Share

Bab 257

Begitu mendengar perkataan Caleb, Zayden yang awalnya memberontak dengan keras langsung tertegun. Dia mengedipkan matanya, lalu melihat ke arah Caleb yang sedang berbicara. "Apa katamu? Apa kata-kata ini boleh sembarangan diucapkan?"

Caleb baru pertama kali melihat ekspresi Zayden yang memohon seperti itu. Pria yang selalu terlihat sangat berkuasa, ternyata ada saatnya tidak berani menghadapi kenyataan juga. Namun, dia tidak bisa membohongi Zayden. Jika terus berbohong, hal itu hanya akan membuat Zayden makin enggan menghadapi kenyataan. "Dia benar-benar sudah mati. Tuan Zayden, kamu sudah pingsan selama tiga hari, mayatnya sudah dikremasi ...."

Caleb memalingkan wajahnya dan berbicara dengan sedih. Dia memang tidak puas dengan beberapa tindakan Audrey, tetapi bagaimanapun juga, Audrey adalah seseorang yang hidup dan pernah mengenalnya. Dia juga tidak berani percaya Audrey sudah mati. Namun, saat mayat Audrey dikremasi, dia juga berada di sana dan melihat dengan matanya sendiri Audrey
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status