"Greta, target kalian adalah penyihir tingkat tinggi. Kemampuan dan metodenya pasti luar biasa. Kalian harus hati-hati." Misandari memperingatkan."Tenang saja. Organisasi Mondial punya banyak mata-mata dan ahli bela diri. Begitu lokasi orang itu ditemukan, kami akan langsung menyerangnya secara bersama. Kami nggak akan membiarkannya kabur begitu saja," ucap Roselia dengan yakin."Sasha, kalian sudah menyelamatkan nyawaku. Kalian nggak usah cemas soal pencarian ini." Greta tersenyum."Baiklah, sepertinya kecemasanku berlebihan." Misandari mengangguk dan tidak berbicara lagi.Organisasi Mondial tentu bukan organisasi lemah. Begitu para ahli bela diri berkumpul, menangkap seorang penyihir jelas bukan masalah besar. Di Negara Drago, Kuil Dewa sekalipun belum tentu berani melawan secara terang-terangan."Dokter Luther, kamu telah menolongku. Aku seharusnya berterima kasih padamu. Apa ada sesuatu yang kamu inginkan?" tanya Greta. Dia tidak suka berutang budi. Luther telah menolongnya, jadi
"Standar ditentukan oleh manusia dan bisa berubah kapan saja. Dengan bakat Dokter Luther, dia pantas mendapat perlakuan khusus dari Organisasi Mondial," ucap Greta dengan lantang."Benar sekali!" Roselia menimpali, "Dokter Luther bukan cuma punya kemampuan medis hebat, tapi juga berjasa karena menolong Kak Greta. Dia pantas jadi anggota VIP.Roselia awalnya berprasangka buruk terhadap Luther. Dia merasa Luther terlalu muda, jadi tidak mungkin punya kemampuan hebat. Namun, setelah melihat Luther menyelamatkan kakaknya, pemikirannya terhadap Luther langsung berubah drastis.Luther adalah seorang genius. Meskipun usianya masih sangat muda dibandingkan Shaka, dia adalah eksistensi yang pantas dikagumi."Greta! Roselia! Kalau merusak aturan cuma untuk seseorang, gimana Organisasi Mondial bisa meyakinkan publik? Lagian, cuma para tetua dan Ketua yang berhak membuat keputusan. Kita nggak berhak!" bantah Alvan."Ayahku sangat suka orang genius. Kalau dia tahu bakat Dokter Luther, dia pasti aka
Melihat kemunculan Alvan, para murid Organisasi Mondial segera menjauh dan membuka jalan. Sebagai senior pertama mereka, kekuatan Alvan tidak diragukan lagi.Saat ini, Alvan baru berusia tiga puluhan tahun pun sudah menjadi seorang ahli tingkat master, sehingga dia sangat dihormati di Organisasi Mondial dan memiliki reputasi yang tinggi. Jika bukan karena Adam terlalu luar biasa, dia sudah dipilih ketua untuk dilatih sebagai penerus jika dilihat dari bakat dan kemampuannya."Kak Alvan, para pembunuh ini datang dengan persiapan, kamu harus hati-hati," peringatan seseorang dengan volume suara pelan."Huh! Mereka hanya sekelompok badut saja, nggak berarti apa-apa."Alvan melangkah melewati kerumunan dan berdiri di paling depan sambil mengangkat pedang besarnya, lalu berkata dengan ekspresi dingin dan nada angkuh, "Dengarkan baik-baik! Aku nggak peduli siapa kalian dan apa tujuan kalian. Berani menerobos ke wilayah Organisasi Mondial adalah dosa besar.""Sekarang aku beri kalian kesempatan
Satu tebasan ganas dari Alvan langsung membuat para pembunuh itu tertegun. Total jumlah mereka adalah tiga puluh hingga empat puluh orang dan semuanya adalah ahli yang dipilih dengan saksama. Namun, hanya dengan satu tebasan saja, Alvan sudah membunuh hampir setengah dari mereka. Kekuatan yang mengerikan ini benar-benar menakutkan.Sebelum datang, para pembunuh itu sudah memastikan para ahli Organisasi Mondial di sekitar sudah diutus keluar. Pertahanan di sekitar Greta dan Roselia sedang kosong, sehingga mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk menyergap keduanya. Namun, mereka tidak menyangka masih ada seorang ahli muda yang begitu kuat di dalam vila itu.Bang!Setelah melayangkan satu tebasan, Alvan meletakkan gagang pedangnya ke tanah dan langsung membuat sebuah lubang. Dia berteriak dengan nada dingin, "Siapa lagi yang berani maju untuk mati?"Suara Alvan bergema dan membuat para pembunuh itu secara refleks mundur dua langkah."Huh! Sekumpulan orang bodoh yang nggak tahu diri. Siap
"Apa yang terjadi? Bukankah tadi dia sudah terkena tebasan? Kenapa masih hidup?""Orang itu terlalu cepat. Serangan Kak Alvan terlihat mengenainya, tapi sebenarnya hanya berhasil menebas bayangannya saja.""Sialan! Siapa sebenarnya orang itu? Tekniknya terlihat seperti hantu."Melihat pria tua berjubah hitam itu tidak terluka sedikit pun, para murid Organisasi Mondial sangat terkejut. Alvan adalah ahli tingkat master dan tebasannya tadi sangat cepat. Namun, dia bahkan tidak berhasil menyentuh rambut lawannya itu, benar-benar sulit untuk dipercaya. Mereka belum pernah melihat teknik sehebat ini, perpindahan posisi pria itu sangat cepat sampai tak terlihat."Kak Greta, kamu bisa melihat ada apa dengar gerakan orang tua itu?" tanya Roselia yang berada di kerumunan sambil mengernyitkan alis dan ekspresi serius. Meskipun memiliki penglihatan yang sangat tajam, dia juga tidak bisa mendeteksi gerakan pria tua berjubah hitam tadi.Greta menggelengkan kepala dan berkata dengan nada serius, "Ter
"Keluar! Keluar kamu!" Setelah tebasannya memelesat beberapa kali, emosi Alvan langsung meledak. Ekspresinya terlihat sangat marah dan mengayunkan pedang besar di tangannya dengan liar. Cahaya pedang terus memelesat dan menghancurkan pepohonan serta tanaman dalam radius dua puluh meter, sehingga meninggalkan kekacauan.Ekspresi para murid Organisasi Mondial terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan menjaga jarak, khawatir akan terkena serangan Alvan. Saat ini, Alvan sudah benar-benar kehilangan kendali sampai matanya memerah, terlihat akan mengamuk. Serangan Alvan yang liar sudah tidak membedakan kawan atau teman lagi, akan mudah terluka jika terlalu dekat dengan Alvan."Yaa! Dasar pengecut! Keluar dan matilah!" teriak Alvan sambil menggertakkan gigi dengan marah, matanya memerah, dan serangannya makin ganas."Anak muda, gerakanmu terlalu lambat. Kamu bahkan nggak bisa menemukan tubuh asliku, bagaimana kamu bisa melawanku? Hahahahaha ...." Terdengar suara tawa pria tua berjubah hitam
Cara Luther memang cepat, hanya saja cara itu tidak terbayangkan. Greta memang meminta Luther untuk membuat Alvan tenang dengan cepat agar Alvan yang kehilangan akal sehat tidak kehabisan tenaga. Jika itu terjadi, tidak ada yang bisa melawan pria tua berjubah hitam itu lagi.Namun, Greta tidak menyangka Luther akan membuat Alvan pingsan. Meskipun sudah mengatasi situasi Alvan yang menggila, masalah adalah sekarang tidak ada yang akan menghadapi pria tua berjubah hitam itu."Kak Alvan!" Setelah terdiam sejenak, para murid Organisasi Mondial segera berlari mendekat dan mengangkat Alvan yang pingsan. Mereka sudah menggoyang-goyangkan dan memanggil-manggil, tetapi Alvan tertidur pulas dan tetap tidak bangun."Dokter Luther, kamu sudah membuat Kak Alvan pingsan, siapa yang akan menghadapi para pembunuh ini sekarang?" tanya Roselia dengan ekspresi muram dan khawatir."Kalian hanya memintaku untuk membuatnya tenang dengan cepat, nggak bilang dia harus tetap sadar," kata Luther sambil mengangk
"Terima kasih banyak ya," kata Luther dengan kesal. Awalnya, dia hanya bertugas untuk menyelamatkan orang, sekarang malah harus bekerja keras untuk bertarung lagi. Seharian penuh yang penuh lelah dan tidak mendapatkan keuntungan apa pun, benar-benar merugikan."Jangan begitu banyak mengeluh. Kalau kamu bisa menunjukkan sedikit kegagahanmu di depan dua wanita ini, mungkin saja kamu bisa mendapatkan hati mereka," bisik Misandari yang menggoda."Sudahlah. Kedua wanita ini penuh dengan masalah, aku nggak sanggup menanggungnya," kata Luther sambil mengalihkan pandangannya.Pada saat itu, pria tua berjubah hitam di depan akhirnya tidak tahan lagi dan berkata, "Hei! Kalian sedang berbisik apa? Sekarang aku beri kalian dua pilihan, menyerah sekarang juga atau kepala kalian semua terpisah dari tubuh."Luther maju beberapa langkah, lalu menatap pria tua berjubah hitam dan berkata dengan dingin, "Kepala terpisah dari tubuh? Kamu benar-benar berani omong kosong. Kamu hanya mengandalkan teknik tubu
"Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras