"Biar kuperjelas dulu. Pertama, aku nggak butuh pengakuan atau imbalan darimu. Kedua, kamu nggak berhak mengaturku saat aku mengobati pasien. Kalau kamu nggak puas, kamu boleh coba sendiri. Aku ingin lihat, sehebat apa murid Organisasi Mondial."Nada bicara Luther terdengar datar. Usai berbicara, tebersit kilatan dingin di matanya. Dia bukanlah orang yang perhitungan. Namun, Alvan terus mencari masalah dengannya, jadi dia tidak tahan lagi. Sekalipun energi sejatinya terkuras habis, Luther tetap bisa memberinya pelajaran."Kenapa? Kamu marah karena ketahuan bohong ya? Aku tahu kamu cuma penipu! Bocah, beraninya kamu menipu Organisasi Mondial. Sepertinya kamu harus diberi pelajaran supaya kapok!" Ekspresi Alvan tampak galak. Saat berikutnya, dia langsung menjulurkan tangan untuk mencengkeram leher Luther."Berhenti!" Roselia hendak menghentikan, tetapi sudah terlambat. Kemampuan Alvan di atasnya, apalagi Alvan melancarkan serangan secara mendadak. Dia tidak sempat bereaksi."Dasar nggak
Read more