Bukti SelanjutnyaAku membuka gerbang untuk mas Hanung. Di depan rumahnya, bu Wahyu terlihat mengamatiku, dengan wajah sengit, aku mengulaskan senyum, lalu dia masuk ke dalam rumahnya.“Mas,” sapaku setelah mas Hanung turun dari mobil. Aku segera meraih tangannya, menciumnya, lalu membantunya mengambil barang barang.“Meetingnya sampai lama ya?” tanyaku.“I-iya, sore baru selesai,” ucap mas Hanung.“Jalan Bogor macet ya?” tanyaku.“I-iya, taulah weekend, ya sudah aku mau mandi dulu,” ucap mas Hanung yang segera masuk ke dalam rumah.“Bogor? bukankah dia meeting di Bandung?” bisikku dalam hati.“Apa dia lelah, sampe lupa,” ucapku lagi seraya mengambil barang barang mas Hanung dari dalam mobil.Di dalam rumah mas Hanung terlihat menghempaskan tubuh lelahnya ke kursi sofa.“Aku sudah menyiapkan air panas mas,” ucapku.“Ya, terima kasih,” ucap mas Hanung.“Mandilah, setelah itu makan, aku membuat makanan kesukaanmu,” ucapku.“Aku sudah makan, aku hanya ingin mandi lalu tidur,” ucap mas Ha
Baca selengkapnya