Audrey memeluk putranya dengan kuat, seolah-olah menemukan kembali harta karun yang hilang. Tuhan tahu betapa khawatirnya dia selama beberapa jam ini karena Dash belum siuman. Bisa dibilang, dia baru melewati hari yang paling panjang.Sesudah memeluk Dash cukup lama, Audrey akhirnya tersadar dari keterkejutannya. Dia melepaskan pelukannya, lalu menatap Dash dengan sungguh-sungguh sambil bertanya, "Dash, gimana? Mana yang sakit?"Dash juga berangsur mendapatkan kesadarannya kembali. Dia mengejapkan matanya sambil menatap Audrey yang cemas dan matanya merah. Jelas, ibunya baru selesai menangis.Dash merasa sangat sedih melihatnya. Jadi, meskipun merasa agak pusing dan mual, dia menggeleng dan menjawab, "Aku baik-baik saja, Mama."Audrey merasa lega mendengarnya. Hanya saja, air matanya tetap berlinang saat berucap, "Baguslah, bagus kalau kamu baik-baik saja. Dash, Mama sudah salah karena menyuruhmu pergi sendirian. Kamu nggak takut, 'kan?"Dash mengulurkan tangan untuk menyeka air mata A
Read more