Ketika Alvan dan Shaka bergosip, Roselia mondar-mandir dengan cemas. Dia berkali-kali ingin bertanya, tetapi berusaha menahan diri.Meskipun merasa cemas, Roselia takut mengganggu konsentrasi Luther. Ini akan berdampak buruk pada pengobatan kakaknya. Adapun Misandari, dia terus berjaga di samping demi melindungi Luther dari gangguan apa pun.Seiring berjalannya waktu, ekspresi Greta terlihat makin kesakitan. Keringatnya makin deras. Kabut hitam menyelimutinya beserta Luther.Entah berapa lama kemudian, Luther sontak membuka mata dan menarik napas dalam-dalam. Saat berikutnya, segumpal energi sejati terbentuk di udara. Seluruh kabut hitam itu pun masuk ke tubuh Luther.Wajah Luther menjadi makin pucat. Alisnya berkerut. Luther menyerap sebagian besar sihir di tubuh Greta secara paksa. Sekalipun fisik Luther kuat, dia tetap kesulitan untuk menerimanya.Luther menepuk punggung Greta dengan kedua tangan. Seketika, kepala Greta terangkat, lalu dia menyemburkan darah berwarna hitam sebelum t
Seiring pertarungan sihir di dalam tubuh Greta yang makin sengit, darah yang mengalir keluar pun makin banyak.Luther duduk dengan tenang di ranjang. Kedua telapak tangannya terus menekan punggung Greta untuk menyalurkan energi sejati. Meridian Greta terus dirusaki dan Luther terus memperbaikinya. Proses ini telah berlangsung selama 30 menit.Tiga puluh menit kemudian, kedua sihir di tubuh Greta punah. Ekspresi Greta menjadi lebih tenang. Dia tidak lagi terlihat kesakitan dan darah berhenti mengalir dari hidungnya.Meskipun wajah Greta masih pucat, denyut nadi dan napasnya telah stabil. Jelas, dia telah melewati masa kritisnya. Luther pun perlahan-lahan menurunkan tangan dan menghentikan pengobatan."Sihir di tubuhnya telah dimusnahkan. Dia sudah aman. Untuk sementara ini, dia harus istirahat baik-baik dan jangan berkultivasi," pesan Luther yang tampak berkeringat dan pucat. Energinya terkuras banyak."Kakakku ... benaran sudah aman?" tanya Roselia dengan cemas."Kamu periksa saja send
"Biar kuperjelas dulu. Pertama, aku nggak butuh pengakuan atau imbalan darimu. Kedua, kamu nggak berhak mengaturku saat aku mengobati pasien. Kalau kamu nggak puas, kamu boleh coba sendiri. Aku ingin lihat, sehebat apa murid Organisasi Mondial."Nada bicara Luther terdengar datar. Usai berbicara, tebersit kilatan dingin di matanya. Dia bukanlah orang yang perhitungan. Namun, Alvan terus mencari masalah dengannya, jadi dia tidak tahan lagi. Sekalipun energi sejatinya terkuras habis, Luther tetap bisa memberinya pelajaran."Kenapa? Kamu marah karena ketahuan bohong ya? Aku tahu kamu cuma penipu! Bocah, beraninya kamu menipu Organisasi Mondial. Sepertinya kamu harus diberi pelajaran supaya kapok!" Ekspresi Alvan tampak galak. Saat berikutnya, dia langsung menjulurkan tangan untuk mencengkeram leher Luther."Berhenti!" Roselia hendak menghentikan, tetapi sudah terlambat. Kemampuan Alvan di atasnya, apalagi Alvan melancarkan serangan secara mendadak. Dia tidak sempat bereaksi."Dasar nggak
Ucapan Luther membuat Roselia dilema. Meskipun percaya pada kemampuan medis Luther, dia tetap mencemaskan kesehatan kakaknya. Bagaimana kalau kakaknya tidak bisa siuman?"Roselia, aku yang mengundang Dokter Luther kemari. Aku bisa jadi penjaminnya. Kakakmu butuh istirahat. Kalau dipaksa bangun, tubuhnya bisa rusak," nasihat Misandari dengan sungguh-sungguh."Huh! Kalian berkomplot, makanya bisa bicara begitu! Roselia, jangan percaya omongan mereka. Selama kakakmu belum siuman, berarti kondisinya belum aman!" tutur Alvan."Benar. Kondisi pasien belum stabil. Meskipun semuanya terlihat aman, tetap ada kemungkinan memburuk. Ini bukan masalah sepele. Aku rasa kita lebih baik berhati-hati," ujar Shaka.Sebagai dokter terkenal di dunia persilatan, Shaka merasa kesal karena kalah dari seorang pemuda. Asalkan ada kesempatan untuk menginjak-injaknya, Shaka tidak akan melewatkannya."Dokter Luther, apa ... kamu bisa membuat kakakku siuman lebih cepat?" tanya Roselia setelah ragu sesaat. Sikap Al
Ekspresi Alvan terlihat sangat aneh. Dia memang terkejut melihat Greta siuman, tetapi dia lebih merasa malu. Terutama ketika melihat Luther dan Misandari yang menatapnya seperti menatap idiot.Karena Greta sudah siuman, keributan yang dibuat Alvan terlihat seperti lelucon besar. Ini pertama kalinya dia dipermalukan seperti ini. Seketika, kebenciannya terhadap Luther dan Misandari pun mencapai puncaknya."Kak, gimana? Apa ada yang sakit?" tanya Roselia dengan penuh perhatian sambil menuju ke ranjang."Kepalaku agak sakit ...." Greta mengernyit sambil memijat pelipis. Kemudian, dia bertanya, "Roselia, kenapa aku di sini? Apa yang terjadi?"Greta merasa sangat pusing sekarang. Pikirannya hampa. Dia benar-benar bingung dengan keadaan sekarang."Kak, kamu terkena sihir. Kondisimu sangat parah. Untungnya, ada Dokter Luther yang menolongmu. Kalau nggak, kamu mungkin sudah mati." Roselia tidak menyembunyikan apa pun dan menceritakan semuanya secara singkat.Setelah mendengarnya, Greta menatap
"Greta, target kalian adalah penyihir tingkat tinggi. Kemampuan dan metodenya pasti luar biasa. Kalian harus hati-hati." Misandari memperingatkan."Tenang saja. Organisasi Mondial punya banyak mata-mata dan ahli bela diri. Begitu lokasi orang itu ditemukan, kami akan langsung menyerangnya secara bersama. Kami nggak akan membiarkannya kabur begitu saja," ucap Roselia dengan yakin."Sasha, kalian sudah menyelamatkan nyawaku. Kalian nggak usah cemas soal pencarian ini." Greta tersenyum."Baiklah, sepertinya kecemasanku berlebihan." Misandari mengangguk dan tidak berbicara lagi.Organisasi Mondial tentu bukan organisasi lemah. Begitu para ahli bela diri berkumpul, menangkap seorang penyihir jelas bukan masalah besar. Di Negara Drago, Kuil Dewa sekalipun belum tentu berani melawan secara terang-terangan."Dokter Luther, kamu telah menolongku. Aku seharusnya berterima kasih padamu. Apa ada sesuatu yang kamu inginkan?" tanya Greta. Dia tidak suka berutang budi. Luther telah menolongnya, jadi
"Standar ditentukan oleh manusia dan bisa berubah kapan saja. Dengan bakat Dokter Luther, dia pantas mendapat perlakuan khusus dari Organisasi Mondial," ucap Greta dengan lantang."Benar sekali!" Roselia menimpali, "Dokter Luther bukan cuma punya kemampuan medis hebat, tapi juga berjasa karena menolong Kak Greta. Dia pantas jadi anggota VIP.Roselia awalnya berprasangka buruk terhadap Luther. Dia merasa Luther terlalu muda, jadi tidak mungkin punya kemampuan hebat. Namun, setelah melihat Luther menyelamatkan kakaknya, pemikirannya terhadap Luther langsung berubah drastis.Luther adalah seorang genius. Meskipun usianya masih sangat muda dibandingkan Shaka, dia adalah eksistensi yang pantas dikagumi."Greta! Roselia! Kalau merusak aturan cuma untuk seseorang, gimana Organisasi Mondial bisa meyakinkan publik? Lagian, cuma para tetua dan Ketua yang berhak membuat keputusan. Kita nggak berhak!" bantah Alvan."Ayahku sangat suka orang genius. Kalau dia tahu bakat Dokter Luther, dia pasti aka
Melihat kemunculan Alvan, para murid Organisasi Mondial segera menjauh dan membuka jalan. Sebagai senior pertama mereka, kekuatan Alvan tidak diragukan lagi.Saat ini, Alvan baru berusia tiga puluhan tahun pun sudah menjadi seorang ahli tingkat master, sehingga dia sangat dihormati di Organisasi Mondial dan memiliki reputasi yang tinggi. Jika bukan karena Adam terlalu luar biasa, dia sudah dipilih ketua untuk dilatih sebagai penerus jika dilihat dari bakat dan kemampuannya."Kak Alvan, para pembunuh ini datang dengan persiapan, kamu harus hati-hati," peringatan seseorang dengan volume suara pelan."Huh! Mereka hanya sekelompok badut saja, nggak berarti apa-apa."Alvan melangkah melewati kerumunan dan berdiri di paling depan sambil mengangkat pedang besarnya, lalu berkata dengan ekspresi dingin dan nada angkuh, "Dengarkan baik-baik! Aku nggak peduli siapa kalian dan apa tujuan kalian. Berani menerobos ke wilayah Organisasi Mondial adalah dosa besar.""Sekarang aku beri kalian kesempatan
"Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras