Home / Romansa / Jerat Gairah Paman Kekasihku / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Jerat Gairah Paman Kekasihku: Chapter 261 - Chapter 270

279 Chapters

Bab 261 - Memberi Kesempatan Kedua?

 “Bukankah ini Alex?” Elisa bertanya saat melihat website Wijaya Group di mana terpampang foto Alex bersama deretan petinggi perusahaan, termasuk Stevan.“Hmm.”Elisa membaca artikel dari layar sentuh tabletnya dengan senyum terkembang. Sejak kehamilannya semakin membesar, dia tidak peduli urusan pekerjaan. Fokusnya tertuju kepada kesehatan bayinya, mengikuti banyak kelas ibu hamil dan konsultasi terkait parenting.Hari-hari berlalu dengan cepat. Tidak terasa, kehamilannya memasuki trimester akhir dan sejalan dengan itu, ternyata projek Wijaya Group yang diinisiasi oleh Alex akhirnya selesai. Mereka memetik keuntungan melimpah yang menandakan projek itu sukses besar.“Apa ini benar-benar nyata? Dia diang
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 262 - Ancaman untuk Alex

“Lima belas menit saja. Tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya.”Sebenarnya, jauh di lubuk hati Alex, dia tidak langsung percaya begitu saja. Sedikit banyak dirinya tahu seperti apa Stella. Gadis itu sangat mahir mendramatisir keadaan, memanfaatkan belas kasihan orang lain.“Kalau kamu tidak mau mendengarku, mungkin kamu tidak akan pernah lagi bertemu denganku. Aku mohon, Lex. Hanya sepuluh, ah tidak. Lima menit saja.”Stella mulai memainkan tempo, mencoba mengulur waktu sambil membujuk Alex agar mau memusatkan perhatian kepadanya. Keraguan di benak pria itu sengaja dimanfaatkan sedemikian rupa oleh Stella. Tak ingin kehilangan momen, Stella memberanikan diri mendekati mantan kekasihnya. Dia sempat senang ketika Alex tampaknya termakan bujuk rayunya barusan. Pria itu tak langsung menghindar saat dipegang tangannya.“Aku minta maaf untuk apa yang terjadi. Kita bicarakan pelan-pelan, ya. Banyak hal yang belum kamu ketahui. Sekarang aku akan menceritakan semuanya agar kam
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 263 - Rumput Liar

“Sudah kuduga, dia tidak akan tega membiarkanku menyakiti diriku sendiri,” gumam Stella yang hanya didengar oleh telinganya sendiri. Hatinya bersorak gembira mendapati Alex menghentikan langkah. Meski tak langsung berbalik, dia yakin pria itu kembali masuk ke dalam jebakannya. Senyum licik terukir di sudut bibir.Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama karena tiga detik berikutnya Alex berbalik. Seketika itu juga Stella memasang ekspresi wajah sendu.“Tidak akan kubiarkan!” gumam Alex sambil melangkah cepat, kembali menghampiri Stella dan menatapnya lekat-lekat. Gemuruh di dadanya terasa bersama kemarahan yang tak tertahankan.‘Ke … kenapa dia menatapku seperti itu?’ batin Stella yang mulai berdegup kencang jantungnya. Dia harus menelan ludah berkali-kali untuk membasahi kerongkongannya yang entah kenapa, terasa kering seketika. Intimidasi pria itu amat terasa hanya dari sorot mata tajamnya.“Apa yang kamu katakan?” tanya Alex dengan suara dingin. Giginya gelemetuk, saling beradu
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more

Bab 264 - Stevan Marah-marah

"Paman, ini tidak seperti yang kamu bayangkan. Aku dan Stella, kami tidak lagi berhubungan. Dia tiba-tiba muncul dan—""Kau masih peduli padanya, bukan?" sela Stevan dengan tatap mata yang tajam. Sekali lihat saja, dia tahu Alex tidak bisa melepaskan Stella sepenuhnya. Padahal gadis itu sama seperti ibunya, beracun dan berbahaya."Hanya keledai bodoh yang membiarkan dirinya terperangkap di lubang yang sama. Dan seharusnya kau tidak sebodoh itu, Lex. Otakmu cukup mumpuni untuk mengerti apa yang sudah terjadi sebelumnya."Alex menyergah napas kasar, tidak bisa mengatakan apa pun untuk menyanggah pernyataan Stevan. "Sebelum semuanya terlambat, menjauhlah dari orang-orang yang hanya ingin memanfaatkanmu. Jangan terjebak di situasi yang sama di mana kamu hancur, sementara mereka justru tertawa. Kebahagiaan dan kebebasanmu, ada di tanganmu sendiri. Kau yang menentukan itu. Bukan orang lain!"Alex mengangguk patuh, membenarkan semua ucapan sang Paman."Sekali saja kamu membiarkan wanita jah
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more

Bab 265 - Menyambut Kehidupan yang Baru

"Aku baru tahu istriku semenggemaskan ini."Jemari Stevan mencubit hidung Elisa dan membuat wanita itu segera menghempas tangannya dengan kesal. Bibirnya mengerucut, menunjukkan penolakan."Singkirkan tanganmu dari wajahku!"Gelak tawa Stevan menggema, memecah hening yang semula menyelimuti pasangan suami istri yang sebentar lagi menyambut kedatangan buah cinta mereka."Selain menggemaskan, ternyata istriku ini galak seperti seekor macan. Aw, benar-benar menakutkan!"Elisa melirik tajam ke arah Stevan. Alih-alih terpengaruh dengan godaan pria itu, dia memilih mengabaikannya."Apa yang kita bicarakan sebelumnya, Sayangku Elisa? Aku bahkan sampai lupa." Stevan terkekeh, merasa terhibur melihat pembawaan istrinya. Meskipun bukan lagi pengantin baru, tapi dia masih sering dikejutkan dengan sikap spontan wanita itu. Terlebih, sejak dulu dia tidak pernah menaruh perhatian khusus kepada lawan jenis, bahkan dia tidak keberatan mengabaikan Clara yang jelas-jelas mencari simpatinya. Nama Steva
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

Catatan dari Penulis

Halo pembaca tersayang... Saya ingin meminta maaf karena di bulan ini belum bisa update rutin, bahkan sempat menghilang seminggu penuh tanpa memberi kabar sama sekali. Sungguh, saya tidak bermaksud untuk menggantung pembaca dan cerita ini tanpa kejelasan. Saat ini, kondisi kesehatan saya sedang kurang baik, juga banyak kesibukan di dunia nyata yang menuntut waktu, tenaga, dan juga perhatian saya. Saya akan tetap melanjutkan buku ini sampai selesai, karena sebenarnya konfliknya sudah tidak banyak. Saya usahakan untuk update paling tidak beberapa kali dalam seminggu, sampai nanti saya bisa kembali update rutin setiap hari seperti biasa. Sampai waktu itu tiba, semoga temen-temen masih mau menunggu dan membaca kisah para tokoh utama ini sampai selesai yaaa. Sekali lagi, saya ucapkan banyak terima kasih atas semua dukungan dan juga kesabaran untuk buku ini. Saya tidak akan sampai di sini tanpa kalian. Terima kasih, semoga harimu selalu menyenangkan! Salam hangat,
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

Bab 266 - Penolakan Lagi?

“Apa yang kamu lakukan di sini?” Clara mengerutkan keningnya, menatap Alex yang entah sejak kapan duduk di atas kap mobilnya yang ada di parkiran mall.Alex yang tadinya sedikit terkantuk-kantuk karena terlalu lama menunggu Clara, terkesiap dan langsung berdiri. Tanpa sengaja, buket bunga di pangkuannya jatuh bersama kotak perhiasan yang semula akan diberikan sebagai kejutan untuk kekasihnya.“Clara … aku … ini ….”Alex kesulitan bicara, gugup dan panik, segera mengambil dua benda penting itu dari dekat kaki Clara. Tampak jelas wajah sungkan pria itu, salah tingkah sambil menatap gadis yang semakin dalam kerutan di keningnya. Mereka berdiri sejajar, tapi Alex benar-benar canggung.“Kamu mengirimkan pesan tanya kapan aku pulang karena kamu menungguku?” tanya Clara yang sudah berhasil mencerna apa yang terjadi sebenarnya.“Ya.”“Kenapa tidak mengatakannya secara terang-terangan?!” imbuh Clara sedikit ketus, kesal dan merasa sedikit bersalah.“Aku tidak ingin mengganggumu,” jawab Alex sa
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

Bab 267 - Ultimatum Seorang Ayah

“Kenapa tidak menjawab teleponmu, Ra?!”Clara terkesiap, menoleh ke sebelah kiri di mana ponselnya tergeletak di atas meja kerja. Sedari tadi dirinya sibuk bercengkerama dengan Alex, sesekali bercanda sampai tidak mendengar getar panggilan dari Gunawan.“Lain kali, jangan abaikan ponselmu. Bagaimana jika ada klien penting yang membutuhkan bantuanmu, hah?”Baik Clara maupun Alex langsung meneguk ludah untuk membasahi kerongkongan masing-masing yang terasa kering. Meskipun tidak mengatakan dengan terang-terangan terkait ketidaksukaannya perihal keberadaan Alex di sana, tapi ekspresi wajah pria itu teramat kentara.“Maaf, Pa. Itu salahku,” ucap Clara berusaha mengambil alih judgement yang pasti ditujukan kepada Alex sebagai ‘tamu tak diundang’.“Kamu tidak pernah selalai ini sebelumnya, Ra. Papa kecewa!”Bersama lirikan tajam yang terarah kepada Alex, Gunawan menghempas jas bagian bawahnya sebelum duduk dengan jemawa. Kehadirannya benar-benar merusak momen makan malam bersama yang tadiny
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Bab 268 - Dapat Restu?

“Pa, menikah tidak semudah—” “Papa sedang berbicara dengan dia, bukan kamu, Ra! Jadi—” “Dia punya nama, Pa!” seru Clara, menyela ayahnya yang sedari tadi tidak memberinya kesempatan untuk bersuara. Melihat anak semata wayangnya begitu marah membuat Gunawan terdiam. Ada gurat kekecewaan yang begitu kentara di wajah wanita cantik kebanggaannya itu. “Clara tahu Papa masih meragukan Alex, tapi bisakah Papa sedikit saja menghargainya? Dia adalah pria yang aku cintai,” kata Clara dengan suara sedikit bergetar. Perasaannya campur aduk, sampai-sampai ia tidak sadar dengan apa yang tengah ia lakukan. Meskipun ia sendiri masih tidak yakin karena Alex belum memantapkan hubungan mereka, Clara tahu pria itu tidak main-main. Dan Clara ingin ayahnya bisa melihat itu. Bagaimana pun, hubungan mereka sudah sejauh ini. Clara tidak ingin semuanya berakhir sia-sia begitu saja hanya untuk memenuhi ego sang ayah. Gunawan lantas menyergah napas kasar setelah mereka terdiam selama beberapa detik yang t
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 269 - Panggilan Mengejutkan

“Sayang? Ada apa?” tanya Alex sembari mendekat dan menangkupkan kedua telapak tangannya pada sisi wajah cantik sang kekasih yang tampak murung. Alex menelan ludah gugup. Ia merasa bingung sekaligus khawatir. Apakah ia salah karena telah berbicara selantang itu pada Gunawan beberapa saat yang lalu? Mungkinkah Clara tidak suka dengan … “Hey,” Alex panik saat satu tetes air mata akhirnya jatuh membasahi pipi Clara yang putih mulus. Pria itu langsung mengusapnya dengan ibu jari sambil menunggu hingga akhirnya Clara beralih menatapnya dengan mata sendu. “Maafkan aku,” kata Alex lagi sebelum Clara sempat mengatakan sesuatu. “Aku tidak bermaksud untuk membuatmu bersedih.” Clara menggeleng sambil berusaha menghentikan aliran air matanya sendiri. “Benarkah yang kamu katakan barusan?” Alex mengerjap, meyakinkan dirinya bahwa ia tidak salah dengar. “Apakah kamu sungguh-sungguh menjadikan aku sebagai tujuan hidup?” tanya Clara lagi karena Alex tidak menjawab pertanyaannya. “Apakah kamu me
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more
PREV
1
...
232425262728
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status