Zacky mengambil keputusan yang sulit, memutuskan untuk pergi ke desa di mana Angel tinggal untuk mencoba membawa dia kembali ke kota.
Meskipun dia merasa bahwa Angel adalah istrinya dan dia memiliki hak untuknya, dia juga menyadari bahwa dia telah melakukan banyak kesalahan terhadapnya. Namun, obsesinya untuk memiliki Angel kembali terlalu kuat untuk diabaikan.
Sore itu juga, Zacky menyiapkan dirinya dengan pakaian yang rapi dan wajah yang penuh tekad. Dia menaiki mobilnya dan memulai perjalanan menuju desa di pinggiran kota tempat Angel berada. Tom duduk di depan sementara dia tetap bekerja dengan laptopnya di dalam mobil di kursi belakang.
Selama perjalanan, dia merenung tentang rencananya, menyusun kata-kata yang akan dia ucapkan pada Angel lananti. Tom duduk dengan tegang, tahu bahwa rencana ini berpotensi berakhir dengan konflik. Sesekali dia melirik Zacky, tetapi tidak berani mengeluarkan suara.
Titik lokasi keberadaan Angel berhasil Tom peroleh ata
Pertengkaran antara Aku dan Zacky mencapai titik yang sangat panas. Kami masih berdiri di depan rumah nenek.Wisnu masih mau berdiri dan melayangkan pukulan balasan, tetapi warga segera menahannya. Akibatnya malah dia tersandung dan kembali jatuh ke tanah yang lembab dan becek."Eh, kok kalian membela dia?" tanya Wisnu dengan marah."Bukan, kami hanya menginginkan kedamaian. Tidak boleh berkelahi di sini!" jawab seorang warga.Wisnu melayangkan tatapan tidak puas. Dia merasa seharusnya warga desa yang sudah mengenalnya itu setidaknya membela dirinya.Terlihat bahwa Zacky masih ingin melayangkan pukulan, tetapi warga desa lainnya segera berusaha melerai pertengkaran tersebut.Mereka mengeluarkan Zacky dari tempat tersebut, sementara Wisnu dibiarkan berbaring di tanah, merasa sakit dan terkejut oleh tindakan yang tidak terduga ini.Zacky sudah agak jauh dari jarak kami, tetapi tatapannya tetap seperti pisau silet yang tajam.
Bab 104 Aku memandang kepergian Zacky dengan perasaan yang tidak jelas. Antara kasihan dan juga simpati. "Yuk, kita pulang," ajak Nenek lalu menggandeng tanganku. Selama perjalanan, aku tidak berkata apapun dengan Nenek. Pikiranku masih juga bingung bercampur dengan perasaan tak jelas. Selesai makan malam sederhana, aku duduk di luar rumah Nenek, merenungkan segala yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Mendengar keputusan tentang hukuman Zacky untuk membersihkan parit di sekeliling desa membuatku memikirkan keadaan Zacky besok. "Bagaimana dia bisa kuat. Bukankah dia dilahirkan dalam kondisi sudah kaya raya dan tajir, menjabat sebagai CEO di perusahaan milik keluarganya secara turun termurun." "Aarhhgghh, mengapa harus membersihkan parit? Kasihan sekali kamu, bekicot!" Aku mulai merasa khawatir berlebihan, tetapi tidak tahu apa yang harus kulakukan. Belum lagi membayangkan Zacky akan menginap di rumah Wisnu. "Mudah-mudahan mereka tidak berantem sebelum tidur," gumam
Bab 105 Zacky bangun dengan kaget saat melihat Tom sudah berpakaian dan mandi. Dia segera menyadari bahwa dia harus buru-buru membersihkan diri agar tidak terlambat. Sambil mencuci muka dan menyikat gigi dengan cepat, Zacky memperhatikan bintik-bintik merah di wajah dan tangan akibat gigitan nyamuk semalam. Dia merasa malu karena tampaknya nyamuk telah mengalahkannya dalam pertarungan tersebut. Setelah membersihkan diri dengan cepat, Zacky berjalan ke cermin dan melihat dirinya sekali lagi. Dia menghela nafas dalam-dalam. "Ini adalah bukti bahwa kehidupan di desa tidak selalu seindah yang aku bayangkan," gumamnya pada dirinya sendiri sambil mencoba menutupi bintik-bintik merah tersebut dengan pakaian. Setelah merasa cukup siap, Zacky bergegas keluar rumah untuk mengejar Wisnu dan memulai tugas membersihkan parit. Dia merasa bersalah karena hampir terlambat, dan dia tidak ingin memberi Wisnu alasan untuk berpikir bahwa dia tidak serius
Bab 106Wisnu tidak dapat menahan tawanya, begitu juga dengan warga desa lain, sementara Tom menepuk jidatnya sendiri.Pengalaman membersihkan parit menjadi hal yang menjijikkan bagi Zacky.Matahari sudah bersinar dengan terang di atas mereka, menunjukkan bahwa hari sudah menjelang siang.Dalam cahaya terik matahari yang kini menggantikan pagi yang cerah, Zacky merasa perutnya berdentang keroncongan. Dia sudah lelah dan lapar karena belum sempat makan sejak tiba di desa dan langsung mulai membersihkan parit keesokan paginya."Wah, perutku seperti orkestra kelaparan. Tidak tahu apakah aku bisa melanjutkan tanpa makan sesuatu," keluh Zacky sambil memegang perutnya.Tom merasa simpati lalu berteriak, "hei, kalian harus berhenti sejenak dan beristirahat. Aku juga merasa lapar, Zacky.!"Mereka semua duduk di tepi parit yang sudah sedikit lebih bersih lalu membersihkan kaki dan tangannya di saluran pipa yang mengalirkan air bersih di
Zacky mendapat dukungan penuh dari para pemuda desa. Dia begitu bangga dan merasa sesuatu yang baru. Tom bisa merasakan hal itu."Kami sangat menantikan realisasi dari rencana yang sudah kamu sampaikan. Kami bersedia membantu selama yang diperlukan," ucap seorang pemuda desa sambil mengelap keringatnya."Kalian adalah bukti bahwa kerja sama masyarakat bisa menciptakan perubahan positif," sahut Zacky sambil menundukkan kepala dan berterimakasih."Kami percaya pada visi Anda, Pak Zacky.""Aku akan melakukan yang terbaik untuk tidak mengecewakan kalian semua," ucap Zacky dengan rendah hati.Sambil bekerja keras untuk proyek perbaikan desa, Zacky tidak hanya mendapatkan dukungan dari para pemuda desa, tetapi juga pujian serta penghargaan dari para ibu-ibu desa yang ikut serta dalam keramaian:Ibu RT berkata sambil tersenyum lebar, "Pak Zacky, Anda memang luar biasa. Wajah tampan dan jiwa mulia.""Terima kasih, Bu. Aku hanya ingin memberikan yang terbaik bagi desa ini.""Kami sangat bersyu
Zacky menatapku dengan tatapan penuh arti. Ini adalah perpisahan yang menyakitkan bagiku.Namun, aku sudah memutuskan dengan berpikir selama sehari semalam."Aku merindukanmu, Angel. Aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi.""Aku juga merindukanmu, Zacky, tapi semuanya sudah berubah. Aku menemukan kedamaian di sini, dan aku merasa seperti aku bisa menjadi diriku sendiri."Zacky menatapku dengan mimik wajah penyesalan, kemudian berkata, "aku tahu aku telah membuat banyak kesalahan. Aku menyesal, Angel.""Dan aku juga punya kesalahan, Zacky. Aku tidak pernah benar-benar memberimu kesempatan untuk berbicara," ucapku lalu memeluk tubuhnya yang tinggi."Apa yang harus kita lakukan sekarang, Angel? Apakah tidak ada kesempatan bagi kita untuk bersama lagi?"Aku merenungi pertanyaannya sebelum akhirnya menjawab,"Kita harus mencoba memperbaiki hubungan kita, Zacky, tapi kita perlu waktu. Aku ingin memastikan bahwa kebahagiaan yang aku temuka
Sementara Zacky merencanakan perjalanannya, di desa, aku juga menghadapi perubahan dalam hidupku.Aku telah menjadi bagian yang penting dalam komunitas desa, membantu Bu Siti di ladang, pergi ke pasar, terlibat acara memasak dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.Warga desa sangat menghargai kehadiranku, dan aku merasa seperti diriku telah menemukan keluarga baru di sana.Di desa yang damai, aku menghabiskan hari-hariku dengan bekerja di ladang dan berinteraksi dengan warga desa.Meskipun masih merasakan kehilangan atas hubunganku dengan Zacky, dia menemukan kedamaian dalam kehidupan sederhana dan mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarku."Angel, kamu sudah menjadi bagian dari desa ini. Kami sangat menghargai bantuanmu," ucap Bu Siti."Aku bahagia bisa membantu, Bu Siti. aku juga merasa seperti aku punyakeluarga di sini."Di desa, aku mulai merenungkan kehidupanku. Aku merasa terbagi antara dua dunia: satu bersama Zacky yang kucintai dengan segala hati, dan satu lagi di d
Bab 114 Zacky berhasil menghentikan langkahku. "Tunggu, Angel, apakah kamu masih marah kepadaku mengenai dengan anak kita yang telah tiada itu?" Aku melihatnya dengan wajah merah padam. "YA, aku marah! Sangat marah! Aku menyalahkanmu atas anak yang seharusnya sudah kulahirkan." Aku menangis sejadi-jadinya dan sesunggukkan. "Pergilah! tinggalkan aku sendiri di desa ini. Aku butuh kedamaian! Aku tidak bisa kembali ke kota Jakarta. Aku akan teringat dengan anakku." "Tapi, Angel ... kita ... " "Tidak, aku tidak mau mendengarkanmu lagi. Pergilah, kumohon!" Seusai berkata demikian, aku berlari dengan kencang sampai ke rumah Nenek. *** Pak RT, Bu Siti, Wisnu dan para ibu lainnya segera mendekati untuk mengetahui apa yang sudah terjadi. "Nak, bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk bicara baik-baik. Apalagi yang terjadi kali ini?" tanya Pak RT dengan gelisah. "Aku ... kami hanya berbicara, tetapi ... " Semua orang menatap Zacky untuk mendapatkan kelanjutan ceritanya. "Aku menyi
Hallo para pembaca setiaku, mohon maaf atas kesalahan penerbitan Bab yang saya lakukan tanpa sengaja sehingga keseruan Anda terganggu oleh Bab yang hilang yaitu Bab 107 sampai dengan 110. Sebagai penghargaan dan permintaan maaf dari saya, Bab 107 sd 110 ini saya lampirkan di sini dan Bab ini GRATIS tanpa perlu pembelian koin. Terima kasih atas kesetiaan Anda untuk membaca cerita ini. Jangan lupa singgah ke akun saya untuk cerita seru lainnya. Salam Pembaca, Bab 107 Aku menundukkan kepala untuk melihat bagian dadaku yang sudah basah. "Astaga," pekikku lalu menutup bagian yang terekspos dengan kedua tangan dan merasa malu. Aku segera memutar tubuh dan menghadap ke arah lain, membelakangi Zacky. Namun, petir sepertinya bekerjasama dengan Zacky. Suara yang menggelegar membuatku terkejut dan memeluk Zacky dengan gemetaran. "Eh." Suara Zacky yang ikut terkejut karena petir tersebut dan dia pun memelukku dengan erat. "Angel," panggil Zacky dengan lembut setelah suara petir mereda.
Zacky membaringkan Angel dengan lembut di atas ranjang lalu memeluknya erat-erat."Zacky, jangan ...," ucap Angel dengan wajah merona merah."Katakan, kamu merindukanku?" Zacky menatap kedua mata Angel dalam-dalam.Angel merasakan keintiman yang memang menjadi miliknya, walaupun dia tidak bisa mengingat dengan jelas, tetapi dia sangat menginginkan pria yang sedang memeluknya ini."Aku merindukanmu, Zacky," ucapnya lalu mencium Zacky dan pria itu membalasnya dengan keintiman yang penuh cinta.Malam panas dijalani mereka, terlepas dari masalah yang ada.***Besok harinya, Zacky terbangun dengan kepala dan tubuh yang segar bugar. Zacky mengelus punggung istrinya yang tertutup selimut lalu mempererat pelukannya."Hmmm, Zacky, aku masih mengantuk," ucap Angel pada saat pria itu hendak berlabuh sekali lagi sebagai aktivitas pria normal.Zacky membenamkan wajahnya dalam-dalam ke ceruk leher Angel. "Kamu wangi dan sangat menggai
S2 Bab 60Sam merasa hampa saat melihat Mina yang penuh luka digendong oleh petugas polisi. Hati Sam terasa hancur melihat wanita yang dicintainya menderita. Meskipun tidak bisa berbuat banyak dengan kedua tangannya yang terborgol, dia berjanji dalam hati bahwa dia akan melakukan segalanya untuk melindungi Mina di masa depan. Kedua matanya melirik Angel, tetapi dia tidak menaruh perhatian kepada wanita itu lagi."Mina ... " Sam memanggil dengan suara parau di dalam mobil yang berada agak jauh dari lokasi.Dorongan keras terhadap dirinya sendiri menguat saat petugas polisi menggendong Mina ke brankar dan menyukseskannya masuk ke dalam mobil ambulance. Sam mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi Mina dengan lebih baik, tetapi dia juga merasa lega karena Mina akhirnya diselamatkan.Dalam kehampaan yang melanda hatinya, Sam memandang perjalanan mobil ambulance yang membawa Mina dengan mata yang penuh kekhawatiran dan mulai basah. Dia bertekad un
S2 Bab 59"Mengapa Dad mengatakan dia tidak berharga?" Sam melayangkan tatapan tajam kepada sang ayah."Memangnya kamu menginginkan seorang Ibu Tiri di usiamu seumur ini?" Johan bertanya sambil menaikkan sudut bibirnya. Memandang Sam dengan penuh tatapan penuh selidik."Pergilah, cari wanita baik-baik. Angel mungkin bisa kamu pertimbangkan, bukankah dia sudah berada dalam genggamanmu? Jangan katakan kamu sudah bosan kepada kelinci percobaan itu!"Usai mengatakan demikian, Johan tertawa sendiri lalu kembali menatap layar komputernya.Sam mengepalkan tangan dan menautkan alis. Dia merasa sia-sia saja mencari Johan. Akhirnya Sam pergi dari sana tanpa mengatakan sesuatu apa pun lagi.Sementara Zacky sudah menunggu dengan tidak sabaran."Gimana, Tuan? Apakah kita akan menyerang sekarang?" tanya salah seorang anak buah yang menunggu instruksi dari Zacky."Bagaimana dengan Mina? Bukankah dia suruh kita menunggu?""Tidak tahu, T
S2 Bab 58"Deon?" Angel terbangun dari tidurnya karena dua insan itu bermain di balkon dan suara mereka cukup menganggu.Sam buru-buru melepaskan dirinya dari Mina dan mereka segera memakai pakaiannya."Kamu sudah bangun, Sayang," sapa Sam dengan lembut sambil duduk di tepi ranjang."Ugh." Angel memegang kepalanya yang terasa berat. "Di mana Deon? Mengapa aku berada di sini lagi?"Mina sudah selesai membereskan pakaiannya, dengan wajah polos, Mina mendekati Angel lalu menggengam tangannya.Angel melihat Mina dan merasa asing, "siapa kamu?"Sam dan Mina terkejut bersamaan, Angel baru saja menunjukkan gelagat seperti tidak bisa mengingat apa pun lagi, padahal dia baru saja bertemu dengan Mina di sore harinya.Mina menyadari bahwa penyakit dalam kepala Angel sudah semakin parah."Angel, bukankah kalian sudah pernah ketemu dan saling berkenalan?" tanya Sam dengan frustasi.Angel menggelengkan kepala lalu menepuk kepal
S2 Bab 57Senyum indah mengambang di bibir Johan. "Baik, dua juta dollar, atau ada yang berani lebih tinggi lagi?""Tiga juta dollar!" seru pria bertopi yang tidak menyebut namanya. Mina mengarahkan tubuhnya ke pria itu agar dapat merekam dengan jelas."Baik, saudara kita James sudah bersuara, siapa lagi yang berani menindih harga?"Terjadi keheningan tiba-tiba. Harga itu sudah cukup tinggi bagi penemuan yang belum terbuktikan dengan baik.Mereka bahkan tidak memperdulikan apakah Angel, kelinci percobaan itu akan menjadi baik atau malah mengalami kerusakan otak.Mina mengepalkan kedua tangannya dengan marah, sementara Sam merasa tidak berdaya. Dia menyayangi Angel setulusnya dan tidak pernah membayangkan melukai Angel apalagi memakainya sebagai kelinci percobaan.Pena yang dipakai oleh Mina tersambung ke layar tangkapan di ruang kantor Zacky.Zacky mengetatkan rahangnya menyaksikan semua rekaman yang ada di hadapannya saat ini.
S2 Bab 56Sementara itu, di sudut gelap gudang, beberapa anggota mafia lainnya mengawasi situasi dengan ketat, senjata tersembunyi di balik jas mereka. Mereka menjadi bayang-bayang di antara rak-rak penyimpanan yang penuh dengan barang ilegal."Berapa harganya, Thom?" tanya Mark, menyembunyikan ketegangan di balik ekspresinya.Thom memberikan senyuman licik. "Kau tahu harga untuk barang berkualitas, Mark. Lima puluh ribu dollar untuk setiap paket."Mark mengangguk setuju, bahkan tidak menawar sama sekali seolah mereka memang sudah terbiasa dengan harga tersebut llau mengeluarkan sejumlah uang dari saku jaketnya. "Tidak usah banyak, bagi saja dengan yang lain," ucap Mark sambil tertawa. Mereka melakukan pertukaran dengan cepat, sementara bayangan-bayangan di sekitar mereka tetap waspada."Kami menginginkan transaksi cepat dan bersih," ucap Mark, memandang tajam ke arah Thom.Thom hanya mengangguk dan menatap Mark dengan tatapan dingin. "Tentu
S2 Bab 55"Tidak, kamu jangan salah paham dulu. Mari kita lihat apa yang terjadi nanti. Aku pikir aku juga mencintai Angel."Mina membalikkan tubuhnya dan menatap Sam dengan kecewa. "Baiklah. Kamu kembali kepada Angel dan aku akan kembali kepada Johan, Ayahmu yang suka sekali menyiksaku!"Mina mengatakan demikian lalu berdiri dan memakai pakaiannya."Ayahku menyiksamu?" tanya Sam dengan rasa terkejut.Mina mengangguk lalu mulai terisak dalam tangisan. "Dia tidak pernah puas bila aku tidak pingsan."Sam membulatkan kedua matanya dan merasa kasihan dengan wanita cantik itu. Tubuhnya begitu sempurna untuk disiksa dalam kukungan sang ayah yang gendut dan perut besar.Membayangkan hal itu saja sudah membuat Sam merasa marah."Aku akan memintamu dari Ayah," ucap Sam sambil merangkul kembali Mina dalam pelukannya."Dan hanya menjadikanku sebagai simpanan, sementara kamu akan menjadikan Angel sebagai istrimu?"Mina sengaj
S2 Bab 54Sam dan Mina bersiap-siap untuk menghabiskan waktu bersama di pusat perbelanjaan. Mereka tiba di mal yang ramai dengan lampu berkilauan dan suasana yang hidup. Sam, dengan senyum ceria, berkata kepada Mina."Mina, apa yang ingin kita lakukan dulu? Mungkin kita bisa mulai dari toko pakaian?""Iya, Sam! Aku ingin melihat-lihat koleksi terbaru. Siapa tahu ada yang menarik perhatianku."Mereka berjalan ke arah pusat perbelanjaan, memasuki toko pakaian yang penuh dengan pakaian dan aksesori berwarna-warni. Mina berhenti di depan rak dengan gaun-gaun cantik."Sam, bagaimana menurutmu gaun ini?""Wow, Mina, itu terlihat sangat cantik! Aku yakin itu akan membuatmu terlihat luar biasa."Mina tersenyum, "Aku rasa aku akan mencobanya." Dia mengambil gaun tersebut dan pergi ke ruang pakaian untuk mencoba.Sementara menunggu Mina, Sam melihat toko permainan di seberang lorong."Oh, lihat! Toko permainan! Apakah kamu ingin m