Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 171 - Chapter 180

1284 Chapters

171. Part 3

"Aku juga tak suka kesenanganku diganggu siapa pun! mengapa tidak segera diselesaikan sekarang?" Tukas Ratu Tengkorak. Niatnya tak surut sedikit pun. Apalagi, dia belum pernah bentrok dengan wanita bertubuh indah itu."Ratu Tengkorak.... Kau hanya buang nyawa percuma di hadapanku," Ancam Dewi Kematian lagi."Halangan kecil semacam ini tak akan membuatku mundur selangkah pun," Balas Ratu Tengkorak sambil terus mengunyah susur.Wajah di balik cadar sutera itu membesi mendapati kata-kata Ratu Tengkorak."Hm... mau cari mati kau rupanya. Bersiaplah untuk kukirim ke neraka! Heaaa...!" Disertai teriakan keras, Dewi Kematian menepuk kedua tangannya ke arah lawan.Ratu Tengkorak terkesiap ketika merasakan suara menggema keras di kedua gendang telinganya. Tanpa sadar kakinya mundur tiga langkah seraya menekap kedua telinganya dengan telapak tangan. Namun semakin kuat menekan, semakin keras suara yang menggema di telinganya."Keparat ini rupanya menco
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

172. Part 4

"Entahlah.... Aku tak menemukan di mana pemuda itu berada," Desahnya."Gila! Bagaimana bisa begitu?" Tuntut Ratu Tengkorak. Sepasang mata di balik cadar sutera milik Dewi Kematian menyipit."Ucapanmu menunjukkan kalau kau sudah memiliki ilmu tinggi!" Sindir Dewi Kematian dingin.Ratu Tengkorak segera menyadari kalau hampir membuat kesalahan."Maafkan aku," Ucapnya."Berjalanlah ke arah barat. Sementara, aku ke arah timur. Bunuh siapa saja yang menghalangi keinginan kita ini! Dan perlu kau camkan sekali lagi. Jangan coba-coba mengangkangi Tulang Ekor Naga Emas kalau tak mau mati mengenaskan," Ancam Dewi Kematian.Ratu Tengkorak hanya mengangguk sambil menggumam dalam hati. "Setelah Tulang Ekor Naga Emas kudapatkan sudah tentu kau akan kubunuh, Dewi Kematian.""Setelah Tulang Ekor Naga Emas kudapatkan akan kuhembuskan berita keseantero jagat. Akan kukatakan kalau Tulang Ekor Naga Emas kau yang milikinya. Dan kau akan menjadi sasaran emp
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

173. Part 5

"Aku pernah mendengar julukan Siluman Buta yang cukup menggetarkan. Ilmunya sangat tinggi," Kata Dewi Kematian, setengah menggumam."Benar, Dewi. Kita bisa mengeroyoknya kalau begitu. Meskipun aku yakin, Dewi sendiri mampu mengatasinya," Sahut Ratu Tengkorak.Dewi Kematian tersenyum dingin di balik cadar suteranya. Dia tahu, apa yang dimaksud Ratu Tengkorak barusan. Hanya menjilat belaka."Hm.... Tapi urusan kita bisa lebih mudah dilakukan," Kata Dewi Kematian sambil tersenyum Matanya memandang ke arah lain.Ratu Tengkorak pun melihat ke arah yang sama. Tampak satu sosok tubuh agak mencangkung tiba pula di tempat itu. Begitu melihat orang yang baru datang, segera disiapkannya jurus 'Angin Dendam Punah Nyawa'."Manusia Mayat Muka Kuning.... Keparat si Kaki Gledek itu pasti telah mengirimkan fitnah padaku tentang Tulang Ekor Naga Emas. Dan urusan bisa jadi berabe," Keluh batin nenek baju hitam itu. Susur yang selalu di mulutnya tanpa disadari makin d
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

174. Part 6

"Manusia Mayat Muka Kuning! Kau berani lancang memancingku keluar. Apakah kau sudah tak sayang nyawa, hah?!" Kata Dewi Pedang, mendahului."Nenek peot! Bukan nyawaku yang akan melayang, tetapi nyawa busukmu yang akan lepas dari badan," Balas Manusia Mayat Muka Kuning."Kalau dulu di Lembah Maut kau masih kuampuni, kali ini jangan salahkan aku bila menurunkan tangan telengas!""Setan keparat! Kita lihat!"Manusia Mayat Muka Kuning sudah menggempur lebih dulu dengan serangan mautnya. Gemuruh angin terdengar mengiringi serangannya."Hup!"Dewi Pedang membuang tubuhnya ke kanan. Dan baru saja dia bangkit, Manusia Mayat Muka Kuning kembali melancarkan serangan gencar."Manusia mayat ini kelihatan makin hebat. Setiap serangannya bagai angin yang merontokkan jantung," Dengus nenek berkonde itu dalam hati."Tak akan kubiarkan manusia laknat ini menimbulkan malapetaka. Aku tahu, dialah orang yang berada di balik pembunuhan berantai yang
last updateLast Updated : 2023-10-26
Read more

175. Part 7

"Kau telah memiliki Tulang Ekor Naga Emas. Dan tentunya, kau juga sudah berguru pada Raja Siluman Ular Putih. Berarti dia... ah! Luar biasa! Kau beruntung, Bocah Kebluk!" Kata nenek berkonde sambil tertawa-tawa, lalu menepuk punggung Manggala."Luar biasa sekali! Kau patut mendapat julukan Si Buta dari Sungai Ular!""Aku memiiki urusan denganmu, Nek," Sergah si pemuda. Mata kelabu si nenek berkonde membesar."Urusan apa?”“Raja Siluman Ular Putih memintaku untuk berguru padamu”“Apakah telingaku tak salah dengar?" Tukasnya."Begitu yang diwasiatkan Raja Siluman Ular Putih padaku, Nek"Dewi Pedang manggut-manggut.Antara Raja Siluman Ular Putih dan Dewi Pedang memiliki hubungan yang sangat dekat, keduanya pernah berguru pada seorang Begawan di puncak gunung Bromo.Manggala menjatuhkan kepala di tanah."Terimalah sembah sujudku, Guru."Kebalikan dari sikap Manggala, Dewi Pedang justru
last updateLast Updated : 2023-10-26
Read more

176. Part 8

“Kau serius?!” tanya Dewi Pedang sedikit keras dengan wajah serius. Manggala tersenyum dan mengangguk mantap.Hal ini membuat wajah Dewi Pedang kembali berubah dan lagi-lagi ia mendekatkan wajahnya dan menatap lebih dalam ke mata Manggala. Jaraknya begitu dekat sekali. Manggala sebenarnya ingin menarik wajahnya menjauh, tapi ada rasa tidak enak, karena takut menyinggung perasaan si nenek.“Kau serius Manggala?” tanyanya lagi seakan tak percaya. Kembali Manggala mengangguk.“Tapi bagaimana mungkin. Ini benar-benar keajaiban...”“Ya ini memang benar-benar keajaiban guru...”“Jadi? Kau benar-benar bisa melihat?” kembali Dewi Pedang berkata dengan keras, karena hal ini benar-benar sulit dipercaya bagi Dewi Pedang. Manggala lagi-lagi hanya tersenyum karena mendengar pertanyaan itu untuk kesekian kalinya dari Dewi Pedang. -o0o-HUTAN KECIL yang ditumbuhi pepohonan tin
last updateLast Updated : 2023-10-26
Read more

177. Part 9

Manusia Mayat Muka Kuning mengangkat tangan kanan Dewi Kematian, lalu mengecupnya hingga mulutnya jadi mencang-mencong, Lalu seolah memberi tahu berkata pelan. "Nenek jelek baju hitam yang selalu mengunyah susur itu sudah berlalu dari sini."Dewi Kematian pasang senyum.“Tak usah jadikan masalah soal itu. Sengaja kubiarkan dia berlalu, karena dia tak akan bisa melarikan diri dari tanganku. Bila nenek keparat itu telah mendapatkan Tulang Ekor Naga Emas, senjata yang menjadi idamanku, barulah akan kulepas nyawanya dari badan busuknya!"Dengan bernafsu dan terkekeh pelan, orang tua berdada kurus yang menonjolkan tulang-belulangnya menciumi leher jenjang Dewi Kematian yang saat ini tak mengenakan cadar suteranya.Untuk beberapa saat dilakukannya perbuatan itu. Lalu diangkat kepalanya dan menatap wajah jelita Dewi Kematian dengan tatapan penuh kagum bercampur heran. Keheranan yang pertama kali dirasakan orang tua kurus muka kuning itu saat Dewi Kematian
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more

178. Part 10

"Sekarang! kita teruskan langkah mencari Si Buta dari Sungai Ular yang membawa Tulang Ekor Naga Emas," Kata Dewi Kematian dengan suara dingin."Ya, sekaligus mencari Dewi Pedang. Nenek berkonde itu tak akan lepas dari kematian!"Habis kata-kata Manusia Mayat Muka Kuning, mendadak saja tubuh Dewi Kematian sudah melesat. Manusia Mayat Muka Kuning mendengus."Dia mau uji ilmu peringan tubuhku rupanya. Baik! Dia akan menemui batunya! Dan pengalaman dua hari dua malam itu, sungguh tak akan bisa kulupakan. Lebih terasa dari yang pernah kulakukan dulu padanya. Masih kupendam heran dan penasaran mengetahui dirinya masih demikian muda. Suatu saat, aku bertekad untuk tahu bagaimana membuat diri masih begitu muda meskipun tubuh sudah dimakan usia."Habis membatin seperti itu, tubuh orang tua muka kuning pun melesat, meninggalkan tempat itu menyusul Dewi Kematian. Hidungnya yang pesek masih merasakan aroma wangi yang menguap dari tubuh perempuan bercadar sutera itu.
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more

179. Part 11

Saat itulah Dewi Samudera Biru muncul.Anehnya, gurunya yang tak pernah pandang sebelah mata pada kawan maupun lawan, tiba-tiba hentikan seluruh gerakannya padahal saat itu Ratu Tengkorak sedang menuju puncak birahinya. Dia mencoba tahan gurunya agar tak menghentikan apa yang diinginkannya, namun gurunya sudah bergegas berpakaian dan keluar. Bukan buatan jengkelnya Ratu Tengkorak kala itu.Dengan kejengkelan yang tinggi dan kegusaran yang membuat raut wajahnya berubah, dia mengintip dari jendela gubuk dimana gurunya keluar tadi.Dilihatnya gurunya tengah merangkul seorang dara jelita berbaju hijau menerawang. Kegusaran makin melanda Ratu Tengkorak melihat gurunya tanpa malu-malu dan jengah meniduri dara yang baru datang itu.Entah apa yang keduanya lakukan kemudian, Ratu Tengkorak hanya terdiam dengan kegusaran yang makin melanda dan tak berani menunjukkan kegusaran itu ketika gurunya memperkenalkannya dengan perempuan yang baru datang tadi.Pertem
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more

180. Part 12

Sampai Manggala memutuskan untuk beristirahat di gubuk yang ditemukannya. Manggala meminta Garaga meninggalkan tempat itu karena bila kemunculannya selalu bersama Garaga dan bisa memancing perhatian orang. Lalu dia pun beristirahat, sampai didengarnya suara gerobak yang menarik perhatiannya.Dan sekarang, dalam waktu singkat, Si Buta dari Sungai Ular telah bisa melihat gerobak yang diburu cepat menembus hujan deras dan angin yang menerpa dahsyat.Sepasang mata tajam Manggala melihat sesuatu di dalam gerobak itu."Sinting! Orang mana yang tega membiarkan lima orang gadis terikat dan berada dalam gerobak terbuka?" Maki Manggala yang saat ini meloncat dari satu pohon ke pohon lain.Mendadak saja gerobak yang dipacu cepat terhenti. Ringkikan dua ekor kuda memecah hujan deras. Bersamaan dengan itu, satu sosok tubuh yang mengenakan baju terbuat dari kulit harimau melompat turun di tempat yang terbuka.Berlutut tak menghiraukan tanah becek dan gempuran hu
last updateLast Updated : 2023-10-28
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status