Ucapan Luther membuat Roselia dilema. Meskipun percaya pada kemampuan medis Luther, dia tetap mencemaskan kesehatan kakaknya. Bagaimana kalau kakaknya tidak bisa siuman?"Roselia, aku yang mengundang Dokter Luther kemari. Aku bisa jadi penjaminnya. Kakakmu butuh istirahat. Kalau dipaksa bangun, tubuhnya bisa rusak," nasihat Misandari dengan sungguh-sungguh."Huh! Kalian berkomplot, makanya bisa bicara begitu! Roselia, jangan percaya omongan mereka. Selama kakakmu belum siuman, berarti kondisinya belum aman!" tutur Alvan."Benar. Kondisi pasien belum stabil. Meskipun semuanya terlihat aman, tetap ada kemungkinan memburuk. Ini bukan masalah sepele. Aku rasa kita lebih baik berhati-hati," ujar Shaka.Sebagai dokter terkenal di dunia persilatan, Shaka merasa kesal karena kalah dari seorang pemuda. Asalkan ada kesempatan untuk menginjak-injaknya, Shaka tidak akan melewatkannya."Dokter Luther, apa ... kamu bisa membuat kakakku siuman lebih cepat?" tanya Roselia setelah ragu sesaat. Sikap Al
Ekspresi Alvan terlihat sangat aneh. Dia memang terkejut melihat Greta siuman, tetapi dia lebih merasa malu. Terutama ketika melihat Luther dan Misandari yang menatapnya seperti menatap idiot.Karena Greta sudah siuman, keributan yang dibuat Alvan terlihat seperti lelucon besar. Ini pertama kalinya dia dipermalukan seperti ini. Seketika, kebenciannya terhadap Luther dan Misandari pun mencapai puncaknya."Kak, gimana? Apa ada yang sakit?" tanya Roselia dengan penuh perhatian sambil menuju ke ranjang."Kepalaku agak sakit ...." Greta mengernyit sambil memijat pelipis. Kemudian, dia bertanya, "Roselia, kenapa aku di sini? Apa yang terjadi?"Greta merasa sangat pusing sekarang. Pikirannya hampa. Dia benar-benar bingung dengan keadaan sekarang."Kak, kamu terkena sihir. Kondisimu sangat parah. Untungnya, ada Dokter Luther yang menolongmu. Kalau nggak, kamu mungkin sudah mati." Roselia tidak menyembunyikan apa pun dan menceritakan semuanya secara singkat.Setelah mendengarnya, Greta menatap
"Greta, target kalian adalah penyihir tingkat tinggi. Kemampuan dan metodenya pasti luar biasa. Kalian harus hati-hati." Misandari memperingatkan."Tenang saja. Organisasi Mondial punya banyak mata-mata dan ahli bela diri. Begitu lokasi orang itu ditemukan, kami akan langsung menyerangnya secara bersama. Kami nggak akan membiarkannya kabur begitu saja," ucap Roselia dengan yakin."Sasha, kalian sudah menyelamatkan nyawaku. Kalian nggak usah cemas soal pencarian ini." Greta tersenyum."Baiklah, sepertinya kecemasanku berlebihan." Misandari mengangguk dan tidak berbicara lagi.Organisasi Mondial tentu bukan organisasi lemah. Begitu para ahli bela diri berkumpul, menangkap seorang penyihir jelas bukan masalah besar. Di Negara Drago, Kuil Dewa sekalipun belum tentu berani melawan secara terang-terangan."Dokter Luther, kamu telah menolongku. Aku seharusnya berterima kasih padamu. Apa ada sesuatu yang kamu inginkan?" tanya Greta. Dia tidak suka berutang budi. Luther telah menolongnya, jadi
"Standar ditentukan oleh manusia dan bisa berubah kapan saja. Dengan bakat Dokter Luther, dia pantas mendapat perlakuan khusus dari Organisasi Mondial," ucap Greta dengan lantang."Benar sekali!" Roselia menimpali, "Dokter Luther bukan cuma punya kemampuan medis hebat, tapi juga berjasa karena menolong Kak Greta. Dia pantas jadi anggota VIP.Roselia awalnya berprasangka buruk terhadap Luther. Dia merasa Luther terlalu muda, jadi tidak mungkin punya kemampuan hebat. Namun, setelah melihat Luther menyelamatkan kakaknya, pemikirannya terhadap Luther langsung berubah drastis.Luther adalah seorang genius. Meskipun usianya masih sangat muda dibandingkan Shaka, dia adalah eksistensi yang pantas dikagumi."Greta! Roselia! Kalau merusak aturan cuma untuk seseorang, gimana Organisasi Mondial bisa meyakinkan publik? Lagian, cuma para tetua dan Ketua yang berhak membuat keputusan. Kita nggak berhak!" bantah Alvan."Ayahku sangat suka orang genius. Kalau dia tahu bakat Dokter Luther, dia pasti aka
Melihat kemunculan Alvan, para murid Organisasi Mondial segera menjauh dan membuka jalan. Sebagai senior pertama mereka, kekuatan Alvan tidak diragukan lagi.Saat ini, Alvan baru berusia tiga puluhan tahun pun sudah menjadi seorang ahli tingkat master, sehingga dia sangat dihormati di Organisasi Mondial dan memiliki reputasi yang tinggi. Jika bukan karena Adam terlalu luar biasa, dia sudah dipilih ketua untuk dilatih sebagai penerus jika dilihat dari bakat dan kemampuannya."Kak Alvan, para pembunuh ini datang dengan persiapan, kamu harus hati-hati," peringatan seseorang dengan volume suara pelan."Huh! Mereka hanya sekelompok badut saja, nggak berarti apa-apa."Alvan melangkah melewati kerumunan dan berdiri di paling depan sambil mengangkat pedang besarnya, lalu berkata dengan ekspresi dingin dan nada angkuh, "Dengarkan baik-baik! Aku nggak peduli siapa kalian dan apa tujuan kalian. Berani menerobos ke wilayah Organisasi Mondial adalah dosa besar.""Sekarang aku beri kalian kesempatan
Satu tebasan ganas dari Alvan langsung membuat para pembunuh itu tertegun. Total jumlah mereka adalah tiga puluh hingga empat puluh orang dan semuanya adalah ahli yang dipilih dengan saksama. Namun, hanya dengan satu tebasan saja, Alvan sudah membunuh hampir setengah dari mereka. Kekuatan yang mengerikan ini benar-benar menakutkan.Sebelum datang, para pembunuh itu sudah memastikan para ahli Organisasi Mondial di sekitar sudah diutus keluar. Pertahanan di sekitar Greta dan Roselia sedang kosong, sehingga mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk menyergap keduanya. Namun, mereka tidak menyangka masih ada seorang ahli muda yang begitu kuat di dalam vila itu.Bang!Setelah melayangkan satu tebasan, Alvan meletakkan gagang pedangnya ke tanah dan langsung membuat sebuah lubang. Dia berteriak dengan nada dingin, "Siapa lagi yang berani maju untuk mati?"Suara Alvan bergema dan membuat para pembunuh itu secara refleks mundur dua langkah."Huh! Sekumpulan orang bodoh yang nggak tahu diri. Siap
"Apa yang terjadi? Bukankah tadi dia sudah terkena tebasan? Kenapa masih hidup?""Orang itu terlalu cepat. Serangan Kak Alvan terlihat mengenainya, tapi sebenarnya hanya berhasil menebas bayangannya saja.""Sialan! Siapa sebenarnya orang itu? Tekniknya terlihat seperti hantu."Melihat pria tua berjubah hitam itu tidak terluka sedikit pun, para murid Organisasi Mondial sangat terkejut. Alvan adalah ahli tingkat master dan tebasannya tadi sangat cepat. Namun, dia bahkan tidak berhasil menyentuh rambut lawannya itu, benar-benar sulit untuk dipercaya. Mereka belum pernah melihat teknik sehebat ini, perpindahan posisi pria itu sangat cepat sampai tak terlihat."Kak Greta, kamu bisa melihat ada apa dengar gerakan orang tua itu?" tanya Roselia yang berada di kerumunan sambil mengernyitkan alis dan ekspresi serius. Meskipun memiliki penglihatan yang sangat tajam, dia juga tidak bisa mendeteksi gerakan pria tua berjubah hitam tadi.Greta menggelengkan kepala dan berkata dengan nada serius, "Ter
"Keluar! Keluar kamu!" Setelah tebasannya memelesat beberapa kali, emosi Alvan langsung meledak. Ekspresinya terlihat sangat marah dan mengayunkan pedang besar di tangannya dengan liar. Cahaya pedang terus memelesat dan menghancurkan pepohonan serta tanaman dalam radius dua puluh meter, sehingga meninggalkan kekacauan.Ekspresi para murid Organisasi Mondial terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan menjaga jarak, khawatir akan terkena serangan Alvan. Saat ini, Alvan sudah benar-benar kehilangan kendali sampai matanya memerah, terlihat akan mengamuk. Serangan Alvan yang liar sudah tidak membedakan kawan atau teman lagi, akan mudah terluka jika terlalu dekat dengan Alvan."Yaa! Dasar pengecut! Keluar dan matilah!" teriak Alvan sambil menggertakkan gigi dengan marah, matanya memerah, dan serangannya makin ganas."Anak muda, gerakanmu terlalu lambat. Kamu bahkan nggak bisa menemukan tubuh asliku, bagaimana kamu bisa melawanku? Hahahahaha ...." Terdengar suara tawa pria tua berjubah hitam