Home / CEO / Dihamili CEO Koma / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Dihamili CEO Koma: Chapter 251 - Chapter 260

455 Chapters

Bab 251

Zayden berdiri di depan pintu ruang operasi dan mendengar suara di dalam yang awalnya sangat kacau, tetapi perlahan-lahan menjadi tenang. Dia bisa membayangkan adegan di dalam, sebuah operasi yang berjalan dengan lancar. Namun, adegan yang dibayangkan itu tidak membuatnya senang sesuai yang diharapkannya. Dadanya malah tiba-tiba merasa sesak.Waktu berlalu dengan lambat dan terasa sangat lama. Zayden merasa tidak tahan dan mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya. Dia ingin menyalakan rokoknya, tetapi teringat tidak boleh merokok di tempat itu. Saat dia perlahan-lahan meremas bungkusan rokoknya, dia mendengar suara langkah kaki yang panik dari belakangnya. Dia menoleh dan melihat Christian bergegas mendekat.Christian hanya bisa meminta bantuan Timothy karena khawatir dengan keselamatan Audrey. Timothy awalnya tidak ingin ikut campur, tetapi terpaksa membantunya karena Christian mengancam Timothy dengan nyawanya sendiri. Setelah mengetahui posisi Audrey, dia segera bergegas ke sana, t
Read more

Bab 252

Mendengar perkataan dokter, kedua pria itu langsung menghentikan pertengkaran mereka. Zayden langsung mendekat dengan ekspresi tidak percaya. "Apa yang terjadi? Kenapa bisa pendarahan parah? Ini hanya operasi kecil!"Christian bangkit dan menatap Zayden dengan tatapan yang penuh kebencian. "Nggak ada operasi yang jamin akan berhasil. Kamu ini sedang bermain-main dengan nyawa Audrey!"Saat ini, Zayden sudah tidak bisa mendengar perkataan apa pun. Dia buru-buru ingin masuk ke ruang operasi. Melihat kejadian itu, beberapa dokter dan perawat segera menghalanginya. "Tuan Zayden, ini adalah wilayah steril, kamu tidak boleh masuk!"Takut Zayden akan memaksa untuk masuk ke ruang operasi dan menyebabkan konsekuensi yang lebih serius, beberapa pengawal segera mendekat dan menariknya.Zayden ditarik keluar dari ruang operasi dengan paksa. Meskipun belum sempat melihat apa pun, dia bisa mencium bau darah yang sangat kuat. Baunya sangat kuat seolah-olah semua darah Audrey telah mengalir habis di te
Read more

Bab 253

Melihat Zayden, dokter menundukkan kepalanya dengan malu. "Maaf, Tuan Zayden. Nona Audrey sudah ...."Begitu mendengar perkataan dokter, Zayden tertegun. Dia mendengar semua kata-katanya dengan sangat jelas, tetapi tidak berniat untuk meresponsnya. Beberapa saat kemudian, dia tiba-tiba meraung dan meraih kerah baju dokter. "Ini bukan dia, tidak mungkin ini adalah dia. Dia tidak akan mati!"Melihat mata Zayden yang memerah, dokter menjelaskan dengan ekspresi sedih, "Tuan Zayden, tolong tenang. Kami juga tidak ingin situasinya menjadi seperti ini, tapi kami sudah berusaha keras."Sendi tangan Zayden berderak karena meraih kerah baju dokter terlalu kuat. Melihat kejadian itu, dokter buru-buru menyuruh orang menarik Zayden karena takut Zayden akan kehilangan kendali. Namun, orang-orang itu belum sempat menyentuhnya, Zayden sudah mendorong semua orang.Zayden berjalan ke samping ranjang itu dengan terhuyung-huyung dan kedua tangannya yang bergetar membuka kain putih itu. Dia bahkan mencoba
Read more

Bab 254

Audrey merasa dirinya seolah-olah tenggelam di lautan yang terus menariknya. Terdengar suara orang yang menyuruhnya jangan mati dan ada juga yang sedang menangis. Suara-suara yang kacau itu membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang. Dia tiba-tiba membuka matanya dan menyadari dirinya sedang berbaring di sebuah tempat tidur besar yang sangat empuk. Seluruh tubuhnya terasa ringan, seolah-olah tidak memiliki beban sedikit pun.Setelah tertegun sejenak, pikirannya baru mulai berfungsi kembali dan kejadian sebelum pingsan, semuanya muncul kembali di pikirannya. Dia ingat kejadian Zayden memaksanya masuk ke dalam ruang operasi dan menyuruhnya melakukan aborsi. Dia juga ingat Zayden bilang wanita sepertinya tidak pantas untuk melahirkan anak Zayden. Saat terpikir perkataan Zayden yang menyakitkan dan punggung Zayden yang tanpa belas kasihan, membuat hatinya merasa sakit.Audrey mengulur tangannya dan mengelus perutnya untuk merasakan apakah anaknya benar-benar sudah tiada. Namun, tubuhnya sam
Read more

Bab 255

Bagi Zayden, Audrey adalah seorang wanita yang penuh motif tersembunyi dan tidak tahu malu. Zayden bahkan merasa jijik dengan anak di perutnya dan memaksanya untuk melakukan aborsi. Namun, untuk apa Audrey melakukan hal yang begitu kejam demi seorang pria yang tidak pernah memercayainya ini? Audrey tidak punya kenangan baik di tempat ini, malah meninggalkan luka kepadanya seumur hidup. Bisa melarikan diri dari tempat itu adalah hal terbaik."Aku tentu saja bersedia pergi, tapi aku harus tanya pendapat ibuku .... Bolehkah aku bertemu ibuku?"Audrey tidak tahu apakah ibunya bersedia meninggalkan tempat yang selama ini sudah menjadi tempat tinggalnya. Apalagi, ibunya juga melihat kejadian saat Zayden menariknya pergi dan pasti merasa sangat khawatir, sehingga dia ingin memberi tahu ibunya bahwa dia aman.Melihat situasi itu, Christian berkata, "Bibi seharusnya nggak keberatan atau kamu hubungi saja dia dulu." Mendengar perkataan itu, Audrey langsung menganggukkan kepalanya.Christian meng
Read more

Bab 256

Zayden terlelap di tempat tidur karena pengaruh obat penenang, tetapi hatinya sama sekali tidak merasa tenang. Hanya ada mimpi-mimpi yang kacau di pikirannya. Dia sepertinya kembali ke ruang operasi itu. Namun kali ini, dia tidak menunggu di luar, melainkan berada di dalam dan menyaksikan di samping dengan dingin.Zayden melihat Audrey menangis dan berteriak. Audrey memohon mereka untuk jangan menyakiti anaknya dengan suara yang putus asa dan menyedihkan. Hatinya merasa sangat sakit dan terus berusaha mengulurkan tangannya. "Jangan operasi lagi. Semuanya hentikan dan keluar dari sini!"Zayden berteriak dengan putus asa ingin menghentikan orang-orang itu, tetapi semua itu tidak berarti. Orang-orang di ruang operasi terlihat tanpa ekspresi apa pun dan tetap memulai prosedur operasi dengan kejam. Zayden hanya bisa melihat semuanya dalam diam.Zayden melihat orang-orang itu menyuntikkan obat bius kepada Audrey yang menangis tersedu-sedu dan memasukkan alat operasi yang dingin ke dalam tubu
Read more

Bab 257

Begitu mendengar perkataan Caleb, Zayden yang awalnya memberontak dengan keras langsung tertegun. Dia mengedipkan matanya, lalu melihat ke arah Caleb yang sedang berbicara. "Apa katamu? Apa kata-kata ini boleh sembarangan diucapkan?"Caleb baru pertama kali melihat ekspresi Zayden yang memohon seperti itu. Pria yang selalu terlihat sangat berkuasa, ternyata ada saatnya tidak berani menghadapi kenyataan juga. Namun, dia tidak bisa membohongi Zayden. Jika terus berbohong, hal itu hanya akan membuat Zayden makin enggan menghadapi kenyataan. "Dia benar-benar sudah mati. Tuan Zayden, kamu sudah pingsan selama tiga hari, mayatnya sudah dikremasi ...."Caleb memalingkan wajahnya dan berbicara dengan sedih. Dia memang tidak puas dengan beberapa tindakan Audrey, tetapi bagaimanapun juga, Audrey adalah seseorang yang hidup dan pernah mengenalnya. Dia juga tidak berani percaya Audrey sudah mati. Namun, saat mayat Audrey dikremasi, dia juga berada di sana dan melihat dengan matanya sendiri Audrey
Read more

Bab 258

Timothy sama sekali tidak bisa menerima hasil pemeriksaan psikiater itu. Namun, dia juga tidak memiliki pilihan dan hanya bisa menyuruh psikiater itu untuk segera mencari cara. Entah dengan terapi psikologis atau cara lainnya, pokoknya dia harus menyembuhkan Zayden.Namun, tidak peduli apa pun yang mereka lakukan, Zayden tetap terlihat putus asa dan tidak memedulikan siapa pun. Dia enggan bereaksi dengan urusan apa pun, sehingga proses terapi psikologis menjadi sangat sulit.Melihat penampilan Zayden yang makin kusam, Timothy merasa ingin memberi tahu kebenarannya, tetapi dia tetap menahan diri. Kelihatannya, perasaan Zayden terhadap wanita itu sudah cukup dalam sekarang. Jika tahu Audrey sebenarnya masih belum mati, Zayden mungkin akan pergi mencarinya lagi. Pada saat itu, tidak tahu seberapa besar kekacauan yang akan terjadi. Dia merasa tidak berdaya dan hanya bisa memerintahkan orang untuk terus menjaga Zayden sembari dia mencari cara lain.Timothy segera teringat seseorang yaitu ib
Read more

Bab 259

Zayden berpikir mungkin Audrey sangat membencinya, sehingga Audrey tidak bersedia untuk masuk ke mimpinya.Saat Zayden sedang berpikir dan menghina dirinya, terdengar suara langkah kaki di luar pintu. Kemudian, seorang pria berjubah putih masuk. Begitu masuk ke dalam kamar, pria itu tidak seperti psikiater lainnya yang menjaga jarak aman terlebih dahulu. Pria itu malah langsung mendekati Zayden dan mondar-mandir di depannya. Saat menyadari Zayden sama sekali tidak bereaksi dengan kehadirannya, mata pria itu berbinar.Saat tidak ada yang memperhatikan, pria itu mengeluarkan botol semprotan kecil di tangannya dan menyemprotkan cairan berbau aneh di sekitar Zayden. Beberapa saat kemudian, pria itu mengeluarkan liontin kristal lagi dan mengayunkannya di depan Zayden. Beberapa hari ini, ada yang mencoba terapi hipnotis kepada Zayden, tetapi selalu tidak berhasil karena pertahanan psikologis Zayden terlalu kuat. Namun kali ini, Zayden terhipnotis karena efek cairan itu dan tatapannya tertuju
Read more

Bab 260

"Tentu saja berhasil. Dengan kemampuan hipnotisku ditambah dengan obat bius yang kuat, pria itu malam ini pasti akan mengikuti isyaratku untuk lompat dari gedung."Begitu mendengar Zayden malam ini akan mati, tatapan Vivi terlihat sangat gembira. Lagi pula, keadaan Zayden saat ini terlihat tidak bersemangat. Jika Zayden benar-benar sudah mati, orang lain juga akan menganggapnya bunuh diri demi cinta dan tidak akan ada orang yang mencurigainya. Pada saat itu, semua aset Keluarga Moore akan jatuh di tangan mereka sebagai keluarga anak pertama. Mereka bisa melakukan apa pun yang diinginkan dan tidak perlu dikendalikan siapa pun lagi.Saat membayangkan kehidupan berkuasanya, Vivi sangat tidak sabar menunggu jam 12 malam ini dan melihat kejadian Zayden yang mati mengenaskan karena melompat dari gedung."Tenang saja, Pak. Asalkan masalah hari ini berjalan lancar, aku akan memberikan tambahan setengah dari harga yang sudah kita sepakati sebelumnya.""Sepakat."Saat mendengar ada begitu banyak
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
46
DMCA.com Protection Status