Melihat tatapan Audrey yang sangat waspada, hati Zayden terasa sesak. "Aku tidak ingin menghukummu, aku hanya ...."Perkataan Zayden belum selesai, Audrey sudah menyelanya dengan tanpa ragu-ragu, "Apa kamu pikir aku masih percaya dengan perkataanmu?"Audrey menatap mata Zayden seolah-olah ingin mengetahui isi hati Zayden. Beberapa saat kemudian, dia tersenyum sinis. "Atau kamu ingin lihat penampilanku yang begitu menyedihkan ini agar bisa semakin mencintai tunanganmu itu?"Sambil bicara, Audrey menyibak selimutnya dan hendak pergi. Dia tidak ingin lagi berada di tempat ini bersama Zayden sedetik pun. Bersama pria ini hanya akan membuatnya merasa semakin jijik. Hanya saja, saat Audrey bergerak, lukanya terasa semakin sakit. Tanpa sadar, Audrey meringis kesakitan, tetapi tetap menahannya."Audrey, kamu masih terluka, jangan bergerak sembarangan!" Melihat Audrey hendak turun dari ranjang dan pergi, Zayden berusaha menahannya. Dokter telah mengatakan bahwa lambung Audrey terluka parah, jad
Read more