Sontak aku menoleh dan memandang resah ke arah Raka yang baru saja melontarkan tanya tentang sosok yang aku katakan sebagai seorang pembunuh.Aku terkesiap resah menjadi tak bisa berkata-kata. Walau bagaimanapun aku tak akan pernah bisa menceritakan pada mereka tentang apa yang terjadi sekarang, bahkan juga tak akan sanggup untuk mengatakan jika papa mereka sudah membunuh Mbah Kakung mereka.Aku hanya bisa mengernyit resah sembari menjatuhkan air mata, sampai kemudian ibu mendekati anak-anakku sembari mengulas senyumnya.“Bukan siapa-siapa sayang, mama kalian sedang menceritakan tentang teman masa lalunya, itu sama sekali tidak penting untuk diceritakan sama kalian.”Ibu terlihat sangat tenang saat menjawab pertanyaan Raka yang memang sangat kritis itu.“Oh iya sekarang kalian ucapkan salam buat Mbah Kakung, karena setelah ini kita akan pulang.”Ibu kemudian memeluk pundak anak-anakku, untuk digiring dan berdiri di dekat pusara bapak. Setelah mengucapkan salam kami kemudian berbalik
Huling Na-update : 2024-01-16 Magbasa pa