"Setan! Kalau saja ada Guru, tak mungkin monyet buta ini berani jual lagak," maki Setan Haus Darah dalam hati."Kenapa diam, Biang Rampok? Budek, ya?" ejek Si Buta dari Sungai Ular mulai kambuh penyakitnya seraya mendekati Setan Haus Darah. Langkahnya terlihat santai saja."Lepaskan aku, Manggala!" pinta Ratu Adil merasa jengah berada dalam pelukan Si Buta dari Sungai Ular."Oh, ya? Sampai lupa. Gara-gara biang rampok itu, sih!" ujar Si Buta dari Sungai Ular, lalu buru-buru melepaskan Ratu Adil dari pondongannya. "Tolong betulkan dulu pakaianmu, ya! Nanti mata manusia biang rampok itu tambah ijo."Tanpa diperintah pun Ratu Adil segera berlari dan berlindung ke balik rindangnya batang pohon. Lalu dengan agak gugup, buru-buru diikatnya kain penutup tubuhnya yang robek.Meski tidak begitu rapi, gadis ini sudah merasa lega. Kali ini, tekadnya telah bulat kembali untuk segera menghajar Setan Haus Parah. Maka segera ia melompat keluar.Saat itu, s
Last Updated : 2024-05-18 Read more