Semua Bab Cinta Gadis tak Bernasab: Bab 71 - Bab 80

112 Bab

72. Karma Untuk Zami

Zami hanya bisa menunduk menatap lantai rumah Intan. Tampak dia sejak tadi hanya diam saja. Tak bisa berkata apapun. Mana badannya sakit semua. Sisa bogem dari para preman masih membekas. Ini malah ditambah bogeman dari para warga ditambah bapaknya Intan, Teuku Basir juga sudah menghadiahinya tiga kali pukulan di wajah, perut dan dada Zami.“Awas saja, kau sakiti anakku, Intan. Dulu kau bilang, anakku gak cantik. Kamu gak suka, terus ini apa? Ngajakin ketemuan, main peluk segala. Cih! Anaknya Zaky gak jauh beda sama dia. Aku aja heran kenapa sampai dia jadi pemuka agama. Otak modal selangkangan. Cih!” Teuku Basir meludahi Zami. Zami naik pitam, hanya saja dia tak berani melakukan apapun di kawasan kekuasaan Teuku Basir.Zami melirik ke arah kakak tirinya. Berharap sang kakak membantu. Tapi Rafly tak melakukan apapun. Dia sejak tadi hanya diam. Bahkan tak mencoba membela adiknya saat dipukuli, dihina dan dihujat oleh para warga.“Hei, kau. Rafly! Sudah kau bilang sama bapak kau, hah?!”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

73. Mencuri Ciuman

Alfa mengucap salam saat menoleh ke kanan kemudian dilanjutkan salam saat menoleh ke samping kiri. Tak lupa setelahnya mengusap wajah. Setelah itu dia tampak khusuk melakukan wirid dan terakhir menengadahkan tangan untuk berdoa. Salah satu doanya berisi ucapan rasa syukur, ucapan terima kasih pada Allah dan doa-doa kebaikan lainnnya untuk diri sendiri, istri dan orang-orang yang dia cintai. Setelah selesai, dia segera berdiri dan berjalan menuju ruang tamu tempat dia sudah ditunggu. Untuk saat ini dia masih lolos dari bogeman mentah Aiman entah nanti pas setelah dia bercerita, apakah wajahnya masih aman atau tidak. "Keluarga ini baik. Pantas Galuh betah dengan mereka. Masakan Ibu Zainab dan Ibu Anjani juga enak." Alfa memegang perutnya yang sudah kenyang. Dia mengingat setelah keluar dari kamar Galuh, Aiman menyuruhnya makan, mandi dan sholat dulu. "Kamu belum sholat kan? Belum makan kan? Sana makan dulu, mandi terus sholat habis itu cerita dan kalau sudah selesai cerita, kita l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

74. Ranjang Berderit

Galuh membuka matanya, sedikit demi sedikit dia sudah bisa memfokuskan diri dengan keadaan sekelilingnya. "Aku tidur rupanya," ucapnya lirih. Galuh merasakan nyeri di pergelangan kaki kanannya. Dia sedikit merintih. Galuh mencoba duduk. Dia pun lalu mengedarkan pandangan dan kini tatapannya ke arah bawah ranjang, dimana terdapat Alfa yang sedang tertidur nyenyak berselimut sarung milik Aiman. Galuh sedikit terhenyak, dia sedang mengingat sesuatu hingga ingatan-ingatan dari saat dia dijebak Zami sampai bisa menikah dengan Alfa kembali berputar di kepalanya. Tanpa bisa dicegah senyumnya terkembang. "Kami sudah sah," ucap Galuh lirih. Galuh masih mesam-mesem hingga kemudian merasakan keinginan untuk ke kamar mandi. Dengan pelan, Galuh mencoba berdiri. Tapi, karena posisi kakinya masih sakit dia jadi tak bisa menapak dengan benar dan malah terjatuh tepat menimpa Alfa. Alfa sontak kaget dan terbangun. "Apa yang--- Galuh!" Alfa sontak bangun dan membantu Galuh duduk di ranjang.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

75. Ranjang yang Terkoyak

Zahra meletakkan telinganya di tembok. Tak lupa kedua telapak tangannya menempel di tembok juga. Persis cicak. Zahra menarik tubuhnya. Dia mengernyitkan dahi sambil bersedekap. Tatapannya lalu dia alihkan ke jam dinding. Pukul tiga lewat dua puluh menit. "Aneh. Tadi kayaknya aku denger suara pintu kamar Lulu kebuka, terus kayak lagi pada ngomong cuma gak jelas. Terus kenapa ini sepi banget ya? Gak ada suara. Masa langsung bobo gitu? Gak malam pertama dulu apa? Ish ish ish. Aku kan jadi penasaran." Zahra kembali menempelkan kupingnya, dia mencoba mencuri dengar. "Kok anteng bener ya? Masa gak ada yang ngajak ngobrol gitu? Atau, malam pertama." Zahra terkikik menyadari pikiran mesumnya. Sebetulnya ini tidak sopan. Nguping malam pertamanya orang lain. Tapi gimana ya? Dia kepo. Apalagi teman-temannya yang mengajar di Dayah sering bercerita setiap harus menginap di rumah Teungku Zaky, katanya setiap malam mereka akan mendengarkan suara-suara aneh, teriakan serta ucapan-ucapan cabul
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

76. Mengisi Kekosongan

Brak Bruk Brak. Bunyi sesuatu yang patah, benda jatuh serta jeritan dari kamar sebelah membuat aktivitas dua muda mudi yang tengah bercumbu rayu terhenti. Alfa menjauhkan bibirnya dari leher putih sang istri. Dia duduk, telinganya dia pasang baik-baik. Galuh yang sedang rebahan di atas kasur lantai menarik selimut menutupi tubuhnya yang setengah polos. Dia juga mendengar kegaduhan itu. Alfa dan Galuh saling pandang. Mereka sama sekali tak bersuara. Karena itu, kasak kusuk hingga suara-suara Aiman, Zahra dan yang lain terdengar jelas. Alfa mengernyit saat mendengar suara khas Zahra yang cempreng melengking yang menjelaskan bagaimana ranjangnya bisa terkoyak. Dia mau tertawa tapi sengaja menutup mulut. Galuh sendiri sudah menutup mulutnya dengan selimut. Tertawa dia dari balik selimut. Keduanya masih bertahan dengan mencoba tak bersuara. Hingga terakhir suara tiga orang tua terdengar jelas di depan pintu kamar. "Mereka tidurnya kayak kebo!" "Bukan kayak kebo, Mas. Galuh rajin sho
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

77. Kepergok Ibu Anjani

Setelah sesi yang mendebarkan, menyenangkan dan menghangatkan berakhir, baik Alfa dan Galuh belum ingin beranjak dari peraduan. Keduanya masih saling memeluk dengan deru napas yang mulai beraturan. Suara orang mengaji kini terdengar. Galuh mengeratkan pelukannya pada sang suami. Alfa terkekeh dan sesekali mengecup kening istrinya. "Mandi?" Galuh mendongak menatap sang suami lalu mengangguk."Cium dulu ya?""Dasar." Galuh mencubit perut sang suami.Alfa sedikit menjerit tapi segera saja dia menyergap bibir sang istri. Membawanya pada ciuman-ciuman memabukkan yang membuatnya melayang. "Pengen lagi," bisik Alfa setelah melepas ciumannya."Apaan sih, Mas? Udah pagi juga.""Berarti kalau udah malam boleh?""Dasar!" Galuh memukul manja dada suaminya. Alfa terkekeh. Dia mengetatkan pelukannya.Suara orang mengaji kembali terdengar jelas karena keduanya tak bersuara. Alfa melepas pelukan. "Kayaknya kita harus bangun, kelamaan begini aku maunya ngajakin kamu berbuat mesum mulu."Galuh ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

78. Tamu

"Ini gimana ceritanya, sih?! Ranjang pengantennya yo aman. Tapi ranjang perawan malah koyo ngene. Kowe sebenere semalam ngapain sih Nduk?" ketus Aiman yang bolak-balik dari dalam kamar, keluar kamar, mengambil papan yang dia pesan dari toko bangunan dan kemudian terdengar suara gergaji yang beradu dengan kayu. Tak berapa lama suara palu pun terdengar.Zahra si pembuat masalah hanya bisa menunduk malu, Galuh yang berada di sampingnya tak tahan untuk tertawa."Kamu kok ngetawain aku sih?" bisik Zahra sambil menggerutu."Ya habis kamu lucu. Bisa-bisanya sampai ranjangmu patah. Kamu gak habis salto, kan?""Ck!"Zahra tak mungkin mengatakan kebenarannya. Dia malu. Lagian dari semalaman sampai tragedi ranjang terkoyak dia nguping juga gak denger apa-apa dari kamar Galuh. Malah dia yang celaka. Coba nguping lagi juga gak ada suara. Sampai dia lelah dan memutuskan bobo cantik."Lu.""Hem.""Semalam Mas Alfa tidur dimana?""Di kamar.""Ck! Ya aku tahu di kamar maksudnya ... di ranjang apa kasu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

79. Ardi Dicecar

"Luh, kamu bisa ceritain ke kita semua. Apa yang sebenarnya terjadi? Zami emangnya mau ngapain? Kok ngajakin kamu ke tempat sepi begitu?"Galuh menghela napas. Lalu dia pun bercerita dari mulai Musa dan Rian datang hingga dia dijebak oleh Zami. Bagaimana Zami mengatakan tujuan dia mengunci Galuh agar dia digrebek bersama Galuh oleh warga, dikira berbuat mesum dan terakhir bagaimaan usaha Galuh untuk kabur hingga diselamatkan oleh Alfa."Si Zami ini otaknya dimana ya Allah?" Rafly hanya bisa beristighfar setelah mendengar semua cerita Galuh."Bisa-bisanya mikir jebak kamu. Ya Allah, kalau aku ketemu pengen tak hajar dia!" ucap Rafly kesal. Cut Syifa mencoba menenangkan sang suami.Lalu dia ingat cerita ibunya kalau Alfa dan Galuh kepergok warga berbuat mesum hingga harus menikah. Dia pun menatap ke arah Alfa."Terus, aku juga bingung kenapa kalian bisa dinikahkan secara paksa? Bukannya Zami yang jebak Lulu biar Lulu bisa nikah sama dia? Tapi kenapa kamu yang malah nikah sama Lulu dan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

80. Ardi Dicecar Terus

Ardi lagi-lagi mau mewek. Pasalnya semua orang kembali menatapnya dengan tatapan tajam dan mengintimidasi. "Ardiiii ...." Rafly memanggil sahabat adiknya dengan sangat lembut tapi tatapan matanya berbeda makna dengan suaranya yang lembut. "Iya Bang. Ini Rafly cerita." Ardi pun bercerita semua yang dia ketahui tentang hubungan antara Zami dan Aulia. "Gaya pacaran mereka gimana?" "I-iya Bang?" Ardi menatap Rafly ketakutan. "Aku tanya gaya pacaran mereka gimana? Pernah ciuman atau ...." "Abang tahu rumah kosong yang jadi tempat Zami buat coba jebak Lulu?" Rafly melotot. "Jangan bilang ...." "Iya Bang, itu TKP mereka. Pokoknya rumah kosong dan sekitarnya." "Terus kamu jadi setannya gitu?!" bentak Rafly. "G-gak Bang. Demi Allah aku gak pernah ikut kalau mereka lagi pacaran. Aku tahu juga karena Zami yang cerita. Lagian aku masih perjaka. Aku masih inget dosa. Kan Abang juga tahu, aku ada adek cewek satu yang masih SMA. Gak tega lah Bang, aku ngerusak cewek. Ntar dibal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

81. Keputusan Aiman

Ardi baru bisa meninggalkan rumah keluarga Aiman pukul dua siang. Sebelum dia pulang, Rafly, Alfa, Aiman bahkan Zahra memberinya ultimatum untuk tidak melakukan hal buruk lagi. Dan dia diminta tidak mengatakan apapun pada Zami perihal hari ini.Setelah Ardi pergi, Rafly terlihat ngomel-ngomel sendiri."Gila! Gilaaaa!" ucap Rafly sambil menggaruk kasar rambutnya."Zami mikir apa sih? Bisa-bisanya dia ngelakuin ini semua? Astaghfirullah kena karma kayaknya ini. Pasti ini balasan Allah atas kelakuan Abi dan ibunya si Zami. Ya Allah!" Rafly terlihat frustasi.Syifa mengusap punggung suaminya bermaksud memberi kekuatan. Rafly kemudian menatap ke arah Alfa lalu kepada Lulu."Aku minta maaf ya, Lu. Beneran aku minta maaf untuk kelakuan Zami.""Iya Bang. Semoga aja Teuku Zami bisa bertaubat.""Aku gak yakin. Taubat itu kan datangnya karena hidayah Allah. Kamu lihat abiku, kan? Udah setua itu juga gak pernah berubah.""Ya kita gak pernah tahu, Bang. Kali aja Teuku Zami bisa berubah, ya kan Mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status