/ Romansa / Hubungan Gelap / 챕터 151 - 챕터 160

Hubungan Gelap의 모든 챕터: 챕터 151 - 챕터 160

210 챕터

Bab 151 Tidak Menikahi Orang Lain, tetapi Kamu?

Jason tidak menjawab, dia mencubit dagu Callista menggunakan ujung jarinya dan mengelusnya.Callista baru saja keluar dari kamar mandi, jadi kulitnya masih terasa kenyal dan licin. Begitu ditekan, dengan mudahnya jari Jason tergelincir turun.Tatapan Jason menyapu mulut Callista yang sedikit terbuka, lalu menyisiri ke atas menuju sepasang mata Callista yang kelihatannya agak gelisah.Perlahan Jason menyunggingkan mulutnya dan berkata, "Coba tebaklah."Tatapan Callista berkedip, "Jangan-jangan aku mabuk?" "Ya," kata Jason."Kamu memelukku di jalan dan memintaku jangan melepaskan, lalu menangis sesunggukan sambil memintaku untuk tidur denganmu," tutur Jason.Callista tercengang, tidak hanya merasa malu, tetapi juga lega karena dia tidak mengatakan apa-apa dan ekspresinya terkesan dilematis.Butuh waktu lama baru Callista melontarkan kata, "Benarkah?"Senyum terpancar dari mata Jason, dia mengangguk dengan serius."Aku menjejalkanmu ke dalam mobil, tapi kamu malah ingin bermain denganku
더 보기

Bab 152 Perasaan yang Tidak Terlalu Menyenangkan

Jason sempat mengalami lupa daratan sesaat. Ketika menyadarinya, dia telah tenggelam dalam hasrat dan gairah yang begitu menggelora.Padahal jelas sekali, hanya seorang wanita biasa yang lembut, tetapi Jason malah tidak bisa melepaskannya apalagi berhenti.Sebuah perasaan yang tidak terlalu menyenangkan.Jason seharusnya menjadi seorang pengamat berdarah dingin, dia merasa yakin dirinya itu cukup tenang dan tidak tertipu dalam permainan apa pun.Siapa yang sangka Callista terlalu licik, membuat Jason tidak waspada akan hal ini dan terbawa oleh perkataan Callista yang tidak sepenuhnya benar dan hanya merupakan kebohongan semata.Satu sentuhan yang membangkitkan hasrat yang luar biasa. Bagaimanapun, Jason harus menghukum Callista yang telah membuatnya kehilangan kontrol.Callista tidak tahu kenapa Jason mendadak menjadi begitu bergairah, dia memohon dengan suaranya yang lirih sampai tidak bisa membendungnya dan berakhir pingsan dalam pelukan Jason.Ketika kesadaran Callista belum sepenu
더 보기

Bab 153 Apakah Mereka Memiliki Kontrak Pernikahan?

Keesokan harinya, tepat pada siang hari.Callista pergi ke kedai kopi yang dipilih oleh Wendry.Lokasi di sini terpencil dan kamar pribadi di dalamnya juga tertutup. Ketika Callista masuk, dia melihat Wendry masih mengenakan topi dan masker.Callista meletakkan tasnya, "Tuan Wendry, kamu bekerja sebagai paparazi akhir-akhir ini?" Wendry menata sedikit letak maskernya dan berkata dengan marah, "Kalau kamu mendengar informasiku yang selanjutnya, aku yakin kamu tidak mampu bercanda tawa lagi." Callista berhenti, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Apa yang ingin kamu katakan, apakah mengenai dia akan datang ke Kota Sakata?" Wendry tertegun, "Bagaimana kamu tahu?""Tuan Jason memberitahumu?" lanjut Wendry penasaran.Callista tidak menjawab, meskipun dia dan Wendry sekarang berada di situasi yang sama, Callista tidak begitu bodoh untuk mengatakan semuanya.Kalau tidak, Callista akan dengan mudah dipegang oleh Wendry.Jadi, Callista berpura-pura menyesap kopi dalam-dalam dan bertanya lagi
더 보기

Bab 154 Masa Krisis

Ketika Wendry mendengar ini, senyumnya langsung berubah menjadi sombong"Ya, di Keluarga Lopez, semua orang tahu Nona Susan adalah tunangan Tuan Jason."Di bawah meja, tangan Callista yang berada di lutut mengepal."Mereka memiliki hubungan yang baik?" tanya Callista langsung."Sebagai orang luar, aku kurang tahu," ucap Wendry. "Namun, Tuan Jason akan pergi ke Kota Guno setiap musim dingin untuk tinggal selama sebulan penuh. Tidak ada yang bisa mengguncang keberadaannya di sana," tambah Wendry. Satu bulan.Kedengarannya tidak lama, tetapi pekerjaan Jason seharusnya ada di Kota Sakata. Tentu saja, tidak perlu dikatakan lagi betapa sukarnya untuk bekerja saat berada di Kota Guno selama sebulan.Namun meski begitu, Jason tetap pergi.Jadi, hubungan mereka baik.Akhirnya, setelah mendapat jawabannya, Callista tidak sedikit pun merasa santai di hatinya.Wendry melihat ekspresi Callista dan berkata dengan nakal, "Jadi, begitu Tuan Jason tahu kamu adalah putri David. Akhir hidupmu, juga tid
더 보기

Bab 155 Tidak ada Selera yang seperti Nona Callista

"Keluar!"Lengan besar pria itu masuk melalui jendela yang hancur.Callista tidak bisa mengelak, dia dicengkeram pada bahunya dan ditarik keluar.Callista tertarik keluar dari mobil tempatnya berlindung dan terlempar ke tanah dengan keras."Sialan! Apa kamu pikir tidak turun, kamu masih bisa melarikan diri?"Callista berdiri dari tanah, sikunya terkelupas kulit dan darah ada di mana-mana.Beberapa orang di hadapannya ini jelas bukanlah orang yang baik. Terutama yang berdiri di depannya ini, adalah orang yang menyuruhnya untuk berputar balik.Pada saat ini, topi kerja di kepalanya telah dilepas dan memperlihatkan kepala botak mengkilatnya.Callista memaksa dirinya untuk tenang dan berkata, "Kalau kamu menginginkan uang, aku bisa memberikannya kepadamu." Pria botak itu langsung tertawa, "Nona Callista, mengira kami ini datang untuk merampok?"Nona Callista.Mendengar panggilan itu, Callista merasa sedikit lega. Karena berarti mereka mengenalnya, jadi seharusnya tidak akan menyakitinya u
더 보기

Bab 156 Hanya Ada Satu Hubungan di antara Pria dan Wanita

Pandangan benar-benar gelap gulita.Mata tertutup oleh kain hitam dan mulut juga diselotip beberapa kali dengan lakban. Sama sekali tidak dapat melihat atau berbicara.Ketika kain hitam itu robek, Callista berusaha untuk menyesuaikan matanya yang tersengat oleh cahaya.Di tempat yang seperti gudang, tidak ada jendela dan hanya ada sebuah lampu pijar di kepala yang terasa menyilaukan."Kak Stanley, ini orangnya sudah kubawa ke sini," kata pria botak yang membawa Callista ke sini sebelumnya kepada pria kurus di ruangan itu.Nama ini mengkonfirmasi dugaan Callista sebelumnya. Orang-orang ini memang anak buahnya Kak Christian.Stanley melambaikan tangannya dan pria botak itu mundur ke samping.Stanley memandangi Callista dan berkata, "Apakah kamu tahu kenapa aku membawamu ke sini?" Suara Stanley terdengar sangat berat di gedung pabrik yang kosong ini, "Kak Chirstian yang kamu celakai sekarang menjadi cacat. Bagaimana kami semua bisa menerimanya. Hari ini, kamu harus membayarnya!"Callista
더 보기

Bab 157 Sepertinya Ada Seseorang yang Memanggilku

"Tuan Jason, ada di tempat ini," sahut seorang wanita yang memimpin jalan menunjuk ke gedung pabrik di depannya."Ok," ucap Jason.Jason terus berjalan dan berujar, "Terima kasih untuk hari ini, kamu pulanglah dulu." "Tuan Jason."Ellen berusaha menghentikannya dan berkata, "Hari ini kamu menolongnya, tapi akan sangat sulit menjamin anak buah Kak Christian tidak akan lagi menggunakan taktik yang sama untuk memerasmu di kemudian hari. Apakah kamu yakin ingin masuk?"Jason tersenyum, "Ya, kamu benar.""Kalau berita hari ini tersebar, orang-orang di luar pasti akan belajar taktik yang sama lagi dan berulang kembali.""Karena itulah," dengan suara yang serius dan mengandung sedikit kegembiraan, Jason berujar "Tidak ada orang di sini yang bisa keluar hari ini!" Ellen hanya mampu menarik napas berat.Padahal jelas, Ellen sedang tertawa, tetapi seluruh tubuhnya malah merasa dingin."Begitu banyak orang, kamu harus ...."Jason menghela napas dan berkata, "Jangan berpikir terlalu banyak! Aku
더 보기

Bab 158 Apakah Ini Sudah dipermainkan?

Mendadak keheningan menimpa seluruh gudang itu, para berandalan merasakan sebuah aura dingin yang menusuk. Tidak ada yang bisa menjelaskan hawa apa yang mereka rasakan ini.Terutama Fatso yang baru saja memukul Callista, nyalinya langsung menciut."Ah!"Jason tiba-tiba tersenyum, "Apakah ini sudah dipermainkan?""Tidak!"Tidak peduli apa latar belakang Jason, Stanley tidak berani berdebat terlalu lama dengan Jason saat ini, jadi dia dengan cepat menjelaskan."Tadi anak-anak tidak mengetahui siapa dia, lalu terjadi keributan, tapi setelah mengenalinya, mereka tidak menyentuhnya lagi."Stanley memandang Callista, "Kalau tidak percaya, tanyakan saja pada Nona Callista." Setelah terbebas dari bahaya, Callista juga merasa dirinya menjadi lebih baik. Dia menata dirinya kembali dan orang-orang yang membantunya tadi, segera melepaskannya.Callista berjalan ke sisi Jason, dia sudah tidak peduli lagi dengan pandangan orang lain dan berdiri merangkul lengan Jason.Hanya dengan cara ini, Callista
더 보기

Bab 159 Lakukan Pembalasan Dendam Sendiri

Callista berjalan melewati tumpukan orang yang telah tergeletak tak bergerak di tanah dan menuju ke sisi Jason.Saat berjalan, Callista juga melewati Fatso itu. Kedua tangannya terikat ke belakang dan posenya terlihat menakutkan. Melihat pemandangan seperti ini, walau hati Callista merasa senang karena tak lagi terancam, tetapi ada rasa takut yang tak terlukiskan.Ketika hampir mendekati, Callista langsung ditarik oleh Jason dan sambil memeluk, Jason mencubit dagunya."Kenapa begitu lamban? Kakimu masih lemas?" sahut Jason.Setiap kali Jason menggerakkan tangannya, ada semacam gejolak panas dalam dirinya yang belum padam. Seperti serigala yang haus akan darah.Pada saat ini, tangan besar yang sedang merangkul pinggang Callista terasa cukup bertenaga. Kekuatan ini hampir meremukkan pinggangnya.Namun Callista tahu saat ini, tidak dapat menolak pelukannya. Dia khawatir kalau menolak akan berakibat buruk, tetapi kekuatan ini terasa menyesakkan dan Callista akhirnya hanya menggeliat halus
더 보기

Bab 160 Pulang Nanti, Aku Perlihatkan Padamu

Di dalam mobil.Callista memandang gedung pabrik yang makin jauh dalam pandangannya, kemudian memandang ke arah Jason yang juga berada di kursi belakang."Kita ... tidak menunggu Rudy?"Jason memegang sebatang rokok dan menyalakan api. Ketika mendengar hal ini, Jason meliriknya dan berkata, "Kamu telah menusuk orang, jangan berpura-pura bodoh." Callista berhenti berbicara.Jason tertawa, ketika melihat raut wajah Callista yang menyedihkan itu."Orang-orang itu telah banyak berbuat dosa. Kalau diperhitungkan, ditembak pun belum bisa menguranginya. Kamu kelihatannya sangat mengkhawatirkan mereka daripada diriku." Callista tiba-tiba menjadi gugup dan bertanya, "Apakah kamu terluka?"Jason melihat Callista yang tampak seperti kucing gelisah dan masih mengkhawatirkannya.Jason merasa hal ini sangat menarik. Dia sambil meletakkan rokok di antara giginya dan menepuk kakinya, lalu berkata, "Duduklah, akan kutunjukkan." Ketika mendengar hal ini, Peter yang sedang membawa mobil duduk di jok d
더 보기
이전
1
...
1415161718
...
21
DMCA.com Protection Status