Mengenali“Pelan pelan Hanung,” bisik Tania. Hanung begitu bersemangat, menindih tubuh Tania yang duduk di atas closet duduk.Hanung mengangkat tubuh Tania, mendorongnya ke dinding, membalikkan tubuhnya, lalu melancarkan serangan dari belang. Tania tidak bisa mengendalikan Hanung yang sedang dikuasai ambisi.Tiba tiba Tania berteriak kecil ketika keningnya menyenggol pengait baju yang memiliki besi terkelupas. Dahi Tania tergores, mengeluarkan darah. Hanung panik, dia langsung memakai kembali celananya.“Kamu tidak apa apa?” tanya Hanung.Hanung segera membantu Tania memakai pakaian bagian bawahnya.“Kita ke rumah sakit,” ucap Hanung gugup.Mereka segera keluar dari kamar mandi, mengendap endap, memastikan tidak ada yang melihat mereka.“Perih sekali,” ucap Tania seraya memegang dahinya.Hanung segera membawa Tania ke arah parkiran mobil, lalu mobil melaju ke rumah sakit.Tania sudah mendapat pertolongan, dia bahkan harus mendapat dua jahitan di keningnya.“Apa sakit?” tanya Hanung k
Sesak Hati HestiApa yang kamu lakukan sebenarnya mas, kamu begitu dekat dengan wanita itu. Apa kamu memiliki hubungan dengannya? aku melihat mas Hanung membukakan pintu mobil untuk wanita itu, dia begitu perhatian, terlihat dari gerak tubuh juga sorot matanya.Aku mengalirkan air mata, tak terasa, menetes, membasahi pipiku. Aku tidak bisa menahan semuanya, sungguh begitu sesak dan menyakitkan. Aku memang belum memastikan apakah mereka memiliki hubungan spesial, namun entah, aku tidak bisa membohongi hatiku, sangat sesak.“Dia sangat cantik mas,” gumamku.“Apa dia membuatmu begitu tertarik,” ucapku lirih seraya mengusap air mata.Aku melihat bu RT mendorong bu Anna dengan menggunakan kursi roda, aku segera menghampiri mereka.“Bu Hati,” sapa bu RT.“Ada apa?” tanya bu RT yang mungkin melihat bekas air mata di pipiku.“Ti-tidak ada apa apa bu, kita pulang sekarang?” tanyaku.“Iya, ayo kita pulang,” ucap bu RT.Bu RT membantu bu Anna masuk ke dalam mobil, lalu aku juga menemani di kursi
Kejutan = PerhatianDi rumah, aku sudah menyiapkan sepuluh buah kue berukuran sedang dengan hiasan cream dengan nama nama seperti yang Bram informasikan. Semua kue itu akan diberikan satu satu kepada semua teman mas Hanung di Divisinya. Hari ini adalah hari ulang tahun mas Hanung. Aku sengaja tidak memberikan ucapan karena sudah menyiapkan ini semua.Aku tersenyum, sungguh aku berterima kasih pada diriku sendiri, karena sudah berusaha menyiapkan semuanya. Tidak hanya sepuluh kue sebagai oleh oleh, ada beberapa masakan yang khusus aku buat untuk makan siang mas Hanung dan rekan rekan di kantornya.Aku sudah mengemasnya, rapi dan cantik. Aku segera mengambil ponsel untuk menginformasikan pada Bram bahwa semuanya sudah siap.“Halo Bram,” sapaku setelah panggilan terhubung.“Halo Hesti, apa semuanya sudah siap?” tanya Bram yang terdengar berbisik.“Ya, sudah beres semuanya, aku juga membuat beberapa masakan, nasi putih, nasi merah, ayam cabai hijau, garang asam gentong, ikan bakar dan sal
Semua Orang berhak CemburuDi kantor Hanung.Bram terlihat menerima semua paket yang dikirimkan Hesti.“Terimakasih pak, ini ongkos pengirimannya, kembaliannya ambil saja,” ucap Bram seraya memberikan beberapa lembar uang lima puluh ribuah.“Terimakasih mas,” ucap kurir yang kemudian segera masuk ke dalam mobil.“Kamu mengirim begitu banyak makanan Hesti, kamu benar benar berusaha keras,” ucap Bram. Dia terlihat dibantu Ema, salah satu rekan kerjanya.“Apa ini semua dari istri pak Hanung?” tanya Ema.“Iya, dia cukup pandai memasak,” ucap Bram.“Oh iya, apa Hanung sudah keluar dari kantor?” tanya Bram pada Hesti.“Sudah, aku meminta Tania untuk membawanya ke kantin,” ucap Ema.“Apa Tania tahu, Hanung mendapat kiriman dari istrinya?” tanya Bram.“Hmmm, sepertinya tidak, dia hanya tahu ada surprise ulang tahun untuk pak Hanung, seperti biasanya,” ucap Ema.“Oh begitu ya, ayo kita bawa semuanya naik,” ucap Bram.Bram dan Ema naik ke lantai lima, lantai di mana divisi keuangan bekerja.Han
Melupakan Satu Hal Penting“Papah belum pulang mah?” tanya Adam yang duduk di meja makan sambil mengamati cake ulang tahun yang sudah dipasang lilin namun belum ada api yang menyala. Aku menoleh ke arah jam dinding, sudah jam lima lebih, seharusnya mas Hanung sudah pulang.Kantor mas Hanung memperbolehkan karyawan yang ulang tahun untuk pulang lebih awal, supaya bisa merayakan ulang tahun bersama keluarga, atau orang terkasih.“Tidak ke toko ice cream?” tanya Adam dengan tatapan penuh harap.Biasanya kami semua akan mengunjungi kedai ice cream untuk membeli ice cream kesukaan Adam, selalu di hari ulang tahun kami semua. Mengawali usia dengan sesuatu yang manis, supaya seluruh hari menjadi sesuatu yang manis.“Mamah hubungi papah dulu ya,” ucapku yang kemudian meraih ponsel yang aku letakkan di atas meja.Tidak ada pesan, ataupun usaha untuk menghubungi, apa mas Hanung tidak senang dengan kejutan yang aku berikan? aku tidak mengerti, kenapa mengetik satu pesan saja sepertinya begitu be
Pertemuan Tak Terduga“Ada apa?” tanya Tania pada Hanung setelah Hanung menutup panggilan telepon dari istrinya. Tania dan Hanung terlihat duduk bersama di dalam mobil milik Hanung.“Tidak apa apa,” ucap Hanung.“Kita jadi pergi?” tanya Tania dengan wajah berbinar.“Tentu saja, ini sudah menjadi kebiasaanku setiap kali ulang tahun,” ucap Hanung.“Bagaimana kalau ke kedai ice cream Happy?” tanya Tania.“Ja-jangan di sana, kita ke tempat lain saja,” ucap Hanung. Tentu dia akan menolak, karena kedai ice cream Happy adalah kedai ice cream yang biasa dia kunjungi bersama keluarganya.“Di sana ice creamnya enak sekali, kenapa harus ke kedai lain?” tanya Tania.“Sudahlah, parkirannya sempit, pasti di sana ramai, kita ke kedai ice cream yang lain,” ucap Hanung mencoba mencari alasan logis.“Baiklah, kita ke kedai Gulali, itu kedai ice cream yang baru dibuka, sepertinya ramai,” ucap Tania.“Benarkah? di mana?” tanya Hanung.“Aku akan mencari alamatnya di internet, kita ke sana?” tanya Tania se
Kenyataan MenyakitkanHesti terlihat begitu girang, bersama dengan Adam, memasuki kedai yang menjual makanan kesukaan putranya itu, ice cream, dingin dan menyenangkan. Ice cream yang kaya protein meningkatkan kemungkinan kadar tirosin di otak. Tirosin adalah neurotransmitter yang meningkatkan kadar dopamin dan norepinefrin di dalam tubuh kita, hormon bahagia . Saat mengkonsumsi apa yang disukai, misalnya seperti Adam, sangat menyukai ice cream, maka bagian otak tertentu merespon emosi positif dengan sangat baik.“Icem coklat, aku datang,” ucap Hesti.“Aku juga datang, aku akan memakanmu,” sahut Adam seraya tersenyum.Hesti dan Adam melangkah dengan begitu bahagia, masuk ke dalam kedai.Tiba tiba langkah Hesti terhenti, dia diam, mematung, seketika langit terasa semakin gelap, udara menipis, sesak dan tidak bisa bergerak. Dia melihat seorang laki laki yang sangat mirip dengan suaminya, Hanung. Itu bukan hanya mirip, memang itu adalah suaminya."Mas Hanung," bisik Hesti lirih. Hesti ber
Pertengkaran HebatAku tidak menyangka mas Hanung akan melakukan semua ini. Dia lebih memilih pergi dengan wanita itu daripada dengan istri dan anak anaknya. Aku tidak bisa menerima ini dengan semua akal sehat yang aku miliki.Mas Hanung terlihat begitu bahagia, melewati hari pertambahan usianya, dengan sesuatu yang manis, bukan lagi dengan keluarganya, melainkan wanita lain. Aku melihat Adam dan Bintang sudah tertidur dengan pulas, mereka pasti kelelahan. Aku bersyukur, Adam tidur dengan perasaan bahagia, walaupun kebahagiaan itu tidak diberikan oleh ayahnya.Aku melihat kue tart di atas meja makan, lengkap dengan hidangan makan malam yang sudah dingin. Aku memasak semuanya dengan hati yang bahagia, berharap mampu menciptakan senyum bahagia di wajah suamiku.Itu bukan perkara mudah, aku harus memasak juga menenangkan dua jagoan aktif yang geraknya tidak lagi bisa dibatasi. Walaupun begitu, aku bisa menyelesaikan semuanya, namun apa yang aku dapat? Ucapan terimakasih? Respon bahagia?