Share

Bab 262

Ketika mendengar perkataan Felya ini, Timothy merasa senang sekaligus sedih. Dia senang karena Zayden akhirnya bisa mendapatkan kasih sayang seorang ibu setelah bertahun-tahun. Dia sedih karena tidak tahu kapan Felya akan melupakan kebencian dalam hatinya.

....

Di dalam kamar yang gelap gulita, Audrey berbaring di ranjang dengan mata terpejam. Tangan wanita ini tampak mencengkeram seprai dengan erat.

Audrey tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari ini. Setiap kali memejamkan matanya, dia akan teringat pada kejadian di ruang operasi pada hari itu. Peristiwa itu bagaikan potongan film yang terus diputar di benaknya.

Meskipun tahu dirinya sudah aman, Audrey masih tidak bisa terlepas dari mimpi buruk itu. Perasaan putus asa itu membuatnya tidak berani tertidur lelap. Sekarang, dia bisa tertidur juga karena tubuhnya sudah terlalu lelah.

Akan tetapi, Audrey malah bermimpi dirinya kembali ke ruang operasi yang menakutkan itu. Dia pun mengernyit dan tubuhnya yang rileks menjadi tegang.

Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status