Beranda / Romansa / Cinta Gadis tak Bernasab / 80. Ardi Dicecar Terus

Share

80. Ardi Dicecar Terus

Penulis: Bai_Nara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-11 09:09:55
Ardi lagi-lagi mau mewek. Pasalnya semua orang kembali menatapnya dengan tatapan tajam dan mengintimidasi.

"Ardiiii ...." Rafly memanggil sahabat adiknya dengan sangat lembut tapi tatapan matanya berbeda makna dengan suaranya yang lembut.

"Iya Bang. Ini Rafly cerita."

Ardi pun bercerita semua yang dia ketahui tentang hubungan antara Zami dan Aulia.

"Gaya pacaran mereka gimana?"

"I-iya Bang?" Ardi menatap Rafly ketakutan.

"Aku tanya gaya pacaran mereka gimana? Pernah ciuman atau ...."

"Abang tahu rumah kosong yang jadi tempat Zami buat coba jebak Lulu?"

Rafly melotot. "Jangan bilang ...."

"Iya Bang, itu TKP mereka. Pokoknya rumah kosong dan sekitarnya."

"Terus kamu jadi setannya gitu?!" bentak Rafly.

"G-gak Bang. Demi Allah aku gak pernah ikut kalau mereka lagi pacaran. Aku tahu juga karena Zami yang cerita. Lagian aku masih perjaka. Aku masih inget dosa. Kan Abang juga tahu, aku ada adek cewek satu yang masih SMA. Gak tega lah Bang, aku ngerusak cewek. Ntar dibal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tanty Hassan
Iyaa BETULLL SEKALIII Ada yg dikatakan Rafly Janene Kering sdh ketemu dgn Pawangnya
goodnovel comment avatar
Ika Wulandari
kak, kok belum up lagii?
goodnovel comment avatar
Ayun Retno
dua orang udah mulai eyel eyelan.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Cinta Gadis tak Bernasab   81. Keputusan Aiman

    Ardi baru bisa meninggalkan rumah keluarga Aiman pukul dua siang. Sebelum dia pulang, Rafly, Alfa, Aiman bahkan Zahra memberinya ultimatum untuk tidak melakukan hal buruk lagi. Dan dia diminta tidak mengatakan apapun pada Zami perihal hari ini.Setelah Ardi pergi, Rafly terlihat ngomel-ngomel sendiri."Gila! Gilaaaa!" ucap Rafly sambil menggaruk kasar rambutnya."Zami mikir apa sih? Bisa-bisanya dia ngelakuin ini semua? Astaghfirullah kena karma kayaknya ini. Pasti ini balasan Allah atas kelakuan Abi dan ibunya si Zami. Ya Allah!" Rafly terlihat frustasi.Syifa mengusap punggung suaminya bermaksud memberi kekuatan. Rafly kemudian menatap ke arah Alfa lalu kepada Lulu."Aku minta maaf ya, Lu. Beneran aku minta maaf untuk kelakuan Zami.""Iya Bang. Semoga aja Teuku Zami bisa bertaubat.""Aku gak yakin. Taubat itu kan datangnya karena hidayah Allah. Kamu lihat abiku, kan? Udah setua itu juga gak pernah berubah.""Ya kita gak pernah tahu, Bang. Kali aja Teuku Zami bisa berubah, ya kan Mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Cinta Gadis tak Bernasab   82. Aulia Memprovokasi Zami

    Zami terlihat terpuruk. Seharian ini dia hanya berada di kamar. Intan beberapa kali masuk ke kamar untuk melihat sang suami atau menawari dia makan. Sayang, Zami memilih abai. Bahkan sesekali dia akan memelototi Intan dengan tatapan menusuk, tapi dibalas Intan dengan santai."Mau kamu marah atau membenciku, toh kita sudah nikah. Dan aku sudah kamu gauli. Bukti darah perawanku sudah Abi foto dan kirimkan pada Abi Zaky. Jadi, kamu bisa apa, Bang? Selain bisanya cuma nerima."Zami hanya mampu mengepalkan tangan tanpa bisa membalas. Kedua orang tua Intan juga makin menatapnya sinis begitu tahu dia telah menggauli sang putri."Halah, sok sekali kau gak suka anakku. Ternyata kau makan juga. Dasar anaknya si Zaky. Besok kau pasti juga poligami. Hahaha, ayah dan anak, sama saja!" Kata-kata Teuku Basir makin membuat amarah Zami memuncak. Sayang dia tak bisa melakukan apa-apa. Jadi sebagai pelariannya dia hanya bisa sembunyi di kamar dan mogok makan.Zami masih di kamar hingga malam tiba. Kini

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Cinta Gadis tak Bernasab   83. Berselimut Suami

    Malam kian larut. Setiap orang mulai menuju ke peraduan masing-masing untuk beristirahat. Galuh dan Alfa pun melakukan hal demikian. Mereka baru saja gosok gigi dan sedang bersiap-siap untuk tidur.Galuh punya kebiasaan menyisiri rambutnya sebelum tidur. Cukup membutuhkan waktu untuk menyisiri rambutnya yang hitam legam dengan panjang sepinggang. Alfa sendiri sedang menata kasur lantai dan mengatur sprei sebagai alasnya.Galuh memperhatikan tingkah suaminya dari balik kaca rias. Alfa sendiri sudah selesai menata kasur lantai. Dia segera berjalan menuju ke arah sang istri lalu berdiri di belakangnya. Keduanya kini saling menatap lewat cermin dan tanpa bisa dicegah keduanya tersenyum lalu sama-sama tertawa. Alfa melingkarkan kedua lengannya hingga memerangkap Galuh dalam rengkuhan. Posisinya kini sedikit membungkuk. Alfa menaruh dagunya di bahu kiri Galuh. Keduanya kembali saling menatap. Lalu tanpa bisa dicegah sesekali Alfa mencium pipi kiri sang istri. CupCupCupGaluh yang diperla

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Cinta Gadis tak Bernasab   84. Aku Mah Ngontrak

    Anjani keluar dari kamarnya tepat pukul tiga pagi, seperti biasa dia akan melakukan sholat malam dulu sebelum berkutat dengan dapur. Saat akan menuju ke kamar mandi, refleks dia menoleh ke pintu kamar Galuh. Anjani tersenyum lalu memilih segera ke kamar mandi juga. Sementara itu, di dalam kamar yang tadi menjadi perhatian Anjani, dua pasutri baru sedang asik berolahraga pagi. Galuh sejak tadi menahan hasratnya untuk berteriak dan mengerang, sementara Alfa tetap fokus dengan usahanya untuk mencapai puncak hingga dia membenamkan wajahnya di ceruk leher sang istri. Berharap geramannya sedikit teredam. Tubuh keduanya bergetar. Sensasi yang selalu membuat keduanya candu kini sedang mereka nikmati. Seperti biasa, setiap memulai dan mengakhiri sesi percintaan Alfa selalu mengecup kening Galuh. Kini malah dia tambahi dengan kecupan-kecupan memabukkan yang membuat Alfa kembali on fire. "Mas!" Galuh shock karena pusaka sang suami kembali on fire. Padahal masih terpenjara dalam kekosongan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Cinta Gadis tak Bernasab   85. Rumah Sakit

    Galuh dan Zahra harus menjalani beberapa pemeriksan dari dokter tulang, dokter saraf, rekam medis dan lainnya. Belum lagi beberapa tindakan lain termasuk rontgen. Kegiatan yang cukup melelahkan tapi terbayar dengan hasil yang mengatakan keduanya baik-baik saja."Kamu tunggu di sini, Bapak mau ambil obat sama Nak Alfa. Zainab, Jani, jagain tuh dua bocah!" ucap Aiman."Aku masih bocah tapi ini bukan bocah lagi, Pak." Zahra menunjuk ke arah Galuh."Masa bocah nikah, ya gak ada. Malah kayaknya bentar lagi bisa bikin bocah."Seperti biasa ucapan Zahra membuat orang-orang tertawa termasuk Alfa. Dalam hati Alfa mengamini semoga saja apa yang setiap malam dan pagi dia lakukan dengan Galuh akan segera menghasilkan bocah. Galuh pun tertawa di balik cadar. Dia hanya berharap kegiatan yang setiap malam akan dia lakukan bersama suami dengan tujuan membuat bocah, tidak terdengar sampai kamar Zahra soalnya bisa gawat kalau Zahra sampai mendengarnya. Melihat gairah sang suami yang sangat menggebu, Ga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Cinta Gadis tak Bernasab   86. Zami Kena Prank

    Zami melongo, pasalnya Galuh kini menutup wajahnya dengan ujung kerudung. Dia hendak meraih Galuh lagi dan ingin melihat wajahnya tapi keburu rambutnya ditarik oleh seseorang dari belakang. "Dasar lelaki bajingan. Ngapain kamu narik cadarnya Lulu, hah?" Meski badannya masih sakit tapi Zahra memaksa diri berdiri dan menjambak Zami. Zami mengaduh dan dia berbalik dan kini dia malah adu gelut dengan Zahra sampai cadar Zahra lepas dan dia terjatuh dengan bokong menyentuh lantai. "Aduh!" Zahra memekik menyebabkan giginya terlihat. Melihat Zahra jatuh, Galuh otomatis memekik dan refleks mengulurkan tangan menyebabkan ujung kerudungnya menjuntai ke bawah lagi. Zami menggunakan kesempatan ini untuk melihat muka Galuh. Sayang, apa yang dia lihat membuat wajahnya shock. "K-kamu ...!" pekik Zami. Galuh menatap Zami. Kedua matanya dan mata Zami bersiborok. "K-kamu ...." Zami menunjuk wajah Galuh. Galuh kaget. Dia otomatis meraba wajahnya, lalu dengan cepat kembali menutupkan uju

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Cinta Gadis tak Bernasab   87. Rencana Aulia

    Teungku Zaky hanya menatap Zami dengan wajah kesal."Dimana-mana orang nikah itu seneng. Bukan kayak kamu, malah justru sakit. Lagian kamu itu ngapain sih? Tinggal menikmati pernikahan sama Intan aja bingung amat. Dia cantik, gak kalah sama Aulia. Cuma badannya berisi. Tapi justru itu enaknya cewek berisi. Aku aja sekarang seneng, Aulia yang dulu kurus udah sedikit berisi gara-gara nikah sama aku. Kalau kurang, kamu cari lagi cewek lain. Lelaki boleh nikah empat kali, kayak Abah," ucap Teungku Zaky. Zami tidak merespon ucapan sang ayah. Dia sendiri masih posisi linglung, sesekali masih muntah, jika dia mengingat tompel besar di pipi Galuh dan yang lebih buruk lagi, gigi sumbing milik Zahra."Hoek. Hoek.""Zamiiii!"Teungku Zaky berteriak kesal. Pasalnya Zami muntah di baju sang ayah. "Kamu, agh!"Dia melirik ke arah Intan. "Intan, bersihkan itu."Intan menatap jijik ke arah muntahan Zami. "Gak mau, Abi. Intan ...." Intan justru hampir ikut muntah juga. Intan menggeleng sambil menut

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Cinta Gadis tak Bernasab   88. Kabar Berembus

    Bu Nyai Khomsah sedang duduk melamun di teras belakang. Beliau saking memikirkan masalah sang putra jadi tidak menyadari sang suami mendatanginya. Kyai Baihaki tersenyum melihat sang istri tengah duduk diam sambil melamun. Beliau pun terus mendekat dan begitu sudah berada di samping sang istri, Kyai Baihaki menepuk pundak istrinya lembut.“Eh, Abah.” Bu Nyai Khomsah terlihat kaget.“Ngelamun?”“Iya, Bah.”“Mikirin Alfa?”“Iya, Bah.”Kyai Baihaki menarik kursi yang lain, beliau ikut duduk dan kini sama-sama melihat ke arah taman belakang rumah. Kedua pasangan yang sudah tak lagi muda sama-sama terdiam. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing hingga Kyai Baihaki lah yang bicara duluan.“Umi.”“Ya.”“Tadi malam, abah mimpi.”“Mimpi apa?”“Abah mimpi ambil lima biji kurma dari kebun yang gak tahu kebunnya siapa terus tak bawa pulang buat ditanem di sekitar rumah. Pas sampai rumah udah ada pohon satu.”“Terus?”“Terus abah tetap tanam lah?”“Jadi gak?”“Jadi, mana pohonnya gede-gede.”Bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18

Bab terbaru

  • Cinta Gadis tak Bernasab   113. Ayo Kita Cerai

    Habiba tersenyum penuh kemenangan menatap Faris yang hanya bisa terdiam. Hari ini, dia datang ke Andalusia bersama dua orang polisi dengan tujuan untuk menangkap Anjani. Habiba memberikan beberapa bukti seperti hasil visum dan foto dirinya yang terluka. Dia juga membawa tiga orang saksi yang merupakan santri Andalusia yang bisa dia suap agar bisa memberikan keterangan terjadinya pemukulan yang dia terima dari Anjani. Dalam hati, Habiba yakin kalau rencananya saat ini akan berhasil.“Kami memberi kesempatan Anda untuk menyiapkan pengacara, tapi sebelumnya, kami harus membawa Nyonya Anjani ke kantor polisi,” ucap salah satu polisi.Faris menghela napas dia menatap sedih pada Anjani. Dia pun membawa tangan Anjani pada genggaman jemari tangannya.“Kamu ikut dulu ya? Galuh yang akan temani kamu ke sana sama Alfa. Mas akan hubungi salah satu pengacara kenalan Mas. Semoga dia bisa bantu buat bebasin kamu. Kamu jangan khawatir ya Sayang. Mas akan lakukan apapun untuk menyelamatkan kamu.”Anja

  • Cinta Gadis tak Bernasab   112. Rencana

    "Apa kamu bilang? Buktinya sudah dihancurkan? Oleh siapa?" Habiba yang baru saja dilapori oleh anak buahnya terkejut, ketika diberitahu bahwa bukti foto dan video yang sudah didapatkan oleh anak buahnya, hilang. “Gak tahu, nyonya.” “Kenapa bisa gak tahu? Emangnya kamu gak lihat wajahnya?” “Mereka pake masker, Nyonya?.” “Apa?” “Iya Nyonya. Kejadiannya begitu cepat. Intinya begitu saya mendapatkan bukti, saya langsung pergi, biar gak ada yang curiga. Begitu sampai keluar dari pondok, saya dicegat, Nyonya. Badan mereka gede-gede.” “Terus?” "Mereka menghentikan saya. Saya mau kabur tadi dihadang oleh salah satu dari mereka. Yang lainnya meminta HP saya. Gak tak kasih. Malah saya dicekal, dipukuli dan semua yang saya foto dan rekam, mereka hapus. Bukan itu saja, ponsel saya direset semua. Gak ada apa-apa jadinya," terang Abdul. Orang suruhan Habiba yang dia tugasi memvideo perdebatan antara dirinya dan Anjani. Kejadian hari ini, memang sengaja dia lakukan untuk menjebak Anjani. Se

  • Cinta Gadis tak Bernasab   111. Anjani Ngamuk

    Anjani yang sedang sibuk menata tanaman di kebun pondok bersama beberapa santriwati kaget mendapati kedatangan Habiba. "Kamu!" "Ya ini aku." "Ada apa?" Habiba tak menjawab. Dia justru menarik paksa cadar yang dipakai oleh Anjani. Membuat wajahnya yang buruk terlihat oleh para santri. Mereka menjerit, Anjani mencoba menutupi dengan kerudungnya. Habiba tertawa puas. "Hahaha. Ternyata benar. Wajahmu jadi buruk rupa. Buruk sekali macam monster. Hai kalian semua. Lihat istri Kyai Kalian, dia jelek. Kayak monster. Hahaha. Lihat dia. Hahaha. Masa kalian mau punya Bu Nyai kayak dia?" teriak Habiba. Para santri menatap keduanya dengan bingung lalu berubah kaget saat cadar Anjani terbuka. Para santri memamerkan banyak ekspresi. Dari kaget, takut hingga ekspresi jijik ketika melihat wajah Anjani. Beberapa bahkan menjerit ketakutan dan mengatainya monster. "Hahaha. Lihat. Orang kayak gini jadi istri seorang Umar? Gak pantes. Gak pantes sosok begitu sempurna punya istri kayak dia. Gak pan

  • Cinta Gadis tak Bernasab   110. Hadiah Untuk Ipar

    Galuh dan Alfa sedang duduk bersama dengan kerabat lain menikmati sarapan pagi. Ada beberapa menu khas wilayah Timur Tengah yang menjadi sajian di meja makan."Kenapa?" tanya Alfa melihat sang istri yang terlihat tidak terlalu bernapsu makannya."Hehehe." Galuh hanya tertawa dan kembali menyuapi Fairuz."Gak suka?""Gak sih, cuma ... gak terbiasa aja. Biasa lihatnya nasi, lalapan sama sambel terasi."Alfa terkekeh lalu kembali menyuapkan makanan ke mulut."Untung aku pernah bertahun-tahun di Kairo. Jadi gak kerasa aneh di lidah," bisik Alfa. "Aku yang merasa aneh, Mas. Sama Fay. Soalnya lidahnya sudah Jawa semua. Ini aja Fay mintanya telor dadar."Alfa terkekeh, Galuh juga."Nanti juga terbiasa.""Moga aja."Di sudut lain, tampak Anjani sedang meladeni suaminya dengan telaten. Pun dengan para istri dari Abu Hasan, Syafiq dan Syakib. Ulfa dan Amira dengan telaten menghidangkan sarapan untuk para suami. Bahkan keduanya makan dalam satu piring bersama suami masing-masing. Khodijah pun s

  • Cinta Gadis tak Bernasab   109. Hati Yang Terluka

    Yara sedang mengamati Galuh dengan intens, dia penasaran akan sosok sepupunya. Dan yang paling membuatnya penasaran adalah kenapa Galuh bisa menarik hati Alfa sementara dia yang juga punya wajah turunan Arab tidak bisa menarik hati Alfa.“Suami orang gak usah dilihat segitunya, Kak Yara. Ingat Kak Rafi loh," bisik Yesha sengaja menggoda sang kakak.“Apaain, sih. Cuma penasaran aja.”“Penasaran sih penasaran. Tapi jangan kelihatan banget, Kak.” Lagi, Yesha menggoda sang kakak.Yara sekali lagi meminta sang adik untuk tidak menggodanya. Kedua saudara masih asik beradu pendapat. Tanpa sengaja, tatapan mata keduanya bertubrukan dengan tatapan Galuh. Galuh mengulas senyum ramahnya dan dibalas oleh kedua bersaudara dengan sedikit kikuk.Lalu baik Yara dan Yesha memilih pura-pura membahas hal lainnya. Galuh yang sadar, dua bersaudara baru saja membicarakan dirinya dan Alfa memilih cuek. Semenjak kabur dari An-Nur, Galuh sudah bisa lebih berekspresi. Dia sudah tidak manutan dan minderan, poko

  • Cinta Gadis tak Bernasab   108. Sambutan Hangat

    Alfa baru saja memarkirkan motornya lalu diikuti Zahra yang parkir di sebelah kirinya. Tak berapa lama, mobil yang dinaiki Faris CS juga sampai di halaman ndalem Pondok Pesantren Andalusia. Abu Yasin yang sejak kemarin diberitahu sang keponakan kalau dia akan pulang bersama anak, istri, menantu, cucu, keponakan serta iparnya tentu sudah menunggu sejak pagi. Syafiq dan Syakib juga ikut menunggu.Maka tak heran, begitu mendengar suara motor dan mobil di halaman, mereka segera keluar. Tampaklah di mata mereka, Faris dan yang lain sedang sibuk menuruni koper-koper sementara Alfa dan Galuh sedang sibuk membangunkan Fairuz.“Sudah sampai Abah, Umi?”“Sudah.”“Hoaam.”Fairuz menguap, Galuh terkekeh lalu segera membawa sang putri dalam gendongan. Sementara Alfa membantu mengambil koper.“Assalamu'alaikum, Ami!” teriak Faris.“Wa'alaikumsalam. Kamu sudah sampai, Umar?”“Iya, Ami. Lihat yang kubawa, ada istri, anak, menantu, cucu, keponakan sama kedua iparku," ucap Faris dengan raut wajah gembi

  • Cinta Gadis tak Bernasab   107. Pergi Ke Tegal

    Alfa sedang menepuk-nepuk paha Fairuz dengan pelan. Lama-kelamaan putri angkatnya tertidur juga. Galuh yang baru keluar dari kamar mandi tersenyum. Dia pun mendekat ke arah ranjang."Sudah tidur?""Gak sampai lima menit, udah tidur dia." Alfa memberi tempat untuk sang istriGaluh pun merebahkan diri di tengah seperti biasa. Alfa segera memeluk sang istri, erat. Sesekali dia mengecup kening sang istri."Belum ada hasil ya? Gus Alwi masih belum nerima?""Iya."Galuh melingkarkan kedua tangan di leher sang suami."Mungkin biarkan saja. Sama seperti Mas yang selalu cuek sama Bu Nyai Latifah, kini Mas Alfa juga kudu begitu sama Gus Alwi.""Entahlah. Mas merasa bersalah. Tapi di satu sisi, Mas juga bersyukur memiliki kamu.""Galuh juga, Mas. Galuh bersyukur suami Galuh itu kamu. Pas memutuskan pergi dari sini, dan yakin kalau Mas akan menikahi Mbak Shadi, Galuh sudah memutuskan mau hidup sendirian saja."“Gak mau nikah?”“Gak pengen.”“Karena suamimu bukan aku?”Galuh mengangguk, Alfa menge

  • Cinta Gadis tak Bernasab   106. Belum Bisa Memaafkan

    "Kabarmu gimana, Wi?""Baik Pakdhe.""Alhamdulillah. Betah kamu di sana?""Ya dibetah-betahkan, Padhe.""Makanmu yang teratur ya? Jangan terlalu ngoyo. Kalau capek ya istirahat.""Kalau gak capek justru aku gak bisa tidur, Pakdhe. Banyak yang kupikirkan. Bahkan, sudah capek saja, aku gak bisa langsung tidur. Coba buat rebahan, terus peluk guling tetep gak bisa tidur. Beda sama Mas Alfa. Sekarang lah dia enak. Capek ada yang mijitin. Banyak pikiran ada yang nenangin. Ada yang meluk," sinis Alwi sambil melirik ke arah Alfa. Alfa yang sadar sedang disindir hanya bisa menghela napas.Kyai Baihaki tersenyum. Dia sadar keponakannya sedang dilanda kecemburuan yang besar serta kemarahan yang luar biasa. Sayang, dia tidak bisa meluapkan kekesalannya seperti biasa. Mungkin karena ada Kyai Baihaki. Coba gak ada, beliau yakin, keponakannya pasti bisa terlibat pertengkaran dengan putra tunggalnya. Bahkan adu hantam bisa jadi."Ya nanti kamu nyari lah, jodoh sudah ada yang ngatur. Semua sudah diper

  • Cinta Gadis tak Bernasab   105. Akhirnya Bertemu

    Alfa sedang menemui beberapa pengurus MA untuk membahas sesuatu. Cukup lama dia di sana hingga begitu selesai, Alfa tak langsung pergi tapi mengobrol dulu dengan salah satu ustaz di sana."Gus. Tadi saya lihat Gus Alwi loh. Njenengan sudah ketemu belum?""Alwi? Dia pulang? Kok aku gak tahu. Ustaz Malik tahu dia di mana sekarang?""Kayaknya di lantai dua.""Ya sudah aku cari dulu."Alfa segera menuju ke lantai dua. Namun, setelah mencari bahkan hingga ke setiap ruang kelas, sosok adik sepupunya tak terlihat. Tiba-tiba ada perasaan resah yang melanda. Alfa yakin, adik sepupunya pasti sudah tahu kalau dia dan Galuh telah menikah. Alfa sebenarnya sudah tahu konsekuensi dari tindakannya saat menikahi Galuh. Tapi jika masa lalu kembali diulang, dia akan tetap memilih menikahi Galuh. Dia mencintainya. Dia ingin membuat Galuh bahagia. Jadi, Alfa pun di sini tak salah. Lagi pula Galuh mau dia nikahi. Gak nolak juga setiap hari dia cumbui. Jadi intinya, hanya perasaan Alwi yang tak bersambut.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status