" Brengs*k kau Sean! bisa bisanya dia membekukan rekening ini. Itu artinya dia mengetahui semua yang terjadi. Dan juga dia sudah menguras dana yang aku simpan" umpat Allen dengan kesal. " Ada apa Allen, kenapa kamu mengumpat? apakah ada hal yang membuatmu marah" ucap Marco pada Anaknya. Ya, mereka semua masih berada di apartemen milik Allen. Pembahasan mereka baru selesai mengenai rencana mereka semua. Dan sekarang mereka sedang menunggu dana yang akan ditarik oleh Allen. " Sial! akun bank nya sudah dibekukan dan juga semua dananya sudah ditarik, termasuk dana yang telah aku simpan. Apakah Sean mampu membuat semua kekacauan ini? Kira-kira siapa yang sudah membantunya" ucap Allen sangat kesal. Semua orang yang ada di apartment milik Allen langsung membelalakan matanya saat mendengar jika rekening yang mereka buat kini sudah tidak ada dana yang tersisa, bahkan dana yang sudah dia alihkan dari Hill Corporation ke rekening pribadi juga hilang tanpa bekas. Dan hal ini membuat Allen d
Keributan terjadi di Hill Corporation saat Marco dan Ambar tidak bisa masuk ke dalam lift khusus CEO, kartu yang biasanya dia gunakan untuk masuk kini semuanya sudah tidak berguna lagi. sepertinya Sean sudah menganti keamanan kantor ini. Marco benar benar marah dengan semua ini. Dia tidak menyangka jika dia tidak bisa masuk ke dalam Perusahaan yang dulu dia pimpin mengantikan Shaun, sebelum Perusahaan itu di ambil Sean saat dia dewasa. “ Apa apaan ini, kenapa saya tidak bisa masuk ke ruangan anak saya, siapa yang sudah menganti akses masuk? Tidak masuk akal, saya ini orang tuanya” ucap Marco setengah berteriak pada staff yang menjaga di resepsionis. “ Mohon maaf Tuan, saya juga tidak mengerti kenapa, tapi mungkin setelah Nona Yunita dan sejumlah petinggi melakukan koropsi, Jadi Tuan Sean menganti akses masuknya. Tapi jika Tuan mau, bisa mengunakan lift karyawan dan itupun sampai di lantai dua saja, karena lantai tiga keatas sudah memiliki akses masing masing. namun di lantai dua ada
“ Aaaaarrrggghh! Sial! Siapa yang melakukan hal seperti ini, dan kenapa tidak ada satupun yang memberitahukan aku” teriak Allen frustasi. Saat ini Allen sedang berada disebuah gedung yang dulu dia gunakan untuk menyekap ibu dari Rizky, tadinya Allen ingin mengunakan ibu Rizky untuk menekan Rizky supaya bisa melakukan sesuatu untunya yang pasti untuk mencelakai Sean. Karena saat ini dunia Allen sudah dipenuhi dengan balas dendam pada Sean. Namun yang terjadi, dia tidak menemukan ibu Rizky sama sekali, begitu pula dengan anak buahnya, yang tidak terlihat batang hidungnya. Hanya ada ceceran darah yang mulai mengering. Serta dompet dan juga ponsel milik anak buahnya. “ Apa mungkin Rizky mampu mengalahkan anak buah aku dan membawanya pergi? Karena tidak mungkin anak buah aku berkhianat” gumam Allen sambil melihat kesekelilingnya, mungkin saja ada hal yang tertinggal sebagai petunjuk. Namun nihil! Allen masih berdiri mondar mandir di gedung yang sudah tampak usang itu, dia masih menging
Hari ini, saat menjelang malam semua orang di kejutkan oleh berita yang membuat semua orang membelalakan matanya. Siapa sangka korban dari dokter Vera adalah Sean sang Ceo dari Hill Corporation. Sekarang semua orang tahu kenapa nama korban disembunyikan itu karena Sean adalah seorang Ceo terkenal dari Hill Corporation perusahan raksasa yang mendominasi di kota ini. Namun beberapa saat yang lalu salah satu akun berani mengunggah postingan mengenai Sean. Bahkan terlihat sangat detail, bukti bukti Sean mengunjungi tempat praktek dokter Vera. Dan karena unggahan dari warga internet itu, saat ini depan gedung Hill Corporation dipenuhi dengan orang orang yang berkumpul dengan membawa kamera ditangannya. Berita ini akan menjadi topik tranding untuk itu semua orang berlomba lomba ingin mendapatkan jepretan yang bagus. Karena ulah para wartawan, penjaga keamanan Hill Corporation sangat kewalahan. “ Pak apakah benar Tuan Sean pernah depresi yang membuat dia berobat ke tempat dokter Vera” u
[ Ayah]Sean langsung tersenyum saat melihat wajah anak perempuannya yang menghiasi layar ponselnya.Ya, akhirnya Sean menelpon anak anaknya untuk menghibur hatinya yang saat ini sedang tidak baik baik saja. Tidak bisa di pungkiri jika kasus ini membuat dia merasa tidak nyaman. Beruntungnya dia sekarang mempunyai anak anak yang bisa membuatnya semakin semangat dan tidak pedulikan komentar dari orang orang. “ Adik Qella sedang apa? “ tanya Sean pada Xhaqella yang sepertinya ada di ruang belajar. Terkadang Sean ingin mengajak anaknya jalan jalan supaya tidak belajar terus. “ Qella lagi di ruang belajar, sedang mengerjakan tugas sekolah, Ayah ngapain? Kapan kesini lagi” ucap Xhaqella dengan lembut sambil melihat Ayahnya wajah imutnya. Sean langsung tersenyum lebar melihat wajah anaknya yang imut sambil mengerucutkan bibirnya. “ Ayah nanti ke sana kalau ada waktu, sekarang ini sedang banyak kerjaan sementara Qella sama ibu dulu ya. Kakak kakak ke mana” ucap Sean karena tidak melihat
Allen baru datang dari dari markas miliknya, dia berjalan dengan lesu karena kehilangan anak buah yang terbaik. Namun yang lebih membuatnya marah adalah pesan yang dikirimkan oleh nomor yang disembunyikan. Seolah oleh orang itu sedang menantang dirinya. Terutama terhadap Papanya. “ Kira-kira siapa orang yang telah menghabisi anak buah aku? Kenapa terlihat sangat misterius namun tidak bisa di remehkan sama sekali. Orang ini punya kebencian yang sangat mendalam pada Papa dan juga Tante Ambar. Apakah dia berasal dari orang masa lalu? Jika itu benar, maka semuanya hancur sudah” ucap Allen sambil menyandarkan tubuhnya di sofa. Kepalanya pening, masalah terus bertumpuk.“ Apakah aku harus segera ke luar negeri, supaya aku aman? Aku tidak mau di penjara” monolog Allen. Allen bukan orang bodoh yang akan membabi buta. Hingga kini dia tidak bisa melihat siapa musuh sebenarnya. Sedangkan sang musuh bebas bergerak karena Allen tidak mengenalinya. “ Aku yakin ini bukan Sean, aku sangat tahu
Allen saat ini berada di depan gedung Hill Corporation, dia sangat yakin jika Sean masih ada di kantor, apalagi lantai paling atas masih ada beberapa lampu yang menyala. Untuk itu malam ini dia memutuskan untuk menemui Sean ataupun Joe. Allen langsung menghentikan mobilnya tidak jauh dari sana, kemudian dia langsung turun dan berjalan ke gerbang melewati orang orang yang sedang membawa kamera. Dia berjalan dengan santai, tanpa mempedulikan mereka yang sedang menunggu Sean keluar dari kantornya. Namun begitu sampai di depan gerbang Hill Corporation, wartawan langsung mengerubuti Allen. Semua orang tahu jika Allen adalah sahabat Sean. Meskipun dalam enam tahu terakhir tidak kelihatan bersama. Namun dengan munculnya Allen di sini saat Sean mendapatkan kasus, semua orang langsung mengejar Allen untuk mendapatkan informasi yang sangat penting. “ Tuan muda Allen apakah Anda ke sini untuk menemui Tuan Sean? Apakah berita yang beredar adalah benar adanya jika Tuan Sean mengalami depresi ya
Tiga orang sedang berkumpul dalam satu ruangan, dan yang satu ada di kursi roda. Mereka semua terlihat misterius apalagi ada penjaga bayangan yang menjaganya sangat ketat. Dilihat dari cara mereka memandang sesuatu, terlihat mereka seperti orang yang cerdas dan juga berkelas. “ Kita awasi Iblis Marco dan Juga Ambar itu, aku sangat yakin kali ini dia akan meminta Sean untuk menyerahkan perusahaan padanya. Itu tujuannya!. Aku tidak sabar untuk melihat kedua orang itu hancur” Ucap seseorang yang ada di kursi roda. “ Lalu apa yang akan kamu lakukan, aku akan membantu dengan sekuat tenaga. Jika saat ini juga kamu menginginkan Marco di tangkap aku akan melakukannya. Apakah perlu kita publikasikan siapa dalang kematian Gaina?” sahut lawan bicaranya. “ Saya masih ingin tahu bagaimana cara anak itu mengatasi masalahnya, apakah dia akan dengan ikhlas memberikan perusahaan itu pada Marco ataukah dia akan mempertahankan aset milik keluarga Hill” ucapnya, namun dalam hatinya dia berharap Sean bi