Home / Urban / Dikejar Lagi oleh Istri CEOku / Chapter 791 - Chapter 800

All Chapters of Dikejar Lagi oleh Istri CEOku: Chapter 791 - Chapter 800

2346 Chapters

Bab 791

Setelah lulus tes, Luther dan beberapa orang lainnya pun meninggalkan cabang Aliansi Bela Diri. Dalam perjalanannya pulang, Hani tiba-tiba menerima sebuah panggilan. Ekspresinya sontak berubah menjadi dingin."Baik, aku mengerti. Aku akan segera pulang." Setelah menjawab panggilan itu dengan singkat, Hani langsung mengakhiri panggilan."Hani, ada apa?" tanya Luther dengan penasaran."Telepon dari Midyar, katanya ada yang menuntutku menggerakkan pasukan sesuka hati dan berniat untuk memberontak. Mereka memintaku kembali untuk memberikan penjelasan," kata Hani dengan tenang."Memberontak? Omong kosong!" Mendengar hal itu, Gaia langsung murka. "Jenderal melindungi negara di perbatasan daan berjuang hingga titik darah penghabisan. Entah berapa banyak penderitaan yang telah dialami Jenderal. Sekelompok sampah di Midyar itu nggak melakukan apa pun, tapi malah mau memfitnah Jenderal. Keterlaluan!""Pejabat rendahan seperti itu pantas mati" Kiera yang tidak banyak bicara, akhirnya tidak kuasa
Read more

Bab 792

"Faksi Kirin kebetulan kurang ahli yang berbakat. Biarkan saja kalau mereka mau tinggal. Bentuk sebuah tim baru dengan Johan sebagai pemimpinnya," kata Luther memberi solusi."Baik," jawab Ronald mengangguk."Oh ya, ekspansi Faksi Kirin yang terlalu cepat bukanlah sebuah hal baik. Kita harus memperlambat langkah. Utamakan kualitas daripada kuantitas. Karena jumlah kita semakin bertambah, kita harus mengganti tempat yang lebih luas untuk dijadikan markas. Kuserahkan masalah ini padamu," kata Luther berpesan."Tuan Luther, masalah markas sudah kupertimbangkan sebelumnya. Aku juga sudah mencari beberapa tempat, hanya saja aku nggak tahu apakah Anda akan menyukainya atau tidak," kata Ronald."Oh ya? Di mana?" tanya Luther mengangkat alisnya."Vila Embun di pinggiran kota."Melihat Luther tidak bereaksi, Ronald buru-buru menjelaskan, "Tempat ini dulunya adalah kediaman adipati. Bukan hanya luas, tempat ini juga letaknya sangat bagus. Dekat dengan pegunungan, pemandangannya indah, transporta
Read more

Bab 793

"Maple?" Ucapan Luther semakin membuat Charlotte bingung. Pasalnya, kakak cantik ini menyebut dirinya Mawar."Kenapa? Kamu nggak mau mengaku? Apa perlu kubuka topengmu?" tanya Luther dengan datar."Hehe .... Dokter Muda, kamu makin jeli saja. Padahal aku sudah lama berdandan seperti ini, tapi tetap saja nggak bisa membohongimu." Maple tersenyum dengan tatapan yang menggoda."Kakak Cantik, nama aslimu Maple?" tanya Charlotte seraya mengerutkan keningnya. Dia merasa dibohongi."Mawar dan Maple sama-sama adalah namaku, aku nggak bohong padamu," ucap Maple menjelaskan."Untuk apa kamu ke sini? Tanya Luther. Dia selalu waspada menghadapi wanita yang mengerikan ini. Seseorang yang bahkan sanggup membunuh gurunya sendiri dan menyerahkannya kepada Keluarga Caonata, membuat Luther sulit untuk memercayainya sepenuhnya."Dokter Muda, kita sudah lama kenal, seharusnya sudah termasuk teman, 'kan? Bisa nggak jangan tunjukkan wajah dinginmu seperti itu padaku?" Maple mengelilingi Luther dengan tatapa
Read more

Bab 794

"Hm?" Luther mengernyit sedikit mendengarnya. Kemudian, dia mundur selangkah untuk menjaga jarak dan berkata, "Aku nggak akan membongkar identitasmu, tapi kamu harus bersikap lebih patuh. Aku akan terus mengawasimu.""Mengawasiku?" Yadira menggigit bibir ranumnya yang seksi sebelum bertanya, "Aku akan mandi nanti, kamu mau mengawasiku juga?""Dasar gila!" Luther malas meladeninya lagi. Dia langsung melewatinya dan pergi ke lantai atas untuk beristirahat.Untuk sekarang, bisa dipastikan bahwa Yadira tidak memiliki niat jahat padanya. Akan tetapi, lebih baik menjaga jarak dengan wanita seperti ini.Malam berlalu dengan tenang. Keesokan pagi, ketika Luther membawa Charlotte berolahraga, sebuah mobil van hitam tiba-tiba berhenti di depan pintu.Begitu pintu dibuka, terlihat Joshua yang berjalan masuk dengan ekspresi girang. "Kak Luther, selamat untukmu!"Joshua langsung menangkupkan tangannya, lalu tersenyum sembari meneruskan, "Hasil tes kemarin sudah keluar, kamu lolos. Hari ini, kamu da
Read more

Bab 795

Tuduhan mendadak seperti ini membuat Luther keheranan untuk sesaat. "Kenapa? Senior keempat kalian sudah mati?""Ya, semua gara-gara kamu! Kamu pembunuhnya!" sahut gadis gemuk itu dengan raut wajah murka."Hei, hei, yang benar sedikit kalau bicara. Apa hubungannya denganku? Jangan memfitnahku," timpal Luther dengan tidak acuh."Huh! Masih mau berdalih? Kalau bukan karena kamu menjebaknya, mana mungkin dia mati!" bentak gadis gemuk itu."Bocah, setelah tes tekanan kemarin, kamu sengaja nggak menurunkan tuasnya dan menipu seniorku untuk masuk. Begitu pintu ditutup, tubuhnya langsung meledak karena ditindih beban berat!" jelas si pria kekar.Mendengar penjelasan ini, Luther seketika tidak bisa berkata-kata. Sesudah lolos ujian, dia hanya tidak memulihkan mesin tersebut. Siapa sangka akan ada orang idiot yang langsung memulai tanpa melihat dulu? Bukankah ini sama saja dengan mencari mati?Luther tidak pernah melihat orang sebodoh ini! Parahnya, malah dia yang disalahkan setelah orang itu m
Read more

Bab 796

Ketika melihat racun yang menyebar dengan cepat, si gadis gemuk ketakutan hingga menangis. Dia tidak lagi bersikap sombong seperti sebelumnya.Whoosh! Tanpa mengatakan apa pun, Levin sontak memotong lengan si gadis gemuk. Gadis itu tentu tertegun sesaat. Sesudah menatap lengan di tanah dan darah yang menyembur, dia baru bereaksi dan berteriak histeris. Saat berikutnya, kepalanya miring karena jatuh pingsan."Setelah kompetisi seni bela diri ini berakhir, aku akan membuat kalian menanggung konsekuensinya," ujar Levin, lalu langsung pergi dengan galak."Kak Luther, Levin ini sangat berbahaya. Sebaiknya kalian hati-hati," ucap Joshua untuk mengingatkan."Justru dia yang harus hati-hati, bukan aku," balas Luther dengan tidak acuh. Jika bukan karena Joshua, Luther mungkin sudah melumpuhkan Levin."Waktu kita terbatas, kita temui Tuan Larry dulu." Joshua memberi isyarat tangan mempersilakan, lalu membawa Luther dan lainnya memasuki sebuah vila mewah di pinggir danau.Vila ini didekorasi deng
Read more

Bab 797

"Apa? Mereka keracunan?" Begitu ucapan ini dilontarkan, ekspresi semua orang seketika berubah. Hari ini adalah kompetisi seni bela diri, tetapi 3 kontestan tiba-tiba keracunan. Kejadian ini jelas tidak sesederhana yang terlihat."Kenapa bisa begini? Siapa yang melakukan semua ini?" tanya Raiden dengan suara yang rendah."Pelakunya masih diselidiki, kami belum mengetahuinya," jawab staf itu sembari menggeleng."Bawa aku ke sana!" Tanpa rasa ragu sedikit pun, Raiden bergegas melangkah ke luar.Saat ini, di arena pelatihan, terlihat sekelompok staf yang telah memblokir seluruh pintu masuk. Tidak boleh ada yang meninggalkan tempat ini tanpa izin.Ketika Raiden dan lainnya masuk, mereka melihat 3 pria kekar tergeletak di tengah arena. Ketiga orang itu sama-sama tidak sadarkan diri. Napas mereka lemah, wajah mereka pucat pasi, ditambah lagi bibir mereka hitam."Memang keracunan," gumam Raiden setelah maju untuk memeriksa. Dalam sekejap, raut wajahnya menjadi sangat suram.Ketiga orang ini ad
Read more

Bab 798

Angin sepoi-sepoi membawa aroma tanah yang harum. Kini, sekeliling Danau Akua sudah dipenuhi kerumunan.Orang-orang dari Aliansi Bela Diri Jiman dan Jiberia berdiri di sisi yang berlawanan. Raut wajah mereka pun tampak galak.Pertarungan untuk kompetisi seni bela diri kali ini diadakan di Danau Akua. Jadi, sejak beberapa hari lalu, mereka sudah membangun arena besar dengan radius 100 meter di tengah danau tersebut. Arena ini dikelilingi oleh air. Orang biasa harus naik perahu jika ingin naik ke atas.Di sebuah paviliun yang terletak di sisi selatan, para anggota Aliansi Bela Diri Jiman berkumpul di sana. Setelah memilih dengan cermat, Raiden akhirnya menentukan 3 ahli bela diri tingkat sejati yang akan menggantikan posisi orang sebelumnya. Meskipun kekuatan ketiga orang ini kurang mencukupi, tidak ada yang bisa mereka lakukan lagi."Semuanya, kompetisi seni bela diri hari ini sangatlah penting. Kehormatan Aliansi Bela Diri Jiman ada pada kalian sekarang. Kuharap kalian bisa bekerja sam
Read more

Bab 799

"Eee ...." Ketika melihat pria berwajah bulat itu terjatuh ke dalam danau, orang-orang Aliansi Bela Diri Jiman sontak tercengang.Tidak ada yang keberatan jika kamu menyombongkan diri di depan umum. Namun, bukankah sangat memalukan jika kamu terjatuh di tengah jalan?Ini jelas-jelas adalah kompetisi seni bela diri, bukan pertunjukan sirkus. Bagaimana dengan martabat Aliansi Bela Diri Jiman setelah kejadian ini?"Sialan, dasar nggak berguna!" gumam Levin yang sudut bibirnya berkedut. Ekspresinya pun menjadi agak suram. Dia baru memuji, tetapi pria itu sudah terjatuh ke danau. Sungguh memalukan!"Hahaha ... begini saja sudah berani ikut kompetisi?""Turun saja kalau nggak punya kemampuan, jangan malu-maluin!""Pesilat Jiman selemah ini, ya? Masih mau bertarung? Benar-benar nggak seru!"Setelah hening sejenak, anggota Aliansi Bela Diri Jiberia mulai mengejek dan tertawa terbahak-bahak. Ekspresi mereka dipenuhi penghinaan."Pemuda ini terlalu arogan," gumam Raiden yang tidak sanggup untuk
Read more

Bab 800

Pada saat yang sama, si pria berwajah bulat berjinjit dan menerjang ke depan. Setelah semua panah itu memelesat ke depan, dia turut melayangkan tinjunya. Tentu bagus jika semua senjata rahasianya ini bisa mengenai lawan. Jika tidak, dia akan meninju lawan untuk meraih kemenangan."Huh, trik murahan!" Si pria berpakaian merah terkekeh-kekeh sinis. Saat berikutnya, dia mengayunkan tombak dan muncul bayangan tombak yang tak terhitung jumlahnya, terlihat seperti kincir angin yang berputar dengan cepat. Dia berhasil menghalangi semua senjata rahasia tersebut.Sesudah itu, si pria berpakaian merah pun menikamkan tombaknya dengan kecepatan yang sungguh mencengangkan. Sebelum sempat bereaksi, bahu si pria berwajah bulat sudah tertikam, lalu tubuhnya terhempas belasan meter."Kamu ...." Pria berwajah bulat itu hendak bangkit, tetapi ujung tombak yang tajam sudah menempel di lehernya. Jika bergerak sembarangan, dia pasti akan dibunuh oleh lawan."Kamu kalah," ucap pria berpakaian merah itu denga
Read more
PREV
1
...
7879808182
...
235
DMCA.com Protection Status