Semua Bab Istri Buruk Rupa: Bab 61 - Bab 70

172 Bab

BAB 61 Mata Mata

Mata MataAku datang ke rumah bu RT, semuanya akan berjalan seperti yang sudah direncanakan. Kamu mau bukti mas? baiklah, aku akan mencarinya mulai sekarang. Kebenaran adalah tujuanku, sekali aku sudah bertekad, maka aku akan menyelesaikannya hingga akhir.“Bu Hesti,” ucap bu Anna yang berada di rumah bu RT.“Bu Anna, bu Anna sudah sembuh?” tanyaku.“Iya bu Hesti, semuanya berkat bu Hesti dan bu RT, saya bersyukur,” ucap bu Anna.“Bu Hesti, saya sudah cerita semuanya sama bu Anna dan bu Anna bersedia membantu kita,” ucap bu RT yang terlihat keluar dari ruang rumah yang lebih dalam.“Ta-tapi bu RT, bu Anna, saya tidak mau membebani bu Anna dengan masalah saya, karena saya tahu bu Anna sendiri memiliki masalah,” ucapku lirih.“Nidak papa bu Hesti, saya bersyukur memiliki teman teman seperti bu Hesti dan bu RT. mAsalah saya itu adalah masalah lama, saya sudah mengalami hal seperti ini sejak awal pernikahan saya, saya bisa menerima dan menahannya hingga saat ini, hampir dua puluh tahun me
Baca selengkapnya

BAB 62 Mencari Dukungan

Mencari DukunganHesti terlihat duduk di kantin kantor, dia menunggu seseorang, bukan suaminya, melainkan Bram.“Hesti, untuk apa kamu datang?” tanya Bram gugup.“Kenapa kamu berpenampilan seperti ini?” tanya Bram seraya mengerutkan dahi, melihat penampilan Hesti yang menutup tubuhnya dengan segala sesuatu yang berwarna hitam.“Duduklah,” ucap Hesti.“Apa Hanung tahu kamu menemuiku?” tanya Bram berbisik.“Tidak, tenanglah, dia tidak akan mengenaliku,” ucap Hesti.Bram terlihat duduk berdekatan dengan Hesti supaya bisa mendengarkan suaranya yang tertutup masker hitam.“Aku sudah tahu mas Hanung berselingkuh dengan Tania,” ucap Hesti blak blakan.“Apa?” ucap Bram dengan suara keras, lalu dia segera menutup mulutnya.“Apa maksudmu?” tanya Bram.“Sudahlah, jangan menyembunyikan apapun lagi, kamu tidak perlu menyembunyikan apapun,” ucap Hetsi.“A-aku? ah, maafkan aku,” ucap Bram seraya menghela nafas panjang, sepertinya dia tidak lagi bisa berkutik.“Akku tidak menyalahkanmu, aku tahu posi
Baca selengkapnya

BAB 63 Hasrat Laki Laki

Hasrat Laki LakiHesti menyiapkan makan malam, seperti yang menjadi keputusannya, sebenci dan sekecewa apapun, dia masih tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri, apalagi ibu, segenap jiwa, semua kewajiban masih dia lakukan, kecuali.Hanung terlihat mendekat ke arah Hesti yang sedang tidur. Matanya terpejam, namun sebenarnya pikirannya masih sadar, bisa mendengar dan merasakan segalanya. Hanung terlihat mulai memeluk Hesti, lalu menciumnya. Hesti mengerti, apa yang menjadi maksud dan tujuan Hanung. Mereka sudah lebih dari tiga bulan tidak melakukan hubungan suami istri.Hesti tahu, dosa bagi seorang istri yang menolak melayani suaminya, namun dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri, hati terdalamnya, bahwa pikiran juga badannya tidak mampu dibohongi. Hesti hanya bisa berpura pura tidur, seperti orang yang kelelahan, tidak merespon apapun yang Hanung lakukan.“Mah,” bisik Hanung lembit, seraya terus melancarkan rayuan sentuhannya. Hesti tidak bergerak sedikitpun, seperti
Baca selengkapnya

BAB 64 Memikirkan Ulang

Memikirkan UlangHesti terlihat masuk ke kantor firma hukum Sunhope.“Permisi mbak, apa saya bisa bertemu dengan bapak Evan?” tanya Hesti. Petugas resepsionis terlihat mengamati Hesti, lalu dia tersenyum.“Tentu bu, silahkan masuk, ruangan pak Evan ada di sebelah sana,” ucap resepsionis yang bernama Maria itu seraya menunjuk ke arah ruang kerja Evan.“Apa pak Evan sedang sibuk?” tanya Hesti.“Hmmm, saya kurang tahu pasti, tapi sepertinya tidak bu,” ucap Maria.“Baiklah, terima kasih,” ucap Hesti yang kemudian terlihat berjalan ke arah ruang kerja Evan.Maria terlihat terus saja mengamati Hesti, sehingga bayangannya tak terlihat“Ya, itu wanita yang sama,” ucap Maria yang mengingat kembali pesan pak Evan bahwa ada perlakuan berbeda pada Hesti jika ingin bertemu dengannya.“Apa dia keluarga pak Evan? Sepertinya bukan. Apa mungkin kekasihnya? Tapi wanita itu sedang menggendong bayi yang sepertinya masih belum berusia satu tahun,” gumam Maria.“Entahlah, dia cukup cantik, jika bukan kelu
Baca selengkapnya

BAB 65 Visual Mempesona

Visual MempesonaHanung terlihat menghentikan mobilnya di sebuah parkiran yang cukup luas, lalu dia menoleh ke arah orang yang duduk di sebelahnya.“Kita akan makan di sini,” ucap Hanung. Di sebelahnya ada seseorang, bukan istrinya, bukan juga putranya, melainkan Tania.“Kita akan makan di hotel itu?” ucap Tania seraya menunjuk ke arah hotel mewah yang ada di seberang parkiran.“Aku dengar mereka memiliki steak yang sangat enak,” ucap Hanung.“Ya, aku dengar juga begitu, tapi sangat mahal sekali,” ucap Tania.“Ah, bukan masalah, yang penting kamu suka,” ucap Hanung seraya mengulaskan senyum.“Terimakasih,” ucap Tania dengan mata yang berbinar.Tania hendak turun dari mobil, namun matanya tertuju pada seseorang yang turun dari mobil yang diparkirkan tepat di seberang mobil Hanung, posisi mobil itu berhadapan dengan mobil Hanung.“Tunggu,” ucap Tania.“Ada apa?” tanya Hanung yang mengurungkan niat membuka pintu mobilnya.“Itu ibu Ivanka,” ucap Tania seraya menunjuk ke arah seorang wanit
Baca selengkapnya

BAB 66 Hidup Dan Bergantung

Hidup Dan BergantungHanung masuk ke dalam rumah, Hesti menyambutnya dengan baik, masih seperti biasanya."Aku sudah menyiapkan makan malam mas," ucap Hesti."Ya, aku lapar sekali," ucap Hanung."Aku akan mandi dan makan, apa anak anak sudah tidur?" tanya Hanung."Ya, anak anak sudah tidur," ucap Hesti.Hesti terlihat menunggu di meja makan, menunggu suaminya selesai mandi, keluar dari kamar mandi, menuju ke arah meja makan yang beberapa hari ini tidak disentuhnya karena dia terlalu sering makan malam di luar."Kamu masak apa?" tanya Hanung."Daging," ucap Hesti."Baiklah, aku sudah lapar sekali," ucap Hanung yang kemudian duduk dan segera makan. Hanung terlihat begitu lahap, sudah beberapa hari Hesti tidak melihat Hanung memakan masakannya dengan begitu lahap, padahal dulu masakan Hesti adalah makanan kesukaan Hanung."Mas, kemana kamu tadi malam?" tanya Hesti."Aku? biasa ke kedai," ucap Hanung yang segera mengisi mulut kosongnya dengan sesendok nasi dan daging cabai hijau."Benark
Baca selengkapnya

BAB 67 Harga Diri

Harga Diri“Apa mas yang membutamu menentang keinginanku untuk bekerja?” tanya Hesti.“Apa kamu takut anak anak akan terlantar? Aku tidak akan meninggalkan kewajibanku, semua akan tetap sama, aku janji,” lanjut Hesti.“Atau, kamu takut jika aku bekerja, aku akan menyayangimu, membuat harga dirimu tercoreng? Atau semacam itu,” ucap Hesti dengan mata tajam.“Jaga ucapanmu, aku masih sanggup membiayai keluarga ini,” ucap Hanung.“Bagaimana jika akhirnya kamu meninggalkanku?” tanya Hesti dengan suara parau.“A-apa maksudmu,” ucap Hanung.“Mungkin saat ini aku tidak memiliki bukti apapun, tentang kemungkinan perselingkuhan yang kamu lakukan, tapi bukan berarti itu tidak terjadi,” ucap Hesti.“Apa maksudmu? Kamu cari saja, tidak akan menemukan apapun,” ucap Hanung kesal, lalu dia menarik guling dan memeluknya.Hesti hanya bisa melihat ke arah Hanung, laki laki itu kembali menghindari pembicaraan, tidak pernah tuntas hingga melegakan hati.***DI kantor, Hanung terlihat mencium pipi Tania, d
Baca selengkapnya

BAB 68 Masa Lalu Yang Berkesan

Masa Lalu Yang Berkesan“Kakak apa dia Hesti?” tanya Ivanka.“Ya, wanita yang ingin kamu nikahi jika suatu saat dia terlahir sebagai laki laki,” ucap Evan.Mendengar hal itu Ivanka tersenyum, lalu pikirannya melayang ke saat itu.Dulu sewaktu kuliah, Ivanka adalah orang yang sangat mendukung hubungan Evan dan Hesti, begitu juga dengan Hesti, dia seperti menjadi kakak perempuan bagi Ivanka. Hesti sangat menyayangi Ivanka seperti adik kandungnya sendiri. Mampu menjadi kakak, sahabat dan seseorang yang selalu ada ketika dia dalam keadaan apapun, senang, bahkan sedih. Ivanka bahkan pernah mengatakan, jika Hesti terlahir sebagai laki laki, dia ingin Hesti menjadi kekasih dan juga suaminya. Hesti adalah sosok manusia yang sempurna, memiliki hati baik, lembut, penuh perhatian dan sangat peka.Ivanka adalah orang pertama yang patah hati ketika mendengar kabar bahwa Evan dan Hesti berpisah.“Kakak, di mana Hesti sekarang? Aku benar benar ingin menemuinya. Kakak tidak pernah membiarkanku menemu
Baca selengkapnya

BAB 69 Tidak Bisa Menolak Lagi

Tidak Bisa Menolak LagiHesti membawa secangkir teh jahe untuk Hanung yang duduk di sofa depan televisi, ini hari sabtu, biasanya Hanung akan menghabiskan waktu menonton berita malam, bahkan hingga tertidur di depan televisi.“Ini, minumlah,” ucap Hesti.“Ya, terima kasih,” ucap Hanung.“Mas, apa sudah kamu pikirkan? apa kamu mengizinkan aku bekerja?” tanya Hesti.“Kamu membahas ini lagi? aku tidak mengizinkanmu bekerja, tidak ada kelanjutan pembahasan ini,” ucap Hanung kesal seraya menyingkirkan pandangannya.“Apa karena di kantor Evan? yang merupakan mantan kekasihku? apa kamu khawatir dia akan merebutku darimu?” tanya Hesti.“Apa? merebutmu? kamu yang harus tahu diri, dia tidak mungkin suka wanita yang sudah memiliki dua anak, itu tidak mungkin,” ucap Hanung kesal.“ya, jadi apa yang perlu dikhawatirkan,” ucap Hesti.“Apa yang akan orang katakan? Istriku bekerja dengan mantan kekasihnya, tidak bisa aku bayangkan,” ucap Hanung.“Kenapa harus mempedulikan omongan orang lain, lagipula
Baca selengkapnya

BAB 70 Desakan Penting

Desakan PentingHesti membuka gorden kamar, membuat sinar matahari segera menelusup masuk dan memenuhi ruangan. Hanung terlihat membuka mata, masih berusaha karena mata itu sepertinya kesulitan untuk di buka.“Selamat siang mas, apa kamu akan tidur hingga sore?” tanya Hesti yang sebenarnya cukup kesal itu.“Biarkan aku tidur sebentar lagi, aku masih mengantuk,” ucap Hanung.“Apa aku kurang memberimu waktu?” tanya Hesti.“Ini sudah hampir jam sepuluh mas,” lanjut Hesti kesal.“Apa? jam sepuluh,” ucap Hanung yang kemudian segera mengangkat tubuhnya.“Anak anak sudah bangun?” tanya Hanung.“Tentu saja, empat jam yang lalu,” ucap Hesti.“Mas, apa kamu sudah memikirkannya? dimana aku akan bekerja?” tanya Hesti.“Kamu ini, suamimu baru bangun, apa kamu sudah harus menembakiku dengan pertanyaan itu? tidak bisa aku percaya,” ucap Hanung kesal.“Baiklah, jika kamu masih kebingungan, aku akan segera menghubungi Ivanka dan memberitahunya bahwa aku siap bekerja,” ucap Hesti kesal.“Mana bisa begi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status