Semua Bab Menikahi Mayat Palsu CEO: Bab 101 - Bab 110

183 Bab

Bab 101

Setelah puas memarahi Tom dan mengusirnya keluar dari ruangan,  Zacky terduduk lemas di lantai ruangan kantornya dan mulai memarahi Angel padahal ia sangat mencintai wanita itu. Pria itu tidak mau mengakui perasaannya sendiri di hadapan orang lain.Zacky berkata-kata dengan emosi yang mendalam, "Angel, mengapa kamu melakukannya? Aku peduli padamu, mengapa kamu pergi begitu saja?""Apa yang telah kamu pikirkan, Angel? Aku mencintaimu, dan kamu meninggalkanku tanpa alasan yang jelas." Raut kekecewaan tampak sekali di wajah Zacky."Kamu tahu betapa besar perasaanku padamu, Angel. Mengapa kamu tidak berbicara denganku?" tanya Zacky kepada foto yang tersobek itu dengan perasaan terluka.Zacky berdiri dan melangkah ke arah bar mini di dalam ruangan mewah kantornya. Meraih sebuah botol wine dan mengecap wine tersebut."Kau tidak bisa begitu saja pergi, Angel! Aku mencintaimu, dan kamu tidak bisa mengabaikan perasaanku!" seru Zacky sambil mengecap win
Baca selengkapnya

Bab 102

Zacky mengambil keputusan yang sulit, memutuskan untuk pergi ke desa di mana Angel tinggal untuk mencoba membawa dia kembali ke kota.Meskipun dia merasa bahwa Angel adalah istrinya dan dia memiliki hak untuknya, dia juga menyadari bahwa dia telah melakukan banyak kesalahan terhadapnya. Namun, obsesinya untuk memiliki Angel kembali terlalu kuat untuk diabaikan.Sore itu juga, Zacky menyiapkan dirinya dengan pakaian yang rapi dan wajah yang penuh tekad. Dia menaiki mobilnya dan memulai perjalanan menuju desa di pinggiran kota tempat Angel berada. Tom duduk di depan sementara dia tetap bekerja dengan laptopnya di dalam mobil di kursi belakang.Selama perjalanan, dia merenung tentang rencananya, menyusun kata-kata yang akan dia ucapkan pada Angel lananti. Tom duduk dengan tegang, tahu bahwa rencana ini berpotensi berakhir dengan konflik. Sesekali dia melirik Zacky, tetapi tidak berani mengeluarkan suara.Titik lokasi keberadaan Angel berhasil Tom peroleh ata
Baca selengkapnya

Bab 103

Pertengkaran antara Aku dan Zacky mencapai titik yang sangat panas. Kami masih  berdiri di depan rumah nenek.Wisnu masih mau berdiri dan melayangkan pukulan balasan, tetapi warga segera menahannya. Akibatnya malah dia tersandung dan kembali jatuh ke tanah yang lembab dan becek."Eh, kok kalian membela dia?" tanya Wisnu dengan marah."Bukan, kami hanya menginginkan kedamaian. Tidak boleh berkelahi di sini!" jawab seorang warga.Wisnu melayangkan tatapan tidak puas. Dia merasa seharusnya warga desa yang sudah mengenalnya itu setidaknya membela dirinya.Terlihat bahwa Zacky masih ingin melayangkan pukulan, tetapi warga desa lainnya segera berusaha melerai pertengkaran tersebut.Mereka mengeluarkan Zacky dari tempat tersebut, sementara Wisnu dibiarkan berbaring di tanah, merasa sakit dan terkejut oleh tindakan yang tidak terduga ini.Zacky sudah agak jauh dari jarak kami, tetapi tatapannya tetap seperti pisau silet yang tajam.
Baca selengkapnya

Bab 104

Bab 104 Aku memandang kepergian Zacky dengan perasaan yang tidak jelas. Antara kasihan dan juga simpati. "Yuk, kita pulang," ajak Nenek lalu menggandeng tanganku. Selama perjalanan, aku tidak berkata apapun dengan Nenek. Pikiranku masih juga bingung bercampur dengan perasaan tak jelas. Selesai makan malam sederhana, aku duduk di luar rumah Nenek, merenungkan segala yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Mendengar keputusan tentang hukuman Zacky untuk membersihkan parit di sekeliling desa membuatku memikirkan keadaan Zacky besok. "Bagaimana dia bisa kuat. Bukankah dia dilahirkan dalam kondisi sudah kaya raya dan tajir, menjabat sebagai CEO di perusahaan milik keluarganya secara turun termurun." "Aarhhgghh, mengapa harus membersihkan parit? Kasihan sekali kamu, bekicot!" Aku mulai merasa khawatir berlebihan, tetapi tidak tahu apa yang harus kulakukan. Belum lagi membayangkan Zacky akan menginap di rumah Wisnu. "Mudah-mudahan mereka tidak berantem sebelum tidur," gumam
Baca selengkapnya

Bab 105

Bab 105 Zacky bangun dengan kaget saat melihat Tom sudah berpakaian dan mandi. Dia segera menyadari bahwa dia harus buru-buru membersihkan diri agar tidak terlambat. Sambil mencuci muka dan menyikat gigi dengan cepat, Zacky memperhatikan bintik-bintik merah di wajah dan tangan akibat gigitan nyamuk semalam. Dia merasa malu karena tampaknya nyamuk telah mengalahkannya dalam pertarungan tersebut. Setelah membersihkan diri dengan cepat, Zacky berjalan ke cermin dan melihat dirinya sekali lagi. Dia menghela nafas dalam-dalam. "Ini adalah bukti bahwa kehidupan di desa tidak selalu seindah yang aku bayangkan," gumamnya pada dirinya sendiri sambil mencoba menutupi bintik-bintik merah tersebut dengan pakaian. Setelah merasa cukup siap, Zacky bergegas keluar rumah untuk mengejar Wisnu dan memulai tugas membersihkan parit. Dia merasa bersalah karena hampir terlambat, dan dia tidak ingin memberi Wisnu alasan untuk berpikir bahwa dia tidak serius
Baca selengkapnya

Bab 106

Bab 106 Wisnu tidak dapat menahan tawanya, begitu juga dengan warga desa lain, sementara Tom menepuk jidatnya sendiri.Pengalaman membersihkan parit menjadi hal yang menjijikkan bagi Zacky.Matahari sudah bersinar dengan terang di atas mereka, menunjukkan bahwa hari sudah menjelang siang.Dalam cahaya terik matahari yang kini menggantikan pagi yang cerah, Zacky merasa perutnya berdentang keroncongan. Dia sudah lelah dan lapar karena belum sempat makan sejak tiba di desa dan langsung mulai membersihkan parit keesokan paginya."Wah, perutku seperti orkestra kelaparan. Tidak tahu apakah aku bisa melanjutkan tanpa makan sesuatu," keluh Zacky sambil memegang perutnya.Tom merasa simpati lalu berteriak, "hei, kalian harus berhenti sejenak dan beristirahat. Aku juga merasa lapar, Zacky.!"Mereka semua duduk di tepi parit yang sudah sedikit lebih bersih lalu membersihkan kaki dan tangannya di saluran pipa yang mengalirkan air bersih di
Baca selengkapnya

Bab 111

Zacky mendapat dukungan penuh dari para pemuda desa. Dia begitu bangga dan merasa sesuatu yang baru. Tom bisa merasakan hal itu."Kami sangat menantikan realisasi dari rencana yang sudah kamu sampaikan. Kami bersedia membantu selama yang diperlukan," ucap seorang pemuda desa sambil mengelap keringatnya."Kalian adalah bukti bahwa kerja sama masyarakat bisa menciptakan perubahan positif," sahut Zacky sambil menundukkan kepala dan berterimakasih."Kami percaya pada visi Anda, Pak Zacky.""Aku akan melakukan yang terbaik untuk tidak mengecewakan kalian semua," ucap Zacky dengan rendah hati.Sambil bekerja keras untuk proyek perbaikan desa, Zacky tidak hanya mendapatkan dukungan dari para pemuda desa, tetapi juga pujian serta penghargaan dari para ibu-ibu desa yang ikut serta dalam keramaian:Ibu RT berkata sambil tersenyum lebar, "Pak Zacky, Anda memang luar biasa. Wajah tampan dan jiwa mulia.""Terima kasih, Bu. Aku hanya ingin memberikan yang terbaik bagi desa ini.""Kami sangat bersyu
Baca selengkapnya

Bab 112

Zacky menatapku dengan tatapan penuh arti. Ini adalah perpisahan yang menyakitkan bagiku.Namun, aku sudah memutuskan dengan berpikir selama sehari semalam."Aku merindukanmu, Angel. Aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi.""Aku juga merindukanmu, Zacky, tapi semuanya sudah berubah. Aku menemukan kedamaian di sini, dan aku merasa seperti aku bisa menjadi diriku sendiri."Zacky menatapku dengan mimik wajah penyesalan, kemudian berkata, "aku tahu aku telah membuat banyak kesalahan. Aku menyesal, Angel.""Dan aku juga punya kesalahan, Zacky. Aku tidak pernah benar-benar memberimu kesempatan untuk berbicara," ucapku lalu memeluk tubuhnya yang tinggi."Apa yang harus kita lakukan sekarang, Angel? Apakah tidak ada kesempatan bagi kita untuk bersama lagi?"Aku merenungi pertanyaannya sebelum akhirnya menjawab,"Kita harus mencoba memperbaiki hubungan kita, Zacky, tapi kita perlu waktu. Aku ingin memastikan bahwa kebahagiaan yang aku temuka
Baca selengkapnya

Bab 113

Sementara Zacky merencanakan perjalanannya, di desa, aku juga menghadapi perubahan dalam hidupku.Aku telah menjadi bagian yang penting dalam komunitas desa, membantu Bu Siti di ladang, pergi ke pasar, terlibat acara memasak dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.Warga desa sangat menghargai kehadiranku, dan aku merasa seperti diriku telah menemukan keluarga baru di sana.Di desa yang damai, aku menghabiskan hari-hariku dengan bekerja di ladang dan berinteraksi dengan warga desa.Meskipun masih merasakan kehilangan atas hubunganku dengan Zacky, dia menemukan kedamaian dalam kehidupan sederhana dan mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarku."Angel, kamu sudah menjadi bagian dari desa ini. Kami sangat menghargai bantuanmu," ucap Bu Siti."Aku bahagia bisa membantu, Bu Siti. aku juga merasa seperti aku punyakeluarga di sini."Di desa, aku mulai merenungkan kehidupanku. Aku merasa terbagi antara dua dunia: satu bersama Zacky yang kucintai dengan segala hati, dan satu lagi di d
Baca selengkapnya

Bab 114

Bab 114 Zacky berhasil menghentikan langkahku. "Tunggu, Angel, apakah kamu masih marah kepadaku mengenai dengan anak kita yang telah tiada itu?" Aku melihatnya dengan wajah merah padam. "YA, aku marah! Sangat marah! Aku menyalahkanmu atas anak yang seharusnya sudah kulahirkan." Aku menangis sejadi-jadinya dan sesunggukkan. "Pergilah! tinggalkan aku sendiri di desa ini. Aku butuh kedamaian! Aku tidak bisa kembali ke kota Jakarta. Aku akan teringat dengan anakku." "Tapi, Angel ... kita ... " "Tidak, aku tidak mau mendengarkanmu lagi. Pergilah, kumohon!" Seusai berkata demikian, aku berlari dengan kencang sampai ke rumah Nenek. *** Pak RT, Bu Siti, Wisnu dan para ibu lainnya segera mendekati untuk mengetahui apa yang sudah terjadi. "Nak, bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk bicara baik-baik. Apalagi yang terjadi kali ini?" tanya Pak RT dengan gelisah. "Aku ... kami hanya berbicara, tetapi ... " Semua orang menatap Zacky untuk mendapatkan kelanjutan ceritanya. "Aku menyi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
19
DMCA.com Protection Status