Semua Bab Jerat Gairah Paman Kekasihku: Bab 251 - Bab 260

279 Bab

Bab 251 - Memilikimu Selamanya

“Aku tidak menyangka bisa jadi seakrab ini dengan Elisa,” gumam Clara sambil terkekeh, masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.Jangankan berterima kasih sambil mengelus lembut pipinya, bertatap muka dan saling sapa adalah suatu kemustahilan lima atau enam bulan yang lalu. Dia menganggap wanita itu sudah mengambil miliknya, yakni Stevan Wijaya.Clara kembali mendapatkan kepercayaan dirinya setelah mobil yang ditumpangi oleh Elisa hilang dari pandangan. Wanita itu tak hanya menghilangkan keresahannya, tapi juga membagikan kekuatan hatinya.“Aku harus menemui Alex sekarang. Dia pasti sudah menungguku!”Clara berbalik, siap masuk kembali ke dalam rumah sakit. Akan tetapi, tiba-tiba terpikir ingin membeli buah terlebih dahulu yang bisa dikonsumsi oleh Alex setelah sadar nanti.Alih-alih mendapat satu kotak buah siap makan, gadis itu justru membeli semua keperluan untuk mengurus Alex seperti waslap untuk menyeka Alex nantinya, termasuk beberapa jenis makanan yang mungkin pria itu suka.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-23
Baca selengkapnya

Bab 252 - Mengurus Orang Sakit

“Kapan dokter memperbolehkanku pulang?” tanya Alex untuk ke sekian kali yang membuat Clara harus memutar bola mata karena heran. Ini baru hari ketiga sejak pria itu dirawat di rumah sakit.“Kamu tidak punya pertanyaan yang lain?” sarkas Clara sambil menyuapkan ransum dari rumah sakit siang ini.“Aku ingin pulang.”“Kamu boleh pulang setelah sembuh. Sekarang makan saja dengan lahap!”“Tidak enak. Makanannya terasa ham—”Alex membuka mulut hendak menyampaikan protes selanjutnya, tapi Clara dengan tega menyuapkan satu sendok bubur tanpa aba-aba untuk menyumpal kata-kata sang kekasih. Tak cukup sampai di sana, wanita itu memelotot seperti seorang ibu yang akan marah jika anaknya melepeh makanan di mulut.“Cepat habiskan.”Alex berlagak merajuk seperti anak kecil. Dia benar-benar sudah tidak betah hanya berdiam diri di atas ranjang perawatan. Terlebih, tangannya terpancang jarum infus yang membuatnya tidak leluasa bergerak.“Ra ….” Alex bersuara sambil memasang wajah melas setelah menghab
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-24
Baca selengkapnya

Bab 253 - Siapa Orang itu?

“Apa yang Papa lakukan di sini?” tanya Clara sambil mendekat ke arah meja kerja dan mengambil beberapa dokumen yang sudah disiapkan oleh asistennya. Dia akan memeriksanya dan memberikan pertimbangan untuk meng-acc laporan dari bawahannya atau meminta revisi setelahnya.“Ini bukan lagi jam kantor. Seharusnya Papa sudah ada di rumah dan istirahat seperti biasanya.”Clara mulai mengambil pena dan membaca deretan huruf di hadapannya. Satu dua kata yang tidak tepat dicoret, dilingkari, bahkan ada yang diberi catatan tertentu.Melihat Clara yang tak terlalu memedulikan keberadaannya, membuat Gunawan sedikit tersinggung. Ada orang yang melaporkan padanya bahwa Clara sangat memedulikan Alex, bahkan langsung pergi dan membatalkan rapat internal beberapa hari yang lalu.“Clara!” panggil Gunawan sambil mendekat ke arah meja kerja anaknya, meninggalkan kursi sofa nyaman yang sejak tiga puluh menit lalu menjadi tempat duduknya.“Jika ada yang ingin Papa bicarakan, katakan saja. Aku sedang—”“Kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-25
Baca selengkapnya

Bab 254 - Bertemu Klien Spesial?

“Apa namanya tadi? Ocean Restaurant?” gumam Clara saat keluar dari kantornya sambil mengerling jam tangan di pergelangan sebelah kiri. Sekarang masih ada lima belas menit sebelum pukul delapan malam. Jika jalanan lancar, dia bahkan sampai di tempat itu sepuluh menit lebih awal dari waktu yang ayahnya katakan.“Jika bukan karena permintaan Papa, aku tidak akan datang menemui orang tidak dikenal yang tidak jelas apa tujuannya.”Clara memasuki mobil pribadinya, mengeluarkan ponsel sambil mendesah. Dia sudah terlalu lelah, jadi tidak punya energi untuk mendebat ayahnya. Mau tak mau, dia akhirnya datang ke tempat janji temu begitu pekerjaannya selesai.“Malam, Honey. Apa kamu merindukanku?”Suara Alex saat sambungan telepon terhubung membuat Clara tersenyum. Semangat yang tadinya meredup, sekarang kembali menggelora hanya karena dipanggil ‘honey’.“Kamu di mana?” imbuhnya sambil mengunyah sesuatu, mungkin sedang memakan salad buah yang siang tadi Clara masukkan ke dalam lemari pendingin b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 255 - Kencan Buta

“Kamu terlihat lebih cantik dibandingkan potret yang kulihat tempo hari,” ucap Sean, pria yang saat ini duduk di depan Clara sambil tetap tersenyum.Clara terpaksa bertahan di sana, bahkan ikut menikmati makan malam. Bukan karena dirinya lapar, melainkan karena dia tidak ingin membuat ayahnya malu. Bagaimanapun juga, Gunawan pasti murka jika dia pergi begitu saja. Bisa jadi kesehatannya akan memburuk dan Clara yang akan dipersalahkan karena hal itu. “Masih sering berkuda?” imbuh Sean saat mendapati lawan bicaranya itu tak merespons pujiannya barusan.“Tidak.”“Bagaimana dengan memanah? Kamu pasti sudah ahli karena berlatih sejak kecil, bukan?”“Tidak juga.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-27
Baca selengkapnya

Bab 256 - Tak Sengaja Bertemu

 Senyum hambar tertampak di wajah Clara sebelum berkata, “Kita lihat saja nanti. Hubungi saja Nora untuk melihat kapan saya ada waktu,” jawabnya sambil berdiri.Sebenarnya, Clara tidak ingin ada pertemuan kedua dengan Sean. Namun, pria itu dengan licik sudah mengambil langkah terlebih dahulu dan membuatnya terjebak. Tidak bisa menolak. Jadi, sebisa mungkin dia menyiratkan penolakan halus agar tidak dinilai tidak memiliki sopan santun.Keduanya masih berbincang satu dua kata sebelum benar-benar berpisah. Tentu saja Clara yang berpamitan dan meninggalkan Sean terlebih dahulu. Dia benar-benar sudah muak. Wajahnya terasa kebas karena harus berpura-pura tersenyum sejak tadi.“Benar-benar menyebalkan!” tukas Clara setelah memasuki mobilnya. Dia segera mengambil pon
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-27
Baca selengkapnya

Bab 257 - Menjadi Lebih Baik

“Hasil pemeriksaan umum menunjukkan kondisi Anda sudah jauh lebih baik sekarang. Kita observasi lagi nanti malam. Jika tidak ada keluhan, besok Anda sudah boleh pulang.”“Terima kasih, Dokter.”Binar ceria tertampak di wajah Alex. Dia sudah sangat bosan berdiam diri di ruangan 4 x 6 meter itu selama lima hari. Berbagai rencana sudah terbayang di kepala begitu dia diperbolehkan pulang dari sana.“Ingat untuk menjaga pola makan dan istirahat yang cukup agar kondisi tubuh Anda tidak drop lagi seperti kemarin. Jika ada waktu, mungkin ada baiknya Anda melakukan olahraga secara rutin meski hanya tiga puluh menit setiap harinya.”Alex mengangguk patuh, mengingat nasihat dari dokter yang beberapa hari ini selalu memantau perkembangannya. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-28
Baca selengkapnya

Bab 258 - Kejutan Saat Makan Siang

“Tolong gandakan ini. Jangan lupa kirimkan salinannya ke ruangan kepala divisi dan satu lagi untuk asisten Presdir,” ucap Alex pada salah satu rekan kerjanya di hari kedua setelah dirinya kembali berkutat dengan pekerjaan di kantor pusat Wijaya Group.Seperti yang sudah diduga, Alex langsung sibuk mengurus pekerjaan yang sempat ditinggalkan selama dirinya dirawat di rumah sakit. Rekan kerjanya antusias membantu meringankan tugas Alex, sekadar menggandakan dokumen dan mengantarnya ke ruangan Mario, misalnya.“Ada lagi yang bisa kubantu?” tanya rekan yang lain sambil mendekat ke arah Alex.Pria itu segera mengambil dokumen di sisi kanan mejanya, menjelaskan satu dua yang mendapat anggukan dari si penanya. Alex sebagai penginisiasi ide utama projek tersebut, jelas lebih banyak mengetahui apa saja yang harus diperhatikan.Dia segera tenggelam dalam pekerjaan yang menyita waktu dan pikiran. Alex sudah dipercaya oleh atasannya, termasuk Stevan, juga rekan-rekan kerja yang lain untuk memimpi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-29
Baca selengkapnya

Bab 259 - Sudah Puas?!

“Surprise!” seru Clara sambil melepaskan jemarinya dari mata Alex, menyunggingkan senyum terbaik saat pria itu menoleh ke arahnya.Namun, bukan binar bahagia yang ditunjukkan oleh pria itu, melainkan sebaliknya. Ada sorot yang sulit diartikan, membuat senyum di wajah Clara melebur bersama keheranan yang menyusup diam-diam ke dalam hati.“Apa yang kamu lakukan di sini?!”Pertanyaan lugas dan tanpa kehangatan itu semakin membuat Clara tidak bisa berkata-kata, hanya bisa meneguk ludah dengan paksa untuk membasahi kerongkongannya. Jujur saja, sambutan Alex jauh dari ekspektasinya.Di sisi lain, Alex bukannya tidak senang dengan kedatangan Clara. Jauh di lubuk hatinya, dia benar-benar bahagia melihat wajah cantik gadis itu. Namun, dia tidak pernah menduga Clara tiba-tiba datang di saat dirinya sedang bersama rekan-rekan karyawan biasa lainnya.“Sepertinya aku datang di saat yang tidak tepat,” ucap Clara lirih sambil menegakkan tubuhnya dan mundur satu langkah. “Ra, bukan seperti itu.”Ale
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-30
Baca selengkapnya

Bab 260 - Jadikan Aku Milikmu!

 “Apa maksudmu? Siapa yang berani merebutmu dariku?”Alex mengernyit bingung mendengar penuturan gadis pujaan hatinya. Percakapan mereka diwarnai ketegangan yang sulit untuk diurai. Masing-masing merasa kesal dengan sikap yang lainnya.“Sudahlah. Anggap kamu tidak pernah mendengar apa pun,” jawab Clara sambil berbalik badan, merasa sudah keceplosan bicara. Padahal, dia tidak ingin mengungkap perjodohan yang diatur oleh ayahnya itu kepada Alex.“Tunggu!”Alex dengan cepat menyusul Clara dan menghadang langkahnya. Dia bahkan sedikit mendorong tubuh Clara dan membuat punggungnya menempel di dinding. Kedua tangan Alex segera membuat pagar di sisi kanan dan kiri, mencegah gadis itu pergi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
232425262728
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status