Home / Pernikahan / Istri Buruk Rupa / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Istri Buruk Rupa: Chapter 131 - Chapter 140

172 Chapters

BAB 131 Rencana Awal Tania

Rencana Awal TaniaTania terlihat mengambil penyimpan data ponsel yang selama ini disembunyikan di sebuah kotak perhiasan. Dia mengamati penyimpan data berwarna hitam dengan ukuran kecil itu. Dia mengulaskan senyum, senyum licik penuh dengan rencana jahat.“Aku akan memulai apa yang seharusnya memang aku mulai dan selesaikan,” gumam Tania.“Kamu sedang apa?” tanya Hanung yang terlihat sibuk memasang dasi.“Oh, tidak apa apa, aku sudah siap,” ucap Tania yang segera memasukkan penyimpan data itu ke dalam tasnya.Tania melihat ke arah Hanung, lalu mendekat, membetulkan dasi yang belum melekat dengan sempurna di lehernya.“Aku akan pasangkan,” ucap Tania yang kemudian mengikat dasi itu dan merapikannya.“Sudah bagus,” ucap Tania yang kemudian mengulaskan senyum.“Ayo kita berangkat,” ajak Hanung yang juga mengulaskan senyum.“Baiklah pak manager, ayo kita berangkat,” ucap Tania yang kemudian menggandeng tangan Hanung.Mereka terlihat begitu mesra, keluar dari apartemen, berjalan menuju ke
Read more

BAB 132 Tidak Ada Jalan Keluar

Tidak Ada Jalan KeluarTania dan Hanung sudah berada di sebuah kafe, kafe yang letaknya tidak jauh dari kantor mereka bekerja. Ini sudah jam lima sore, mereka sengaja mampir ke kafe itu untuk membicarakan hal yang tertunda tadi siang.“Apa ini ulahmu?” tanya Hanung.“Ya,” ucap Tania singkat seraya menelan ludah.“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Hanung tidak habis pikir dengan apa yang Tania lakukan.“Kamu ingin menjadi direktur utama bukan? Inilah caranya, kamu tidak akan semudah itu melengserkan pak Jeff, dengan ini dia akan segera pergi dari perusahaan,” ucap Tania dengan begitu tenangnya.“Dari mana kamu mendapatkan video itu?” tanya Hanung menelisik.“Itu tidak penting, yang jelas rencana kita akan berhasil,” ucap Tania.“Kita? aku tidak pernah memintamu melakukan ini, ini kejahatan, sama artinya kamu menghancurkan hidup seseorang,” ucap Hanung kesal.“Dia punya uang yang banyak, masalah ini akan segera berlalu,” ucap Tania.“Apa? tidak semudah itu, ini masalah yang sangat serius.
Read more

BAB 133 Tatapan Tajam Ivanka

Tatapan Tajam Ivanka“Kakak,” Ivanka berlari ke arah Evan yang muncul dari pintu masuk unit apartemennya. Ivanka memeluk Evan, kakak tirinya yang sejak pertemuan mereka begitu menerimanya dengan tangan terbuka.“Ada apa?” tanya Evan yang kemudian mengajak Ivanka untuk duduk.“Bram, kamu di sini?” sapa Evan setelah melihat Bram yang ternyata juga ada di sana.“Van,” sapa Bram.Evan dan Ivanka duduk di sofa, tepat di hadapan Bram.“Ada apa sebenarnya?” tanya Evan seraya melihat ke arah Ivanka yang di wajahnya sudah penuh dengan air mata.“Kamu tidak melihat berita online yang sedang viral seharian ini?” tanya Bram.“Tidak, aku belum melihat berita apapun,” ucap Evan yang kemudian segera meraih ponselnya yang disimpan di saku jaket formalnya.Evan melihat berita yang sedang viral, dia terlihat mengerutkan dahi.“Pak Jeff?” tanya Evan memastikan.“Ya, itu pak Jeff, direktur umum white skin, dan karena kejadian ini, saham white skin turun drastis dalam waktu beberapa jam,” ucap Bram.“Apa
Read more

BAB 134 Pertemuan Keluarga

Pertemuan KeluargaHesti terlihat mengunjungi kediaman keluarga Hartawan, bersama dengan Evan. Evan tahu, betapa Hesti sangat gugup, dia terus menggenggam tangan Hesti, penuh dengan perasaan yang sangat luar biasa.“Hesti, Evan, ayo silahkan duduk,” ucap pak Hartawan menyambut putra kesayangannya itu, juga calon menantunya.“Hesti, bagaimana kabar Bintang? ayah dengar kemarin dia sakit,” tanya pak Hartawan.“I-iya, namun keadaannya sudah baik, sudah sehat, demam karena masalah pencernaan,” ucap Hesti.“Syukurlah kalau begitu, maaf kemarin ayah dan ibu masih di Amerika, jadi tidak bisa menengok Bintang,” ucap ibunda Evan.“Ti-tidak apa apa tante, eh ibu,” ucap Hesti yang masih begitu canggung dengan panggilan itu.“Hahaha, kamu harus terbiasa memanggil kami ibu dan ayah, sebentar lagi kalian akan menikah,” ucap pak Hartawan.“Iya, ibu senang sekali,” ucap ibunda Evan.“Ayah, apa ada sesuatu yang ingin ayah dan ibu sampaikan, kenapa meminta Evan dan Hesti datang?” tanya Evan.“Kamu tahu
Read more

BAB 135 Kenyataan Tidak Terduga

Kenyataan Tidak TerdugaEvan mendatangi kediaman pak Jeff, dia datang tanpa janji, ada sesuatu yang harus diketahui lebih lanjut.“Silahkan masuk, saya akan segera memanggilkan pak Jeff,” ucap asisten rumah tangga yang bekerja di rumah pak Jeff.“Terimakasih,” ucap Evan yang kemudian duduk di ruang tengah rumah pak Jeff.Evan melihat ke arah sekeliling, banyak foto di sana, pak Jeff dan istrinya, juga foto kedua putrinya. Mereka tampak begitu bahagia, keluarga yang terlihat begitu harmonis.“Pak Evan,” sapa pak Jeff yang kemudian muncul dengan wajah yang cukup kusut.“Selamat siang pak Jeff,” sapa Evan seraya berdiri.“Silahkan duduk, terimakasih sudah mengunjungi saya,” ucap pak Jeff.“Saya datang sebagai teman juga pengacara,” ucap Evan.“Pak Evan pasti menertawakan saya, saya memang laki laki yang sangat bodoh, bahkan saat ini istri dan kedua putri saya memilih untuk tinggal di apartemen, mereka meninggalkan saya,” ucap pak jeff.“Tidak, saya tidak pernah berpikir seperti itu, ini
Read more

BAB 136 Keahlian Dari Lahir

Keahlian Dari LahirEvan terlihat ada di sebuah kafe, menunggu seseorang.“Kak,” sapa seorang laki laki yang terlihat duduk di depan Evan. Melihat laki laki muda itu, Evan tersenyum.“Obit, bagaimana kabarmu?” tanya Evan.“Setelah membaca pesan dari kakak, aku langsung ke sini,” ucap Obit.“Ya, kamu tidak pernah sempat untuk membalasnya,” ucap Evan.“Ya, tapi kakak tahu, aku pasti datang,” ucap Obit seraya tersenyum.Obit, laki laki berusia dua puluh empat tahun, memiliki visual yang luar biasa, tinggi, proporsional, berkulit putih bening, rambut sedikit panjang namun belum termasuk gondrong, lurus, hitam. Wajahnya sangat manis, wajah kecil, hidung mancung, mata tajam, semua orang yang melihat akan sepakat bahwa laki laki ini sangat tampan. Apalagi dia adalah CEO muda dari sebuah perusahaan game rintisannya.“Ada perlu apa kakak mencariku? apa ada hal penting?” tanya Obit.“Ya, aku merindukan adik laki lakiku,” ucap Evan. Mendengar hal itu, Obit mengulaskan senyum.“Bagaimana kabar ka
Read more

BAB 137 Tusukan Di Hati

Tusukan Di HatiHesti terlihat duduk di sebuah kafe, dia ingin bertemu dengan seseorang, demi menjaga semuanya, seperti yang seharusnya. Dari pintu masuk kafe terlihat Hanung berjalan masuk, rupanya orang yang ingin Hesti temui adalah Hanung.“Kamu ingin menemuiku?” tanya Hanung.“I-iya, terimakasih sudah datang,” ucap Hesti. Hanung terlihat duduk di hadapan Hesti, mereka hanya berdua, bertemu sebagai mantan suami istri.“Apa pengacara itu tahu kamu mengajakku bertemu?” tanya Hanung. Mendengar pertanyaan itu, Hesti menjawabnya dengan anggukan.“Ada apa? kenapa tidak bicara di rumah? aku bisa bermain dengan anak anak,” ucap Hanung.“Kamu bisa datang kapan saja mas, mereka anak anakmu,” ucap Hesti.“Tentu saja, walaupun kamu menikah lagi, mereka tetap anak anakku,” ucap Hanung sedikit kesal.“Apa yang sebenarnya ingin kamu bicarakan?” tanya Hanung.Pramuniaga terlihat menghampiri Hanung dan Hesti, dia memberikan lembar menu, tanpa melihat menu itu, Hesti langsung memesan dua soup rumput
Read more

BAB 138 Pertemuan

PertemuanTania dan ibu Hanung, bu Suseno bertemu di sebuah rumah makan yang cukup terkenal.“Kenapa tidak bertemu di rumah? Buang buang uang saja,” ucap bu Suseno.“Ibu, sesekali tidak apa apa makan di luar, kami juga ingin menyenangkan ibu. Oh iya, ini ada sedikit bingkisan untuk ibu, dari Tania,” ucap Tania seraya tersenyum.Bu Suseno terlihat menatap wajah Tania dengan pandangan mendalam, lalu beralih ke meja yang disana sudah ada dua buah paperbag putih yang bertuliskan sebuah brand ternama.“Ya Tuhan, apa isinya,” ucap bu Suseno yang terlihat begitu antusias.“Ini tas terbaru, edisi terbatas, Tania pikir ibu belum memilikinya karena baru rilis kemarin malam,” ucap Tania seraya tersenyum.“Wah, benarkah,” ucap bu Suseno antusias seraya membuka dan mengeluarkan isi dari paper bag itu.Seketika senyuman yang ada di wajahnya semakin melebar, matanya berkelip kelip, tas yang mahal itu melunturkan kekerasan dan sikap angkuhnya.“Seleramu memang luar biasa, ini pasti mahal sekali,” ucap
Read more

BAB 139 Video Viral

Video ViralHesti masuk ke dalam kantor, semua orang terlihat mengamatinya, dengan sangat serius. Beberapa karyawan firma hukum sunhope terlihat terpaku dengan ponsel mereka, lalu mengarahkan mata pada Hesti. Dari dalam kantor Evan, dia terlihat berjalan cepat ke karah Hesti lalu segera menggandeng tangan Hesti lalu membawanya masuk ke dalam kantor.“Ada apa?” tanya Hesti yang masih belum mengerti dengan apa yang terjadi.“Kamu sudah melihat video viral itu?” tanya Evan.“Video direktur utama white skin? Tentu saja tidak,” ucap Hesti.“Bukan, bukan video itu,” ucap Hesti.“Lalu video apa?” tanya Hesti.Evan berdiri di hadapan Hesti, lalu memegang kedua bahu Hesti.“Aku harap kamu bisa kuat, menguatkan hati dan juga dirimu,” ucap Evan.“Ada apa?” tanya Hesti mulai khawatir.“Duduklah dulu,” ucap Evan yang kemudian menuntun Hesti untuk duduk. Setelah Hesti duduk, Evan menunjukkan sebuah video yang siap di putar.“Apa ini?” tanya Hesti yang benar benar memperlihatkan kekhawatiran.“Lihat
Read more

BAB 140 Sesak Di Hati

Sesak Di HatiHesti menangis, sejadi jadinya, dia sudah hampir lima jam berada di dalam kamar, duduk di tempat yang sama. Hatinya sangat terluka, dia tidak menyangka Hanung, mantan suami yang pernah begitu dia cintai, rela mengorbankan apapun, karir, kehidupan, cinta, harus mengatakan hal yang tidak pantas, tidak seharusnya diucapkan oleh seorang suami, baik masih menjadi suami ataupun mantan suami.Hesti memukul mukul dadanya, begitu sedih karena hatinya tidak juga membaik. Debaran dadanya masih saja begitu kuat, hatinya sangat terluka.“Hes, keluarlah, kamu harus makan, ini sudah jam dua siang,” ucap Evan yang sudah ada lagi di balik pintu. Dia terlihat membawa nampan berisi makanan.“Aku tahu kamu begitu terluka, namun ini tidak benar, kamu kuat dan kamu sudah siap dengan apapun yang terjadi,” ucap Evan berusaha membujuk Hesti supaya mau keluar dari rumahnya.“Kamu sudah berhasil melewati semuanya, aku yakin kali ini juga,” ucap Evan lagi.“Biarkan aku masuk, kamu pasti tidak mau m
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status