All Chapters of Membawa Benih Sang Mantan : Chapter 211 - Chapter 220

373 Chapters

Part 211

Sean sedang duduk di teras rumah El, sambil menikmati pemandangan. Matahari sudah merangkak menuju arah barat. Yang menyisakan warna merah keemasan di langit. Menambak kesan indah sebelum malam benar benar datang. “ Ayah sedang melamun, memikirkan apa?” Tanya Xhaqella sambil merusaha memanjat kursi yang ada di samping Sean. Melihat anaknya yang kesusahan untuk naik mengunakan perutnya dia langsung mengangkatnya. “ Ayah sedang menunggu kakak kamu belum pulang sedangkan hari sudah mau malam” ucap Sean sambil mengelus pucuk putrinya. “ Pasti masih ada yang di kerjakan oleh kakak dan paman, tapi aku percaya sama paman Daren jika dia akan menjaga kakak dengan baik” ucap Xhaqella sambil menganggukkan kepalanya. Sean tersenyum. “ Apakah Qella mau menceritakan saat dulu kalian hanya tinggal berempat” ucap Sean dengan hati hati. Takut menyinggung atau membuat anak itu sedih. “ Hum, apa ya” ucapnya sambil mengingat ingat apa saja yang telah terlewatkan. “ Ibu membuat kue untuk di jual di
Read more

Part 212

Waktu terus berjalan, meskipun masalah masih menumpuk. Tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Sean bangun pagi-pagi sekali dengan wajah yang segar, hari ini dia sudah berada di rumahnya, setelah beberapa hari berada di rumah El. Sakitnya kedua anaknya membawa berkah untuknya. Dia semakin dekat dengan mantan istrinya dan juga anak anaknya. Bahkan anak sulungnya juga memperhatikan dirinya meskipun dengan caranya yang sangat dingin dalam mengungkapkannya. Tapi Sean tahu anak sulungnya juga mengkhawatirkannya. Flashback… “ Xaquil sebelum ayah pulang, Ayah akan melakukan pengakuan dosa. hari ini Ayah telah melakukan kesalahan yang mungkin akan membuat kamu kesal. tapi percayalah jika itu semua tidak disengaja. Ayah tidak tahu akan hal itu” ucap Sean saat berada di kamar anaknya. Xaquil langsung memincingkan mata tanjamnya kearah ayahnya, sementara kedua tangan kecilnya dia silangkan di depan dadanya. “ Apa yang telah paman lakukan, dan kenapa mengatakan padaku? Apakah itu sesuatu y
Read more

Part 213

Marco sangat kesal saat keluar dari rumah Sean, apalagi saat mendengar jika Sean baru saja ingin menemui orang yang akan memberikan sebuah rahasia yang akan membuat Sean terkejut saat mendengarnya. Siapakah yang sudah mengacaukan dirinya? apakah masih ada orang dari masa lalu yang tengah bersembunyi? Banyak sekali pertanyaan yang ada di kepala Marco saat ini. Rasa khawatir dan marah bercampur jadi satu. “ Marco kira kira siapa orang yang ingin menghancurkan kita, jangan sampai dia benar benar menemui Sean” ucap Ambar juga penasaran. Jika Marco hancur maka dirinya pasti akan terseret,“ Entahlah, aku juga tidak tahu itu siapa, yang pasti ancaman untuk kita, jangan sampai orang itu benar-benar bertemu dengan Sean, karena jika itu terjadi pasti Sean akan mencari tahu apa yang terjadi dengan keluarga Hill. Aku hanya takut jika dia meminta bantuan pada El, meskipun hubungan keduanya tidak bagus tapi kita tidak tahu perkembangan hubungan mereka. El bisa memulihkan data data yang telah te
Read more

Part 214

Sean langsung mengemudikan mobilnya menuju kantor setelah memastikan jika tidak ada anak buah dari papanya yang ada di sekitar rumahnya.Sejujurnya dia sangat tahut jika ada beberapa anak buah dari Marco ataupun Allen yang mengikuti dirinya.‘ Aku harus tetap waspada dengan keadaan sekitar seperti yang dikatakan oleh anak aku, bagaimanapun juga aku tidak tahu rencana mereka, apakah dia hanya ingin mengambil aset milik aku atau ingin melenyapkan aku’ batin Sean sedikit cemas. Apalagi dia baru tahu jika dulu Ayahnya juga dilenyapkan oleh mereka. “ Aku harus mengetahui apa yang terjadi dengan Ayah dulu, aku harus mencari tahu bagaimana cara mereka melenyapkan Ayah. Jadi aku bisa membayangkan hal apa yang akan dia lakukan padaku” ucap Sean. “ Tapi yang di foto oleh Daren hanyalah foto makam Ayah yang punya nama Shaun Hill, lalu di mana ibu? Apakah dia masih hidup? Kenapa tidak ada jejaknya. Jangan sampai dia masih hidup dan saat ini sedang ditawan oleh Marco dan juga Ambar. Aku harus me
Read more

Part 215

" Brengs*k kau Sean! bisa bisanya dia membekukan rekening ini. Itu artinya dia mengetahui semua yang terjadi. Dan juga dia sudah menguras dana yang aku simpan" umpat Allen dengan kesal. " Ada apa Allen, kenapa kamu mengumpat? apakah ada hal yang membuatmu marah" ucap Marco pada Anaknya. Ya, mereka semua masih berada di apartemen milik Allen. Pembahasan mereka baru selesai mengenai rencana mereka semua. Dan sekarang mereka sedang menunggu dana yang akan ditarik oleh Allen. " Sial! akun bank nya sudah dibekukan dan juga semua dananya sudah ditarik, termasuk dana yang telah aku simpan. Apakah Sean mampu membuat semua kekacauan ini? Kira-kira siapa yang sudah membantunya" ucap Allen sangat kesal. Semua orang yang ada di apartment milik Allen langsung membelalakan matanya saat mendengar jika rekening yang mereka buat kini sudah tidak ada dana yang tersisa, bahkan dana yang sudah dia alihkan dari Hill Corporation ke rekening pribadi juga hilang tanpa bekas. Dan hal ini membuat Allen d
Read more

Part 216

Keributan terjadi di Hill Corporation saat Marco dan Ambar tidak bisa masuk ke dalam lift khusus CEO, kartu yang biasanya dia gunakan untuk masuk kini semuanya sudah tidak berguna lagi. sepertinya Sean sudah menganti keamanan kantor ini. Marco benar benar marah dengan semua ini. Dia tidak menyangka jika dia tidak bisa masuk ke dalam Perusahaan yang dulu dia pimpin mengantikan Shaun, sebelum Perusahaan itu di ambil Sean saat dia dewasa. “ Apa apaan ini, kenapa saya tidak bisa masuk ke ruangan anak saya, siapa yang sudah menganti akses masuk? Tidak masuk akal, saya ini orang tuanya” ucap Marco setengah berteriak pada staff yang menjaga di resepsionis. “ Mohon maaf Tuan, saya juga tidak mengerti kenapa, tapi mungkin setelah Nona Yunita dan sejumlah petinggi melakukan koropsi, Jadi Tuan Sean menganti akses masuknya. Tapi jika Tuan mau, bisa mengunakan lift karyawan dan itupun sampai di lantai dua saja, karena lantai tiga keatas sudah memiliki akses masing masing. namun di lantai dua ada
Read more

Part 217

“ Aaaaarrrggghh! Sial! Siapa yang melakukan hal seperti ini, dan kenapa tidak ada satupun yang memberitahukan aku” teriak Allen frustasi. Saat ini Allen sedang berada disebuah gedung yang dulu dia gunakan untuk menyekap ibu dari Rizky, tadinya Allen ingin mengunakan ibu Rizky untuk menekan Rizky supaya bisa melakukan sesuatu untunya yang pasti untuk mencelakai Sean. Karena saat ini dunia Allen sudah dipenuhi dengan balas dendam pada Sean. Namun yang terjadi, dia tidak menemukan ibu Rizky sama sekali, begitu pula dengan anak buahnya, yang tidak terlihat batang hidungnya. Hanya ada ceceran darah yang mulai mengering. Serta dompet dan juga ponsel milik anak buahnya. “ Apa mungkin Rizky mampu mengalahkan anak buah aku dan membawanya pergi? Karena tidak mungkin anak buah aku berkhianat” gumam Allen sambil melihat kesekelilingnya, mungkin saja ada hal yang tertinggal sebagai petunjuk. Namun nihil! Allen masih berdiri mondar mandir di gedung yang sudah tampak usang itu, dia masih menging
Read more

Part 218

Hari ini, saat menjelang malam semua orang di kejutkan oleh berita yang membuat semua orang membelalakan matanya. Siapa sangka korban dari dokter Vera adalah Sean sang Ceo dari Hill Corporation. Sekarang semua orang tahu kenapa nama korban disembunyikan itu karena Sean adalah seorang Ceo terkenal dari Hill Corporation perusahan raksasa yang mendominasi di kota ini. Namun beberapa saat yang lalu salah satu akun berani mengunggah postingan mengenai Sean. Bahkan terlihat sangat detail, bukti bukti Sean mengunjungi tempat praktek dokter Vera. Dan karena unggahan dari warga internet itu, saat ini depan gedung Hill Corporation dipenuhi dengan orang orang yang berkumpul dengan membawa kamera ditangannya. Berita ini akan menjadi topik tranding untuk itu semua orang berlomba lomba ingin mendapatkan jepretan yang bagus. Karena ulah para wartawan, penjaga keamanan Hill Corporation sangat kewalahan. “ Pak apakah benar Tuan Sean pernah depresi yang membuat dia berobat ke tempat dokter Vera” u
Read more

Part 219

[ Ayah]Sean langsung tersenyum saat melihat wajah anak perempuannya yang menghiasi layar ponselnya.Ya, akhirnya Sean menelpon anak anaknya untuk menghibur hatinya yang saat ini sedang tidak baik baik saja. Tidak bisa di pungkiri jika kasus ini membuat dia merasa tidak nyaman. Beruntungnya dia sekarang mempunyai anak anak yang bisa membuatnya semakin semangat dan tidak pedulikan komentar dari orang orang. “ Adik Qella sedang apa? “ tanya Sean pada Xhaqella yang sepertinya ada di ruang belajar. Terkadang Sean ingin mengajak anaknya jalan jalan supaya tidak belajar terus. “ Qella lagi di ruang belajar, sedang mengerjakan tugas sekolah, Ayah ngapain? Kapan kesini lagi” ucap Xhaqella dengan lembut sambil melihat Ayahnya wajah imutnya. Sean langsung tersenyum lebar melihat wajah anaknya yang imut sambil mengerucutkan bibirnya. “ Ayah nanti ke sana kalau ada waktu, sekarang ini sedang banyak kerjaan sementara Qella sama ibu dulu ya. Kakak kakak ke mana” ucap Sean karena tidak melihat
Read more

Part 220

Allen baru datang dari dari markas miliknya, dia berjalan dengan lesu karena kehilangan anak buah yang terbaik. Namun yang lebih membuatnya marah adalah pesan yang dikirimkan oleh nomor yang disembunyikan. Seolah oleh orang itu sedang menantang dirinya. Terutama terhadap Papanya. “ Kira-kira siapa orang yang telah menghabisi anak buah aku? Kenapa terlihat sangat misterius namun tidak bisa di remehkan sama sekali. Orang ini punya kebencian yang sangat mendalam pada Papa dan juga Tante Ambar. Apakah dia berasal dari orang masa lalu? Jika itu benar, maka semuanya hancur sudah” ucap Allen sambil menyandarkan tubuhnya di sofa. Kepalanya pening, masalah terus bertumpuk.“ Apakah aku harus segera ke luar negeri, supaya aku aman? Aku tidak mau di penjara” monolog Allen. Allen bukan orang bodoh yang akan membabi buta. Hingga kini dia tidak bisa melihat siapa musuh sebenarnya. Sedangkan sang musuh bebas bergerak karena Allen tidak mengenalinya. “ Aku yakin ini bukan Sean, aku sangat tahu
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
38
DMCA.com Protection Status