“ Aaaaarrrggghh! Sial! Siapa yang melakukan hal seperti ini, dan kenapa tidak ada satupun yang memberitahukan aku” teriak Allen frustasi. Saat ini Allen sedang berada disebuah gedung yang dulu dia gunakan untuk menyekap ibu dari Rizky, tadinya Allen ingin mengunakan ibu Rizky untuk menekan Rizky supaya bisa melakukan sesuatu untunya yang pasti untuk mencelakai Sean. Karena saat ini dunia Allen sudah dipenuhi dengan balas dendam pada Sean. Namun yang terjadi, dia tidak menemukan ibu Rizky sama sekali, begitu pula dengan anak buahnya, yang tidak terlihat batang hidungnya. Hanya ada ceceran darah yang mulai mengering. Serta dompet dan juga ponsel milik anak buahnya. “ Apa mungkin Rizky mampu mengalahkan anak buah aku dan membawanya pergi? Karena tidak mungkin anak buah aku berkhianat” gumam Allen sambil melihat kesekelilingnya, mungkin saja ada hal yang tertinggal sebagai petunjuk. Namun nihil! Allen masih berdiri mondar mandir di gedung yang sudah tampak usang itu, dia masih menging
Hari ini, saat menjelang malam semua orang di kejutkan oleh berita yang membuat semua orang membelalakan matanya. Siapa sangka korban dari dokter Vera adalah Sean sang Ceo dari Hill Corporation. Sekarang semua orang tahu kenapa nama korban disembunyikan itu karena Sean adalah seorang Ceo terkenal dari Hill Corporation perusahan raksasa yang mendominasi di kota ini. Namun beberapa saat yang lalu salah satu akun berani mengunggah postingan mengenai Sean. Bahkan terlihat sangat detail, bukti bukti Sean mengunjungi tempat praktek dokter Vera. Dan karena unggahan dari warga internet itu, saat ini depan gedung Hill Corporation dipenuhi dengan orang orang yang berkumpul dengan membawa kamera ditangannya. Berita ini akan menjadi topik tranding untuk itu semua orang berlomba lomba ingin mendapatkan jepretan yang bagus. Karena ulah para wartawan, penjaga keamanan Hill Corporation sangat kewalahan. “ Pak apakah benar Tuan Sean pernah depresi yang membuat dia berobat ke tempat dokter Vera” u
[ Ayah]Sean langsung tersenyum saat melihat wajah anak perempuannya yang menghiasi layar ponselnya.Ya, akhirnya Sean menelpon anak anaknya untuk menghibur hatinya yang saat ini sedang tidak baik baik saja. Tidak bisa di pungkiri jika kasus ini membuat dia merasa tidak nyaman. Beruntungnya dia sekarang mempunyai anak anak yang bisa membuatnya semakin semangat dan tidak pedulikan komentar dari orang orang. “ Adik Qella sedang apa? “ tanya Sean pada Xhaqella yang sepertinya ada di ruang belajar. Terkadang Sean ingin mengajak anaknya jalan jalan supaya tidak belajar terus. “ Qella lagi di ruang belajar, sedang mengerjakan tugas sekolah, Ayah ngapain? Kapan kesini lagi” ucap Xhaqella dengan lembut sambil melihat Ayahnya wajah imutnya. Sean langsung tersenyum lebar melihat wajah anaknya yang imut sambil mengerucutkan bibirnya. “ Ayah nanti ke sana kalau ada waktu, sekarang ini sedang banyak kerjaan sementara Qella sama ibu dulu ya. Kakak kakak ke mana” ucap Sean karena tidak melihat
Allen baru datang dari dari markas miliknya, dia berjalan dengan lesu karena kehilangan anak buah yang terbaik. Namun yang lebih membuatnya marah adalah pesan yang dikirimkan oleh nomor yang disembunyikan. Seolah oleh orang itu sedang menantang dirinya. Terutama terhadap Papanya. “ Kira-kira siapa orang yang telah menghabisi anak buah aku? Kenapa terlihat sangat misterius namun tidak bisa di remehkan sama sekali. Orang ini punya kebencian yang sangat mendalam pada Papa dan juga Tante Ambar. Apakah dia berasal dari orang masa lalu? Jika itu benar, maka semuanya hancur sudah” ucap Allen sambil menyandarkan tubuhnya di sofa. Kepalanya pening, masalah terus bertumpuk.“ Apakah aku harus segera ke luar negeri, supaya aku aman? Aku tidak mau di penjara” monolog Allen. Allen bukan orang bodoh yang akan membabi buta. Hingga kini dia tidak bisa melihat siapa musuh sebenarnya. Sedangkan sang musuh bebas bergerak karena Allen tidak mengenalinya. “ Aku yakin ini bukan Sean, aku sangat tahu
Allen saat ini berada di depan gedung Hill Corporation, dia sangat yakin jika Sean masih ada di kantor, apalagi lantai paling atas masih ada beberapa lampu yang menyala. Untuk itu malam ini dia memutuskan untuk menemui Sean ataupun Joe. Allen langsung menghentikan mobilnya tidak jauh dari sana, kemudian dia langsung turun dan berjalan ke gerbang melewati orang orang yang sedang membawa kamera. Dia berjalan dengan santai, tanpa mempedulikan mereka yang sedang menunggu Sean keluar dari kantornya. Namun begitu sampai di depan gerbang Hill Corporation, wartawan langsung mengerubuti Allen. Semua orang tahu jika Allen adalah sahabat Sean. Meskipun dalam enam tahu terakhir tidak kelihatan bersama. Namun dengan munculnya Allen di sini saat Sean mendapatkan kasus, semua orang langsung mengejar Allen untuk mendapatkan informasi yang sangat penting. “ Tuan muda Allen apakah Anda ke sini untuk menemui Tuan Sean? Apakah berita yang beredar adalah benar adanya jika Tuan Sean mengalami depresi ya
Tiga orang sedang berkumpul dalam satu ruangan, dan yang satu ada di kursi roda. Mereka semua terlihat misterius apalagi ada penjaga bayangan yang menjaganya sangat ketat. Dilihat dari cara mereka memandang sesuatu, terlihat mereka seperti orang yang cerdas dan juga berkelas. “ Kita awasi Iblis Marco dan Juga Ambar itu, aku sangat yakin kali ini dia akan meminta Sean untuk menyerahkan perusahaan padanya. Itu tujuannya!. Aku tidak sabar untuk melihat kedua orang itu hancur” Ucap seseorang yang ada di kursi roda. “ Lalu apa yang akan kamu lakukan, aku akan membantu dengan sekuat tenaga. Jika saat ini juga kamu menginginkan Marco di tangkap aku akan melakukannya. Apakah perlu kita publikasikan siapa dalang kematian Gaina?” sahut lawan bicaranya. “ Saya masih ingin tahu bagaimana cara anak itu mengatasi masalahnya, apakah dia akan dengan ikhlas memberikan perusahaan itu pada Marco ataukah dia akan mempertahankan aset milik keluarga Hill” ucapnya, namun dalam hatinya dia berharap Sean bi
Sama halnya dengan Sean malam ini dia tidak tidur, begitu juga dia malas untuk pulang padahal di depan perusahaannya sudah sepi, tidak ada wartawan sama sekali. Namun dia lebih memilih mengurung diri di kantornya. Sementara Joe sudah pulang sejak beberapa jam yang lalu.Sebenarnya Sean tahu jika dia pulang malam ini, pasti besuk pagi Marco dan Ambar akan mendatangi rumahnya. Pasti papa palsunya akan meminta peruaahaannya.“ Begini amat jalan hidup aku, apa kesalahan yang pernah aku buat, kenapa semua orang sangat membenciku? Dan apa salahnya keluargaku? Apakah menjadi baik adalah kesalahan? Ayah dan kakek hanya ingin menolong orang lain, tapi orang itu tidak tahu terima kasih. Mungkin Allen marah padaku karena merasa Papanya sudah aku rebut. Tapi yang sebenarnya terjadi, Papa dia sudah menghancurkan aku. Bahkan aku besar bersama Bibi pelayan, Marco dan Ambar hanyalah simbol dihadapan semua orang” ucap Sean sambil merebahkan tubuhnya di kamar pribadinya yang ada di ruang kantornya. Se
Allen bangun karena suara ponsel miliknya yang meraung raung karena panggilan masuk ke ponselnya.Siapa lagi jika bukan Papanya yang sudah heboh di pagi buta seperti ini. Apalagi jika bukan karena ingin menyampaikan sesuatu yang penting pada anaknya.“ ish! Kenapa sih pagi pagi sudah mengganggu orang tidur saja? Tidak tahu apa jika semalam saya tidak banyak tidur” gerutu Allen, namun dia tetap bangun dan langsung mengambil ponselnya.Ya, semalam Allen memang tidak tidur dia terlalu senang menertawakan Sean. Selain itu Allen juga sibuk menghubungi temannya yang seorang Jurnalis, Allen mengirimkan foto kusut milik Sean pada temannya itu supaya temannya ada kerjaan.“ Halo, ada apa lagi sih, Pa! Pagi pagi sudah menelpon Allen” ucap Allen dengan suara serak khas bangun tidurnya.“ Allen lihatlah berita yang saat ini beredar” ucap Marco pada anaknya dengan panik.Allen langsung terkejut saat mendengar nada bicara papanya terdengar panik.“ Berita apa pa, mengenai foto Sean yang beredar sep