Home / Romansa / Jerat Gairah Paman Kekasihku / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Jerat Gairah Paman Kekasihku: Chapter 121 - Chapter 130

279 Chapters

Bab 121 - Ketahuan …

“Stevan?!” Alex dan Elisa saling pandang, tidak menyangka akan mendapati Stevan di sana. “Sejak kapan kamu—” CUP! Kalimat Elisa tak pernah terselesaikan karena Stevan lebih dulu membungkam bibirnya dengan mulut. Pria itu bahkan tidak segan menarik tubuh Elisa dan menahan tengkuknya. ‘Apa yang terjadi? Kenapa Stevan seperti ini?’ batin Elisa yang kini terbelalak matanya. Stevan tidak sedang menciumnya dengan lembut, melainkan seolah ingin memakannya bulat-bulat. Pria itu menggigit ujung bibir Elisa, meminta akses masuk. Dan sialnya, mulutnya benar-benar terbuka dan membiarkan lidah Stevan mulai membelit lidahnya. Seluruh tubuhnya meremang seketika, terasa panas seperti terbakar. ‘Apa dia sedang marah?’ Lagi-lagi Elisa hanya bisa menggumamkan pertanyaan itu dalam hati. Tangannya mencengkeram jas Stevan erat-erat seiring tubuhnya yang mulai terasa lemas. Lututnya bergetar karena perlakuan tiba-tiba yang Stevan lakukan padanya. Stok oksigen di dalam paru-parunya pun terasa mulai
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

Bab 122 - Belum Bisa Menerima

“Ha … hamil?” beo Stevan dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.Elisa mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya, takut-takut menatap pria yang seolah kehilangan akal sehatnya, terbengong memastikan telinganya tidak salah dengar.“Ka–kau hamil?” ulang Stevan setelah beberapa saat berlalu tanpa suara. “Bagaimana bisa?”“Stevan ….”“Bukankah hari itu jelas-jelas kau bilang tidak hamil? Inseminasi buatannya gagal?”Satu bulir air mata luruh membasahi wajah pucat Elisa. Berkali-kali gadis itu meremas ujung gaunnya, memastikan kakinya masih tegap berdiri menghadapi situasi kali ini.“Maaf,” jawab Elisa dengan suara serak, “aku juga tidak tahu. Ini benar-benar di luar dugaan. Aku—”Kalimat Elisa tak pernah terselesaikan karena Stevan mengangkat tangannya di depan badan, meminta gadis di depannya tak lagi bicara.“Sejak kapan dia ada di sana? Kau sengaja menyembunyikannya dariku?”Stevan mengambil dua langkah ke belakang sambil menggelengkan kepala menatap perut Elisa. Logikanya sumbat,
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Bab 123 - Apa Aku Seburuk Itu?

Meski tidak senang, tapi apa yang Elisa katakan benar adanya. Stevan pernah begitu membenci istrinya, bahkan ingin menyingkirkan gadis itu dengan segala cara. “Dokter memintaku memikirkannya matang-matang. Bagaimanapun juga, kehadiran bayi ini adalah konsekuensi karena aku mau menjadi pengantin bayaran untukmu. Bayi ini tidak bersalah. Dia hadir karena keputusan bodohku menikahimu.” Suara Elisa tersekat di tenggorokan, tidak bisa melanjutkan ucapannya. Lagi-lagi sedu-sedan terdengar. Bahunya berguncang. Bisa dipastikan air mata kembali mengalir di pipinya, sebagian merembes membasahi kemeja Stevan. Jalinan tangan Elisa di depan perut Stevan semakin erat. Luapan emosinya tak tertahan, menjelma menjadi tangisan. Dibandingkan sakit hati Stevan karena baru mengetahui kehamilan Elisa sekarang, nyatanya gadis itulah yang paling tersiksa batinnya. “Aku tidak takut kamu membenciku, tapi aku takut kamu membenci anak tidak bersalah ini. Itu sebabnya aku tidak pernah berani mengungkapkan keha
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Bab 124 - Perasaan Hangat

“Selamat datang, Steve.”Seorang wanita seusia Stevan tersenyum menyambut pasangan suami istri yang sekarang muncul di ruangannya. Jas putih yang melekat di tubuhnya menunjukkan profesinya pastilah seorang dokter.“Mari, silakan duduk.”Elisa meneguk ludah, menatap takut-takut pada Stevan yang sejak tadi terus diam. Pria itu tidak terlihat marah, tapi juga tak mengajaknya bicara.Satu dua obrolan singkat terdengar saat Elisa mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Papan nama akrilik bertuliskan nama Jasmine Medina berdiri tegak di atas meja. Salah satu dokter spesialis kandungan yang mewarisi Medina Hospital milik keluarganya.“Apa kabar, Elisa?”
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Bab 125 - Pasutri yang Tersipu Malu

“Akan ada begitu banyak hal-hal menakjubkan yang akan kalian lihat ke depannya. Untuk saat ini, seperti yang kalian lihat. Dia sudah memiliki kelopak mata meskipun masih tertutup, alis dan bulu mata yang semakin jelas terlihat.”Elisa tak bisa menyembunyikan senyum di wajahnya. Bahkan satu bulir air mata tampak menembus pertahanannya. Tentu saja itu tangis bahagia.Melihat hal itu, Stevan berdiri dari kursinya dan mendekat ke arah Elisa. Tangannya segera menangkup pipi Elisa, bahkan memberikan kecupan singkat di pelipis sebelah kirinya. Satu sentuhan romantis yang membuat wanita itu terharu.“Lihatlah, tangan dan kakinya sudah semakin sempurna. Bahkan, kuku-kukunya pun sudah mulai bertumbuh. Selain itu, bakal giginya mulai terbentuk bersama perkembangan tulang yang semakin padat.”
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Bab 126 - Hidden Twins

“Aku tahu ini mungkin mengusikmu, tapi pernikahan tidak bisa dianggap main-main, Steve. Untuk seorang pria, dia akan baik-baik saja meski berpisah dengan istrinya. Dia bisa menikah lagi tanpa membawa beban berarti. Namun berbeda halnya dengan wanita jika dia berpisah dari suaminya. Terlebih, ada anak yang mengikat hatinya.”Stevan memejamkan mata saat mengingat kata-kata Jasmine sesaat lalu.‘Dia benar. Ada yang salah dengan hubungan kami, tapi bagaimana caraku memperbaikinya? Elisa sedang hamil sekarang,’ batin Stevan sambil memperhatikan pemandangan di luar kaca mobil yang dilewatinya.“Jaga Elisa baik-baik. Pastikan kamu tidak menyakitinya. Jika di masa depan terjadi kesalahpahaman, jangan gegabah mengambil keputusan. Kamu jauh lebih dewasa, sudah seharusnya menjadi pelindung untuk Elisa dan anak-anak kalian.”“Anak-anak?” Kening Stevan berkerut dalam. “Maksudmu ….”Jasmine mengangguk, “Bayi kalian kembar.”DEG!Stevan kesulitan bernapas, menatap Jasmine dengan keterkejutan yang am
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Bab 127 - Inikah Waktunya?

“Aku tidak bisa menunggu lagi. Katakan dengan jelas kenapa kamu tetap mempertahankan kehamilanmu meski terpikir aku tidak akan menerimanya?” Elisa menggeleng, kesulitan bicara meski mulutnya terbuka. Semua susunan kata seolah terhapus dari otaknya. “Apa yang kau inginkan sebenarnya?” Tangan Elisa yang sedari tadi menempel di kedua bahu Stevan, kini terkepal erat menggenggam kimono pria itu. Matanya bergerak gelisah, menatap manik hitam yang tak melepas pandangan sedetik pun darinya. “Katakan dengan jelas, Elisa,” tukas Stevan sambil menggerakkan tangannya di punggung Elisa yang tertutup piyama berbahan satin. “Seperti yang aku katakan sebelumnya, dia tidak bersalah. Aku yang setuju menikah denganmu dan melakukan inseminasi buatan permintaan Mama. Artinya, akulah yang harus dipersalahkan jika aku benar-benar hamil. Anak ini tidak berdosa. Dia sama sekali tidak tahu apa-apa,” jawab Elisa dengan suara bergetar. “Kita terjebak dalam pernikahan yang tidak pernah kita inginkan. Kamu mu
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Bab 128 - Malam Pertama

WARNING! ADULT CONTENT“Ka … kamu mau apa?” tanya Elisa dengan suara bergetar. Tangannya mencengkeram handuk kimono yang dipakai Stevan. Terlihat jelas rasa gugup menyergapnya setelah pria itu berbisik mesra menginginkan dirinya.“Apa kau masih harus bertanya, Sayang?”Satu kecupan kembali mendarat di sudut bibir Elisa, lengkap dengan sapuan lidah yang menandakan mereka akan masuk ke tahap berikutnya.“Steve, aku … aku belum pernah melakukannya.”“Bukan berarti kau akan menolakku, bukan?” Jemari Stevan menyingkirkan helai rambut Elisa, mengembalikannya ke belakang telinga dan berlanjut membelai leher mulus Elisa, terus turun ke dadanya. “Aku sudah cukup bersabar selama ini, Elisa.”“Aku belum siap!” Tangan kiri Elisa menahan pergelangan tangan kanan Stevan yang sepersekian detik lalu menjamah salah satu aset berharga miliknya. Meski masih tertutup piyama, tanktop, dan bra, tetap saja sentuhan itu mengejutkan Elisa. “Jangan sekarang!” imbuh Elisa dengan mata berkaca-kaca.Tampak kekec
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Bab 129 - Puncak Kebahagiaan

WARNING! ADULT CONTENT Tak ingin membuang waktu lebih lama lagi, tangan Stevan masuk ke tanktop sang istri dan mengelus kulit punggungnya. Kelima jemari miliknya menari-nari dengan bebas di sana, tanpa halangan berarti melepaskan pengait di punggung Elisa. Gadis itu tidak bisa berkutik saat Stevan membaringkan tubuhnya ke atas ranjang dan menyingkirkan pakaian yang tersisa. Satu tangannya menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka, sedang tangan yang lain menopang tubuhnya sendiri agar tidak jatuh menindih Elisa. “Stevan,” panggil Elisa dengan suara yang begitu lemah. Pusat tubuhnya terasa begitu tidak nyaman saat Stevan kembali mencumbunya, bahkan meninggalkan banyak tanda cinta baik di leher maupun dadanya. Belum lagi milik pria itu yang sedari tadi menunjukkan eksistensinya. “Aku akan memulainya,” bisik Stevan, mengambil jeda sejenak untuk mengatur napas. Dia merasa sudah cukup melakukan foreplay, merangsang hormon oksitosin, serotonin, dan dopamin yang dipercaya membuat suasan
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Bab 130 - Pagi yang Gerah

“Selamat pagi, Sayang,” ucap Stevan begitu Elisa membuka mata. Seulas senyum terukir di wajahnya, membuat lesung pipinya terlihat.“Hmm, pagi,” jawab Elisa malu-malu sambil meraba wajah tampan sang suami, menyentuh lekukan alami yang semakin menambah pesonanya.“Kau tidur nyenyak sekali. Aku sampai tidak tega menarik tanganku.”“Tangan ….” Elisa menyadari jika sekarang lengan Stevan ada di bawah kepalanya. Entah sejak kapan itu terjadi, dia sama sekali tidak menyadarinya.“Ma—maaf,” ucap Elisa sedikit tergagap, segera menarik tangan Stevan dan memasang wajah bersalah. “Aku tidak tahu kalau—”“Tidak apa. Itu bukan salahmu.” Jemari Stevan yang terbebas menangkup wajah Elisa bersama bibir yang bergerak mendaratkan kecupan di kening wanita itu. “Terima kasih untuk semalam. Akhirnya aku merasakan menjadi seorang pria dewasa.”Elisa tak menjawab, mendongak sampai tatap matanya beradu dengan manik hitam yang tak lepas memperhatikan wajahnya.“Apa itu benar-benar yang pertama?”Terlihat jelas
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status