Home / Romansa / Jerat Gairah Paman Kekasihku / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Jerat Gairah Paman Kekasihku: Chapter 191 - Chapter 200

279 Chapters

Bab 191 - Tamu Tak Terduga

Lamunan Alex bersama berbagai dugaannya, buyar melihat wajah masam sang ayah yang sekarang berkacak pinggang di depannya. Terlihat jelas dia menunjukkan ketidakpuasan. Apa lagi masalah yang lebih mendesak dibandingkan keberpihakan Clara?!“Kamu sudah mendapatkan tanda tangan gadis cantik itu?” tanya Harris tanpa repot-repot menyembunyikan ketertarikan pada gadis yang lebih pantas menjadi menantunya. Jika bukan karena sikap angkuh gadis muda itu, mungkin dia sudah menggodanya sesekali.Alex membuang muka, malas meladeni sikap diktator ayahnya. Dia menyadari pertanyaan Stevan benar. Mungkin, dia hanya dijadikan pion andalan oleh Harris, bukan anak ataupun calon pewaris. Nyatanya, pria itu ingin meraup semua menjadi miliknya sendiri.“Heh! Kenapa diam? Kamu belum mendapatkannya?” kejar Harris tidak sabaran.“Apa hanya itu yang ada di kepalamu, Hey, Pak Tua?”Ingin sekali Alex menjawab seperti itu, akan tetapi bibirnya tidak benar-benar berani mengucapkannya. Dia hanya menyuarakan itu di d
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

Bab 192 - Beri Aku Kesempatan

“Clara,” panggil Alex sambil mendekat ke arah pintu sambil mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdegup tiga kali lebih cepat dibandingkan biasanya.Di sisi lain, Harris kehilangan kata-kata, hanya bisa berdiri terpaku menatap Clara sambil menyesali kata-kata yang sesaat lalu terlontar dari mulutnya. Dia sama sekali tidak tahu gadis itu berdiri di ambang pintu.“Kenapa hanya berdiri di sana? Nona Clara Gunawan, mari silakan masuk.”Alex berusaha bersikap senormal mungkin, ingin memastikan bahwa gadis pujaannya itu tidak mendengar percakapannya dengan sang ayah.“Ah, ya. Ya. Silakan masuk. Jangan sungkan. Kebetulan sekali kita bertemu di kesempatan ini.” Harris ikut bermain sandiwara, berpura-pura bodoh dan mempersilakan tamu putranya masuk. Dia memberi isyarat pada Alex untuk mendekati Clara dan mengambil alih keadaan canggung di antara mereka.“Berhenti di sana!” seru Clara dengan suara tercekat di tenggorokan. Dia mendengar semua percakapan antara Alex dan ayahnya. Itu benar-b
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Bab 193 - Usai Sudah

Alex mengetuk kaca mobil, menatap gadisnya dengan pandangan mengiba. Perasaannya terhadap Clara tulus, bahkan lebih kuat dibandingkan apa pun juga.Butuh lima menit sampai Clara akhirnya mau menurunkan egonya. Alih-alih menurunkan kaca, dia justru membuka pintu mobil di sisi lain yang menunjukkan bahwa dia meminta Alex untuk masuk. Mereka harus mencari tempat untuk bicara.“Syukurlah. Setidaknya dia masih memberiku kesempatan,” bisik Alex, berlarian memutari mobil dan segera memasang sabuk pengaman setelah duduk dengan nyaman.Sepanjang perjalanan, Alex tidak membuka suara. Dia hanya menatap wajah Clara dari samping, berusaha mengerti situasi canggung di antara mereka. Mobil mewah itu baru terhenti di sebuah kafe yang terlihat sepi. Clara masuk dan memilih tempat duduk di sudut, menghadap jalanan di samping jendela kaca tembus pandang. Alex kembali mengikuti di belakang, masih tanpa suara.Seorang pramusaji mendekat dan mencatat pesanan keduanya. Alex yang memesan karena Clara sama se
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Bab 194 - Usaha yang Sia-sia

“Di mana kamu? Cepat kembali!”Suara Harris menggelegar, menghubungi Alex yang tak juga kembali ke kantor meski satu jam sudah berlalu.Tak ada jawaban dari pria yang saat ini baru keluar dari kafe dengan wajah masam. Dia tidak mau bertemu dengan ayahnya karena terlalu marah. Jika bukan karena Harris yang kelepasan bicara, hubungannya dengan Clara tidak akan memburuk seperti sekarang.Alex mematikan sambungan telepon, enggan mendengar apa pun dari Harris dan memilih menonaktifkan ponselnya. Lebih baik mencari udara segar, alih-alih menghadapi apa yang terjadi.“Sebenarnya apa yang aku perjuangkan selama ini? Kesuksesan perusahaan ayahku yang licik itu atau pengakuan atas kemampuanku? Untuk apa aku berdiri di kapal yang sama jika pada akhirnya aku sama sekali tidak mendapat apa-apa?”Alex merebahkan tubuhnya begitu sampai di apartemen. Hari ini dia memilih untuk tidak pulang ke kediaman utama. Langit yang mulai gelap tidak serta merta membuat pria itu menghidupkan penerangan. Sebalikn
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Bab 195 - Kabar Buruk

“Aku sudah mengambil keputusan!” Dengan kecepatan tinggi, Alex mengendarai mobil sportnya ke kantor Clara. Dia berbohong pada resepsionis bahwa dirinya sudah memiliki janji temu dengan atasan mereka. Namun, hanya kekecewaan yang didapatkan. Clara benar-benar menolak bertemu dengannya.“Ra, biarkan aku bicara!” teriak Alex saat melihat Clara keluar dari kantor. Namun, dua orang pengawal bayaran segera menarik Alex untuk menjauh dari nona mereka.Sekali lagi Alex kehilangan kesempatan untuk bicara. Pesan yang dia kirimkan pun tak ada satu pun yang terbaca. Clara sakit hati dan benar-benar mengabaikannya. Ada dinding tak kasat mata yang sekarang memisahkan mereka.Alex frustrasi dan kembali ke rumah. Namun, ibunya justru menginterogasi Alex dan memberikan nasihat dari A sampai Z yang intinya meminta agar dia mengikuti semua perintah ayahnya.Sama seperti sang ibu, Harris marah-marah dan menuntutnya untuk memperbaiki hubungan dengan Clara. Pria itu tidak mau tahu karena dirinya gagal mem
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Bab 196 - Kehilangan Beruntun

“Di mana Ayah?” tanya Alex begitu menjumpai asisten pribadi Harris, orang yang menghubunginya dan sang ibu sesaat lalu.Belum sempat pria itu menjawab, Alex sudah dikejutkan oleh dua orang perawat yang memasuki ruang ICU dengan tergesa. Seketika itu juga, dia mengikuti orang-orang itu.“Maaf, Tuan. Anda tidak boleh masuk,” cegah seorang perawat, menghadang tubuh Alex dan menutup pintu ruang khusus itu bahkan sebelum Alex mengucap satu tanya pun padanya.Alex segera berlari ke sisi lain, menatap bagian dalam ruangan dari jendela kaca lebar. Detik itu juga dirinya merasa terguncang melihat ayahnya ada di dalam sana, tergeletak tak berdaya dan sedang mendapat pertolongan pertama.Tak berselang lama, Shana muncul bersama salah satu asisten rumah tangga yang menopang tubuhnya. Dia hampir tidak bisa menopang tubuhnya sendiri begitu mendengar apa yang telah terjadi.“Alex,” panggilnya lemah dengan napas tercekat di tenggorokan.Alex tersadar dari keterkejutannya dan memapah sang ibu untuk du
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more

Bab 197 - Hancurnya Dunia Alex

Alex ingin sekali berteriak mencaci maki ayahnya. Namun, percuma saja karena pria itu tidak akan bisa mendengarnya. Bahkan boleh jadi, nyawanya sudah ada di ujung tanduk.“Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa yang bisa kita lakukan?”Leo menggeleng, “Tidak ada yang bisa kita lakukan, Tuan Muda. Nama Anda tidak tercantum dalam satu pun pertanggung jawaban. Pun saya yang baru bekerja untuk beliau dua tahun terakhir. Kita sama sekali tidak tahu menahu akan hal itu.”Satu sisi Alex merasa lega karena dirinya tidak ikut terseret dalam arus yang menenggelamkan ayahnya, tapi di sisi lain, dia tidak tega membiarkan pria itu menanggung semuanya seorang diri.“Pihak berwajib akan memeriksa Tuan Harris setelah kondisinya membaik karena perkara ini sudah dilimpahkan ke jalur hukum. Tidak ada yang bisa saya ataupun Anda lakukan kecuali menunggu.”Alex menjambak rambutnya sendiri, merasa kepalanya seperti hampir pecah. Berbagai masalah itu menghantamnya secara bersamaan. Butuh waktu lama untukny
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more

Bab 198 - Pembalasan Keji Stevan

“Ini gila!” Thomas menggelengkan kepala, menatap Mario dengan ekspresi terkejut dan tidak percaya.Segera setelah mendengar berita kebakaran di gudang penyimpanan perusahaan Harris, pria itu mendatangi kantor Stevan di gedung utama Wijaya Group. Dia harus memastikan semuanya dengan jelas dari sumber terpercaya.Tak cukup membuat mereka rugi besar, harga saham anjlok, dan tuntutan dari Thomas and Co yang membuat Harris terkena serangan jantung. Bahkan, kabar terbaru Alex digelandang oleh pihak berwajib karena diduga terlibat dalam usaha pembunuhan berencana terhadap pamannya sendiri. Thomas yakin, Stevan adalah dalangnya.“Itu benar, Tuan. Tuan Harris masih belum keluar dari kondisinya yang kritis dan Tuan Alex masih diperiksa oleh pihak kepolisian. Pengacara yang mereka tunjuk mencoba menemuinya, tapi pihak berwajib belum mengizinkan.” “Lantas, di mana Stevan sekarang? Apa aku bisa berbicara dengannya?”“Tuan masih ada dalam perjalanan. Dia mengambil waktu libur khusus untuk Nona Eli
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

Bab 199 - Apa Aku Salah?

Mario tak lagi membahas perihal Clara. Dia melaporkan kesuksesan acara konferensi pers di mana opini publik sekarang sedang ramai mengelu-elukan nama Thomas sebagai pimpinan Thomas and Co yang menjadi penyelamat ribuan orang.Stevan tampak bangga sambil menatap rekaman Thomas yang sedang diliput oleh wartawan. Satu ekspresi yang membuat Mario heran dan hanya bisa menggelengkan kepala.“Semua sudah selesai, bukan? Aku bisa kembali sekarang?” tanya Stevan mengonfirmasi pada Mario yang hanya bisa mengangguk. Semua berjalan sesuai rencana.Mario berbalik, siap meninggalkan ruangan Stevan.“Ah, tunggu.”“Ya, Tuan?”“Pesankan satu buket bunga mawar kuning untuk istriku.”“Mawar kuning?” beo Mario sedikit heran. “Maaf, Tuan. Bunga mawar kuning selain sebagai lambang romantisme, juga bisa melambangkan suka cita. Namun, biasanya itu diberikan untuk sahabat ataupun orang yang peduli pada kita, bukan untuk pasangan.”Stevan tersenyum, mendekat ke arah Mario dan menepuk bahunya.“Selain sebagai i
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

Bab 200 - 'Rumah' untuk Stevan

“Apa maksudmu? Alex tidak mungkin memiliki pemikiran sepicik itu sampai ingin membunuhmu!” sengit Clara sambil menatap Stevan dengan mata dipenuhi kilat kemarahan.“Hmm?” Satu alis pria itu naik dengan senyum tertahan di ujung bibir. “Kau punya bukti kenapa tidak mungkin?”Clara sudah membuka mulutnya, tapi tidak ada satu pun alasan kuat yang bisa ia sampaikan. Dirinya baru dekat dengan Alex sebulan terakhir. Itu pun karena ketidaksengajaan saat bertemu di kelab saat mabuk dan berakhir dengan menghabiskan malam bersama.“Clara Gunawan, kau cerdas dan berpendidikan. Sejak kapan kau membiarkan dirimu tenggelam dalam kebodohan?”Mulut Clara terkatup rapat, sama sekali tidak bisa menyangkal tuduhan itu. Sejak memusatkan perhatian pada Alex dan memberikan perhatian lebih padanya, dia memang seringkali berbuat bodoh dan di luar akal sehat.“Berpikirlah dengan kepala dingin. Kau akan mendapatkan jawabannya.”Mengabaikan Clara yang tampak linglung, Stevan meraih jas miliknya dan melenggang beb
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status