“Elisa …” Lamunan singkat gadis itu langsung buyar begitu mendengar panggilan lembut Stevan. Ia tersenyum dan mengangguk. “Jangan pikirkan itu lagi.” Elisa menarik tangannya dan menggandeng lengan Stevan. “Jadi, apa yang akan kita lakukan sekarang?” Stevan tak lantas menjawab. Perasaannya belum benar-benar nyaman, tetapi senyum di wajah Elisa membuatnya sedikit tenang. Gadis itu benar-benar memiliki hati yang baik, tidak mendendam untuk semua kesakitan yang pernah dia rasakan. Langkah keduanya terarah memasuki sebuah outlet yang menampilkan gaun mewah dari sebuah merek ternama. Seketika Elisa menghentikan langkah dan menarik tangan sang suami. “Stevan, untuk apa ke sini?” Belum sempat Stevan menjawab, tiga orang pegawai outlet menundukkan kepala setelah menyunggingkan senyum kepada pelanggan VVIP mereka. “Selamat datang, Tuan, Nona,” sapa ketiganya berbarengan, membuat Elisa menoleh ke samping seketika. “Kamu sering ke sini?” Stevan hanya tersenyum, tidak berniat menjawab per
Last Updated : 2023-09-13 Read more