“Siapa tadi Mas yang menelpon?” tanyaku masih saja tak bisa meleram gelisahku.“Itu tadi Hamdan, dia bilang ada salah seorang investor penting perusahaan yang datang dari UEA, ingin mengadakan pertemuan denganku.”“Kapan Mas pertemuannya?” tanyaku sembari mengusap rambutku yang basah dengan handuk kering.“Satu jam lagi, dan sekarang aku harus segera bersiap,” ucap Mas Bara sembari mulai menyibak selimut yang awalnya menutup tubuh telanjangnya, “tolong kamu siapkan handuk kering ya, aku mau mandi.”“Iya Mas,” jawabku cepat.“Tunggu aku selesai mandi nanti kita sholat ashar bersama.”Aku mengangguk sembari menyerahkan handuk yang sudah aku ambil dari dalam almari di walk in closet.“Jadi kamu nggak jadi ikut aku untuk ketemuan dengan Neneng Mas?” tanyaku mencoba memastikan.“Sayang sekali aku tidak bisa, sampaikan saja salamku buat teman baik kamu itu. Kalau kalian mau belanja bareng, kamu bisa mentraktir teman kamu membeli apapun yang dia mau.”Mas Bara memang selalu sangat dermawan k
Last Updated : 2024-01-01 Read more