Semua Bab Dikejar Lagi oleh Istri CEOku: Bab 1681 - Bab 1690

2322 Bab

Bab 1681

Setelah ledakan itu, situasi di kaki gunung menjadi kacau balau, sedangkan situasi di puncak gunung sunyi. Saat semuanya mereda, seluruh puncak Gunung Talaka berubah menjadi kosong. Biara Isikala sudah menjadi rata dan semua tanaman juga sudah tersapu bersih. Bahkan Edran dan Ghost yang menyaksikan pertarungan itu pun terpaksa mundur hingga seratus meter karena gelombang ledakan itu.Saat ini, di tengah puncak gunung. Azka masih berdiri dengan tenang dan Pedang Arkais melayang di depannya sambil memancarkan cahaya emas yang tak stabil.Sementara itu, Pedang Antariksa yang berwarna biru tergeletak di tanah di puluhan meter jauhnya dan wajah Frost berubah menjadi pucat. Bagian telapak tangannya sudah retak dan meneteskan darah di atas batu. Kedua lengannya juga kehilangan kendali dan bergetar.Azka berkata dengan tenang, "Frost, kamu sudah kalah. Teknik pedangmu sangat hebat, tapi sayangnya kamu masih kalah."Frost menggertakkan gigi dan berkata dengan tatapan yang tegas, "Siapa bilang a
Baca selengkapnya

Bab 1682

Saat kedua pedang bersentuhan, pedang darah Frost tiba-tiba meledak dan berubah menjadi kabut darah yang menyebar di udara. Frost yang menyatu dengan pedang langsung terlempar ke belakang dengan wajah pucat dan memuntahkan darah.Sementara itu, Pedang Arkais juga terlempar sejauh puluhan meter dan akhirnya tertancap di sebuah batu."Sekarang kesempatan bagus untuk kita!" Melihat Pedang Arkais yang kehilangan kendali untuk sesaat, mata Edran bersinar. Tanpa ragu-ragu, dia langsung bertindak. Dia tiba-tiba menarik busur dan mengumpulkan energi astral di seluruh tubuhnya untuk membentuk sebuah panah hitam yang penuh dengan energi. Panah hitam itu memancarkan cahaya gelap yang dingin ke segala arah.Setelah mengumpulkan kekuatan dengan cepat, panah hitam itu berubah menjadi kilatan hitam yang tajam dan langsung ditembak ke dada Azka. Panah ini cepat, kuat, dan tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, serta pemilihan waktunya sangat tepat. Bisa dibilang, ini adalah serangan mendadak yang hampir se
Baca selengkapnya

Bab 1683

"Deska?" Melihat tombak api yang turun dari langit, ekspresi Azka berubah dan segera mengenali identitas orang yang datang. Namun, serangan itu terlalu cepat, ganas, dan mendadak, dia tidak sempat untuk menarik kembali Pedang Arkais untuk menahannya. Dia hanya bisa menggunakan jarinya untuk membentuk pedang dan mengarahkannya ke tombak api itu."Duar!" Terdengar suara ledakan.Saat jari Azka dan tombak api bertabrakan, sebuah gelombang energi yang menakutkan langsung menyebar ke segala arah, lalu waktu berhenti. Dia terus mengangkat tangannya dan membentuk sebuah riak pedang berwarna emas di ujung jarinya. Riak berwarna emas ini terus melawan dan bertabrakan dengan tombak api itu, sehingga gelombang yang terbentuk dari tabrakan itu pun terus menyebar.Pada saat ini, entah sejak kapan muncul seorang pria tua dengan rambut putih dan mata merah di ujung tombak api itu. Ekspresi pria tua itu dingin dan kakinya menginjak ujung tombak. Dia menatap Azka dari atas, seolah-olah meremehkan. Pria
Baca selengkapnya

Bab 1684

Kaki Deska menendang tongkat tombak dan langsung terpental ke belakang. Tombak Gentala Merah juga langsung meluncur karena tendangan itu dan bertabrakan dengan Pedang Arkais yang melayang di udara.Terdengar suara ledakan dan cahaya memancar ke segala arah.Kedua senjata ajaib itu berpisah setelah bertabrakan dan akhirnya kembali ke tangan pemiliknya. Kedua belah pihak seimbang, tidak ada seorang pun yang mendapat keuntungan.Dengan adanya Pedang Arkais, aura Azka langsung berubah menjadi ganas. "Deska, kamu kehilangan satu kesempatan untuk mengalahkanku. Kalau tadi kamu terus menyerang, aku akan mati atau cacat. Tapi sayangnya, kamu takut dirimu terluka dan berada dalam masalah, jadi kamu nggak berani mengambil risiko. Ini adalah kelemahan terbesarmu."Orang yang makin tua, makin takut dengan kematian. Menurut Azka, Deska sudah kehilangan hatinya sebagai seorang ahli bela diri karena mengasingkan diri selama bertahun-tahun. Meskipun memiliki kultivasi yang hebat, Deska juga tidak bisa
Baca selengkapnya

Bab 1685

"Cari mati!" Melihat Anderson yang sombong, Luther merasa sangat marah. Pada saat itu, dia tidak meragukan apa pun lagi, sehingga dia membuka seluruh titik akupunktur dan langsung mengaktifkan teknik rahasianya dengan paksa.Terdengar suara ledakan.Setelah itu, tiba-tiba muncul lubang-lubang berdarah di berbagai bagian tubuh Luther. Dalam sekejap, seluruh tubuhnya sudah berlumuran darah. Teknik rahasia Keluarga Bennett ini memang bisa meningkatkan kekuatan, tetapi penggunanya juga akan terluka parah. Terutama dalam keadaan tubuh yang sudah kelelahan, penggunanya akan terluka makin parah lagi jika memaksa menggunakan teknik rahasia itu. Sedikit kelalaian saja, tubuhnya mungkin akan meledak dan mati. Kelihatan jelas, dia siap mempertaruhkan nyawanya."Kamu sudah gila! Apa kamu berniat mati bersamaku?" Melihat adegan itu, ekspresi Anderson langsung berubah dan sikapnya yang sebelumnya angkuh segera menjadi panik. Teknik rahasia Keluarga Bennett adalah teknik mempertaruhkan nyawa yang aka
Baca selengkapnya

Bab 1686

Saat ini, orang-orang baru menyadari bahwa Anderson memakai zirah berwarna emas gelap. Meskipun telah hancur, zirah itu berhasil menyelamatkan nyawa Anderson dari serangan fatal yang dilancarkan Luther barusan."Uhuk, uhuk, uhuk ...." Anderson terbatuk dan memuntahkan darah sambil bangkit dengan tubuh sempoyongan.Kalau bukan karena Teknik King Kong yang dipelajarinya, fisiknya tidak mungkin sekuat ini. Tanpa bantuan zirah, Anderson pun pasti sudah mati dibunuh Luther. Tentunya, dia tetap terluka parah meskipun berhasil selamat. Akan tetapi, jika melanjutkan pertarungan, peluang menangnya tidaklah besar."Dasar bajingan! Matilah kamu!" Tanpa ragu sedikit pun, Luther hendak mengangkat pedang untuk menyerang lagi.Siapa sangka, kaki Luther sontak melemas hingga membuatnya hampir terjatuh. Dia hanya bisa menggunakan pedang untuk menopang tubuhnya.Ternyata, serangan tadi telah menguras habis energinya. Dampak buruk dari teknik rahasia Keluarga Bennett akhirnya terlihat. Kini, Luther bahka
Baca selengkapnya

Bab 1687

Terlihat seberkas cahaya pedang melintas dengan cepat. Tanpa aba-aba sedikit pun, cahaya itu sontak menembus leher Anderson. Kecepatan tinggi itu membuat orang-orang tidak sempat untuk bereaksi."Eee ...." Sekujur tubuh Anderson gemetar, lalu mematung. Dia memelototi Hasta yang berdiri tidak jauh dari sana. Sorot matanya dipenuhi keterkejutan dan kebingungan.Anderson tidak menyangka Hasta akan menyerang dirinya secara mendadak. Hingga sekarang, dia masih tidak bisa memercayai kenyataan ini.Apa yang terjadi? Bukannya mereka berada di pihak yang sama? Mereka tidak memiliki dendam terhadap satu sama lain, jadi kenapa Hasta membunuh dirinya? Apa karena Anderson mendesaknya beberapa kali? Hasta marah, jadi membunuhnya?Bam! Kepala Anderson terlepas dari tubuhnya dan terjatuh ke tanah. Matanya yang terbelalak itu dipenuhi ketidakpercayaan. Hingga mati, dia tidak percaya akan mendapat hasil seperti ini.Anderson susah payah terlepas dari Luther, bahkan mengira kemenangan sudah ada di tangan
Baca selengkapnya

Bab 1688

Hanya dengan satu serangan, Hasta hampir merenggut nyawa Roman. Orang-orang tercengang melihat situasi ini. "Apa yang terjadi?"Bisa dibilang, Hasta berhasil membunuh Anderson semudah itu karena kondisi Anderson memang tidak prima lagi. Namun, bagaimana dengan Roman?Roman adalah salah satu dari empat tuan muda terhebat di Midyar. Dia juga dijuluki sebagai dewa perang, tetapi tidak sanggup menahan serangan Hasta? Kesenjangan ini sungguh mengerikan.Saat ini, orang-orang baru menyadari sesuatu. Ternyata, Hasta, anggota Sekte Pedang yang jarang menampakkan diri ini barulah yang terhebat di antara empat tuan muda terhebat di Midyar."Pedangku bukan untuk orang lemah. Sebaiknya kalian cepat pergi," ujar Hasta dengan tidak acuh. Suaranya tidak kuat, tetapi semua orang bisa mendengarnya,Para komandan pun bertatapan dan merasa serbasalah. Charlotte saja sudah sulit untuk dihadapi, apalagi Hasta. Peluang menang mereka sangat kecil. Akan tetapi, jika menentang perintah militer, mereka akan dih
Baca selengkapnya

Bab 1689

Hasta seperti tahu keraguan Luther. Dia menjelaskan, "Bibi sempat berkonflik dengan keluarga waktu itu. Dia memilih untuk meninggalkan rumah dan nggak pernah pulang lagi. Setelah Bibi meninggal, aku dan ibuku pergi ke Atlandia untuk memberi penghormatan terakhir.""Kami memberi tahu ayahmu identitas kami. Tapi, sepertinya ayahmu nggak memberitahumu soal ini?" tanya Hasta."Aku sudah nggak pulang 10 tahun," ujar Luther dengan ekspresi rumit. Dia tidak menduga ibunya punya masa lalu seperti itu. Pantas saja, ibunya tidak pernah pulang ke rumah keluarganya. Setelah masalah ini berakhir, Luther memutuskan untuk mengunjungi makam ibunya jika dia bisa bertahan hidup."Pedangmu keren. Apa kamu bisa memberikannya kepadaku?" tanya Hasta tiba-tiba."Eh?" Luther termangu dan tidak bisa bereaksi untuk sesaat."Sepertinya kamu menolak." Hasta berkata dengan nada datar, "Kalau begitu, kita cari waktu untuk berduel. Kalau kamu kalah, pedang itu untukku. Kalau kamu menang, pedangku untukmu."Luther ke
Baca selengkapnya

Bab 1690

"Kuharap Paman Azka bisa menang," gumam Charlotte sambil berdoa.Saat ini, di puncak gunung. Deska memegang Tombak Gentala Merah dengan ekspresi galak. Energi astral yang mengerikan terus memancar dari tubuhnya.Karena kekuatannya yang terlalu dahsyat, Tombak Gentala Merah sampai menjadi agak bengkok dan kepala tombak bergetar hebat.Di sisi lain, Azka yang memegang Pedang Arkais diselimuti cahaya emas. Dia seperti telah bersatu dengan pedangnya.Keduanya telah mengerahkan seluruh kekuatan untuk memulai duel terakhir. Mereka tahu bahwa mereka hanya akan kalah jika masih menyembunyikan kekuatan.Buzz! Tombak dan pedang terus berbenturan, meledakkan gelombang energi yang kuat. Gelombang ini berwarna-warni, tetapi mengandung kekuatan destruktif yang mengerikan, bahkan sudah cukup untuk membunuh seorang master.Setelah bertarung sekitar 3 menit, Tombak Gentala Merah maju dengan perlahan untuk mendekati Pedang Arkais. Dari aspek basis kultivasi, jelas Deska lebih hebat sedikit dari Azka."A
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
167168169170171
...
233
DMCA.com Protection Status