Home / Romansa / Jerat Gairah Paman Kekasihku / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Jerat Gairah Paman Kekasihku: Chapter 91 - Chapter 100

279 Chapters

Bab 91 - Kau Membuatku Gila!

“Apa kau sakit?”Elisa menggeleng, menyingkirkan tangan Stevan yang masih ada di kepalanya dengan hati-hati. Namun, tetap terlihat raut terkejut dari pria itu.“Boleh aku lihat? Hanya melihatnya sebentar—”Lagi-lagi Elisa menggeleng, bergerak menjauh dari jangkauan Stevan. Dia baru berhenti karena sudah sampai di ujung ranjang.“Elisa….”“Aku tidak apa-apa.”“Kalau kau merasa tidak nyaman dengan perutmu, aku akan memanggil Maria. Atau kau ingin memeriksakannya ke dokter atau rumah sakit?”“Tidak!” tegas Elisa sambil berdiri, benar-benar tidak terjangkau oleh tangan Stevan. Raut wajahnya terlihat ketakutan, menyembunyikan sesuatu.Stevan tampak semakin tidak bisa memahami Elisa. Inti tubuhnya di bawah sana terasa sakit karena tidak mendapatkan tempat pelampiasan yang seharusnya, ditambah lagi sikap wanita itu yang membuat berbagai tanya memenuhi kepala.“Apa yang terjadi sebenarnya, huh?” Stevan membuang muka, mengepalkan tangan erat-erat.“Aku tidak apa-apa. Bi … bisakah kamu tinggalk
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

Bab 92 - Pillow Talk

“Hah…” Stevan menghela nafas panjang. Ia melirik tubuh Elisa yang menyerupai buntalan anak kucing. Dia marah, kesal, geram, tapi juga gemas dan terhibur dengan wajah maupun tingkah konyolnya yang tidak biasa. Dia sulit menerima alasan Elisa karena sudah terlanjur terpancing hasratnya, tapi dia juga tidak sampai hati memaksakan kehendak karena Elisa mengaku sudah lelah. “Benar-benar tidak bisa dipercaya,” Stevan menggumam sambil berdiri dari posisinya. Suara pintu kamar mandi yang tertutup membuat Elisa mengintip dari balik selimutnya. “Apa dia marah?” gumam Elisa lirih sambil terduduk. Dia mulai memunguti pakaian miliknya yang berserak dan segera memakainya. “Hampir saja kami melakukannya,” komentar Elisa saat mengedarkan tatapannya ke sekeliling ranjang. Kemeja milik Stevan tergeletak bersama celana panjang milik pria itu. “Bagaimana kalau Stevan marah? Pada siapa aku meminta bantuan?” Elisa memukul-mukul kepalanya sendiri, merasa bodoh karena sudah memancing murka pria yang s
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

Bab 93 - Berubah Jadi Romantis

Elisa membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya matahari pagi yang terasa membasuh wajah. “Selamat pagi,” sapa Stevan tepat saat Elisa tersadar sepenuhnya, mendapatkan kembali nyawa yang sempat meninggalkan raga karena tidur lelapnya. Jari telunjuk Stevan memainkan alis sang istri, menyusurinya dari pangkal ke ujung dengan gerakan berulang. Senyum simpul terukir di bibirnya, menyambut wanita yang sudah berhasil membuat dunianya terasa jungkir balik seperti menaiki wahana roller coaster. “Kau tidur nyenyak semalam?” Elisa hanya bisa mengangguk lemah sambil membenahi posisi kepalanya, menarik tangan kiri Stevan yang entah sejak kapan terselip di bawah lehernya. Beberapa detik berlalu dalam hening, Elisa masih menikmati wajah tampan yang juga tak mengalihkan pandangan darinya. Mereka sibuk menyelami perasaan satu sama lain. Perlahan, tangan Elisa terulur menyentuh wajah Stevan dan mengelus pipinya penuh perasaan. Dia masih tidak percaya bahwa hubungan mereka membaik dan akan ada
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 94 - Ajakan Kencan?

Mata indah Elisa terbelalak selebar-lebarnya. Ia segera menarik tangan, masih dengan degup jantung seperti ingin melompat dari tempatnya. Wajahnya merah padam, malu, terkejut, teringat kembali dengan kedekatan mereka semalam. Di sisi lain, Stevan sangat menikmati pemandangan di depannya. Terlihat jelas sikap canggung Elisa yang membuat hatinya berbunga-bunga. Melihat gadis itu salah tingkah, Stevan tidak bisa menahan senyumnya. Hatinya terasa hangat. Sungguh perasaan yang asing, tetapi juga menyenangkan. Stevan menggelengkan kepala. Seperti remaja kasmaran saja, pikirnya. “Habiskan makananmu. Aku akan bersiap dan mengantarmu ke Miracle. Tunjukkan pada mereka semua kalau kamu pantas menjadi pemimpin Miracle menggantikan Papa!” Stevan mengelus kepala Elisa sebelum pergi dari sana, kembali ke kamarnya sendiri. Napas kasar terembus dari mulut Elisa. Euforia atas perlakuan romantis Stevan tergantikan rasa gugup mengingat agenda yang telah menunggu mereka hari ini. *** “Selamat da
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 95 - Si Penggoda Ulung

“Wajahmu terlihat begitu bahagia. Kau senang bertemu denganku?” tanya Stevan saat Elisa memasuki mobilnya dengan binar ceria tampak di mata indahnya.“Apa?”“Kamu bahkan tidak berhenti tersenyum sejak aku meneleponmu.”Elisa tersipu mendengar ucapan itu, bahkan pipinya terasa hangat. Dia yakin wajahnya bersemu merah seperti kepiting rebus.“Sungguh menggemaskan,” lirih Stevan yang semakin membuat Elisa salah tingkah. Gadis itu tidak tahu harus berbuat apa selain menggigit bibir bawahnya.“Aku baru tahu kalau kamu pria yang pandai menggoda,” balas Elisa setelah berhasil mengatur napas, juga meredam degup jantung yang sedari tadi berdisko di dalam dada.“Aku hanya melontarkan godaan pada wanita yang benar-benar kusuka.”Elisa menoleh wajahnya seketika, menghadap Stevan yang fokus memperhatikan ke depan. Bersamaan dengan itu, kakinya menginjak pedal gas dan membawa kendaraan mewahnya keluar dari kawasan Miracle.“Bisakah kamu mengulanginya?” pinta Elisa dengan wajah penuh harap. Dia masi
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

Bab 96 - Kilat Gairah… atau Amarah?

“Elisa …” Lamunan singkat gadis itu langsung buyar begitu mendengar panggilan lembut Stevan. Ia tersenyum dan mengangguk. “Jangan pikirkan itu lagi.” Elisa menarik tangannya dan menggandeng lengan Stevan. “Jadi, apa yang akan kita lakukan sekarang?” Stevan tak lantas menjawab. Perasaannya belum benar-benar nyaman, tetapi senyum di wajah Elisa membuatnya sedikit tenang. Gadis itu benar-benar memiliki hati yang baik, tidak mendendam untuk semua kesakitan yang pernah dia rasakan. Langkah keduanya terarah memasuki sebuah outlet yang menampilkan gaun mewah dari sebuah merek ternama. Seketika Elisa menghentikan langkah dan menarik tangan sang suami. “Stevan, untuk apa ke sini?” Belum sempat Stevan menjawab, tiga orang pegawai outlet menundukkan kepala setelah menyunggingkan senyum kepada pelanggan VVIP mereka. “Selamat datang, Tuan, Nona,” sapa ketiganya berbarengan, membuat Elisa menoleh ke samping seketika. “Kamu sering ke sini?” Stevan hanya tersenyum, tidak berniat menjawab per
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

Bab 97 - Pasangan Bucin VS Perempuan Gila

WARNING! ADULT CONTENT! “Stevan, apa yang kamu lakukan?!” Elisa tidak bisa mengabaikan alarm dalam dirinya yang mengatakan bahwa pria itu menginginkan dirinya. Terlihat jelas dari setiap gerak-gerik dan tatap mata yang menunjukkan sisi liar. Elisa sudah dua kali melihatnya. Alih-alih menjawab pertanyaan Elisa, pria itu kembali menunjukkan senyum miring dan menarik tubuh gadis itu sampai menabrak dada bidangnya. Tak ada lagi jarak di antara mereka kecuali kain di tubuh masing-masing. “Steve—” Ucapan Elisa tak pernah berlanjut karena Stevan sudah lebih dulu membungkam mulutnya dengan bibir. Satu tangannya menahan tengkuk, sedang tangan yang lain mencengkeram pinggang yang membuat si gadis cantik tidak bisa berkutik. ‘Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba jadi begini?’ Elisa mencoba mendorong dada bidang Stevan, tapi itu justru berimbas pada ciuman mereka yang semakin panas. Meski tidak tahu apa sebabnya, tapi dia merasa perlakuan Stevan itu menunjukkan suatu kemarahan. Tidak ada perlakuan
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

Bab 98 - Teman Hidup

“Kita pulang?” tanya Stevan sambil meraih tangan Elisa yang masih mengamati gelang infinity yang membuat hatinya berbunga-bunga. Bukan karena harganya yang mahal, tetapi Elisa merasa Stevan begitu perhatian padanya. Itu benar-benar berkat tersendiri untuknya.Elisa mengangguk mantap karena kakinya sudah lelah. Namun, perutnya yang keroncongan tak serta merta setuju dengan rencana itu. Karena terlalu sibuk bekerja, Elisa melewatkan makan siang dan sekarang kelaparan.“Perutmu berbunyi. Kau lapar?” Stevan tak bisa menyembunyikan senyum di wajahnya saat melihat Elisa salah tingkah. Wajahnya bersemu merah dan menggigit bibir secara bersamaan. Euforia perhiasan baru di pergelangan tangan kirinya tergantikan oleh rasa malu dan canggung.“Itu … mungkin bukan suara perutku,” sangkal Elisa, melepaskan tautan tangannya di jari Stevan dan berusaha meninggalkan pria itu. Dia tidak tahan mendapat tatapan pria yang terlihat jelas menahan tawa.“Kalau lapar mengaku saja. Biarkan aku mentraktirmu.”“
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Bab 99 - Jahil tapi Sayang

“Anda akan memasak lagi hari ini, Nona?” tanya Maria saat mendapati Elisa berdiri di hadapannya padahal masih pukul lima pagi.“Hmm. Bukankah itu sudah menjadi tugas seorang istri?”Senyum hangat terukir di wajah Maria. Meskipun masih tinggal di kamar yang terpisah, tetapi hubungan Elisa dan Stevan benar-benar banyak mengalami perkembangan.“Apa yang akan kita masak hari ini?”Elisa menatap sekeliling meja dapur sambil menerima apron dari salah satu pelayan. Gadis 22 tahun itu memakainya sendiri.“Apa yang kamu lakukan? Bantu Nona memakai apronnya, bukan diserahkan begitu saja!” tegur Maria saat menyadari Elisa sibuk mengikat tali di belakang tubuhnya seorang diri, tidak dipakai
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Bab 100 - Pertemuan Tidak Terduga

Elisa segera menggelengkan kepala, berusaha mengesampingkan berbagai pemikiran yang ada di kepala. Dia tahu Stevan senang menggodanya. Meski masih deg-degan karena godaan itu, ia pun lantas fokus dengan santap paginya dan naik ke lantai dua setelahnya. Hari ini mereka ada agenda untuk mengunjungi pabrik, dan Elisa ingin fokus ke sana daripada memikirkan hal lain. Dua puluh menit kemudian, dia berlarian menuruni anak tangga dan masuk ke mobil Stevan yang sudah dihidupkan mesinnya.“Kau terlambat satu menit dua puluh detik, Elisa,” ucap Stevan sambil memakaikan sabuk pengaman pada wanita yang masih terengah-engah itu. “Lain kali tidak ada toleransi. Kau mengerti?”Elisa mengangguk. Disi
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more
PREV
1
...
89101112
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status