Begitu menoleh, Neil melihat Lyana yang berdiri di belakangnya.Neil tidak menghindar, dia menjawab sambil tersenyum, "Tidak, tidak ada."Lyana melirik mobil yang baru melaju pergi."Kamu pasti punya tujuan jahat." Lyana mengernyit. "Aku nggak mau menyewakan penginapan ini untukmu. Kami kembalikan uangnya sekarang juga, silakan pergi!""Apa maksudmu?" Neil masih tersenyum."Kamu tuli? Nggak ngerti maksudku?" Lyana benar-benar marah. "Kalau nggak mau pergi, aku lapor polisi sekarang juga!"Neil juga punya harga diri, dia tidak bisa terus memaksa. Ditambah, Neil juga tidak mau memperbesar masalah ini."Baik, aku segera pergi.""Hem, ternyata tebakanku benar. Begitu diancam lapor polisi, langsung takut. Sana, cepat pergi!" Lyana memutar bola matanya."Kamu sangat membenciku cuma gara-gara masalah tempo hari? Aku sudah menjelaskan, aku salah mengenali orang.""Kalau nggak marah, terus aku mesti ngapain? Membunuh orang?" tanya Lyana.Raut wajah Neil sontak berubah, dia kelihatan pucat. Nyon
Read more