya Jason benar-benar membuang dua guci berisi abu itu.Siapa yang akan melakukan hal yang begitu mengejutkan?Tiba-tiba teringat kalimat Suzy, 'Kak Jason, orang ini, dia tidak punya hati.''Ya, bahkan orang tua kandungnya pun diperlakukan seperti ini, belum lagi bagaimana dengan dirinya. Kalau Jason sampai tahu, dia telah berbohong padanya.'"Dingin?" sahut JasonJason
Read more

Bab 193 Apakah Masih Cukup Kuat untuk Lanjut?

Lusianti sedikit terkejut bertemu Jason di sini. Dia hendak bertanya apakah Jason terluka, ketika tiba-tiba melihat wanita di belakangnya.Jason cukup tinggi dan tegap, dia benar-benar menutupi wanita di belakangnya.Kalau bukan karena kaki wanita itu, Lusianti tidak akan benar-benar menyadarinya pada pandangan pertama.Meskipun Lusianti penasaran tentang wanita seperti apa yang diinginkan Tuan Jason Davis, intuisi wanita itu masih memintanya untuk tidak melihat sembarangan.Lusianti hanya tersenyum ringan, "Karena Tuan Jason ingin menemani teman-temannya, aku tidak akan mengganggu Tuan Jason, aku ....""Tidak apa-apa," sela Jason langsung.Jason memotongnya dan tersenyum tanpa arti, "Ngomong-ngomong, bagian mana kamu yang terluka?"Lusianti tidak terlalu senang dengan kekhawatiran Jason yang tidak pada tempatnya itu. Dia menjadi panik, karena tidak tahu apa yang harus dikatakannya.Termasuk Callista, yang juga panik dan makin menciut di belakang Jason. Sungguh dia ingin membalikkan pr
Read more

Bab 194 Apakah Kamu Tidak Mencintai Tuan Jason?

Jelas hanya mengoleskan obat, tetapi kenapa suara Jason malah begitu bersemangat, makin didengar makin terasa janggal.Callista hanya samar-samar menjawab, "Iya." "Kedengarannya agak enggan," ucap Jason. Jason perlahan memutar kepala tutup obat salep itu, kemudian menaruh kembali pada tempatnya, lalu dia bersandar pada punggungnya.Jason lalu meraih pinggang Callista dan menyeretnya ke tepi tempat tidur."Kalau kamu merasa tidak puas, kita akan mencoba yang lain. Tentunya, selalu ada yang bisa memuaskanmu," kata Jason tersenyum.Malam ini, Callista sudah tidak menghitung lagi, berapa kali dia menangis dan berteriak puas.Walau kenyataannya, tentu saja hanya pria itu yang sangat puas.Hasil dari pergulatan yang penuh kepuasan kemarin adalah raut wajah Callista sangat berbeda pada keesokkan harinya.Adrian dapat melihat lingkaran hitam pada mata Callista yang tidak bisa ditutupi oleh alas bedak. Dia melemparkan tujuh atau delapan potong ginseng ke dalam cangkir tehnya."Ini untuk mengu
Read more

Bab 195 Penyebab Kematian Orang Tua Jason yang Sebenarnya

"Kamu seharusnya bertanya-tanya kenapa Kak Jason begitu tidak menghormati orang tuanya sendiri," tutur Suzy.Mengenai bagaimana Suzy bisa mengetahui hal ini, Callista sama sekali tidak terkejut. Suzy berkata apa adanya kali ini, "Orang tua Jason berbeda dari Keluarga Davis lainnya, mereka berdedikasi untuk penelitian ilmiah. Pada awalnya, mereka memiliki kesempatan untuk mengubah dunia teknologi komunikasi saat ini." Meskipun pada pandangan pertama, penelitian ilmiah tidak bisa sebanding dengan uang. Akan tetapi, kalau dipergunakan dengan baik, keuntungannya akan melebihi industry komunikasi dalam negeri ini."Tapi ketika, mereka mengambil proyek untuk melakukan eksperimen di luar negeri, sesuatu terjadi!"Berbicara tentang ini, Suzy menjadi tidak berdaya, "Kak Jason ingin menghentikannya saat itu, tapi Paman Steven, ayah Jason itu menolak dengan keras. Karena penelitian yang telah dikerjakan bertahun-tahun akan segera membuahkan hasil dan mereka tidak bisa menunggu lebih lama lagi."
Read more

Bab 196 Ikatan di antara mereka

Saat meninggalkan Kafe Marimarste, waktu sudah bertepatan dengan siang hari.Callista terpesona oleh cahaya matahari dan bintik-bintik cahaya yang terpantul pada pupil matanya, terasa memanas dan mampu mengeringkan matanya yang basah karena air mata.Rupanya begitu.Callista memejamkan mata dan tersenyum pahit di bawah pantulan cahaya siang hari.Inilah sebabnya, posisi Susan Lopez berbeda dan lebih berat dari yang dibayangkannya.Kalau memang benar, seperti ini masalahnya ....Berarti Susan bukan hanya tunangan Jason, tetapi juga memiliki ikatan yang tidak biasa dengannya."Nona Callista."Suara rendah itu membuat Callista kembali tersadar.Itu adalah suara Theo. Dia berdiri di dekat mobil dan masih menatapnya dengan tatapan misterius itu.Callista yang mengetahui kedatangannya untuk menjemput Suzy, dia segera berkata, "Kak Suzy ada di dalam, dia akan segera keluar." "Baik, terima kasih," ucap Theo sopan. Melihat Theo berdiri tak bergeming di samping mobil, Callista melirik bahunya,
Read more

Bab 197 Kenapa Begitu Lengket

Ketika Callista menerima telepon Jason, dia masih memegang gunting besar untuk merapikan kebun yang berantakan di halaman Paviliun Marlion.Meskipun Callista sudah berkonsultasi dengan tukang kebun, ternyata masih sulit ketika gilirannya untuk mengerjakannya.Butuh waktu hampir satu jam untuk membersihkan cabang dan gulma yang telah mati.Ini juga yang menyebabkan Callista sedikit terengah-engah saat menjawab telepon, "Halo, Tuan Jason?"Setelah beberapa detik jeda, tawa kecil terdengar dari speaker."Apa yang terjadi denganmu? Apa sedang berbuat hal buruk lagi?"Callista menjatuhkan sarung tangannya dan duduk di atas kuda poni, sebelum menjawab, "Tuan Jason tidak ada di sini. Bagaimana aku bisa melakukan hal-hal yang buruk." "Itu tidak benar. Mungkin karena telah bosan padaku, jadi selingkuh dengan yang lainnya lagi," ucap Jason.Callista bergumam pelan, "Bukankah orang selingkuhanku itu kamu?" "Hah? Apa yang kamu katakan?"Callista tertegun sesaat, dia berdehem dan berkata dengan s
Read more

Bab 198 Memikirkan Ide untuk Mencegahnya

Saat senja, cahaya antara siang dan malam terkesan begitu membosankan.Begitu Jason memasuki Paviliun Marlion, dia langsung dipeluk dan setelah melihat ke bawah, wanita yang merangkul lengannya sedang menatapnya dengan wajahnya yang imut, serta suaranya lembut dan manis, "Tuan Jason, kamu akhirnya di sini." Saat wanita itu berbicara, tangannya dengan lihai melingkari leher Jason dan membuatnya tidak mungkin untuk melihat hal lain.Perlahan menyapu lengan Jason yang telanjang, dia hanya mengenakan baju tidur yang lumayan menggairahkan.Baju yang terbuat dari satin dan memiliki kilau khusus dalam cahaya gelap, membungkus tubuh lembut wanita itu dan membuatnya makin menarik.Mata Jason terangkat, "Apa yang ingin kamu lakukan dalam kekacauan seperti ini?"Telinga Callista panas, tetapi situasi saat ini tidak memungkinkannya untuk mundur. Dia memilih untuk lebih mendekat dengannya dan berbisik, "Tuan muda tidak menyukainya?"Tangan di belakang pinggang Callista mulai mengelus dengan kekuat
Read more

Bab 199 Aku Khawatir Tuan Jason terkena Karma

"Oh, begitu. Adik ipar mengerjakan semua ini demi diriku. Aku sangat terharu sekali," kata Jason menggoda.Meski berkata begitu, Jason tidak terlihat terkesan dengan apa yang telah dilakukan oleh Callista.Kegelapan malam sudah hampir menyeluruh, hanya tersisa bayangan Jason yang menambah rasa mencekam dalam diri Callista.Tekanan dari Jason yang tidak bersuara ini, membuat hati Callista makin ketakutan. Relung hatinya sedang menjerit dan Callista berbicara dengan hati-hati, "Soal itu, aku akui. Tujuan aku menyerahkan kotak abu paman dan bibi memang tidak murni. Tapi, kemarin kamu telah bilang juga. Jadi, seberapa besar keberanianku pun tidak akan berani berbuat masalah lagi."Callista mengatakan sambil melirik ekspresi Jason dengan diam-diam.Jason tidak berbicara, hanya menatapnya dengan sepasang mata gelapnya yang seakan-akan hendak menelan Callista.Setelah menunggu beberapa detik, melihat Jason masih tidak bermaksud untuk bergerak, Callista melanjutkan, "Alasan kenapa aku ingin me
Read more

Bab 200 Memerintah Tuan Jason

Keduanya saling memandang sejenak.Tatapan Jason terlalu menegangkan, tepat ketika Callista merasa bukan tidak mungkin membiarkan Peter pergi membeli barang itu.Ponsel ditarik kembali oleh Jason, dia seolah tersenyum dan berkata, "Haruskah aku yang pergi membelinya?""Uh ..." Callista terdiam.Tanpa menunggu Callista mengemukakan alasannya, dahinya kembali disentil dengan keras."Baiklah, aku akan mencatat hal ini untukmu," ucap Tuan Jason.Sampai Jason pergi dengan kunci mobil, Callista masih merasa luar biasa.'Apakah dia benar-benar pergi?' batin Callista gundah.Sekitar setengah jam, Jason kembali dengan sekantong besar pembalut dengan berbagai ukuran serta merek.Callista yang baru selesai mandi, begitu keluar dan melihatnya, langsung tercengang.'Apakah Jason mengosongkan rak mereka semua?'"Kenapa termenung seperti itu? Apakah menungguku melayanimu?" ucap Jason.Callista dengan cepat berlari untuk mengambilnya dan kembali ke kamar mandi.Sebelum keluar, Callista berganti kembal
Read more
PREV
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status